Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

KULIAH LAPANG

CLARIFIER

KELOMPOK 2:
Gregah Pangayoman Hartono Putro 171910401004
Anang Ma’ruf 171910401030
Slamet Pujianto 171910401026
Nadya AlizaElefaryani 171910401032
Program Studi:Teknik Kimia

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Clarifier adalah alat / tempat untuk menjernihkan air baku yang keruh (misal: air sungai,
air tanah) dengan cara melakukan pengendapan, untuk mempercepat pengendapan
lazimnya ditambahkan chemical koagulan dan flokulan agar terjadi proses koagulasi dan
flokulasi pada air. Koagulasi adalah pemisahan padatan yang tersuspensi dalam air melalui
proses kimia. Sedangkan flokulas adalah proses penggabunagan dari flok-flok kecil
sehingga membentuk partikel yang lebih besar dengan harapan semakin besar gumpalan
padatan maka kecepatan pengendapan yang dihasilkan lebih besar.
Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui cara kerja clarifier
2. Mahasiswa dapat mengetahi fungsi clarifier
Manfaat
1.
2

2
BAB II
Profil Perusahaan dan Prosesnya

PT ENERGI AGRO NUSANTARA

Status Kepemilikan Saham : Beroperasi 99,25%

Direktur Utama : Ir.Misbahul Huda

Direktur Produksi dan Pengembangan : Ir.Tri Tjahjo Herjanto

Direktur Komersial : Ir.Tasrsisius Sutaryanto,MM

Komisaris : Ir.Cipto Budiono

Bidang Usaha : Produksi Bioethanol

SEKILAS

Berlokasi di Desa Gempolkrep Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto,


memroduksi bioethanol fuel grade (99,5%) untuk bahan substitusi BBM atau campuran
BBM jenis premium yang ramah lingkungan.
BAB III
PEMBAHASAN

3
Fungsi dan Prinsip Kerja Clarifier
Clarifier berfungsi untuk memisahkan sejumlah kecil partikel-partikel halus yang
menghasilkan liquid yang jernih yang bebas partikel-partikel solid atau suspensi.
Teknologi pemisahan liquid-solid umumnya dipakai pada proses pengolahan air bersih
pada berbagai industri antara lain pada pengolahan air minum PDAM dan pengolahan air
baku untuk Demin Plant maupun Cooling Water System.
Di dalam Clarifier terjadi proses yang kita sebut dengan proses klarifikasi yang
mana proses ini berfungsi menghilangkan suspended solid. Suspended solid merupakan
bagian dari kotoran (impurities) yang menyebabkan air menjadi keruh. Secara umum
klarifikasi dapat diartikan sebagai proses penghilangan suspended solid melalui
mekanisme koagulsai, flokulasi, dan sedimentasi.
Air yang mengandung bahan kimia serta floc mengalir ke Clarifier melalui pipa
vertical ditengah clarifier, untuk dipisahkan floc-flocnya dengan cara pengendapan
gravitasi. Clarifier pada umumnya berbentuk tanki silinder dari beton dengan diameter 26
meter dan tinggi 3,65 meter.
Selama clarification, dihilangkan juga water hardness, yaitu garam-garam calcium
dan magnesium yang larut dalam air, dengan jalan mereaksikannya dengan zat-zat kimia
yang akan mengendapkan hardness tersebut. Garam Ca dan Mg dalam bentuk bikarbonat
akan lebih mudah larut.
Untuk pengendapan yang efesien, perlu pengadukan sehingga zat pengendap akan
terbagi dalam air sebelum pengendapan untuk membentuk gumpalan yang lebih besar, hal
ini dapat dicapai dengan pengadukan lambat. Jika dosis pengendapan terlalu tinggi, lapisan
lumpur akan naik sampai batas yang telah ditentukan dan terbawa arus keluar. Untuk
mengetahui kualitas air, clarifier dilakukan kontrol di outlet clarifier dengan parameter pH,
Cl2 (1,5 – 4,0 ppm) dan turbidity maksimum 5 ppm. Air yang bersih dipisahkan melalui
overlow di bibir clarifier dan endapan yang terbentuk dibuang melalui bagian bawah
clarifier.

4
Gambar Horizontal Clarifier (old tech) Gambar Clarifier yang dilengkapi
dengan Baffle

Disinilah akan kita lihat fungsi baffle seperti pada gambar-gambar diatas, dimana oleh
karena suatu industri ingin suatu proses yang efisien baik dari segi pekerja maupun segi
waktu, maka dicari solusi agar proses pengendapan suspended solid dapat berjalan lebih
cepat.
Clarifier dilengkapi dengan alat pengaduk (mixer) yang mana sangat membantu
sekali dalam proses pencampuran yang berlangsung dengan homogen. Mixer ini bekerja
dengan prinsip dasar dari proses Agitasi. Proses agitasi ini merupakan dasar dalam
pengadukkan air yang mana dengan adanya baffle hasil dari proses agitasi ini dapat
mengurangi terjadinya vorteks.
Didalam clarifier akan terjadi tiga proses yaitu :
1. Koagulasi
Adalah suatu mekanisme penetralan dimana partikel-partikel koloid yang
bermuatan dinetralkan muatannya, setalah penetralan maka partikel akan saling mendekat
satu sama lain sehingga membentuk floc yang kecil melalui suatu proses penambahan
koagulan yaitu antara lain :
a. Alum-aluminum sulfate-Al2(SO4)3
b. Ferric sulfate-Fe2(SO4)3
c. Ferric chloride-FeCl3

5
d. Sodium aluminate-Na2AI204
Tujuannya adalah untuk mengikat atau mengumpulkan kotoran-kotoran yang tidak
bisa disaring melalui filter biasa.
Metode pembubuhan aluminium sulfat yang paling umum adalah dalam bentuk
larutan. Larutan aluminium sulfat dibuat dalam sebuah tangki dengan kapasitas yang cukup
untuk pembubuhan koagulan. Untuk itu diperlukan dua tangki berpengaduk, dimana yang
satu beroperasi sementara larutan disiapkan pada tangki lainnya. Pembubuhan koagulan ini
dilakukan pada unit koagulasi.
2. Flokulasi
Adalah suatu mekanisme dimana floc kecil tersebut akan dilalui suatu media
flokulan (Polyelektrolit) digabungkan menjadi floc yang lebih besar sehingga massa
bertambah agar dapat mengendap. Flok-flok yang semakin membesar itu akan mengendap
sejalan dengan pertambahan luas permukaan aliran, sehingga waktu pengaliran akan lebih
lama dan reaksi yang terjadi akan semakin sempurna. Sedangkan perluasan permukaan
aliran akan dilakukan dengan penambahan sekat-sekat pada bak flokulasi. Sehingga
butiran-butiran yang sudah terbentuk akan saling bertumbukan dan akan menghasilkan
flok-flok yang semakin membesar, ini dikarenakan flok-flok tadi akan saling melekat
antara satu dengan yang lainnya.
3. Sedimentasi
Adalah suatu mekanisme dimana floc yang sudah cukup besar tersebut akan
mengendap dan turun ke permukaan air karena gaya gravitasi bumi.

Jenis – jenis clarifier


Clarifier merupakan peralatan yang banyak digunakan pada industri pengolahan
air, baik itu pengolahan air minum, pengolahan limbah, atau lainnya.
Clarifier pada dasarnya identik dengan thickner, dalam hal desain dan keluaran
kecuali desain konstruksi yang ringan dan tenaga penggeraknya. Perbedaan ini terlihat dari
produk pemisahannya, dimana thickener akan menaikkan konsentrasi suspensi solid
sedangkan pada clarifier akan dihasilkan liquid dengan konsentrasi solid rendah.
Jenis-jenis Clarifier yang umum dijumpai dakam dunia industri, antara lain :
a. Rectangular Clarifiers

6
 Berfungsi untuk pengolahan air limbah dan juga dalam proses industri.
 Metode pemisahan dengan tipe rangkaian pengisapan.
 Ukuran antara lain lebar 2 sampai 10 m ( 6 sampai 33 ft), dimana panjangnya 3
sampai 5 kali lebarnya.
 Clarifier tipe ini biasanya digunakan terutama dalam pemisahan minyak dan air serta
dalam pemurnian gas buangan dari pabrik baja.. Hasil yang dihasilkan jernih, tetapi
bagaimanapun secara umum tidak sejernih dengan menggunakan circular clarifier.
b. Circular Clarifiers
Unit Circular tersedia dalam 3 tipe dasar , yaitu :
 Bridge
 Center- column
 Peripheral-traction.
Oleh karena konsiderasi ekonomi, tipe bridge dalah tipe yang diusulkan untuk
tangki berdiameter kurang dari 20 m. Circular clarifier biasanya dilengkapi dengan alat
surface-skimming yang terdiri dari rotating skimmer, scum baffle, dan scum box.
Mekanisme centre-drive juga di instal pada square tanks. Mekanismenya berbeda
dari mekanisme circular standar dimana terdapat engsel pada sudut blade untuk menyapu
sudut yang tidak terjangkau pada mekanisme utama.

7
circular clarifier

c. Vertical-Clarifier
Clarifier vertical dirancang untuk memperkecil biaya yang harus
dikeluarkan karena memiliki efisiensi dalam memisahkan partikel solid dengan liquid.
Clarifier jenis ini mempercepat pengendapan partikel suspensi dengan bantuan gaya
gravitasi.

Gambar. Vertical-Clarifier
d. Horizontal-Clarifier

Gambar. Horizontal Basin Clarifier


e. Clarifier-Thickener

8
Clarifier dapat pula bertindak sebagai thickener. Mekanisme drive pada clarifier
jenis ini biasanya memiliki kemampuan tenaga putar yang tinggi yang di supply pada
standar clarifier.

Gambar. Clarifier-Thickener

f. Industrial Waste Secondary Clarifier.


Banyak rancangan yang semula membuang limbah organik ke saluran air telah
berubah menggunakan fasilitas treatment sendiri agar mengurangi biaya treatment plant.
Untuk limbah organik, proses waste-activated sludge merupakan tahapan yang disarankan,
menggunakan aeration basin untuk tahap bio-oxidation dan secondary clarifier untuk
menghasilkan clear effluent dan untuk mengkonsentrasikan biomass untuk recycle ke
basin. Untuk menghasilkan effluent yang diinginkan dan memperoleh konsentrasi yang
cukup dari low-density solids yang membentuk biomass, perlu kriteria design tertentu
dalam rancangan jika memiliki data pilot-plant, prosedur design yang diusulkan oleh
Albertson (op. cit.) dapat digunakan untuk menetapkan diameter tank, kedalaman, feed
well dimension, feed inlet configuration, dan rake blade design untuk suatu unit.

9
BAB IV
Penutup
Kesimpulan

Kesan

Kritik

Saran

10
Daftar Pustaka
http://rondy-partner.blogspot.co.id/2014/10/system-pengolahan-air-clarifier.html
https://www.scribd.com/doc/68323854/Clarifier
http://www.bumn.go.id/ptpn10/halaman/137

11

Anda mungkin juga menyukai