dilarang agama. Karena itu telah diberi suatu cara yang baik untuk dilakukan
manusia agar selalu terjamin hubungan keduniaannya dengan ketakwaan kepada
Allah dengan selalu memelihara salat. Mulai dari bangun tidur sebelum
melakukan kontak dengan manusia lainnya ia ingat dan bermunajah lebih
dahulu dengan Allah (waktu subuh). Kemudian setelah ia berhubungan dengan
masyarakat, dan mungkin sekali terjadi perbuatan yang tidak diridai Allah maka
untuk mengingatkan dan menyelamatkannya, ia dipanggil untuk berhubungan
lagi dengan Allah pada waktu tengah hari (salat zuhur). Begitulah seterusnya
selama 24 jam. Dengan demikian selalu terjalin antara kesibukan manusia
(untuk memenuhi hajat hidupnya) dengan ingat kepada Allah dan melaksanakan
perintah-perintah-Nya. Hal ini mempunyai pengaruh dan membekas dalam jiwa
dan kehidupan manusia sebagaimana ditegaskan bahwa dengan salat manusia
dapat terhindar dari perbuatan jahat dan mungkar. Selain itu, memelihara salat
adalah bukti iman kepada Allah, dan menjadi syarat mutlak bagi kehidupan
YUSWANIYAH|#Y2P_INH|#MDAA|2 of 5
238:البقرة
Perjanjian antara kami dengan kaum kafir adalah salat, siapa yang
meninggalkannya (dengan sengaja) maka ia telah menjadi kafir. (Riwayat
Ahmad)
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ahmad dan ath-thabrani, Rasulullah
saw bersabda:
Barang siapa selalu memelihara salat maka ia akan dapat cahaya dan petunjuk
serta akan dapat keselamatan pada hari Kiamat. Sebaliknya orang yang tidak
memelihara salat maka tidak ada baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan. Di
YUSWANIYAH|#Y2P_INH|#MDAA|3 of 5
238:البقرة
akhirat nanti ia akan bersama Fir'aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf di dalam
neraka. (Riwayat Ahmad dan ath-thabrani)
Adapun sebab turun ayat ini menurut riwayat dari Zaid bin sabit, Rasulullah
saw selalu melakukan salat zuhur, meskipun pada siang hari yang panas terik
yang bagi para sahabat dirasakan berat, maka turunlah ayat ini. Allah
memerintahkan kepada kaum Muslimin untuk selalu menjaga salat lima waktu.
Jika salat itu dilaksanakan, ia dapat memelihara diri dari berbuat hal-hal yang
jahat dan mungkar. Salat dapat menjadi penenang jiwa dari segala kegelisahan
yang menimpa diri. Karena itu salat merupakan tiang agama.
YUSWANIYAH|#Y2P_INH|#MDAA|4 of 5
238:البقرة
Allah menekankan salat wustha. Salat wusta menurut jumhur Ulama ialah salat
Asar. Allah mengajarkan pula, agar dalam melakukan salat kita berlaku
khusyuk dan tawaduk. Sebab pemusatan pikiran kepada Allah semata-mata
adalah tingkat salat yang paling baik dan salat inilah yang dapat membekas pada
jiwa manusia.
YUSWANIYAH|#Y2P_INH|#MDAA|5 of 5