Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Antropologi dan sejarah merupakan dua ilmu sosial dari beberapa ilmu sosial
yang saling berkaitan. Keduanya memiliki ciri-ciri yang khas, mempunyai
tujuan dan manfaat yang berbeda, tetapi keduanya saling membutuhkan
dan saling berhubungan. Sebagai kedua ilmu yang mengkaji tentang
fenomena yang berkaitan dengan makhluk manusia, tentu saling berkaitan.
Penulis di sini akan membahas mengenai hubungan antropologi dengan ilmu
sejarah.
1
PEMBAHASAN
Sejarah dalam arti objektif adalah suatu konstruk (bangunan) yang disusun
penulis sebagai suatu uraian atau cerita. Sejarah dalam arti objektif adalah
menunjukan kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri, ialah proses sejarah
dalam aktualitasnya.
2
secara menyeluruh. Di satu pihak manusia adalah pencipta kebudayaan, di
pihak lain kebudayaan yang “menciptakan” manusia sesuai dengan
lingkungannya.
Dengan demikian, terjalin hubungan timbal balik yang sangat erat dan padu
antara manusia dan kebudayaan. Dalam antropologi terdapat ilmu-ilmu
bagian, yaitu antropologi fisik yang terdiri dari paleoantropologi
(mempelajari tentang asal usul manusia dengan mengkaji fosil-fosil) dan
somatologi (mempelajari tentang ras manusia), dan antropologi budaya yang
terdiri arkeologi (mempelajari perkembangan kebudayaan, sebelum dikenal
tulisan), antropologi linguistik (mempelajari bahasa local dari masyarakat
yang masih sederhana), etnologi (mempelajari suku bangsa yang hidup
sekarang), antropologi psikologi (mempelajari kebudayaan masayarakat,
dalam analisisnya menggunakan teori-teori psikologi) dan antropologi
spesialisasi (sudah terbagi-bagi menjadi beberapa bidang kajian).
3
Dalam sejarah dunia hingga kini Antropologi terbukti bermanfaat untuk
menunjang pembangunan masyarakat manusia yang berkeadilan dan
berorientasi pada kelestarian. Antropologi telah dan dapat terus berkiprah
dalam kancah politik, konflik dan perdamaian, konservasi lingkungan dan
sumberdaya alam, ekonomi dan kemiskinan, ketenagakerjaan,
industrialisasi, kependudukan dan transmigrasi, etnisitas dan hubungan
antar suku bangsa, agama dan religi/kepercayaan, kepariwisataan,
kesehatan, dan sebagainya. Secara prinsipil, antropologi membantu
memberikan pemahaman holistik mengenai manusia dan dimensi-
dimensinya.
4
Dari pengertian tersebut, baru dapat dicapainya apabila sejarah tentang
proses pengaruh tadi diketahuinya juga dengan teliti, sejarah dari
perpaduan kebudayaan tadi seringkali masih harus direkonstruksi sendiri
oleh peneliti antrolopogi, itu berarti peneliti antropologi mesti memiliki
pengetahuan tentang metode-metode untuk merekonstruksi sejarah dari
suatu peristiwa. Contohnya, dalam masyarakat Badui Luar, mereka di sana
sudah tidak menganut adat istiadat masyarakat Badui Dalam, pengaruh luar
sudah mulai masuk ke sana.
Itu lah hubungan antara antropologi dengan ilmu sejarah, kedua ilmu ini
saling timbale balik satu sama lainnya, saling membtuhkan, dan saling
terkait. Keduanya tidak bisa terpisah.
5
KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA
http://fisip.unmul.ac.id/modules.php?
op=modload&name=PagEd&file=index&topic_id=0&page_id=30