Anda di halaman 1dari 5

Modul Audit Internal

Akuntansi-S1

AUDIT FINDINGS (TEMUAN AUDIT)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hubungan yang seharusnya
terjadi pada kegiatan pengauditan internal, diharapkan anda harus mampu:
8.1 Sifat Temuan Audit
8.2 Pendekatan Konstruksi untuk mendapatkan Temuan
8.3 Elemen- elemen Temuan Audit
8.4 Pembahasan Temuan Audit
8.5 Penelaahan Pengawasan (Supervisory Reviews)
8.6 Pelaporan Temuan Audit (Reporting Defeciencies of Audit
Findings)
8.7 Tindak Lanjut (Follow Up)

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran 8.1:


Sifat Temuan Audit

Temuan audit dapat memiliki berbagai bentuk & ukuran. Temuan audit
sering disebut kekurangan (deficiencies). Istilah “temuan” cenderung terlalu
negatif, sedang “kondisi” relatif lebih tepat dan tidak menimbulkan sikap defensif
bagi auditee. Temuan audit menjelaskan bahwa sesuatu baik saat sekarang
(current) atau masa lalu (historis) serta yang mungkin terjadi dimasa yang akan
datang (future) terdapat kesalahan.
Standar 2310 SPPIA: menjelaskan bahwa, Auditor internal harus
mengidentifikasi informasi yang cukup (sufficient), andal (reliable), relevan
(relevance) dan berguna (usefulness) untuk mencapai tujuan penugasan.

Practice advisory 2410-1 dari Standar : “kriteria komunikasi”. Observasi


& rekomendasi harus didasarkan pada atribut: kriteria, kondisi, penyebab &
dampak.
a. Kriteria (criteria) : standar, ukuran atau ekspektasi yang dipakai untuk

28
Modul Audit Internal
Akuntansi-S1

evaluasi/ verifikasi (apa yang seharusnya ada/harapan)


b. Kondisi (condition) : bukti faktual yang ditemukan saat pengujian
(apa yang ada/kenyataan).
c. Penyebab (Causes) : alasan perbedaan antara harapan dengan kondisi
aktual (mengapa ada perbedaan).
d. Dampak (Effect) : Risiko/ eksposur yang dihadapi organisasi karena
kondisi tidak sama dengan kriteria (akibat perbedaan)
Practice advisory 2420-1 dari Standar : “kualitas kriteria komunikasi ”a.l :
obyektif, jelas, ringkas, konstruktif & tepat waktu.
Saran-saran untuk perbaikan (suggestion for improvement) dilakukan
apabila:
a. Temuan audit membutuhkan tindakan perbaikan.
b. Manajer operasi memiliki hak untuk untuk mengimplementasikan
saran tersebut atau tidak.
Temuan audit yang dapat dilaporkan adalah :
a. Tidak setiap kelemahan dapat dilaporkan.
b. Temuan audit yang dapat dilaporkan, harus memiliki kriteria:
cukup signifikan, didasarkan fakta, obyektif, relevan dan cukup
meyakinkan

Tujuan Pembelajaran 8.2:


Pendekatan Konstruksi untuk mendapatkan Temuan

Kemampuan Internal Auditor, sangat dipengaruhi oleh pengalaman


(experience), memerlukan naluri bisnis (business instinct) yang baik untuk
mengembangkan temuan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan Internal
Auditor:
a. Tidak mengganti pertimbangan audit dengan pertimbangan
manajemen.
b. Bertanggung jawab untuk memberikan bukti.
c. Tertarik pada perbaikan kinerja, namun tidak mutlak.
d. Meninjau temuan audit secara kontinyu, sebab dimungkinkan
temuan audit tsb sudah tidak dapat dipertahankan (tidak relevan)

29
Modul Audit Internal
Akuntansi-S1

Kegiatan Bernilai Tambah (Value Added Activities)


Kegiatan bernilai tambah bagi Auditor Internal:
a. Meyakinkan bahwa temuan dan rekomendasi yang diberikan
memiliki dampak positif bagi organisasi.
b. Memberikan kontribusi yang berarti bagi tujuan dan kesuksesan
organisasi.
Auditor Internal seharusnya, meningkatkan citranya sebagai penambah
nilai, dan fokus pada aktivitas dan jasa yang bernilai tinggi.

Jenis-jenis Temuan Audit berdasarkan Tingkat Signifikansi (Degrees of


Significance)
Temuan Audit dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat signifikansi nilai
temuannya sebagai berikut :
a. Temuan Tidak Signifikan (Insignificant Findings).
Temuan ini tidak disembunyikan/ dilewatkan.
b. Temuan Kecil (Minor findings)
Temuan ini perlu dilaporkan, bisanya dalam bentuk surat kepada
manajemen (management letter).
c. Temuan Besar (Major Findings)
Temuan ini dapat menghalangi tujuan utama organisasi.
Pengklasifikasian tersebut merupakan tanggung jawab auditor internal,
bukan manajemen

Tujuan Pembelajaran 8.3:


Elemen- elemen Temuan Audit

Elemen-elemen temuan audit terdiri dari berikut ini :


a. Kriteria (Criteria): tujuan & sasaran serta kualitas pencapaian.
b. Kondisi (Condition): merupakan jantungnya temuan.
c. Penyebab (Causes): memerlukan latihan pemecahan masalah
(problem solving).
d. Dampak (Effect), terdiri dari :
i. Temuan keenomisan & efisiensi: diukur dalam $ atau Rp.
ii. Temuan keefektivan: ketidakmampuan untuk

30
Modul Audit Internal
Akuntansi-S1

menyelesaikan hasil akhir.


e. Kesimpulan (Conclusion): harus didukung dengan fakta.
f. Rekomendasi (Recommendation): tindakan yang dapat
dipertimbangkan oleh manajemen untuk memperbaiiki kondisi
yang salah atau memperkuat sistem pengendalian internal.

Tujuan Pembelajaran 8.4:


Pembahasan Temuan Audit

Pada proses audit internal, setelah menemukan temuannya maka hasil


tersebut dicatat didalam dua dokumen untuk membahas hasil secara rinci atas
temuannya yaitu : Aktivitas pencatatan temuan audit internal (Internal Audit
Activity Records of Audit Findings), dibuat sesuai dengan tujuan, dan Laporan
pencatatan Temuan Audit (Record Audit Findings), memberikan acuan untuk
bahan pembahasan, digunakan untuk mengkomunikasikan temuan dengan auditee
(klien) dan untu kmendapatkan tanggapan tertulis. Keahlian komunikasi sangat
penting bagi Auditor Internal, terutama dalam presentasi hasil audit.

Tujuan Pembelajaran 8.5:


Penelaahan Pengawasan (Supervisory Reviews)

Pembahasan temuan yang telah dicatat pada kedua dokumen diatas hasrus
diserahkan kepada supervisor (penyelia) auditor internal, disebabkan setiap
temuan audit yang dilaporkan telah melalui penelahan pengawasan (supervisory
review) yang ketat. Tujuannya untuk mempertahankan kredibilitas aktivitas audit
internal. Penyelia (supervisor) audit harus melakukan review secara rutin/ periodik
untuk menjaga mutu/ kualitas audit.

Tujuan Pembelajaran 8.6:


Pelaporan Temuan Audit (Reporting Defeciencies of Audit Findings)

Hasil dari supervisory reviews akan dilanjutkan kedalam executive

31
Modul Audit Internal
Akuntansi-S1

summary yang disetujui oleh Komite Audit. Beberapa organisasi audit menyusun
ringkasan eksekutif (executive summary) atas laporan audit internal. Ringkasan
eksekutif biasanya dibuat dalam satu halaman.
a. Menjelaskan lingkup audit.
b. Menyajikan opini audit secara keseleruhan.
c. Menyajikan penilaian auditor atas obyek /operasi yang diaudit.

Tujuan Pembelajaran 8.7:


Tindak Lanjut (Follow Up)

Hasil dari rekomendasi yang dibahas pada executive summary akan


ditindaklanjuti oleh manajemen, berdasarkan Standar 2500.A.1: Kepala bagian
audit harus menetapkan proses tindak lanjut untuk memonitor dan memastikan
bahwa tindakan manajemen telah diimplementasikan secara efektif atau bahwa
manajemen senior telah menerima risiko untuk tidak mengambil keputusan.
Practice advisory 2500.A.1.1 “proses Tindak Lanjut” :Tanggung jawab
untuk melakukan tindak lanjut harus didefinisikan dalam piagam tertulis aktivitas
audit internal.

C. SOAL DISKUSI
1.

DAFTAR PUSTAKA
Arief Efendi, Audit Internal, STIE Trisakti Jakarta , 2017

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004); Standar Profesi Audit


Internal, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta (SPAI)

Sawyer, Lawrence B, Dittenhofer, Mortimer A, Scheiner, James H (2006); Audit


Internal Sawyer’s edisi ke-lima Buku 1,2, dan 3, Salemba Empat Jakarta.

32

Anda mungkin juga menyukai