A. Persiapan Permukaan
Persiapan Permukaan adalah persyaratan wajib yang digunakan untuk menjelaskan
semua pekerjaan perbaikan suatu kerusakan atau penggantian panel untuk membuat suatu
pekerjaan dasar yang baik bagi proses selanjutnya hingga top coating.
Tujuan dari persiapan permukaan diantaranya:
Melindungi Metal dasar.
Memperbaiki daya rekat.
Mengembalikan bentuk.
Merapatkan permukaan.
Dalam melakukan persiapan permukaan perlu adanya metode persiapan permukaan.
Metode Persiapan Permukaan
Berikut proses persiapan permukaan meliputi prosedur sebagai berikut:
1. Memahami* metode
Prosesalur kerja perbaikan
Persiapan panel. meliputi prosedur sebagai berikut:
Permukaan
a. Apabila panel rusak/penyok
1. PANEL RUSAK 2. GANTI PANEL
putty Top-Coating
Top-Coating
Putty
Bagan 2. Alur penggantian panel
2. Mengidentifikasi Cat
Mengidentifikasi Cat adalah sangat penting dalam proses pengecatan, yang tujuannya
untuk mengetahui apakah cat yang dipakai Type Lacquer (1K) atau Type Urethane
(2K).
Sliding Hammer
Apabila kerusakan plat bodi kendaraan mengalami penyok yang tidak beraturan,
atau membentuk lengkungan yang membentuk sudut tertentu, maka metode
vacuum cup akan sulit diaplikasikan. Hal ini terjadi, pada bagian plat bodi yang
membentuk sudut memiliki kekuatan yang lebih besar, dan diperlukan daya yang
besar untuk mengembalikan plat bodi ke kondisi semula. Teknik perbaikan yang
mungkin bisa digunakan adalah teknik batang penarik atau dengan teknik sliding
hammer.
Untuk menarik plat bodi yang mengalami kerusakan, diperlukan dudukan atau
tempat untuk menarik.
Ada 2 cara yang bisa ditempuh untuk menarik bagian bodi yang rusak tadi.
a. Cara yang pertama adalah dengan melubangi plat yang rusak tadi, kemudian
ditarik, setelah itu baru lubang pada plat bodi tadi ditutup kembali.
b. Cara yang kedua adalah dengan memasang pengait pada panel yang rusak
dengan menggunakan las. Kemudian dari pengait tadi, panel yang rusak bisa
ditarik dengan menggunakan tangan, atau bila perlu menggunakan sliding
hammer. Namun apabila menggunakan sliding hammer, perlu diperhatikan
besar tenaga yang digunakan. Setelah perbaikan selesai, maka pengait tadi
dilepas dan permukaan plat bodi diratakan kembali. Para mekanik biasanya
tidak senang menggunakan teknik dengan melubangi plat bodi atau
mengelas pengait pada perbaikan bodi. Hal ini dikarenakan harus ada
pekerjaan tambahan setelah bodi menjadi rata, yaitu menutup lubang atau
meratakan permukaan yang dilas, baru kemudian melakukan pendempulan.
Namun jika dirasa tidak ada jalan lain mengembalikan plat bodi yang rusak
tadi, maka teknik ini tetap bisa digunakan.