Ajar 1
PENDAHULUAN
1
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
SISTEM BILANGAN
Kalkulus didasarkan pada pada sistem bilangan real dan sifat-sifatnya. Oleh sebab itu
penting untuk mengetahui konsep Sistem bilangan riil. Apakah bilangan riil dan bagaimana
sifat-sifatnya? Mari disimak berikut ini.
2
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
a
Q , a, b Z , b 0
b
Bilangan rasional dapat menjadi ukuran dengan ketelitian yang cukup, namun masih tidak dapat
menjadi ukuran semua besaran, misalnya panjang sisi miring segitiga siku-siku dengan sisi 1.
Seperti yang ditunjukkan gambar berikut:
1 √2
1
Gambar 1.1. Panjang sisi miring dari segitiga siku-siku adalah bilangan irasional.
Panjang sisi miring dari segitiga siku-siku dengan panjang 1, yaitu √2, adalah bilangan
irrasional. Bilangan irrasional yang lain misalnya:
3
√3, √5 , √7, 𝑒 dan 𝜋
Sekumpulan bilangan rasional dan irrasional beserta negatifnya dan nol dinamakan bilangan-
bilangan real (bilangan nyata).
Garis Bilangan
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut dengan garis bilangan
(real).
3
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
Ada berbagai jenis interval pada bilangan real. Interval terbuka (a,b) adalah himpunan semua
bilangan real yang lebih besar dari a dan kurang dari b. Jadi (𝑎, 𝑏) = {𝑥|𝑎 < 𝑥 < 𝑏}.
Sedangkan interval tertutup [a,b] adalah himpunan semua bilangan real yang lebih besar atau
sama dengan a dan kurang atau sama dengan b. Jadi [𝑎, 𝑏] = {𝑥|𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏}.
Beberapa interval lain ditunjukkan dalam daftar berikut.
2. Ketransitifan:
4
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
Pertidaksamaan
Pertidaksamaan merupakan kalimat terbuka yang menggunakan relasi <, >, ≤ atau ≥.
Bentuk umum pertidaksamaan adalah sebagai berikut:
Ax Dx
B x E x
Sebagai catatan, tanda < pada bentuk umum di atas berlaku pula untuk tanda ≤ , > atau ≥ .
Arti dari menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah mencari semua himpunan bilangan real
yang membuat pertidaksamaan tersebut berlaku. Himpunan bilangan real ini disebut juga
sebagai Himpunan Penyelesaian (HP). Cara menentukan HP adalah sebagai berikut:
2. Faktorkan P(x) dan Q(x) menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat.
3. Tentukan titik pemecah (pembuat nol faktor linear). Gambarkan titik-titik pemecah
tersebut pada garis bilangan, kemudian tentukan tanda (+, −) pertidaksamaan di setiap
selang bagian yang muncul
5
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
Contoh Soal:
1. 13 2 x 3 5
13 3 2 x 5 3
16 2 x 8
8 x4
4 x8
HP= 4,8
2. 2 6 4x 8
8 4 x 2
8 4 x 2
2 4x 8
1
x2
2
1
HP ,2
2
3. 2 x 2 5x 3 0
2x 1x 3 0
1
Titik Pemecah (TP) : x dan x 3
2
1
HP: ,3
2
4. 2 x 4 6 7 x 3x 6
2 x 4 6 7 x dan 6 7 x 3x 6
6
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
2 x 7 x 6 4 dan 7 x 3x 6 6
9 x 10 dan 10 x 0
10
x dan 10 x 0
9
10
x dan x 0
9
10
HP= , 0,
9
1 2
5.
x 1 3x 1
1 2
0
x 1 3x 1
3x 1 2 x 2 0
x 13x 1
x 3
0
x 13x 1
1
TP: -1, ,3
3
1
HP= ,1 ,3
3
x 1 x
6.
2 x 3 x
x 1 x
0
2 x 3 x
7
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
x 13 x x2 x 0
2 x 3 x
2x2 2x 3
0
2 x x 3
Untuk pembilang 2 x 2 2 x 3 mempunyai nilai Diskriminan (D) < 0, sehingga nilainya selalu
positif, Jadi TP : 2,-3
Pembilang tidak menghasilkan titik pemecah.
Nilai mutlak
x ,x 0
Definisi: x
x , x 0
Arti Geometris |x| : Jarak dari x ke titik 0(asal)
Contoh:
1. 2x 5 3
Kita bisa menggunakan sifat ke-2
3 2 x 5 3
5 3 2x 3 5
8
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
2 2x 8
1 x 4
HP= 1,4
2. 2x 5 3
kita bisa menggunakan sifat ke-4, karena kedua ruas sifatnya positif
2 x 5 9
2
4 x 2 20 x 16 0
4 x 2 20 x 25 9
2 x 2 10 x 8 0
2 x 2x 4 0
TP : 1, 4
HP= 1,4
3. 2x 3 4x 5
Kita bisa menggunakan sifat 4
2 x 3 4 x 5
2 2
4 x 2 12 x 9 16 x 2 40 x 25
12 x 2 28x 16 0
3x 2 7 x 4 0
4
TP: , -1
3
Jika digambar pada garis bilangan
4
HP= , ,1
3
x
4. 7 2
2
9
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
x x
7 2 atau 7 2
2 2
x x
5 atau 9
2 2
x 10 atau x 18
HP= 10, ,18
5. 3 x 2 x 1 2
Kita definisikan dahulu
x 2 x 2 x 1 x 1
x2 x 1
2 x x 2 x 1 x 1
Jadi, kita mempunyai 3 interval
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil irisan kedua
interval tersebut adalah ,1
10
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
Sehingga, HP 1= ,1
II. Untuk interval 1 x 2 atau 1,2
3 x 2 x 1 2
32 x x 1 2
6 3x x 1 2
5 4 x 2
4 x 7
4x 7
7 7
x atau ,
4 4
7
Jadi, HP2= , 1,2
4
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil irisan dua
7
interval tersebut adalah 1,
4
7
Sehingga, HP2= 1,
4
III. Untuk interval x 2 atau 2,
3 x 2 x 1 2
3x 2 x 1 2
3x 6 x 1 2
2 x 7 2
2x 5
5 5
x atau ,
2 2
5
Jadi, Hp3= , 2,
2
11
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil irisan dua
5
interval tersebut adalah ,
2
5
Sehingga, HP3= ,
2
HP= Hp1 Hp2 Hp3
7 5
Hp ,1 1, ,
4 2
Untuk lebih mempermudah, masing-masing interval digambarkan dalam sebuah
garis bilangan
7 5
Jadi, HP= , ,
4 2
Soal Latihan
x2
1. 1 x
4 2x
x 2 x 1
2.
x2 x3
3. 2 x 3 2x 3
x 1 2 x 2 2
2
4.
5. 2x 3 4x 5
12
Mate-matika 1 Modul
Ajar 1
6. x 3x 2
7. x 1 x 2 2
13