DISERTAI ASITES
Oleh :
2017
i
Laporan Praktik Kerja Lapangan di RSUD BANYUMAS
Menyetujui,
ii
DAFTAR ISI
Kasus.................................................................................................................................... 1
A. ASSESMEN ............................................................................................................... 3
Lampiran .............................................................................................................................. 42
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
KASUS
Tn. T masuk rumah sakit tanggal 25 September 2017. Pengambilan kasus pada
tanggal 25 September 2017. Tn. T berusia 56 tahun, bersuku Jawa dan beragama Islam.
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah darah sejak 2 hari SMRS dengan
frekuensi >3x/hari, pucat, lemas, BAB berwarna hitam, nyeri dada, nyeri perut, nafas
sesak, mual dan BAK seperti teh. Pasien didiagnosis menderita sirosis hati,hematemesis
melena disertai asites. Pasien memiliki riwayat varises esophagus, endoskopi dan sirosis
hati kurang lebih sejak 2.5 tahun yang lalu, dan pasien pernah mengidap penyakit kuning.
Hasil Uji Lab yang dilakukan pada pasien meliputi WBC = 9.89, NEU = 6.92,
LYM = 1.77, MONO = 1.06, EOS = 0.097, BASO = 0.045, RBC = 3.80, HGB = 9.14,
HCT = 28.3, MCV = 74.5, MCH = 24.0, MCHC = 32.3, RDW = 16.1, PLT = 117, MPV
= 9.74, BUN = 24, SGPT = 23, SGOT = 26, HBsAg positif, Na = 136, K = 4.2, Cl = 97
Hasil recall 24 jam pasien : energi = 816 kkal, protein = 40.4 gram, lemak = 33.7
gram, karbohidrat = 107.2 gram
1
BAB I
SCREENING GIZI
FORMULIR SKRINING (SNST)
Kuesioner Pengembangan SNST
Tabel 1.1 Skrining gizi
Variabel Pertanyaan Skor
1. Kondisi Pasien Apakah pasien terlihat Ya = 1
Sekarang kurus? Tidak = 0
2. Penurunan Berat Badan Apakah pakaian anda terasa Ya = 1
lebih longgar? Tidak = 0
Apakah akhir-akhir ini anda Ya = 1
kehilangan berat badan Tidak = 0
secara tidak sengaja (3-6
bulan ) terakhir?
3. Penurunan Asupan Apakah anda mengalami Ya = 1
Makanan penurunan asupan makan Tidak = 0
selama 1 minggu terakhir?
4. Riwayat Penyakit Apakah anda merasa lemah, Ya = 1
loyo, dan tidak bertenaga? Tidak = 0
Apakah anda menderita Ya = 1
suatu penyakit yang Tidak = 0
mengakibatkan adanya
perubahan
Jumlah Skor 6
Sudah dibaca dan diketahui oleh dietisien ( diisi oleh Dietisien) diberitahukan ke dokter
(coret salah satu)
- Ya
- Tidak
Interpretasi Skor
Jumlah Skor Interpretasi
0-2 Tidak berisiko
3-6 Berisiko Malnutrisi
2
BAB II
A. ASSESMENT
1. Riwayat Personal Pasien
Kesimpulan :
3
2. Antropometri
Kesimpulan :
a. Berat badan pasien dihitung dengan rumus BBI adalah 57 kg. Estimasi tinggi
badan pasien 163 cm, karena data BB actual pasien tidak diketahui maka
status gizi pasien ditentukan melalui presentil LLA, dengan rumus presentil
LLA.
b. Menentukan status gizi berdasarkan perhitungan presentil LLA
Presentil =
4
3. Biokimia
5
MONO BD-1.11.7 1.06 Nilai normal :
(Tinggi) 0,240-0,790 %
EOS BD-1.11.7 0.097 Nilai normal :
(Tinggi) 0,030 – 0,440
%
BASO BD-1.11.7 0.045 Nilai normal :
(Normal) 0,00-0,080 %
PLT BD- 1.11.7 117 Nilai normal :
(Rendah) 155 – 366
10e3/uL
Kesimpulan :
a. Nilai HGB dan HCT rendah dapat menjadi indicator adanya penyakit sirosis
hati dan anemia, serta setelah terjadi pendarahan hebat (muntah dan BAB
darah) (Wahyuningsih, 2013).
b. Nilai MCH dan MCV rendah dapat menjadi indikator adanya anemia
(Wahyuningsih, 2013).
c. Nilai BUN tinggi dapat disebabkan karena adanya pendarahan
gastrointestinal (Sutedjo, 2007).
4. Fisik Klinis
6
Kesimpulan :
a. Pasien dalam kondisi lemas, pucat dengan kesadaran compos mentis. Pasien
mengeluh nyeri di bagian dada dan perut serta merasa sesak.
b. Tekanan darah 80/60 mmHg (rendah), respirasi 24x/menit, denyut nadi
96x/menit dengan suhu 36.6°C termasuk kategori normal.
5. Asupan Gizi
7
4x/minggu, teh manis
2x/hari @1 gls (gula 2
sdm), kopi 1x/hari @1 gls,
mendoan 3x/minggu @1
ptg, papaya 2x/minggu @1
ptg sdg, jeruk 2x/minggu
@1 bh.
Kesimpulan :
a. Berdasarkan hasil recall 24 jam pasien terlihat bahwa asupan makan pasien masih
rendah, ini terjadi karena pasien mengalami mual, nyeri dada, dan nyeri perut.
b. Berdasarkan hasil FFQ didapatkan bahwa asupan energi, protein dan lemak
defisit berat, asupan karbohidrat defisit sedang. Standar tingkat asupan tersebut
berdasarkan standar Depkes RI (1996).
8
6. Terapi Medis
9
7. Pembahasan
10
limpa dan traktus gastrointestinal dengan konsekuensi bahwa organ-organ ini
menjadi tempat kongesti pasif yang kronis; dengan kata lain, kedua organ tersebut
akan dipenuhi oleh darah dan dengan demikian tidak dapat bekerja dengan baik.
Pasien dengan keadaan semacam ini cenderung menderita dyspepsia kronis dan
konstipasi atau diare. Berat badan pasien secara berangsur-angsur mengalami
penurunan. Cairan yang kaya protein dan menumpuk dirongga peritoneal akan
menyebabkan asites. Hal ini sesuai dengan yang dialami Tn.T, berat badannya turun
semenjak 2.5 tahun lalu dan mengalami asites.
Obstruksi aliran darah lewat hati yang terjadi akibat perubahan fibrotik juga
mengakibatkan pembentukan pembuluh darah kolateral dalam sistem gastrointestinal
dan pemintasan (shunting) darah dari pembuluh portal ke dalam pembuluh darah
dengan tekanan yang lebih rendah. Esofagus, lambung dan rektum bagian bawah
merupakan daerah yang sering mengalami pembentukan pembuluh darah kolateral.
Distensi pembuluh darah ini akan membentuk varises atau hemoroid tergantung pada
lokasinya. Karena fungsinya bukan untuk menanggung volume darah dan tekanan
yang tinggi akibat sirosis, maka pembuluh darah ini dapat mengalami ruptur dan
menimbulkan perdarahan.
Hematemesis adalah muntah darah dan melena adalah pengeluaran feses
atau tinja yang berwarna hitam seperti ter yang disebabkan oleh adanya pendarahan
saluran cerna bagian atas (Netina, 2001).
Tanda dan gejala yang ditemukan pada pasien hematemesis melena adalah
muntah darah, mengeluarkan tinja yang kehitaman, demam ringan antara 38-39 C,
nyeri pada lambung/perut, nafsu makan menurun dan jika terjadi pendarahan yang
berkepanjangan dapat menyebabkan terjadinya penurunan Hb dan Ht (anemia)
dengan gejala mudah lelah, pucat, nyeri dada yang tampak setelah beberapa jam, dan
peningkatan kadar ureum darah setelah 24-48 jam akibat pemecahan protein darah
oleh bakteri usus (Purwadianto & Sampurna, 2000).
Hasil recall pasien di rumah sakit yaitu energi: 37%%, Protein: 56.7%,
Lemak: 70.2%, Karbohidrat: 29.6%. Berdasarkan SK Menkes RI No:
129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal rumah sakit dikatakan
mengkonsumsi dengan baik apabila termakan ≥80% dan dikatakan kurang apabila
termakan <80%. Hasil Recall pasien menunjukkan bahwa rata-rata nilai asupan
pasien <80% hal ini menjelaskan bahwa asupan makanan pasien masih sangat
kurang. Kurangnya asupan makan pasien dikarenakan adanya rasa mual, dan nyeri
perut, sesak, dan nyeri dada.
11
Selanjutnya kebiasaan makan pasien dinilai menggunakan form semi
kuantitatif Food Frequency Questionnaire (Semi FFQ) (makanan dirumah) . energi
1479.7 kkal (68.3%) (Defisit berat), protein 36.8 gram (51.6%) (Defisit berat), lemak
30.8 gram (64.1%) (Defisit berat), karbohidrat 263 gram (72.8%) (Defisit sedang).
Pasien tidak memiliki riwayat konsumsi alcohol ataupun obat-obatan jenis tertentu.
12
Riwayat penyakit Sirosis hati Obs sirkulasi Cairan Asites Pembatasan
kuning (Hepatitis) portal menumpuk di cairan
rongga pertonial
HBsAG (+) Pembentukkan Penekanan
pembuluh darah diafragma
kolateral
Nyeri perut, mual,
muntah
Distensi Ruang paru
pembuluh darah menyempit
Nafsu makan abdomen
turun
Kadar BUN
Nyeri dada dan
meningkat Varises sesak nafas
Asupan oral
inadekuat
Hematemesis Ruptur
melena
LLA 82%
Sumber : FKUI, 2001; Netina, 2001; Purwadianto dan Sampurna, 2000; Smeltzer dan Bare, 2001
Kurangnya
pengetahuan ttg
makanan dan gizi
13
B. DIAGNOSIS GIZI
Penurunan kebutuhan cairan berkaitan dengan gangguan fungsi hati ditandai dengan adanya
asites.
Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan kurangnya edukasi
tentang makanan dan gizi ditandai dengan hasil FFQ defisit berat dan belum pernah
mendapatkan konseling gizi sebelumnya
C. INTERVENSI GIZI
1. Perencanaan Intervensi dan Monitoring
a. Tujuan Intervensi
- Memberikan asupan makan kepada pasien sesuai kebutuhan
secara bertahap
- Memaksimalkan asupan makan melalui oral
14
- Memberikan edukasi gizi tentang pemilihan makanan yang benar
15
KH = Energi – protein - lemak
= 2165 – 285 – 433
= 1447 kkal
= 361.7 gram
4) Terapi Diet
a) Jenis diet : Diet Hati
b) Bentuk makanan : Cair
c) Rute pemberian : Oral
d) Frekuensi : 6 x 250 cc
e) Pemesanan : Cair DH
16
e. Rencana Monitoring Evaluasi
2. Implementasi Intervensi
a. Implementasi Diet
1) Kajian Rekomendasi Diet
Kajian terapi diet RS
- Jenis diet : Diet hati
- Bentuk makanan : Cair
- Cara pemberian : Oral
- Pemesanan diet : Cair DH
- Frekuensi pemberian : 6 x 250 cc
2) Implementasi Diet
- Hari ke-1
17
Susu kedelai 52 gram / Susu kedelai 70 gram /
06.00
250 ml 165 ml
Susu kedelai 52 gram / Susu FC 60 gram / 165 ml
09.00
250 ml
Jus probiotik / 250 ml Bubur saring 200 gram
Gula merah
12.00 Lauk hewani 1P
Lauk nabati 1P
Jus buah
E = 1259.6 kkal E = 1975.3 kkal
P = 50.7 gram P = 79 gram
Nilai gizi total
L = 23.2 gram L = 54.3 gram
KH = 245.3 gram KH = 290 gram
Kebutuhan E = 2165 kkal E = 2165 kkal
P = 71.25 gram P = 71.25 gram
L = 48 gram L = 48 gram
KH = 361 gram KH = 361 gram
% Pemenuhan E = 58.2% E = 91.2%
P = 71% P = 110%
L = 48.3% L = 113%
KH = 67.9% KH = 80%
- Hari ke-2
Rekomendasi Standar
Standar Diet RS
Diet (Kebutuhan)
Bubur saring 200 gram Bubur saring 200 gram
Lauk hewani 1P Lauk hewani 1/2 P
Makan Pagi Lauk nabati 1P Lauk nabati 1P
Gula merah Gula merah
Sayur 75 gram
Snack 1P Snack 1P
Selingan Pagi
Jus probiotik 200cc
Bubur saring 200 gram Bubur saring 200 gram
Lauk hewani 1P Lauk hewani 1/2P
Lauk nabati 1P Lauk nabati 1P
Makan Siang Sayur 75 gram Gula merah
Buah (jus) Sayur 75 gram
Susu kedelai (1/2 sachet) Buah (jus)
Susu diet hati 125 cc
Snack 1P Snack 1P
Selingan Siang
Susu diet hati 125cc
Bubur saring 200 gram Bubur saring 200 gram
Lauk hewani 1P Lauk hewani 1/2P
Lauk nabati 1P Lauk nabati 1P
Makan Sore Sayur 75 gram Gula merah
Gula merah Sayur 75 gram
Buah (jus) Buah (jus)
Susu kedelai (1/2 sachet)
E = 1488 kkal E = 2008 kkal
Nilai gizi total
P = 49.1 gram P = 77.3 gram
18
L = 43.2 gram L = 48.5 gram
KH = 215.4 gram KH = 359 gram
E = 2165 kkal E = 2165 kkal
P = 71.25 gram P = 71.25 gram
Kebutuhan
L = 48 gram L = 48 gram
KH = 361 gram KH = 361 gram
E = 68.7% E = 92.7%
P = 68.9% P = 108%
% Pemenuhan
L = 90% L = 101%
KH = 59.6% KH = 99.5%
- Hari ke-3
Rekomendasi Standar
Standar Diet RS
Diet (Kebutuhan)
Bubur nasi 200 gram Bubur nasi 200 gram
Lauk hewani 1P Lauk hewani 1P
Makan Pagi Lauk nabati 1P Lauk nabati 1/2P
Sayur 75 gram Sayur 75 gram
Buah 1P
Snack 1P Snack 1P
Selingan Pagi
Jus probiotik 200cc
Bubur nasi 200 gram Bubur nasi 200 gram
Lauk hewani 1P Lauk hewani 1P
Makan Siang Lauk nabati 1P Lauk nabati 1/2P
Sayur 75 gram Sayur 75 gram
Buah 1P Buah (jus)
Selingan Siang Snack 1P Snack 1P
Bubur nasi 200 gram Bubur nasi 200 gram
Lauk hewani 1P Lauk hewani 1P
Lauk nabati 1P Lauk nabati 1/2P
Makan Sore
Sayur 75 gram Sayur 75 gram
Buah 1P Buah 1P
Susu diet hati 165 cc
E = 1515 kkal E = 1898 kkal
P = 55.9 gram P = 73.9 gram
Nilai gizi total
L = 66.5 gram L = 45.4 gram
KH = `173.4 gram KH = 340.6 gram
E = 2165 kkal E = 2165 kkal
P = 71.25 gram P = 71.25 gram
Kebutuhan
L = 48 gram L = 48 gram
KH = 361 gram KH = 361 gram
E = 69.9% E = 87.6%
P = 78.4% P = 103.7%
% Pemenuhan
L = 138% L = 94.58%
KH = 48% KH = 94.3%
- Hari ke-4
Standar Diet RS Rekomendasi Standar
19
Diet (Kebutuhan)
Nasi tim 200 gram Nasi tim 200 gram
Lauk hewani 1P Lauk hewani 1P
Makan Pagi
Lauk nabati 1P Lauk nabati 1/2P
Sayur 75 gram Sayur 75 gram
Snack 1P Snack 1P
Selingan Pagi
Jus probiotik 250 cc
Nasi tim 200 gram Nasi tim 200 gram
Lauk hewani 1P Lauk hewani 1P
Makan Siang Lauk nabati 1P Lauk nabati 1/2P
Sayur 75 gram Sayur 75 gram
Buah 1P Buah 1P
Snack 1P Snack 1P
Selingan Siang
Susu diet hati 125 cc
Nasi tim 200 gram Nasi tim 200 gram
Lauk hewani 1P Lauk hewani 1P
Makan Sore Lauk nabati 1P Lauk nabati 1/2P
Sayur 75 gram Sayur 75 gram
Buah 1P Buah 1P
E = 1740 kkal E = 2001.9 kkal
P = 61.8 gram P = 76.1 gram
Nilai gizi total
L = 62.7 gram L = 52 gram
KH = 233.4 gram KH = 345.8 gram
E = 2165 kkal E = 2165 kkal
P = 71.25 gram P = 71.25 gram
Kebutuhan
L = 48 gram L = 48 gram
KH = 361 gram KH = 361 gram
E = 80.3% E = 92.4%
P = 86.7% P = 106.8%
% Pemenuhan
L = 130% L = 108.4%
KH = 84.2% KH = 95.7%
Hari ke-5
Rekomendasi Standar
Standar Diet RS
Diet (Kebutuhan)
Nasi tim 200 gram Nasi tim 200 gram
Lauk hewani 1P Lauk hewani 1P
Makan Pagi
Lauk nabati 1P Lauk nabati 1/2P
Sayur 75 gram Sayur 75 gram
Snack 1P Snack 1P
Selingan Pagi
Jus probiotik 250 cc
Nasi tim 200 gram Nasi tim 200 gram
Lauk hewani 1P Lauk hewani 1P
Makan Siang Lauk nabati 1P Lauk nabati 1/2P
Sayur 75 gram Sayur 75 gram
Buah 1P Buah 1P
Snack 1P Snack 1P
Selingan Siang
Susu diet hati 125 cc
Nasi tim 200 gram Nasi tim 200 gram
Makan Sore Lauk hewani 1P Lauk hewani 1P
Lauk nabati 1P Lauk nabati 1/2P
20
Sayur 75 gram Sayur 75 gram
Buah 1P Buah 1P
E = 1740 kkal E = 1922 kkal
P = 61.8 gram P = 71.4gram
Nilai gizi total
L = 62.7 gram L = 54 gram
KH = 233.4 gram KH = 312.1 gram
E = 2165 kkal E = 2165 kkal
P = 71.25 gram P = 71.25 gram
Kebutuhan
L = 48 gram L = 48 gram
KH = 361 gram KH = 361 gram
E = 80.3% E = 88.7%
P = 86.7% P = 100.2%
% Pemenuhan
L = 130% L = 114%
KH = 84.2% KH = 86.4%
b. Edukasi/Konseling
Konseling dilakukan pada hari sabtu tanggal 30 November 2017
dengan media leaflet diet hati dan standar porsi makanan. Konseling
diberikan kepada istri pasien di ruang inap pasien dengan tujuan agar istri
pasien mengetahui dan memahami diet hati sehingga dapat diterapkan
dirumah agar pasien mematuhi anjuran diet yang dianjurkan. (materi /
leaflet terlampir)
c. Koordinasi Asuhan Gizi
Memberikan diet yang sesuai dengan keadaan pasien yaitu diet hati
yang dipesankan kepada pramusaji dan menginformasikan diet yang
diberikan kepada tim melalui pencatatan di Rekam Medis Integrasi yang
dilakukan oleh ahli gizi.
d. Pembahasan Intervensi
Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair
hingga kental. Makanan ini diberikan kepada pasien yang mengalami
gangguan mengunyah, menelan dan mencernakan makanan yang
disebabkan oleh menurunnya kesadaran, suhu tinggi, rasa mual, muntah.
Pasca pendarahan saluran cerna, serta pra dan pasca bedah makanan
dapat diberikan secara oral atau parenteral (Almatsier, 2006). Intervensi
terapi diet rumah sakit pada tanggal 25 November 2017 berupa Diet Hati
Cair, bentuk makanan cair (250 ml), frekuensi pemberian 6 kali dengan
rute pemberian oral. Diet cair ini bertujuan untuk memberikan makanan
secukupnya yang memungkinkan istirahat pada saluran cerna. Kebutuhan
gizi pada pasien di rumah sakit yaitu 2165 kkal, protein diberikan sebesar
21
71.25 gram, lemak diberikan cukup 20% dari kebutuhan energi total
yaitu 48 gram, sedangkan karbohidrat diberikan cukup yaitu 361 gram.
Perubahan diet pada hari Senin, 27 November 2017 berupa diet
hati cair dengan merubah komposisi dan aturan pemberian, bentuk
makanan cair, frekuensi pemberian 6 kali dengan rute pemberian oral
serta pembatasan asupan cairan. Jumlah maksimal asupan cairan pasien
adalah 1 – 1.5 liter per hari. Pemberian diet cair ini maksimal 3 hari,
untuk menghindari defisiensi gizi berat (Almatsier, 2006). Perubahan
komposisi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien selama di
rumah sakit.
Intervensi hari kedua, dilakukan perubahan diet dari bentuk
makanan cair ke makanan saring dengan pemberian lauk hewani ½ porsi
serta tambahan jus probiotik 1 x 200 cc dan susu diet hati 2 x 125 cc.
Makanan saring adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur
lebih halus daripada makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan
dicerna. Perubahan diet ini dilakukan berhubungan dengan sudah
normalnya BAB pasien dan sebagai proses adaptasi terhadap bentuk
makanan yang lebih padat (Almatsier, 2006).
Intervensi hari ketiga dilakukan perubahan diet dari makanan
saring menjadi makanan lunak (bubur) dengan pemberian lauk nabati ½
porsi serta tambahan jus probiotik 1 x 200 cc (snack pagi), buah yang di
jus pada makan siang, dan Susu diet hati 1 x 165 cc untuk malam hari.
Perubahan diet ini bertujuan memberikan makanan dalam bentuk mudah
ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan pasien. Selain itu,
keadaan pasien sudah jauh membaik dengan BAB normal dan perut
sudah tidak terasa nyeri.
Intervensi hari keempat dilakukan perubahan diet dari bubur nasi
menjadi nasi tim dengan pemberian lauk nabati ½ porsi serta tambahan
jus probiotik 1 x 250 cc (snack pagi) dan susu Susu diet hati 1 x 125 cc
(snack sore). Pemberian nasi tim ini merupakan kelanjutan pemberian
makanan lunak yang sesuai dengan kebutuhan gizi dan keadaan pasien.
Intervensi hari kelima tidak dilakukan perubahan diet karena
pasien meminta untuk tetap diberikan nasi tim.
Rencana konseling yang akan diberikan pada pasien dan
keluarga pasien dengan diagnosis sirosis hati, hematemesis melena
22
disertai asites yang bertujuan agar pasien dan keluarga mengetahui dan
memahami diet hati dan mematuhi anjuran diet yang diberikan.
Konseling dibantu dengan media cetak seperti leaflet yang akan
membantu pasien dan keluarga pasien untuk lebih memahami apa yang
sudah dijelaskan petugas. Leaflet yang diberikan berupa leaflet diet hati
serta leaflet bahan penukar untuk pasien agar mempermudah
penerapannya dirumah.
Rencana monitoring dan evaluasi pada pasien adalah dengan
menghitung sisa makanan pasien menggunakan metode comstock dan
recall 24 jam, melihat rekam medis pasien untuk mengetahui hasil
laboratorium pasien dan melihat buku vital sign untuk mengetahui
kondisi vital sign seperti tekanan darah, denyut nadi dan suhu pasien.
Tingkat kecukupan adalah perbandingan asupan zat gizi dengan
kebutuhan, tingkat kecukupan gizi baik apabila >80 % sedangkan tingkat
kecukupan gizi kurang adalah <80% (Paruntu, 2013).
23
D. Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring, Evaluasi dan Tindak Lanjut
24
Yang Diukur Rencana Tindak
Lanjut
Hari Ke-/Tanggal Diagnosis Evaluasi
Biokimia Fisik dan Klinis Asupan (Assesmen, Diagnosis
Gizi, Intervensi Gizi)
Hari 1 Sirosis hati, HGB 9.14 Ku : Lemas , E = 83.45% HGB rendah Rencana
27 November 2017 hematemesis compos mentis P = 107% Tekanan darah Pemberian
melena, varises BAB tidak L = 109% rendah E= 2008 kkal
esophagus, asites hitam KH = 71.8% Suhu normal (92.7%)
Mual, nyeri Cairan + infus: Asupan sudah P= 77.3 gram
perut 1448 ml mencapai target, (108%)
TD 100/60 >80% L= 48.5 gram
mmHg (101%)
Suhu 36.2oC KH= 359 gram
RR : 20x/menit (99.5%)
HR : 95x/menit Cairan 1450 ml
Pemesanan:
BSDH lauk
hewani ½ porsi ex
susu diet hati
2x125 cc, jus
probiotik 1x200cc
Frekuensi
Pemberian: 3 x
makanan utama
dan 2 x selingan
Bentuk makanan:
Saring
25
Yang Diukur Rencana Tindak
Lanjut
Hari Ke-/Tanggal Diagnosis Evaluasi
Biokimia Fisik dan Klinis Asupan (Assesmen, Diagnosis
Gizi, Intervensi Gizi)
Hari ke-2 Sirosis hati, HGB 6.21 Ku : Sedang , E = 80.2% HGB rendah Rencana Pemberian
28 November 2017 hematemesis compos mentis P = 97.6% Tekanan darah E= 1898 kkal
melena, varises Nyeri perut L = 96% rendah (87.6%)
esophagus, asites berkurang KH = 85.1% Suhu normal P= 73.9 gram
BAB tidak Cairan + infus : Asupan sudah (103%)
hitam 1380 ml mencapai L= 45.4 gram
Mual, nyeri target, >80% (94.5%)
perut KH= 340 gram
TD 100/60 (94.3%)
mmHg Cairan 1500 ml
Suhu 36oC Pemesanan:
BBDH lauk nabati ½
porsi ex jus
probiotik 1x200 cc
dan susu diet hati
1x165cc
Frekuensi
Pemberian: 3x
makanan utama dan
2x makanan selingan
Bentuk makanan:
Lunak
Rute Pemberian: Ora
26
27
Yang Diukur Rencana Tindak
Lanjut
Hari Ke-/Tanggal Diagnosis Evaluasi
Biokimia Fisik dan Klinis Asupan (Assesmen, Diagnosis
Gizi, Intervensi Gizi)
Hari ke-3 Sirosis hati, HGB 6.21 Ku : Sedang , E = 81.3% HGB rendah Rencana
29 November 2017 hematemesis compos mentis P = 100% Tekanan darah Pemberian
melena, varises Nyeri perut L = 90.31% rendah E= 2001 kkal
esophagus, asites tidak ada KH = 97% Suhu normal (92.47%)
BAB tidak Cairan + infus : Asupan sudah P= 76.1 gram
hitam 1412 ml mencapai target, (106%)
TD 100/60 >80% L= 52 gram
mmHg (108%)
Suhu 36oC KH= 345.8 gram
HR : 81x/menit (95.7%)
RR : 20x/menit Cairan 1225 ml
Pemesanan:
NTDH lauk nabati
½ P ex jus
probiotik 1x200 cc
dan susu diet hati
1x125 cc
Frekuensi
Pemberian: 3x
makanan utama
dan 2x makanan
selingan
Bentuk makanan:
Lunak
Rute Pemberian:
Oral
28
29
Yang Diukur Rencana Tindak
Lanjut
Hari Ke-/Tanggal Diagnosis Evaluasi
Biokimia Fisik dan Klinis Asupan (Assesmen, Diagnosis
Gizi, Intervensi Gizi)
Hari ke-4 Sirosis hati, HGB 8.6 Ku : Sedang , E = 80.3% HGB rendah RencanaPemberian
30 November 2017 hematemesis compos mentis P = 102% Tekanan darah E= 1922 kkal
melena, varises Nyeri perut L = 103% normal (88.7%)
esophagus, asites tidak ada KH = 78.4% Suhu normal P= 71.4 gram
BAB tidak Cairan + infus : Asupan sudah (100%)
hitam 950 ml mencapai target, L= 54.9 gram
TD 100/80 >80% (114%)
mmHg KH= 312 gram
Suhu 36oC (86.4%)
HR : 88x/menit Cairan 1225 ml
RR : 21x/menit Pemesanan:
NTDH lauk nabati
½ porsi ex jus
probiotik 1x200 cc
dan susu diet hati
1x125 cc
Frekuensi
Pemberian: 3x
makanan utama
dan 2x makanan
selingan
Bentuk makanan:
Lunak
Rute Pemberian:
Oral
30
Yang Diukur Rencana Tindak
Lanjut
Hari Ke-/Tanggal Diagnosis Evaluasi
Biokimia Fisik dan Klinis Asupan (Assesmen, Diagnosis
Gizi, Intervensi Gizi)
Hari ke-5 Sirosis hati, HGB 10.1 Ku : Sedang , E = 82.9% HGB rendah Rencana Pemberian
1 Desember 2017 hematemesis compos mentis P = 97% Tekanan darah E= 1922 kkal
melena, varises Nyeri perut L = 106% normal (88.7%)
P= 71.4 gram
esophagus, asites tidak ada KH = 83% Suhu normal (100%)
BAB tidak Cairan + infus 1125 Asupan sudah L= 54.9 gram
hitam ml mencapai target, (114%)
TD 100/80 >80% KH= 312 gram
mmHg (86.4%)
Suhu 36oC Cairan 1225 ml
HR : 82x/menit Pemesanan:
RR : 20x/menit NTDH lauk nabati ½
porsi ex jus probiotik
1x200 cc dan susu
diet hati 1x125 cc
Frekuensi
Pemberian: 3x
makanan utama dan
2x makanan selingan
Bentuk makanan:
Lunak
Rute Pemberian:
Oral
31
2. Pembahasan Monitoring dan evaluasi
a. Data biokimia
Hari pertama dilakukan intervensi, hasil laboratorium pasien
menunjukan kadar HGB rendah yaitu 9.14 g/dl. Hari kedua intervensi,
kadar HGB turun menjadi 6.21 g/dl. Penurunan kadar HGB ini terjadi
karena data laboratorium di hari pertama intervensi adalah data ketika
pasien pertama kali masuk rumah sakit dan masih mengalami muntah
dan BAB darah. Hari ketiga intervensi tidak ada perubahan karena data
laboratorium tersebut belum ada perubahan. Hemoglobin adalah protein
yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas (daya gabung) terhadap
oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel
darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen di bawa dari paru-
paru ke jaringan-jaringan (Evelyn,2000). Kekurangan hemoglobin
menyebabkan terjadinya anemia, yang ditandai dengan gejala kelelahan,
sesak napas, pucat dan pusing. Hari ke empat intervensi, pasien
menerima transfuse darah untuk meningkatkan kadar HGB, sehingga
kadar HGb meningkat menjadi 8.6 g/dl. Hari ke lima, kadar HGB
meningkat lagi menjadi 10.1 g/dl karena pasien menerima transfusi darah
kembali. Transfusi darah dilakukan ketika kadar HGB sudah sangat
rendah <7g/dl.
b. Data fisik klinis
Keadaan fisik pasien hari pertama intervensi dalam kondisi
lemas, BAB masih berwarna hitam, dan nyeri perut . Keadaan klinis
pasien pada hari pertama intervensi TD 100/60 mmHg (rendah), nadi 20
kali/menit (normal) dan suhu 36,2ºC (normal). Keadaan fisik pasien hari
kedua intervensi, sudah mulai membaik., BAB sudah normal. Keadaan
klinis pasien pada hari kedua intervensi TD 100/60 mmHg (rendah), nadi
21 kali/menit (normal) dan suhu 36ºC (normal). Keadaan fisik pasien hari
ketiga intervensi, BAB tidak hitam, nyeri perut berkurang. Keadaan klinis
pasien pada hari ketiga intervensi TD 100/60 mmHg (rendah), nadi 20
kali/menit (normal) dan suhu 36oC (normal). Keadaan fisik pasien hari
keempat intervensi, BAB tidak hitam, tidak ada nyeri perut. Keadaan
klinis pasien pada hari keempat intervensi TD 100/80 mmHg (rendah),
nadi 20 kali/menit (normal) dan suhu 36oC (normal). Keadaan fisik
pasien hari ke lima intervensi, BAB tidak hitam, tidak ada nyeri perut.
32
Keadaan klinis pasien pada hari kelima intervensi TD 100/80 mmHg
(rendah), nadi 21 kali/menit (normal) dan suhu 36oC (normal). Tekanan
darah yang rendah ini disebabkan karena terjadinya pendarahan akibat
hematemesis melena.
c. Data Asupan
Diagram evaluasi asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat yaitu:
1) Energi
Energi
90
80 83.45 80.2 81.3 80.3 83.9
70
60
50
40 36.3
30
20
10 Energi
0
33
jatuh pada gizi kurang yang semakin memburuk. Energi juga diperlukan
oleh pasien untuk meningkatkan status kesehatannya dan merupakan faktor
penting yang diperlukan oleh manusia dalam menjaga kesehatan dan
membantu meningkatkan status kesehatan pada kondisi sakit (Pudjadi,
2003). Sisa makanan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor internal
berkaitan dengan nafsu makan, kebiasaan/ kesukaan makan, rasa bosan
serta adanya peraturan diet atau non diet yang sedang dijalani. Faktor
eksternal yaitu cita rasa makanan yang meliputi penampilan dan rasa
(Suryawati, Dharminto, & Shaluhiyah, 2006).
2) Protein
Protein
120
100 107 102
97.6 100 97
80
60
40 43
20
0 Protein
34
terjadi karena Tn. T tidak bisa menghabiskan makanan yang diberikan dan
merasa cepat kenyang. Pada hari ke tiga sampai hari ke lima, asupan energi
Tn. T terus membaik, karena kondisi Tn.T sudah semakin membaik dan
nafsu makan meningkat dari sebelumnya.
Pada penyakit hati kronis dan sirosis hati, perlu dipertimbangkan
pemberian protein nabati karena dalam tumbuh-tumbuhan terdapat
kandungan asam amino esensial, mengandung sedikit protein non nitrogen
serta lebih ditoleransi oleh tubuh daripada protein hewani (Ratnasari,
2000). Selain itu protein nabati memberikan keuntungan karena kandungan
serat yang dapat mempercepat pengeluaran ammonia melalui feses. Namun
seringkali timbul keluhan berupa rasa kembung dan kenyang. Diet ini
dapat mengurangi status enselofati, tetapi tidak dapat memperbaiki
keseimbangan nitrogen (Almatsier, 2005).
Pada intervensi ini, diberikan lauk nabati ½ porsi dikarenakan
pemberian protein yang berlebih dikhawatirkan akan memperberat kerja
hati ensefalopati (Bect, 1993).
3) Lemak
Lemak
120
109 103
100 96.18 90.31 100
80
60
40
30
20
Lemak
0
35
kebutuhan zat gizi pasien dan mendukung proses penyembuhan pasien
(Setiati et al, 2000; Marsetyo dan Kartasaputra, 1990). Menurut Irianto
(2006) dalam tubuh lemak bermanfaat untuk: 1) Sebagai sumber energi, 1
gram lemak menghasilkan 9 kalori. 2) Melarutkam vitamin sehingga dapat
diserap oleh usus. 3) Memperlama rasa kenyang.
Karbohidrat
100
90 90.3 87.5
80 85.18
78.45
70 71.8
60
50
40 44.7
30
20
10 Karbohidrat
0
36
Fungsi dari karbohidrat yaitu menyediakan energi bagi tubuh,
berperan dalam menentukan karakteristik bahan makanan, (misalnya
rasa, warna, tekstur, dll) di dalam tubuh berguna untuk mencegah
timbulnya ketosis, memecah pemecahan protein tubuh yang berlebihan,
mencegah kehilangan mineral yang berlebihan, berguna untuk membantu
metabolisme lemak dan protein (Winarno, 2004).
5) Cairan
Asupan Cairan
2500
2000 2000
1500 1448 1380 1412
1000 1125
950
500 Asupan Cairan
0
37
Cairan dan elektrolit merupakan komponen tubuh yang berperan
dalam memelihara fungsi tubuh dan proses homeostatis (Tarwoto dan
Wartonah, 2010). Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan
dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam
bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh. Sementara itu,
sisanya merupakan bagian padat dari tubuh (Alimul, 2006).
38
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
1. Hasil skrining gizi dengan metode SNST pada pasien Tn.T memiliki skor 6
kategori beresiko malnutrisi.
2. Pasien berusia 56 tahun didiagnosis Sirosis Hati, Hematemesis Melena disertai
Asites. Pasien memiliki riwayat varises esophagus pada 2.5 tahun yang lalu
dan riwayat penyakit kuning
3. Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia pasien, kadar BUN tinggi dan HB,
HCT rendah
4. Pasien dalam kondisi lemas dengan kesadaran composmentis. Tekanan darah
80/60 mmHg, respirasi 24 kali/menit, denyut nadi 96x/mnt dengan suhu
36.7oC termasuk kategori normal.
5. Berdasarkan hasil recall 24 jam diketahui bahwa jumlah asupan energi = 816
kkal (37.6%) (Defisit berat), asupan protein = 40.4 gram (56.7%) (Defisit
berat), asupan lemak = 33.7 gram (70%) (Defisit berat), asupan karbohidrat =
107.2 gram (29.6%) (Defisit berat)
6. Berdasarkan Food Frequency Questionnaire (Semi FFQ) (makanan dirumah)
. Hasil FFQ pasien adalah energi 1479.7 kkal (68.3%) (Defisit berat), protein
36.8 gram (51.6%) (Defisit berat), lemak 30.8 gram (64.1%) (Defisit berat),
karbohidrat 263 gram (72.8%) (Defisit sedang).
7. Diagnosa gizi Tn. T adalah
o Asupan oral inadekuat berkaitan dengan adanya gangguan
gastrointestinal ditandai dengan mual, nyeri perut dan hasil recall 24 jam
energi 816 kkall (37.6%) (defisit berat), protein = 40.4 gram (56.7%)
(defisit berat), lemak = 33.7 gram (70%) (defisit berat), karbohidrat =
107.2 gram (29.6%) (defisit berat).
o Pembatasan kebutuhan cairan berkaitan dengan gangguan fungsi hati
ditandai dengan adanya asites.
o Peningkatan kebutuhan energi dan protein berkaitan dengan kegagalan
atau gangguan fungsi hati ditandai dengan status gizi pasien berdasarkan
%LLA 82% yang termasuk gizi kurang, anemia dan HBsAG positif.
o Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan
kurangnya edukasi tentang makanan dan gizi ditandai dengan hasil FFQ
defisit sedang dan belum pernah mendapatkan konseling gizi sebelumnya
39
8. Intervensi yang diberikan yaitu diet hati tekstur bertahap, mulai dari cair,
saring hingga lunak.
9. Hasil monitoring dan evaluasi pada hari pertama pasien masih merasa nyeri
perut dan BAB masih hitam. Hari kedua nyeri perut berkurang, BAB sudah
normal, dan composmentis. Hari ketiga, tidak ada nyeri perut, BAB normal
dan compos mentis. Asupan pasien mengalami peningkatan dari hari ke hari
dan dalam kategori bagus (>80%). Data biokimia, hasil laboratorium HGb
mengalami peningkatan karena dilakukan transfusi.
10. Konseling diberikan kepada keluarga dan pasien dengan tujuan agar pasien
dan keluarga mengetahui dan memahami diet hati dan mematuhi anjuran diet
yang diberikan.
11. Berdasarkan hasil evaluasi konseling terhadap pemahaman keluarga pasien
tentang penjelasan yang diberikan, keluarga pasien sudah memahami dengan
baik.
B. SARAN
1. Untuk pemenuhan kebutuhan gizi diupayakan konsumsi makanan enteral dan
makanan lunak secara bertahap.
2. Memberitahukan keluarga untuk memberikan makanan sesuai anjuran yang
diberikan.
40
DAFTAR PUSTAKA
41
LAMPIRAN
Lampiran 1
42
Lampiran 2
ASUPAN HARI KE 1
MENU E P L KH Cairan
JAM 15
SUSU FC 240 11.04 12.48 20.64 148.5
JAM 18
SUSU DIET 165
HATI 320 12 2.6 61.5
JAM 21
SUSU DIET 165
HATI 288 10.8 2.34 55.35
JAM 6
SUSU 165
KEDELAI 294 13.4 7.7 44.1
JAM 9
SUSU FC 300 13.8 15.6 25.8 165
JAM 12
tepung beras 36.1 0.65 0.05 7.95
santan 3.55 0.05 0.35 0.15
gula 36.9 0.05 0 9.4
daging sapi 67.2 6.2 4.5 0
telur ayam 38.8 3.2 2.7 0.3
wortel 5.1 0.2 0 1.2
jambu 50.9 0.8 0.6 11.9 140
gula 77.4 0 0 20
tahu 38 4.1 2.4 0.9
minyak 10.8 0 1.3 0
Total 1806.75 76.29 52.62 259.19 1448.5
Kebutuhan 2165 71.25 48 361 1500
Persen 83.45% 107.07% 109.63% 71.80% 96.5%
43
Lampiran 3
44
bubur tepung
tepung beras 25 90.2 1.7 0.2 20
gula 20 73.8 0.1 0 18.8
santan 10 7.1 0.1 0.7 0.3
rolade daging (1P)
daging 37.4 100.6 9.4 13.6 0
telur ayam 27.4 42.6 3.4 5.8 0.6
wortel 3.2 1.4 0 0 0.2
minyak 0.5 4.3 0 0.5 0
tahu sutra bb semur
tahu 75 57 6.1 2.6 1.4
minyak 1.25 11.3 0 1.25 0
jus naga 200
naga 100 50.9 0.8 0.4 12.4
gula 20 77.4 0 0 20
sop kembang tahu 100
wortel 35 14.4 0.4 0.1 3.3
kembang tahu 10 38 4.1 2.4 0.9
bihun 10 38.1 0 0 9.1
kapri 20 16.8 1.1 0 3.1
minyak 0.5 4.3 0 0.5 0
Susu diet hati 30 115 4.5 1.25 24 125
Total 2008.5 77.3 48.5 359.55 1450
Kebutuhan 2165 71.25 48 361 1500
Persen 92.77136 108.56 101.0417 99.59834 96.6%
45
Lampiran 4
ASUPAN HARI KE 2
46
bubur tepung
tepung beras 20 72.16 1.36 0.16 16
gula 16 59.04 0.08 0 15.04
santan 8 5.68 0.08 0.56 0.24
rolade daging (1P)
daging 37.4 100.6 9.4 13.6 0
telur ayam 27.4 42.6 3.4 5.8 0.6
wortel 3.2 1.4 0 0 0.2
minyak 0.5 4.3 0 0.5 0
tahu sutra bb
semur
tahu 75 57 6.1 2.6 1.4
minyak 1.25 11.3 0 1.25 0
jus naga 180
naga 90 45.81 0.72 0.36 11.16
gula 18 69.66 0 0 18
sop kembang tahu 100
wortel 35 14.4 0.4 0.1 3.3
kembang tahu 10 38 4.1 2.4 0.9
bihun 10 38.1 0 0 9.1
kapri 20 16.8 1.1 0 3.1
minyak 0.5 4.3 0 0.5 0
Susu diet hati 30 115 4.5 1.25 24 125
Total 1738.485 69.58 46.17 307.5 1380
Kebutuhan 2165 71.25 48 361 1500
Persen 80.29954 97.65% 96.1875 85.18006 92%
47
Lampiran 5
48
beras 25 90.2 1.7 0.2 19.9
santan 10 7.1 0.1 0.7 0.3
ROLADE AYAM
daging ayam 18.5 52.7 5 2.5 0
telur 12.5 19 1.6 1.35 0.15
wortel 1.6 1 0 0 0.15
SOP BAKSO 100
wortel 25 10.3 0.3 0.1 2.3
kc polong 20 16.8 1.1 0 3.1
kentang 30 27.9 0.4 0 6.5
minyak 2.5 21.6 0 2.5 0
Tempe bb terik
tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3
minyak 2.5 21.6 0 2.5 0
mangga 100 65 0.5 0.3 17 200
gula 20 77.4 0 0 20
TOTAL 1898 73.95 45.4 340.61 1500
KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500
PERSEN 87.67% 103.79% 94.58% 94.35% 100%
49
Lampiran 6
ASUPAN HARI KE 3
50
beras 17.5 63.14 1.19 0.14 19.9
santan 7 4.97 0.07 0.49 13.93
ROLADE AYAM
daging ayam 18.5 52.7 5 2.5 0
telur 12.5 19 1.6 1.35 0.15
wortel 1.6 1 0 0 0.15
SOP BAKSO 100
wortel 25 10.3 0.3 0.1 2.3
kc polong 20 16.8 1.1 0 3.1
kentang 30 27.9 0.4 0 6.5
minyak 2.5 21.6 0 2.5 0
TEMPE BB
TERIK
tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3
minyak 2.5 21.6 0 2.5 0
mangga 100 65 0.5 0.3 17 200
gula 20 77.4 0 0 20
TOTAL 1760.9 71.47 43.35 351.41 1412
KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500
Persen 81.33% 100.31% 90.31% 97.34% 94.1%
51
Lampiran 7
52
kecap 5 3 0.5 0 0.3
minyak 2.5 21.6 0 2.5 0
Tahu bb kuning
tahu 50 38 4 2.4 1.4
minyak 1.25 10.8 0 1.25 0
Sop kembang tahu 100
kembang tahu 10 38 3.1 1.4 2.1
kapri 20 7 0.4 0.1 1.6
bihun 10 38.1 0 0 10.1
minyak 0.5 4.3 0 0.5 0
SEMANGKA 100 41.6 0.8 0.5 9.4 100
TOTAL 2001.9 76.1 52.05 345.8 1225
KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500
% 92.47% 106.81% 108.44% 95.79% 81.6%
53
Lampiran 8
ASUPAN HARI KE 4
MAKAN SIANG
NASI TIM
beras 50 180.4 3.3 0.3 39.8
AYAM BB SEMUR
54
daging ayam 50 142.4 13.4 9.4 0
kecap 5 3 0.5 0 0.3
minyak 2.5 21.6 0 2.5 0
TAHU BB KUNING
tahu 50 38 4 2.4 1.4
minyak 1.25 10.8 0 1.25 0
SOP KEMBANG 100
TAHU
kembang tahu 10 38 3.1 1.4 2.1
kapri 20 7 0.4 0.1 1.6
bihun 10 38.1 0 0 10.1
minyak 0.5 4.3 0 0.5 0
SEMANGKA 50 20.8 0.4 0.25 4.7 50
TOTAL 1740.5 73.2 49.7 283.2 950
KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500
% 80.39% 102.74% 103.54% 78.45% 63.3%
55
Lampiran 9
56
NASI TIM
beras 50 180.4 3.3 0.3 39.8
BANDENG
GORENG
bandeng 50 41.9 7.4 1.1 0
minyak 5 43.1 0 5 0
TAHU BB BACEM
tahu 50 38 4 2.4 1.4
minyak 1.25 10.8 0 1.25 0
SOP FISH ROLL 100
wortel 50 20.6 0.6 0.2 4.7
kapri 25 21 1.4 0.1 3.9
minyak 0.5 4.3 0 0.5 0
PISANG AMBON 100 92 1 0.5 23.4
TOTAL 1922.35 71.4 54.9 312.1 1125
KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500
% 88.79 100.21% 114.4% 86.45% 75%
57
Lampiran 10
ASUPAN HARI KE 5
58
NASI TIM
beras 50 180.4 3.3 0.3 39.8
BANDENG
GORENG
bandeng 50 41.9 7.4 1.1 0
minyak 5 43.1 0 5 0
TAHU BB BACEM
tahu 50 38 4 2.4 1.4
minyak 1.25 10.8 0 1.25 0
SOP FISH ROLL 100
wortel 50 20.6 0.6 0.2 4.7
kapri 25 21 1.4 0.1 3.9
minyak 0.5 4.3 0 0.5 0
PISANG AMBON 50 46 0.5 0.25 23.4
TOTAL 1817.12 69.64 51.3 300.24 1125
KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500
% 83.93% 97.74% 106.88% 83.17% 75%
59
Lampiran 11
===============================================================
======
Analysis of the food record
===============================================================
======
Food Amount energi carbohydr.
________________________________________________________________________
______
Meal analysis: energi 1462.0 kcal (100 %), carbohydrate 258.4 g (100 %)
===============================================================
======
Result
===============================================================
======
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
________________________________________________________________________
______
energi 1462.0 kcal 2036.3 kcal 72 %
water 0.0 g - -
protein 36.8 g(10%) 60.1 g(12 %) 61 %
fat 30.8 g(18%) 69.1 g(< 30 %) 45 %
60
carbohydr. 258.4 g(71%) 290.7 g(> 55 %) 89 %
dietary fiber 4.6 g - -
alcohol 0.0 g - -
PUFA 4.9 g - -
cholesterol 148.1 mg - -
Vit. A 1093.1 µg 800.0 µg 137 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E (eq.) 2.2 mg 8.0 mg 28 %
Vit. B1 0.3 mg 1.1 mg 30 %
Vit. B2 0.5 mg 1.3 mg 38 %
Vit. B6 0.7 mg 1.6 mg 42 %
tot. fol.acid 103.1 µg - -
Vit. C 48.2 mg 60.0 mg 80 %
sodium 83.2 mg - -
potassium 803.6 mg - -
calcium 163.1 mg 1200.0 mg 14 %
magnesium 152.2 mg 280.0 mg 54 %
phosphorus 474.3 mg 1200.0 mg 40 %
iron 5.0 mg 15.0 mg 33 %
zinc 4.2 mg 12.0 mg 35 %
lysine 1.9 g - -
phenylalanine 1.7 g - -
tyrosine 1.2 g - -
chlorine 0.0 mg - -
61
Lampiran 12
===============================================================
======
Analysis of the food record
===============================================================
======
Food Amount energi carbohydr.
________________________________________________________________________
______
Meal analysis: energi 851.0 kcal (100 %), carbohydrate 120.3 g (100 %)
===============================================================
======
Result
===============================================================
======
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
________________________________________________________________________
______
energi 851.0 kcal 2036.3 kcal 42 %
water 0.0 g - -
protein 41.0 g(17%) 60.1 g(12 %) 68 %
fat 33.7 g(31%) 69.1 g(< 30 %) 49 %
carbohydr. 120.3 g(51%) 290.7 g(> 55 %) 41 %
dietary fiber 3.1 g - -
alcohol 0.0 g - -
PUFA 5.7 g - -
cholesterol 94.8 mg - -
Vit. A 1303.6 µg 800.0 µg 163 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E (eq.) 0.4 mg 8.0 mg 5%
Vit. B1 0.2 mg 1.1 mg 21 %
Vit. B2 0.4 mg 1.3 mg 31 %
Vit. B6 0.5 mg 1.6 mg 32 %
tot. fol.acid 52.2 µg - -
Vit. C 4.8 mg 60.0 mg 8%
sodium 126.0 mg - -
62
potassium 489.1 mg - -
calcium 52.7 mg 1200.0 mg 4%
magnesium 72.3 mg 280.0 mg 26 %
phosphorus 323.4 mg 1200.0 mg 27 %
iron 2.9 mg 15.0 mg 20 %
zinc 3.1 mg 12.0 mg 26 %
lysine 2.9 g - -
phenylalanine 1.5 g - -
tyrosine 1.2 g - -
chlorine 0.0 mg - -
63
Kebutuhan Gizi Sehari
Energi : Protein :
Lemak : KH :
DIET
Pembagian Makanan Sehari HATI
Pagi Berat URT
Nasi :
Hewani :
Nabati :
Sayuran :
Minyak :
Snack :
Tujuan diet :
Memberikan makan sesuai den-
Syarat Diet