Maternitas Isi
Maternitas Isi
Maternitas Isi
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
1
kesehatan karena masalah kesehatan sangat erat kaitannya dengan
peningkatan usia (Curtis, Glade B, 2000).
1.2.Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari menopause ?
2. bagaimana etiologi dari menopause?
3. bagaimana klasifikasi dari menopause?
4. bagaimana tanda dan gejala menopause?
5. bagaimana gejala psikologis dari menopause?
6. Bagaimana cara mengatasi menopause?
7. Apa pengertian dari klimaterium?
8. Apa saja fase klimaterium?
9. bagaimana tanda dan gejala klimaterium?
10. bagaimana gejala psikologis pada klimaterium?
11. bagaimana manifestasi klinis klimaterium?
12. Bagaimana penatalaksanaan klimaterium?
13. Bagaimana asuhan keperawatan pada kasus menopause?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari menopause
2. Untuk mengetahui etiologi dari menopause
2
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari menopause
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala menopause
5. Untuk mengetahui gejala psikologis dari menopause
6. Untuk mengetahui cara mengatasi menopause
7. Untuk mengetahui pengertian dari klimaterium
8. Untuk mengetahui fase klimaterium
9. Untuk mengetahui tanda dan gejala klimaterium
10. Untuk mengetahui gejala psikologis pada klimaterium
11. Untuk mengetahui manifestasi klinis klimaterium
12. Untuk mengetahui penatalaksanaan klimaterium
13. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada kasus menopause
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.MENOPOUSE
2.1.1. Pengertian Menopouse
4
dirangsang oleh Folicle Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteineizing Hormone (LH) dan pembentukan estrogen oleh
ovarium berkurang bila jumlah folikel primodial mendekati nol.
Bila pembentukan estrogen turun sampai tingkat kritis, estrogen
tidak dapat lagi menghambat pembentukan FSH dan LH yang
cukup untuk menyebabkan siklus ovulasi.
Akibatnya, FSH dan LH (terutama FSH) setelah itu dihasilkan
dulu jumlah besar dan tetap. Estrogen dihasilkan dalam jumlah
subkritis dalam waktu pendek setelah menopause, tetapi setelah
beberapa tahun, waktu sisa terakhir. Folikel primodialmenjadi
atretis, pembentukan estrogen oleh sampai nol.
5
konstitusional, fibromioma uteri dan tumor ovarium yang
menghasilkan estrogen. Wanita dengan karsinoma
endometrium sering dalam anamnesis mengemukakan
menopausenya terlambat. (Anonim, 2010).
6
rambut pada wajah dan tubuh dapat terjadi akibat menurunnya
kadar estrogen dan efek androgen dalam sirkulasi yang tidak
terimbangi.
Sedangkan menurut Proverawati (2010), pada fase pre
menopause maka akan muncul tanda-tanda antara lain :
menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur, kotoran haid
yang keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit, muncul
gangguan- gangguan vasomotor berupa penyempitan atau
pelebaran pada pembuluh- pembuluh darah, merasa pusing
disertai sakit kepala, berkeringat tiada hentinya, neuralgia atau
gangguan/sakit syaraf. Semua keluhan ini disebut fenomena
klimakterium, akibat dari timbulnya modifikasi atau perubahan
fungsi kelenjar- kelenjar.
7
2. Olahraga yang sesuai dengan usia tengah baya, dengan
olahraga dapat memlihara keceriaan dan kegembiraan,
pengiriman oksigen ke otak pun meningkat, sehingga
ketegangan otot dan gangguan fisik pun sirna. Olahraga
teratur akan menyegarkan tubuh dan memperbaiki
suasana hati. Jarang lemah, napas pendek, masa tulang
cepat berkurang. Hal ini menyebabkan rentan terhadap
gangguan kardiovaskuler, darah tinggi, kegemukan,
diabetes, nyeri tulang,osteoporosisdan depresi.
3. Makanan yang baik. Makanlah makanan yang rendah
lemak. Banyak makan sayuran, buah, biji-bijian,
vitamin, mineral dan serat dalam makanan itu akan
membantu pencernaan dan metabolisme tubuh.
4. Melakukan hobi. Hidup tanpa sesuatu yang
menyenangkan rasanya hambar, maka terlibat dengan
aktivitas yang merupakan hobi dapat mengusir
kebosanan dan mengatasi ketegangan dalam hidup
termasuk krisis pada menopause.
5. Tetaplah berkarya dan usahakan dapat memberikan
manfaat bagi orang lain, datangnya menopause tidak
perlu dipandang sebagai penderitaan. Banyak peluang
atau usaha yang dapat dijalani yang dapat memberi
pekerjaan bagi orang lain. Upaya ini dapat meningkatkan
perasaan bahwa diri kita masih mampu memberi manfaat
bagi orang lain.
6. Berpikirlah bahwa menopause itu sesuatu yang wajar.
Jutaan wanita telah mengalamidan mereka tidak merasa
terganggu.
8
2.2.KLIMATERIUM
2.2.1. Pengertian Klimaterium
Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa
reproduksi dan masa senium. Berlangsung 6 tahun sebelum
menopouse dan berakhir 6-7 tahun setelah menopause Fase
klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita
dari periode reproduktif ke periode non reproduktif. Tanda,
gejala atau keluhan yang kemudian timbul sebagai akibat dari
masa peralihan ini disebut tanda atau gejala menopouse. Periode
ini dapat berlangsung antara 5 sebelum dan sesudah menopause.
Pada fase ini fungsi reproduksi wanita menurun.
9
3. Muncul gangguan vasotoris berupa penyempitan atau
pelebaran pembuluh darah.
4. Merasa pusing-pusing, sakit kepala terus menerus.
5. Berkeringat terus-terusan.
6. Neuralgia atau nyeri syaraf terus-terusan.
10
2.2.6. Penatalaksanaan Klimaterium
1. Penatalaksanaan umum Merupakan pendapat umum yang
salah bahwa semua masalah klimakterik dan menopause
dapat dihilangkan dengan hanya pemberian estrogen saja.
Tujuan pengobatan dengan estrogen bukanlah
memperlambat terjadinya menopause, melainkan
memudahkan wanita-wanita tersebut memasuki masa
klimakterium. Hubungan pribadi yang baik, saling percaya
antara suami-istri, maupun antara dokter-penderita akan
memberikan harapan yang besar akan kesembuhan.
Pemberian obat-obat penenang bukanlah cara pengobatan
yang terbaik. Psikoterapi superfisial oleh dokter keluarga
sering sekali menolong.
2. Pengobatan hormonal Menopause merupakan suatu
peristiwa fisiologis dari keadaan defisiensi estrogen.
Sindrom klimakterik pada umumnya terjadi akibat
kekurangan estrogen, sehingga dengan sendirinya
pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen, meski
bukan tanpa risiko. Pada masa lalu, estrogen diberikan untuk
selang waktu yang singkat dan kemudian berangsur-angsur
dikurangi sehingga gejolak panas sirna. Konsep ini tidak
berlaku lagi. Seorang wanita yang mengalami gejala-gejala
menopause telah mengidap defisiensi estrogen dan akan
tetap begitu sepanjang hayatnya. Defisiensi estrogen jangka
panjang dapat menyebabkan berkembangnya osteoporosis,
penyakit jantung aterosklerotik, dan mungkin perwujudan
psikogenik. Program yang seimbang dari pengobatan
estrogen-pengganti yang dikombinasikan dengan
progestogen siklik merupakan pengobatan terbaik, karena
tujuan nyata dari estrogen- pengganti adalah tidak hanya
untuk meredakan gejala-gejala vasomotor melainkan juga
11
untuk mencegah akibat metabolik seperti osteoporosis dan
ateroskletosis.
Contoh Kasus
Seorang ibu rumah tangga nyonya A umur 50 Tahun datang dirumah sakit
“X” dengan keluhan tidak haid 3 bulan, disertai dengan perasaan tidak enak,
seperti rasa hangat yang menyebar dari badan ke wajah (hot flushes), sulit
berkonsentrasi, sakit kepala, berdebar-debar, tangan dan kaki dingin,
gelisah, merasa nyeri di sekitar vagina bila berhubungan sehingga ia sering
menolak bila diajak berhubungan oleh suaminya. Vital sign: T: 150/90
mmHg P: 24 x/menit N: 84 x/menit Suhu: 37,5 ºC. Beberapa bulan
sebelum tidak mendapat haid, klien mengungkapkan haidnya tidak teratur.
12
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Pekerjaan : Guru
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. MT Haryono
2. Identitas penanggung
Nama : Tn. A
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana Pendidikan
Pekerjaan : Guru
Penghasilan/bulan : ± Rp 1.500.000
Hub. dengan klien : Suami klien
Alamat : Jl. MT Haryono
13
3. Klien tidak pernah abortus/keguguran, semua persalinan dibantu
oleh bidan dan lahir spontan.
4. 9 bulan kemarin klien berhenti menggunakan kontrasepsi Norplant
Riwayat kesehatan keluarga
1. Tidak ada keluarga yang menderita penyakit kelamin, tumor ada
organ genetalia.
2. Ibu klien pernah abortus akibat jatuh dari tangga.
Riwayat psikospritual
1. Klien merasa cemas dan selalu menanyakan keadaannya apa mungkin
ia hamil lagi atau apa ia sudah menopause.
2. Harapan klien: klien berharap dapat mengetahui penyebab ia tidak
haid.
3. Konsep diri: klien merasa malu bila ia hamil lagi, tapi bila ia hanya
menopause, ia dapat menerima keadaannya karena ia memang sudah
tua.
4. Hubungan dengan keluarga: baik, klien tinggal bersama suami dan
kedua anaknya yang belum menikah, keluarga sering menjenguknya
terutama pada hari raya.
5. Hubungan dengan masyarakat: baik, klien sering ikut dalam kegiatan
masyarakat di sekitar rumahnya.
6. Kegiatan keagamaan: klien rajin shalat 5 waktu, sering ikut pengajian
di mesjid dekat rumahnya.
Kebutuhan dasar
1. Pola makan
Klien makan 3 x sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk, buah,
nafsu makan baik, makanan yang disukai gado-gado.
2. Pola minum
Klien minum ± 6 – 8 gelas/hari (1500 – 2000 cc) dengan minuman
kesukaan teh, susu.
3. Pola eliminasi
a. Eliminasi miksi
14
Klien miksi lancar dengan frekuensi ± 4 – 5 x/hari (± 1000 –
1500 cc). Tidak ada kelainan saat klien miksi.
b. Eliminasi defekasi
Klien defekasi 1 x dalam 2 hari, konsistensi lunak, tidak ada
keluhan sakit saat defekasi.
4. Pola tidur
Klien tidur malam pukul 22.00 – 05.00
Klien tidur siang pukul 15.00 – 15.30
Klien tidak mengalami kesulitan tidur, tapi selama ± 2 bulan terakhir
klien susah tidur, karena merasa tidak enak badan.
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
- Perubahan mood terjadi karena merasa tidak enak badan
- Vital sign: T: 150/90 mmHg P: 24 x/menit
N: 84 x/menit Suhu: 37,5 ºC
2. Kulit: mulai keriput, tidak ada lesi, kemerahan.
3. Kepala: simetris tegak lurus dengan garis tengah tubuh, kulit kepala
bersih, rambut mulai beruban.
4. Muka: tampak cemas, kemerahan, hangat, tumbuh bercak-bercak
kecoklatan.
5. Mata: ikterus (-), pupil isokhor kiri dan kanan, anemis (-)
6. Telinga: bentuk simetris kiri dan kanan, pendengaran tidak
terganggu.
7. Hidung: bentuk simetris, fungsi penciuman baik, polip (-) tidak
ditemukan darah/cairan keluar dari hidung.
8. Mulut: bibir agak kering, sianosis (-), lidah dapat dijulurkan dengan
maksimal dan dapat bergerak bebas.
9. Leher: tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, dapat digerakkan
dengan bebas.
10. Dada: bentuk dan gerakan simetris, tidak ada nyeri tekan.
11. Abdomen: tidak ada pembesaran hati, limpa
15
12. Genital: labia, klitoris mengecil, vagina kering, tidak elastis, tidak
ada tanda-tanda perdarahan, iritasi, dll.
13. Tungkai/ekstremitas: simetris kiri dan kanan, dapat melakukan
aktivitas dengan baik
14. Kuku: pendek, bersih
Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes kehamilan: (-)
2. Pemeriksaan darah: kadar progesterone dan estrogen rendah
3. Pemeriksaan mikroskopik:
Korteks ovarium menipis dan medulla relatif menebal akibat
bertambahnya jaringan ikat fibrosa dan menjadi sklerotik.
DS:
- Klien mengeluh nyeri saat berhubungan
- Klien mengungkapkan sering menolak bila diajak berhubungan.
- Klien merasa tidak enak dengan keadaannya sekarang.
DO:
- Klien sering bertanya tentang keadaannya
- Klien tampak cemas, gelisah
- Alat kelamin tampak mengecil
- Vagina kering dan kurang elastis
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Analisa Data
Data Penyebab Masalah
DS: Disfungsi seksual
- Klien mengeluh nyeri
saat berhubungan
- Klien mengeluh sering
menolak bila diajak
berhubungan.
DO:
16
- Alat kelamin luar nampak Perubahan
mengecil struktur/fungsi
- Vagina kering, kurang seksual
elastis
DS: Kurang
- Klien merasa tidak enak pengetahuan
dengan keadaannya
sekarang.
DO:
- Klien tampak cemas,
gelisah
- Klien sering bertanya
tentang keadaannya Kurang informasi
Prioritas Masalah
1. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi
seksual
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
17
seksual ditandai tindakan kepada klien menentukan/mengetahui
dengan: keperawatan untuk apa yang dirasakan pasien
DS: dengan kriteria: menggambarka yang menjadi
Klien mengeluh Nyeri hilang bila n masalahnya kebutuhannya.
nyeri saat berhubungan dalam kata-kata
berhubungan Klien tidak sendiri. 2.informasi akan
Klien mengeluh menolak bila b. 2.Beri informasi membantu klien
sering menolak diajak tentang kondisi memahami situasinya
bila diajak berhubungan individu. sendiri.
berhubungan. Vagina lembab c. 3.Anjurkan 3.komunikasi terbuka
DO: dan elastis klien untuk dapat mengidentifikasi
Alat kelamin luar berbagi area penyesuaian atau
nampak mengecil pikiran/masalah masalah dan
Vagina kering, dengan meningkatkan diskusi dan
kurang elastis pasangan/ orang resolusi.
dekat. 4.mengurangi kekeringan
d. 4.Diskusikan vagina yang dapat
dengan klien menimbulkan rasa sakit
tentang dan iritasi
penggunaan 5.memulihkan atrofi
cara/teknik genetalia, kekeringan
khusus saat vagina, uretra
berhubungan
(misalnya:
penggunaan
minyak vagina).
e. 5.Kolaborasi
dengan
dokter. Beri
obat sesuai
indikasi Estroge
n pengganti
18
2 klien 1.menentukan sampai di
Kurang mengungkapkan 1.Kaji tingkat mana tentang pengetahuan
pengetahuan pengetahuannya pengetahuan klien tentang
berhubungan bertambah klien tentang keadaannya/proses
dengan kurangnya dengan kriteria: keadaannya menopause
informasi ditandai Klien tahu b. 2.Beri 2.memberi pengetahuan
dengan: penyebab penjelasan pada klien tentang
DS: keadaan saat ini tentang proses menopause
Klien merasa Klien dapat menopause, 3.terapi pengganti
tidak menyesuaikan penyebab, estrogen tidak
enak/nyaman diri dengan gejala mengembalikan siklus
dengan keadaannya menopause. haid normal tapi dapat
keadaannya Klien tidak c. 3.Beri menurunkan/menghilangk
sekarang. bertanya-tanya penjelasan pada an gejala penyebab dari
DO: tentang klien tentang menopause seperti:
Klien sering keadaannya proses memulihkan atrofi
bertanya tentang Klien tampak pengobatan. genetalia dan perubahan
keadaannya ceria d. 4.Diskusikan dinding uretra,
Klien tampak tentang 4.menghilangkan hot
cemas, gelisah perlunya flushes, dll.
pengaturan/diet
makanan,
penggunaan
suplemen.
19
III. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI.
NO
DX TANGGAL EVALUASI
JAM IMPLEMENTAS
I DX I a. 1.Menciptakan lingkungan
S: lien
saling percaya dan memberi
mengungkapkan
kesempatan klien untuk
dapat memahami
menggambarkan
penyebab ia
masalahnya:Menutup pintu,
merasa nyeri bila
tidak membiarkan pasien,
berhubungan
petugas lain masuk dan
memperlihatkan sikap Klien
perasaannya/masalahnya. menggunakan
20
tidak merasa nyeri bila
berhubungan.
e. 5.memberi obat pengganti
estrogen dan progesterone ini.
S. Klien
2. DX II 1.Mengkaji tingkat
mengungkapkan
pengetahuan klien tentang
telah mengetahui
menopause: Klien
penyebab
mengungkapkan bahwa
keadaannya saat
menopause merupakan suatu
ini (rasa tidak enak
keadaan di mana wanita tidak
dalam dirinya)
haid lagi dan tidak dapat
hamil lagi, klien tidak Klien berusaha
mengetahui tanda/gejala yang untuk
timbul saat menopause. menyesuaikan diri
b. 2.Menjelaskan tentang proses dengan
menopause Menopause keadaannya.
merupakan suatu keadaan di
O: Klien tampak
mana siklus haid sudah
mengerti
berhenti karena sel telur tidak
Klien tidak
dihasilkan lagi oleh ovarium,
bertanya-tanya
begitupula hormon kelamin
lagi keadaannya
(estrogen dan progesterone)
karena penurunan dari A: Masalah
hormon tersebut teratasi
menimbulkan gejala-gejala
P: Intervensi
fisik dan psikis seperti:
dihentikan
berdebar-debar, rasa hangat
pada wajah, sakit kepala,
susah tidur, cemas, tidak
dapat berkonsentrasi, dll.
21
c. 3.Memberikan penjelasan
kepada klien tentang prose
pengobatan: Terapi pengganti
estrogen tidak
mengembalikan siklus haid
dalam keadaan normal, tapi
hanya dapat
menurunkan/menghilangkan
gejala penyerta dari
menopause, seperti:
memulihkan atrofi, genetalia,
memulihkan kekeringan
dinding uretra, labia,
menghilangkan hot flushes,
menurunkan insiden fraktur
osteoporosis. Terapi
pengganti progesterone dan
estrogen diberikan secara
siklik untuk meniru siklus
endometrium dan mencegah
hiperplasia endometrium,
sehingga kadang terjadi
perdarahan uterus
(pseudomenstruasi)
22
tinggi, dan vitamin-vitamin
yang dapat meningkatkan
kesehatan dan mencegah
osteoporosis.
23
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
Materi tentang menopause dan klimaterium mempunyai pembahasan yang
luas, oleh ssebab itu maka perlu di pelajari dan di mengerti, sebagai dasar
untuk mempelajari mata kuliah maternitas, Supaya mahasiswa dapat lebih
paham tentang materi perkuliahan berikutnya.
24
DAFTAR PUSTAKA
http://103.15.241.30/opac/uploaded_files/dokumen_isi/monograf/CHAPT
ER%2011_119.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/45272/chapter%20
11.pdf?sequence=4
25