Anda di halaman 1dari 1

Pada tahun 1816 Friedrich Herbart mengutarakan bahwa emosi merupakan gangguan mental yang

disebabkan oleh konflik antara persepsi dan ide. Pada abad ke 18 ini para ilmuwan lebih mengedepankan
pengalaman yang didasarkan pada impuls dari indra dan kejadian-kejadian psikologis dibanding pemikiran
mengenai emosi.

Pendekatan Emosi secara Perifer/Organik

William James mengemukakan teori mengenai emosi yang didasar atas tiga sumber literatur: (1)
artikel mengenai pikiran, (2) buku Prinsip-prinsip Psikologi karangannya sendiri, dan (3) balasan terhadap
kritik yang diutarakan James.

James mengungkapkan bahwa emosi berhubungan dengan fungsi fisiologis tubuh.

Selanjutnya, Carl Lange mengungkapkan bahwa emosi adalah hasil dari efek pergerakan diameter
pembuluh darah. Ia juga berpendapat bahwa berbagai gangguan emosional disebabkan oleh gangguan
pada persarafan pembuluh darah.

Kemudian psikolog lainnya, Guiseppe Sergei asal Italia, menegaskan bahwa otak hanya berperan
melalui aspek kesadaran dalam emosi, sedangkan efek yang mempengaruhi lainnya dipengaruhi oleh
perubahan diameter pembuluh darah.

Pada tahun 1891, Wundt yang mengkritik teori James-Lange mengungkapkan perasaan seperti
'takut' atau 'senang' dapat dipengaruhi oleh keadaan pemikiran suatu individu. Keadaan pemikiran suatu
individu yang berubah-ubah akan menghasilkan perasaan sekudner dan juga reaksi organik. Reaksi
organik yang dimaksud adalah reaksi yang akan menghasilkan perasaan sensoris yang akan ditambahkan
atau menyatu dengan perasaan sebelumnya sehingga membentuk perasaan sekunder.

Dari teori yang dikemukakan oleh William James, timbul kritikan yang disampaikan oleh E. B.
Titchener asal Amerika. Titchener berpendapat bahwa perasaan merupakan suatu proses yang kompleks,
tersusun atas persepsi atau ide dan afeksi. Titchener juga mengungkapkan, dalam pembentukan emosi,
rangkaian gagasan perlu diganggu oleh perasaan lain yang jelas.

Kritik kepada William James yang lainnya disampaikan oleh Walter B. Cannon. Cannon
menyampaikan kritiknya dalam 5 poin: (1) Perilaku emosional dapat terjadi meski tidak mendapat
rangsang viseral, (2) Tidak ada cara untuk menentukan perubahan viseral seperti yang disampaikan oleh
James, (3) Persepsi dan umpan balik dari sistem sarag otonom sangat kabur dan tidak jelas, (4) Respon
dari sistem saraf otonom sangat lambat, dan menyarankan ahwa emosi tidak terjadi dalam interval yang
pendek, terakhir (5) penyuntikan adrenalin tidak berdampak besar terhadap perubahan emosi.

Periode Pasca-James

Dokter asal spanyol bernama Gregorio Maranon menyampaikan sebuah studinya yang menemukan
bahwa reaksi emosional pasien yang diberikan adrenalin tidak berdampak besar terhadap keadaan
perasaan dari pasien-pasiennya.

Anda mungkin juga menyukai