Anda di halaman 1dari 3

Nama : Natasha Putri

NIM : 155020301111076
Kelas : Manajemen stratrgik

1. Visi merupakan sebuah gambaran ayau yang dicita citakan oleh perusaahan atau
organisasi
Misi merupakan pernyataan luas dan kekal mengenai niat suatu perusahaan, yang
mencakup filosofi dari para pengambil keputusan strategis perushaan, menyatakan citra
yang diinginkan perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan.

Perusahaan harus merumuskan visi dan misi secara tegas demi tercapainya tujuan
perusahaan, kejelasan dari perusahaan itu ak ndibawa kemana nantinya. Lalu, menjadikan
perusahaan itu sebuah entitas yang mandiri dan dapat dipercaya.

2. Lingkungan internal perusahaan mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal


perusahaan itu sendiri.
Analisis lingkungan internal sangat penting dalam penyusunan manajemen strategik
karena analisis ini berguna dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu
perusahaan atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya. Serta, dapat
mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat
melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen
mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang
mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.

3. Macam-macamm analisis :
Kekuatan (strength) adalah suatu internal organisasi yang berupa kompetensi, kapabilitas
atau sumberdaya yang dimiliki organisasi, yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk
menangani peluang dan ancaman

Kelemahan (weakness) adalah situasi internal organisasi dimana kompetensi,kapabilitas,


atau sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman.

Peluang (opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi


menguntungkan. Organisasi-organisasi yang berada dalam satu industri yang sama secara
umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut. Misal,
ada segmen pasar tertentu yang belum dimasuki pemain lain, secara umum akan menjadi
peluang bagi organisasi manapun yang berhasil melihat pasar tersebut

Ancaman (Threat) adalah suatu keadaan eksternal yang berpotensi menimbulkan


kesulitan. Organisasi- organisasi yang berada dalam suatu industri yang sama secar
umum akan merasa dirugikan,dipersulit atau terancam bila dihadapkan pada kondisi
eksternal tersebut. Contoh, dua tahun yang akan datng akan masuk ‘pemain baru’ dari
luar negeri yang memiliki teknologi dan modal kuat. Secar umum kondisi tersebut akan
menjadi ancaman bagi semua organisasi yang saat ini berada dalam industri yang sama.

Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)

Kerangka value chain merupakan suatu metode untuk merinci suatu rangkaian dari bahan
baku hingga produk akhir yang digunakan langganan menjadi kegiatan strategi yang
relevan untuk memahami perilaku biaya dan perbedaan sumber daya.

Dari perspektif strategi, konsep value chain menyoroti dalam tiga bidang peningkatan
laba, yaitu:
1. Kaitan dengan pemasok
2. Kaitan dengan pelanggan
3. Keterkaitan proses dalam value chain dari suatu perusahaan

Pandangan berbasis sumber daya atas perusahaan ( resource based view RBV ) dari suatu
perusahaan RBV merupakan metode untuk menganasilis dan mengidentifikasikeunggulan
strategi suatu perusahaan yang didasarkan pada tinjauan terhadap kombinasi dari aset ,
keahlian, kapabilitas dan aset tak berwujud yang spesial sebagai suatu organisasi.
Asumsi yang mendasari RBV adalah bahwa perusahaan berbeda secara fundamental
karena setiap perusahaan memiliki “kumpulan” sumber daya yang unik berupa aset
berwujud dan tidak berwujud serta kapabilitas organisasi untuk memanfaatkan aset
tersebut

4. Kualitas sasaran jangka panjang merupakan sasaran jangka panjang yang ditentukan
sebagai hasil akhir spesifik yang ingin dicapai sebuah organisasi dengan melakukan misi.
Jangka panjang berarti lebih dari satu tahun. Sasaran perlu untuk keberhasilan organisasi
karena menyatakan arah, membantu dalam evaluasi, menciptakan sinergi,
mengungkapkan prioritas, memfokuskan koordinasi, dan menyediakan dasar untuk
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan aktivitas secara efektif.
Sasaran harus menantang, dapat diukur, konsisten, pantas, dan jelas

Profitabilitas yg terukur Kemampuan dari suatu perusahaan untuk beroperasi dalam


jangka panjang bergantung pada tingkat laba yang memadai. Perusahaan yang dikelola
secara strategis pada umumnya memiliki tujuan laba, yang dinyatakan dalam bentuk laba
persaham.

Fleksibel
Kenyataan dan pengalaman menunjukkan bahwa selalu terjadi perubahan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Betapapun cermatnya para pengambil keputusan stratejik
melakukan estimasi dan prakiraan tentang factor-faktor eksternal yang akan berpengaruh
terhadap jalannya roda organisasi, kemungkinan untuk timbulnya faktor-faktor yang tidak
dapat atau bahkan tidak mungkin diperhitungkan sebelumnya selalu saja ada.
Dapat dipahami,
tujuan ini dapat dipahami oleh seluruh karyawan

5. Strategi divestasi (divestiture stratgy) melibatkan penjualan perusahaan atau suatu


komponen utama dalam perusahaan. Alasan-alasan tersebut sering kali muncul karena
terdapat ketidaksesuaian parsiala antara perusahaan yang diakuisisi dengan perusahaan
induknya. Alasan kedua adalah kebutuhan keuangan korporasi. Sering kali arus kas atau
keuangan korporasi secara keseluruhan akan sangat membaik jika bisnis dengan nilai
pasar yang tinggi dapat dikorbankan. Hasilnya dapat berupa keseimbangan antar
kepemilikan saham dengan resiko jangka panjang atau antara pembayaran utang jangka
panjang untuk mengoptimalkan biaya modal. Alasan disvetasi ke tiga, yanglebih jarang
terjadi, adalah antimonopoli pemerintah ketika suatu perusahaan diyakini telah
memonopoli atau mendominasi pasr tertentu secara tidak adil.

Ketika likuidasi (liquidation) merupakan strategi utama, perusahaan tesebut biasanya


dijual bagian-bagiannya secara terpisah, kadang kala bisa dijual secara keseluruhan –
tetapi hanya nilai aset berwujudnya dan bukan sebagai perusahaan yang masih memiliki
kelangsungan usaha. Namun sebagai strategi jangka panjang, strategi ini memenimalakan
kerugian bagi seluruh pemegang saham perusahaan. Jika menghadapi kepailitan,
perusahaan yang melakukan likuidasi biasanya mencoba megembangkan sistem yang
tidak terencana dan teratur guna menghasilkan tingkat pengembalian dan konversi kas
setinggi mungkin ketika perusahaan tersebut perlahan-lahan melepaskan pangsa
pasarnya.

Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dapat mengajukan kepailitan atau


likuidasi –perusahaan-perusahaan tersebut setuju untuk mendistribusikan seluruh asetnya
kepada kreditor, yang masing-masing hanya menerima sebagian kecil dari jumlah yang
mereka pinjamkan kepada perusahaan. Likuidasi merupakan apa yang dianggap orang
awam sebagai kepailitan. Perusahaan tidak dapat melunasi utangnya, jadi harus ditutup.
Kepailitan hanyalah langka pertama kearah pemulihan suatu perusahaan. Penilaian atas
situasi kepailitan mengharuskan para eksekutif untuk mempertimbangkan penyebab-
penyebab dari penurunan yang dialami Perusahaan dan peliknya masalah yang sedang
dihadapinya. Para investor harus memutuskan apakah tim manajemen yang memimpin
operasi perusahaan selama periode penurunan dapat mengembalikan posisi perusahaan
keposisi keberhasilan.

6. Bisnis tunggal dapat menjadi bisnis ganda adalah ketika saat barang atau produk yang
diperjualbelikan meningkata ragam atau variasi nya, telah terjadi juga penambahan
modal, serta peluasan wilayah atau ekspansi

Anda mungkin juga menyukai