TUGAS AKHIR
ELIASMAN SATRIA
BP: 1301032030
TUGAS AKHIR
Oleh:
ELIASMAN SATRIA
BP. 1301032030
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
“Ya Allah berikanlah aku ilmu untuk tetap mensyukuri nikmatmu yang
telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal shaleh yang engkau ridho dan masuklah aku dengan rahmat-
Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh”
(QS: An-Nahl : 19)
“Allah memberikan ilmu yang berguna kepada siapa saja yang dikehendaki
Barang siapa yang mendapatkan ilmu yang berguna itu Sesungguhnya telah
mendapatkan kebajikan yang banyak Dan tiadalah yang menerima peringatan
Melainkan orang-orang yang berakal”
(Q.S. Albaqarah : 269)
Ya Allah……
Bersujud Aku dihadapan_Mu atas segala rahmat dan karuniamu yang
Engkau berikan kepadaku semoga langkahku tidak terhenti sampai
Disini karena perjalananku masih panjang dengan
Setumpuk cita-cita yang belum teraih
Berikanlah jalan terbaik dalam hidup ini jalan yang Engaku Ridhoi
Ya Allah…… Ya Rahman…. Ya Rahim
Thanks To :
My best Family :
Kekasihku :
Agriani Putri (teman sih tapi teman hidup) makasih atas doanya ,selalu support dan
selalu membantuku . Makasih ya Apinku { }
My best Friend :
Terimakasih juga untuk teman teman kos ku randi , edo , igo , caam , agum ,wanri ,
bang zulvan . dll
Sekali lagi, buat seluruh yang ada dalam pembuatan tugas akhir ku ini
TERIMA KASIH SEMUA …
Wassalamualaikum, Wr .Wb..
By Eliasman Satria
ABSTRAK
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,
penulis telah dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “Pemanfaatan
Mesjid Muhajririn Pasir Putih Padang ”. Shalawat beserta Salam tidak lupa
penulis do’a kan kepada Allah SWT agar selalu disampaikan-Nya kepada Nabi
Besar Muhammad SAW, yang telah merubah akhlak manusia ketempat terpuji yang
disinari Iman dan Islam berlandaskan Ilmu pengetahuan seperti yang sama-sama
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
mungkin dan dengan tepat waktu. Kemudian terima kasih juga buat
viii
3. Bapak Afrizal Yuhanef ST., M.Kom selaku Ketua Jurusan
7. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis sampai laporan ini
Penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Sekiranya ada kesalahan dalam
penulisan laporan ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
Eliasman Satria
ix
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................. ........... 3
1.3 Batasan masalah................................................................................ 3
1.4 Tujuan ............................................................................................... 3
1.5 Manfaat ............................................................................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan..................................................................... .. 4
iv
3.2.4 Pemilihan Panel Surya ............................................................ 41
3.2.5 Pemilihan Charger Controller................................................. 42
3.2.6 Pemilihan Baterai (Accu) ....................................................... 43
3.2.7 Pemilihan Inverter .................................................................. 44
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Struktur Sel Surya ........................................................................... 10
Gambar II.2 P-N Junction pada Sel surya .......................................................... 10
Gambar II.3 Generate pasangan Elektron-hole ................................................... 11
Gambar II.4 Panel Surya Jenis Poly-Cristalline.................................................. 12
Gambar II.5 Panel Surya Jenis Mono-Cristalline ............................................... 13
Gambar II.6 Panel Surya Jenis Amprphous ........................................................ 13
Gambar II.7 Panel Surya Jenis GaAs(Gallium Arsinide) ................................... 14
Gambar II.8 Karakteristik Suatu Sel Surya dan dioda ....................................... 15
Gambar II.9 Hubungan Seri sel surya ................................................................ 17
Gambar II.10 Hubungan Seri sel surya dengan bypass dioda ............................ 18
Gambar II.11 Rangkaian Paralel Sel Surya ........................................................ 18
Gambar II.12 Beberapa panel surya paralel di seri dengan dioda ...................... 19
Gambar II.13 Karakteristik Kurva I-V pada sel surya ........................................ 19
Gambar II.14 Charger controller ........................................................................ 23
Gambar II.15 Aki (Baterai) ................................................................................. 25
Gambar II.16 Struktur Baterai ............................................................................ 26
Gambar II.17 Proses Pengosongan Baterai ........................................................ 29
Gambar II.18 Proses Pengisiian Baterai ............................................................. 29
Gambar II.19 Inverter.......................................................................................... 31
Gambar III.1 Diagram Blok ............................................................................... 33
Gambar III.2 Panel Surya Poly-Cristalline ........................................................ 34
Gambar III.3 Charger Controller ........................................................................ 35
Gambar III.4 Baterai MF-SLA ............................................................................ 35
Gambar III.5 Inverter ........................................................................................ 36
Gambar III.6 Konstruksi Kedudukan Panel surya ............................................. 39
Gambar III.7 Pintu Panel Box ............................................................................ 40
Gambar III.8 Tata letak Komponen di dalam panel box ..................................... 40
Gambar III.9 Rangkaian Kontrol ........................................................................ 40
Gambar III.10 Rangkaian Daya ......................................................................... 40
vi
Gambar III.11 Perencanaan PLTS ........................................................................ 41
Gambar III.12 Wearing Diagram Pembangkit Listrik Tenaga Surya ............... 41
Gambar IV.1 Karakteristik Tegangan Panel Surya terhadap Waktu ................. 50
Gambar IV.2 Karakteristik Arus Panel Surya terhadap Waktu .......................... 51
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil pengujian arus dan tegangan tanggal 28-08-2016 ......... 47
Tabel 4.2 Hasil pengujian arus dan tegangan tanggal 03-09-2016 ......... 48
Tabel 4.3 Hasil pengujian arus dan tegangan tanggal 04-09-2016 ......... 49
vii
BAB I
PENDAHULUAN
tinggi, hal tersebut sebagai akibat bertemunya tiga lempeng tektonik utama dunia
Timur dan Eurasia, dimana sebagian besar wilayah Indonesia berada di dalamnya.
Jika terjadi pergerakan relative dari pada lempeng-lempeng tersebut maka akan
terjadi bencana baik itu gempa maupun tsunami . Provinsi sumatera Barat
khususnya kota padang yang dilalui oleh lempeng samudera India-Australia maka
daerah ini merupakan daerah yang rawan terhadap gempa dan Tsunami . Selain itu
Kota Padang juga rawan terhadap bencana alam yang lainya seperti banjir dan
longsor .
sementara dari bahaya tersebut . Tempat untuk berlindung dari bencana sering
disebut dengan shelter . Jika terjadi bencana maka masyarakat bisa pergi ke
sebagai tempat perlindungan dari bencana alam . Shelter ini dapat menampung
1
2
sekitar 2000 ribu jiwa . Shelter ini sudah dilengkapi dengan sirine peringatan
pemadaman listrik oleh PLN . Ini sangat berpengaruh terhadap kegunaan shelter
sebagai tempat perlindungan dari bencana alam. Apabila sumber listrik PLN
padam, maka sirine peringatan tidak berfungsi dan kelistrikan pada shelter pun
juga tidak berfungsi. Dalam hal ini, kita harus membuat sumber kelistrikan
pengganti dari sumber PLN . Salah Satu energi yang dapat menghasilkan listrik
adalah cahaya matahari. Energi surya yang diterima di Negara Indonesia kurang
lebih sekitar 4,5 kWh/m2/hari di daerah barat dan 5,1 kWh/m2/hari untuk daerah
timur . Radiasi sinar matahari inilah yang akan nantinya akan dirubah menjadi
energi listrik dan digunakan untuk kebutuhan manusia, khususnya yang akan
digunakan untuk sumber energi cadangan di shelter masjid muhajirin Pasir Putih
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menangkap energi matahari
adalah panel surya. Panel surya atau photovoltaic merupakan terdiri beberapa sel
surya yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik . Dengan adanya sel
surya yang bisa merubah energi cahaya menjadi energi listrik dibutuhkan
penyimpanan energi ini dan pengontrolanya . Jika kita telah menyimpan energi ini
Dengan adanya hal tersebut, maka penulis akan merancang suatu pembangkit
dan dirancang dalam bentuk Tugas Akhir yang berjudul tentang “Pemanfaatan
Surya Pada Shelter ini diharapkan dapat menjadi sumber listrik pengganti saat
PLN padam dan fungsi shelter sebagai tempat perlindungan dari bahaya atau
Permasalahan yang mungkin dapat penulis bahas pada pembuatan alat ini
antara lain :
dapat menghasilkan daya minimal 1000 watt yang akan digunakan pada
1.4 Tujuan
sumber listrik pada shelter dan dapat digunakan apabila sumber listrik
PLN padam
surya
surya
1.5 Manfaat
Listrik Tenaga Surya ini, diharapkan dapat mempunyai manfaat sebagai berikut :
PLN padam
Untuk mengetahui gambaran dari proposal judul tugas akhir ini, maka
penyusuanan laporan tugas akhir disusun dalam bentuk sub-sub Bab, adapun
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini membahas penjelasan tentang teori dasar yang digunakan pada
Bab ini membahas tentang perencanaan dari alat yang dibuat seperti :
Bab ini membahas hasil pengujian alat dan menganalisa hasil percobaan
BAB V PENUTUP
Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah
penulis lakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber listrik pada shelter di masjid
LANDASAN TEORI
dengan mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik . Energi listrik
yang dihasilkan oleh PLTS dapat langsung digunakan untuk mencatu beban , atau
disimpan terlebih dahulu dalam sebuah baterai . PLTS ini menghasilkan tegangan
arus searah (Directcurrent/DC) yang dapat diubah menjadi tegangan arus bolak
yaitu :
7
8
ini sangat cocok diterapkan pada wilayah pedesaan dengan pola pemukiman
yang menyebar ).
4. Pada pola desentralisasi , ganguan pada satu sistem tidak akan mempengaruhi
sistem yang lain dan tidak banyak energi yang terbuang pada jaringan
distribusi .
operator (attendable).
8. Tidak ada bagian yang bergerak , sehingga hampir tidak memerlukan biaya
hari , misalnya menjemur pakaiaan , mengeringkan ikan bagi para nelayan , dan
Selain itu energi matahari bermanfaat dengan bantuan peralatan lain , yaitu
dengan merubah radiasi matahari kebentuk lain . Sinar matahari yang berupa
lapisan atmosfer . Tetapi radiasi ini tidak bisa diteruskan ke selurhannya karena
ada pantulan yang terjadi dan besarnya pantulan 31 % . Berarti radiasi yang dapat
diteruskan kedaerah atmosfer hanya 69% . dari jumlah ini akan diserap oleh udara
keliling atmosfer sebesar 17,4% dan pantulan permukaan bumi sebesar 4,3 %
9) [2] Berikut ini nilai-nilai cahaya matahari yang diserap oleh permukaan bumi
a. Laut : 37,7 %
b. Samudera : 14,3 %
ketebalan minimum 0,3 mm, yang terbuat dari irisan bahan semikonduktor
dengan kutub positif dan negatif . Dioda listrik surya sel surya merupakan
dioda yang dapat memperoleh energi surya / matahari secara langsung menjadi
energi listrik (berdasarkan sifat foto elektrik yang ada pada setengah
penghantar) . Sel surya ini biasanya berbentuk dioda pertemuan P-N yang
maka semakin besar pula arus yang diperoleh . Satu sel surya dapat
menghasilkan beda potensial sebesar 0,5 VDC (dalam keadaan cahaya penuh )
10
seterusnya . Sel surya dapat pula dijajarkan guna memperoleh arus keluaran
lebih besar . Bahan dasar dari sel surya adalah silikon , dimana fosfor
Pada dasarnya sel surya terdiri dari dua jenis semikonduktor , yaitu
Pada gambar II.3 diperlihatkan prinsip kerja sel surya , dimana energi
photon yang lebih besar dari energi band gap semikonduktor akan men-
Cara kerja atau prinsip kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori
cahaya sebagai partikel . Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak
maupun yang tidak tampak memiliki dua buah sifat yaitu dapat sebagai
1. Photon dalam sinar matahari memukul sel surya dan diserap oleh bahan
materi untuk membatalkan potensi dan listrik ini ditangkap . karena komposisi
12
khusus dari sel surya , elektron hanya diperbolehkan untuk bergerak dalam satu
arah .
3. Sebuah array sel surya mengubah energi matahari menjadi listrik yang dapat
Jenis solar sel yang sering digunakan pada saat sekarang ini adalah sebagai
berikut :
1. Polikristal (Poly-crystalline)
jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat
2. Monokristal (Mono-crystalline)
luas yang paling tinggi. Memiliki effisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan
13
dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya
berawan.
3. Amorphous
Jenis sel surya yang berbentuk film tipis . efiensinya sekitar 4-6% . Panel
surya jenis ini banyak dipakai di mainan anak-anak ,jam dan kalkulator.
4. Coumpound (GaAs)
Jenis panel surya yang terbuat dari GaAs (Gallium Arsenide) yang lebih efisien
EFISIENSI
fluorescent
Compound
Sangat baik Sangat Cukup Berat dan Pemakaian
(GaAs)
baik baik rapuh diluar angkasa
15
penyearah setengah gelombang dioda . ketika sel surya dapat sinar akan mengalir
arus konstant yang arahnya berlawanan dengan arus dioda seperti gambar
dibawah ini :
Dari gambar diatas dilihat bahwa grafik sel surya tidak tergantung dari sifat-
sifat dioda . Jika diselidiki pada kuadran IV akan ditemukan tiga titik penting ,
yaitu :
a. Tegangan beban nol (U0) diukur tanpa beban tanpa dipengaruhi penyinaran .
16
b. Arus hubung singkat (Ik) diukur saat sel hubung sibgkat dan disini arus
c. Titik daya maksimum (Maximum Power Point = MPP) dari sel surya
didapatkan dari hasil arus dan tegangan yang dibuat pada setiap titik .
Dalam hal U0 dan Ik maksimum , daya yang dihasilkan oleh suatu sel
surya sama dengan nol . Pada suatu titik tertentu daya sel surya mencapai titik
mkasimum dan titik ini disebut titik MMP (Maximum Power Point ) , yang
pada praktek yang selalu diusahakan agar pemakian berpatokan dari titik
MMP ini . Konversi energi dari sel surya ke konsumen akan maksimum
apabila tahanan pemakai (RL) dan tahanan sel surya memenuhi persamaan ,
berikut :
RL = Ri .................................................................................................. ( 1 )
Keadaan ini pada teknik listrik disebut istilah beban pas . dengan bantuan
pengubah tegangan searah khusus atau sering disebut MPT (Maximum Power
Untuk mendapatkan arus , tegangan dan daya yang besar sesuai dengan
, diantaranya :
bagian depan (+) sel surya utama dihubungkan dengan bagian belakang (-) sel
17
surya kedua . Hubungan seri dari sel surya dapat dilihat pada gambar dibawah .
Utotal =U + U +U + U + Un .......................................................................... ( 2 )
b. Arus sel surya sama apabila dihubungkan seri satu sama lain
Itotal = I = I = I = I = I ................................................................................ ( 3 )
sel surya ini adalah , kemungkinan adanya daun-daunan yang menutupi sel-sel
malam hari hal dimana efek penyinaran kecil , maka arus dapat mengalir dari
beban panel surya , misalnya dari baterai kembali ke panel yang dapat
a. Semua sel surya (panel ) yang dihubungkan seri , arusnya harus sama pada titik
kerjanya .
18
b. Paralel pada sejumlah hubungan seri sel / panel surya haruslah dipasang suatu
bypass dioda . satu bypass dioda dapat melayani 12-14 sel surya . Gambar
terminal kutub positif dan negatif sel surya dihubungkan satu sama lain .
hubungan paralel dari sel surya dapat dilihat pada gambar dibawah .
a. Tegangan sel surya yang dihubungkan paralel sama dengan satu sel surya
Utotal = U =U = U =U = U ......................................................................( 4 )
Itotal = I + I + I + I .................................................................................. ( 5 )
Daya listrik yang dihasilkan sel surya ketika mendapat cahaya diperoleh
dari kemampuan perangkat sel surya tersebut untuk memproduksi tegangan ketika
diberi beban dan arus melalui beban pada waktu yang sama. Kemampuan ini
horizontal, arus pada sumbu vertikal. Kebanyakan kurva V-I diberikan dalam Test
Condition 1000 watt/m² (kondisi pada saat satu matahari puncak / one peak sun
Maximum Power Point (Vmp dan Imp) Pada kurva I-V, adalah titik operasi
yang menunjukkan daya maksimum yang dihasilkan oleh panel sel surya
Open Circuit Voltage Voc, adalah kapasitas tegangan maksimum yang dapat
...............................................( 6 )
Dimana :
Is = Arus saturasi
Short Circuit Current (Isc), adalah maksimum arus keluaran dari panel sel
surya yang dapat dikeluarkan di bawah kondisi dengan tidak ada resistansi
atau hubung singkat. Untuk mengetahui Arus hubung singkat dapat dihitung
...................................................( 7 )
Karakter penting lainnya dalan sel surya yaitu fill factor (FF), dengan persamaan
sebagai berikut :
............................................................................( 8 )
Dengan menggunakan fill factor maka maksimum daya dari sel surya didapat
.............................................................( 9 )
Sehingga effisiensi sel surya yang didefinisikan sebagai daya yang dihasilkan dari
sel (P MAX) dibagi dengan daya dari cahaya yang dating (P CAHAYA) :
.........................................................................( 10 )
= Effisiensi (%)
22
sebagai berikut :
( ) ......................( 11 )
…………....................( 12 )
berikut :
( ) ………………..................( 13 )
dilengkapi dioda sebagai pemblokir arus balik dari batrai ke panel apabila
tegangan panel sangat rendah . Untuk panel surya dengan baterai 12 volt DC
maka regulator harus dapat memisahakan rangkaian dari pemakaian saat tegangan
Pada charging mode umumnya baterai diisi dengan metoda three stage
charger :
1. Fase bulk : baterai akan di charge sesuai dengan tegangan setup ( bulk
antara 14,4 – 14,6 volt ) dan arus diambil secara maksimum dari panel
surya . Pada saat baterai sudah pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase
absortion .
2. Fase absortion : pada fase ini , tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan
tegangan bulk , sampai solar charger controler timer (umumnya satu jam )
baterai .
3. Fase float : baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya 13,4
berlebih ataupun over discharge . maka baterai akan dilepas dari beban . Hal
baterai dengan sensor ini didapatkan optimum dari charging dan juga optimun
dari usaia baterai . Apabila solar charger controller tidak memiliki sensor
Charge Controller:
…………………….……..………………………( 14 )
Dimana :
………….……..…………………………….( 15 )
Dimana :
2.2.3 Baterai
surya . Baterai menyimpan energi listrik yang diterimanya siang hari , dan akan
dikeluarkan kapan kita kehendaki .Disamping itu baterai juga menyiadakan daya
kepada beban waktu tidak ada cahaya matahari dan harus pula meratakan
Salah satu bentuk fisik baterai dilihat pada gambar dibwah ini :
energi kimia menjadi aliran listrik . Pada dasarnya orang mengetahui dua jenis aki
, yaitu Aki primer (primary baterry) , dan aki sekunder ( secunder baterry).
Baterai ABC adalah salah satu contoh aki primer . Aki primer ini biasanya tidak
bisa di cas ulang . Aki sekunder adalah baterai yang bisa di isi ulang , contohnya
pemakaian listrik akan berhenti pada malam hari atau ketika sinar matahari itu
26
lenyap karena ditutpi oleh awan dan sebagainya . supaya tahan lama dari
pengisiian dan pengeluaran arus listrik yang tak terputus , umumnya aki deep
A. Jenis baterai
dan baterai sekunder . baterai yang digunakan untuk pembangkit sel surya adalah
baterai sekunder , artinya baterai yang dapat diisi dan dikosongkan secara
terulang-ulang .
adalah baterai tembel dan baterai nickel cadmium . Dalam pemasangan suatu
pembangkit tenaga surya biaya untuk pengadaan baterai ini biasanya hampir 10 %
1. Aki deep-cycle jenis marine pada dasarnya digunakan untuk aplikasi yang
2. Aki deep-cycle jenis load acid adalah aki yang berkepingan internal yang
3. Aki sealed Gel adalah aki deep-cycle yang tidak menguapkan gas ketika
4. Aki absorbed glass mat (AGM) adalah aki anti bocor dan mempunyai kinerja
yang sangat tinggi . Jenis aki ini boleh dikatakan adalah yang terbaik untuk
a. Kapasitas
informasi ini terdapat pada label suatu baterai , misalnya suatu baterai dengan
kapasitas 100 Ah terisi penuh dengan arus 1 Amper selama seratus (100) jam.
Waktu pengisiian ini ditandai kode K 100 atau c 100 , pada temperature 250.
oleh karena itu waktu pengisian yang baik tidak kurang dari 10 jam dan
dibutuhkan.
berikut :
( ) .........………………………….( 16 )
( ) ......….……..…….......………………….( 17)
( ) ………….……..…........……………….( 18 )
b. Kepadatan energi
kepadatan energi sangat penting .Nilainya terletak pada 30 Wh/kg untuk c/10
Baterai harus dapat di isi dengan arus pengisian yang agak kecil (pada
cuaca yang jelek sekalipun ), sehingga tidak ada energi surya yang terbuang
begitu saja .
d. Efesiensi Ah ( Ah)
Ah( Ah) dibawah 100 % (biasanya 90 %) . Efesiensi ini disebut juga dengan
istilah “coulombscher”.
e. Efesiensi Wh ( Wh)
3. Satu pengoperasian
4. Arus dipersyaratkan
29
beban maka , elektron mengalir dari anoda melalui beban melalui beban
2) Proses pengisian
menjadi anoda dan elektroda negatif menjadi katoda dan proses kimia yang
terjadi .
2.2.4 Inverter
elektrik yang digunakan untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus
listrik bolak balik (AC). Inverter mengkonversi arus DC 12-24 V dari perangkat
Sumber Dc yang dibutuhkan inverter dapat berasal dari baterai atau dari
digunakan filter.
yang digunakan disini biasanya merupakan filter jenis bandpass filter yang akan
menagkal frekuensi rendah dan frekuensi tinggi yang tidak diharapkan pada
keluarannya. Inverter mode saklar adalah rangkaian utama dari system yang
Disebut mode saklar karena alat ini bekerja dengan menggunakan teknik
penyaklaran (switching).
Keluaran dari inverter mode saklar ini masih berupa pulsa-pulsa berfrekuensi
1. Kapasitas beban dalam Watt, usahakan memilih inverter yang beban kerjanya
mendekati dengan beban yang hendak kita gunakan agar effisiensi kerjanya
Pkeluaran .......…..….….............………….( 19 )
.......…..….............................…………….( 21 )
2. Input DC 12 V atau 24 V.
3. Sinewave ataupun square wave outuput AC. True sine wave inverter
bekerja lebih mudah, lancar dan tidak cepat panas. Oleh karena itu dari sisi
harga maka true sine wave inverter adalah yang paling mahal diantara yang
lainnya karena dialah yang paling mendekati bentuk gelombang asli dari
jaringan listrik PLN. Sedangkan pada square wave inverter beban-beban listrik
3.1. Prinsip kerja alat pemanfaatan sel surya sebagai energi listrik alternatif
pada shelter
Pemanfaatan sel surya adalah hal yang sudah umum untuk umat manusia .
akan di konversi menjadi energi listrik . radiasi cahaya matahari akan di konversi
oleh sel surya yang memiliki dioda -P dan dioda –N , dari radiasi inilah yang
diterima oleh dioda ini akan dilakukan pergerakan elektron-elektron yang akan
Energi listrik yang dihasilkan oleh sel surya tergantung luas penampang
dari sel surya tersebut . semakin luas permukaan sel surya maka semakin besar
pula arus yang diterima . beda potensial yang dihasilkan satu sel surya adalah 0,5
volt DC (dalam keadaan cahaya penuh ) . keluaran dari sel surya ini akan
untuk mengontrol arus yang masuk dari panel dan dikeluarkan ke aki (proses
32
33
beban arus bolak balik (AC) , maka kita akan konversi dari arus DC ke AC
menggunkan Inverter .
Jadi energi sel surya adalah sumber energi listrik alternatif untuk
shelter yang merupakan tempat perlindungan sementara dari bencana alam . Jika
terjadi bencana alam maka listrik PLN akan mati dan energi alternatif ini yang
3.2. Perencanaan Alat untuk pemanfaatan sel surya sebagai energi listrik
Cahaya
matahari
Panel
surya
Beban DC Charger
12 volt controller
Baterai/aki
Beban AC
inverter
220 volt
Gambar III.1 Diagram blok
34
1. Cahaya Matahari
Cahaya matahari adalah sumber enegri yang akan digunkan untuk sumber
untuk energi yang diubah menjadi energi listrik . Dalam perencanaan sumber
energi ini tergantung keadaan cuaca . Jika cuaca cerah dan cahaya bagus terpancar
2. Panel Surya
Panel surya adalah suatu komponen yang akan menerima cahaya matahari
yang panel surya ini memiliki dioda silicon –p dan –n yang nanti akan bekerja
mengkonversi radiasi cahaya matahri menjadi energi listrik . Panel surya yang
digunakan disini adalah jenis Poly-Crystalline . Jenis ini sangat bagus digunakan
untuk masal . Daya tahan yang dihasilkan sangat baik dan perubahan daya yang
3. Charger controller
Charger controller adalah alat pengontrol proses pengisiian aki dan proses
pengosongan aki . Eenergi listrik yang dihasilkan panel surya akan melelaui ke
Charger controller dan baru dilakukan pengecasan ke aki . jika aki kita gunakan
juga maka juga akan melalui charger controller terlebih dahulu . Tetapi pada
perencanaan ini kita menggunkan langsung dari aki ke inverter untuk beban .
keluaran dari charger controller ke beban akan digunakan jika mesjid Muhajirin
35
solar .
4. Baterai/Aki
baterai kering merk MF-SLA . Baterai merk ini yang biasanya digunakan untuk
5. Inverter
Pascal Inverter , modified sine wive . merk Pascal adalah merk yang bagus
untuk inverter. Alasan memilih merk yang bagus adalah agar keluaran dari
36
inverter tidak jauh berbeda dengan yang tertera pada inverter . inverter yang
digunakan adalah berkapasitas 1500 watt. Jadi jika kita gunakan beban maka
6. Beban DC
Beban DC adalah beban yang digunakan adalah beban berarus searah (DC) .
contohnya lampu LED DC yang sudah tersedia di pasaran pada saat sekarang ini .
7. Beban AC
menggunakan inverter pada perencanaan ini . Beban yang digunakan disini berupa
komponen-komponen yang sangat mendukung dalam kinerja alat dan hasil dari
8 Push button 2
13 Panel box 1
14 Profil U Secukupnya
surya , proses pengecasan aki jika sudah penuh atau belumnya , dan
3. Inverter berfungsi pengubah arus searah (DC) ke arus bolak balik (AC).
digunakan ke beban .
arus .
12. Kabel NYM berfungsi sebagai kabel penghubung panel surya dengan
panel box
15. Wiring channel berfungsi tempat lewat kabel-kabel pada saat di rangkai.
16. Lampu indikator berfungsi sebagai lampu tanda pada saat di operasikan
alat
39
konstruksi :
konstruksinya :
letakan aki .
40
Gambar III.7 Pintu panel box Gambar III.8 Tata letak komponen
Dalam pemilihan panel surya harus diperhitungkan jumlah daya yang bisa
diterima oleh panel surya . Jumlah daya yang diterima oleh panel surya
matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut juga solar cells) yang disinari
matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan arus listrik. Sebuah solar
cell menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12
Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan
maksimun). Pada perencanaan yang akan dibuat menggunakan panel surya 2 unit
Solar cell 100 wp artinya solar cell tersebut mempunyai 100 watt peak ( pada saat
matahari terik )
watt/hours/day
itulah kapasitas daya yang dapat diterima oleh panel surya 200 Wp per hari nya .
arus dari hubungan panel surya yang digunakan . Disini 2 unit panel surya 100
WP dilakukan hubungan paralel . jadi pada saat panel surya di paralelkan maka
a. Tegangan sel surya yang dihubungkan paralel sama dengan satu sel surya
Utotal = U =U
43
Itotal = I + I
= 6,56 + 5,56
= 11,12 A
Dari hasil arus dan tegangan dari hubungan 2 unit panel surya maka kita
bisa memilih spesifikasi charger controller yang akan kita gunakan . charger
controller yang digunakan disini harus besar sama dengan arus 11,12 A dan rating
tegangannya harus besar sama 18 volt . karena tidak tersedianya charger controller
sesuai dengan dibutuhkan maka dipilih disini charger controller merk Epsolar
controller akan menurunkan tegangan yang tidak stabil dari panel surya sampai 12
Dalam melakukan pemilihan penggunaan aki harus benar karena aki yang
digunakan untuk solar cell adalah aki khusus . Kita bisa menggunakan aki yang
biasa tetapi daya tahan dan perawatanya yang membutuhkan waktu khusus kita
untuk solar cell ini . Disini dipilih baterai / Aki kering khusus merk MF-SLA yang
sebenarnya.
Maka ,
Setelah kapasitas aki minimal didapatkan 100 Ah maka pemilihan aki bisa
dilakukan . Aki yang diganakan pada PLTS ini diatas kapasitas minimal
watt . Jadi disini menggunkan inverter yang keluaranya minimal 1000. Dari
Efesiensi : 80 %
45
Pkeluaran
Pkeluaran
Pkeluaran
800 watt jadi kita akan meningkatkan kapasitas daya inverter tersebut 20 % dari
Pefesiensi
Pefesiensi
minimal 100 watt adalah 1000 watt + 200 watt adalah 1200 watt .
Dari hasil perhitungan tersebut Kapasitas daya 1200 dengan merk pascal tidak ada
ketika proses pembelian komponen . maka dari itu kapasitas daya inveter
dimana panel surya pada pembangkit ini bekerja jika menerima cahaya dari
matahari . Jika sianar radiasi matahari di pancarkan ke panel surya maka panel
surya mengkonversi jadi energi listrik searah . Energi listrik yang dihasilkan oleh
panel surya akan di masukan ke accumalator dan sebelum itu arus dan tegangan
yang keluar dari panel surya akan di stabilkan oleh charger controller terlebih
dahulu .
surya yang digunakan disini panel surya jenis poly-cristalline . proses pengecasan
terjadi selama 12 jam tetapi hanya 5-6 jam yang efektif proses pengecasan jika
saat cerah . yaitu saat jam 09.00 – 15.00 WIB . Jam 07.00-09.00 dan 15.00-18.00
Pada saat ini cuaca tidak menentu untuk melakukan pengujian jadi saat
46
47
paralel . Hasil pengukurannya ditunjukan pada tabel 1 , tabel 2 dan tabel 3 berikut
ini :
(volt)
WIB
WIB
WIB 8
WIB 2
WIB 6
WIB
WIB
Tabel 4.2 Hasil Pengujian arus dan tegangan pada tanggal 03-09-2016
(volt)
WIB
WIB
WIB
WIB
WIB
WIB
WIB
Tabel 4.3 Hasil pengjian arus dan tegangan ada tanggal 04-09-2016
(volt)
WIB berawan
WIB berawan
WIB berawan
WIB berawan
WIB berawan
WIB berawan
WIB berawan
berawan
Dari perolehan data tabel 1 , tabel 2 dan tabel 3 yang telah didapat arus
dan tegangan setiap harinya berbeda saat dilakukan pengujian walaupun diukur
pada jam yang sama . Hal tersebut terjadi karena jumlah intensitas cahaya yang
20
28/08/2016
Tegangan
15
03/09/2016
10 14/09/2016
0
09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00
waktu
penyinaran diatas Sel surya dibebani Charger controller dan Baterai . Dari Grafik
diatas walaupun keadaan cerah tegangan yang dihasilkan panel surya berbeda-
beda setiap waktu pengukuran . Itu disebabkan perbedaan intensitas cahaya yang
diterima oleh panel surya . Radiasi cahaya matahari akan diterima oleh panel
51
surya dan panel surya akan terukur berapa tegangan dalam keadaan intensitas
Arus yang dihasilkan dari keadan instensiatas cahaya matahari yang selalu
03-19-2016
4
04/09/2016
3
2
1
0
09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00
Waktu
Dari grafik diatas arus yang didapat saat panel surya terbebani caharger
intensitas cahaya pada saat pengukuran setiap hari dan jam yang sama berbeda-
Dari hasil pengujian pada tabel 1 , tabel 2 , dan tabel 3 dapat diketahui
bahwa nilai arus total pengisian pada accumulator sehingga dapat hitung berapa
52
lama pengisian Baterai maksimal dengan menggunakan 2 unit solar cell yang
Maka ,
Ta
Ta
Maka ,
Ta
Ta
Maka ,
Ta
Ta
harinya , lama pengecasan tergantung arus yang dihasilkan oleh panel surya ,
panel surya bekerja maksimal tergantung intensitas cahaya pada saat itu . jika
inetenstas cahaya maksimal diterima panel surya maka arus yang dihasilkan akan
mencapai maksimal dari rating arus dari pada kapasitas panel surya yang kita
gunakan .
dalam menjaga kestabilan pengisian dan ketahanan umur baterai . Jika baterai
terisi penuh maka charger controller akan secara otomatis memutus proses
otomatis , dan arus yang diberikan charger controller akan di sesuaikan kapasitas
terukur pada charger controller dengan tegangan pada aki saat pengecasan . Arus
akan mengalir ke beda potensial yang rendah . Jadi tegangan pada charger
5.1 Kesimpulan
1000 watt .
2. Pembangkit listrik tenaga surya bekerja jika radiasi cahaya matahari diterima
oleh panel surya maka panel surya akan mengkonveresi menjadi listrik arus
controller dan akan dikontrol secara otomatis pengecasan aki oleh charger
Arus ini akan digunakan untuk beban berarus bolak balik (AC).
3. Intensitas cahaya berpengaruh kepada arus dan tegangan yang dihasilkan oleh
dihasilkan arus 5,12 ADC dan tegangan 15,6 VDC sedangkan pada saat
55
56
intensitas cahaya 119.700 Cd dihasilkan arus 4,81 ADC dan tegangan 15,1
VDC .
4. Cara mengontrol aki secara otomatis agar tidak cepat rusak adalah dengan
menggunakan charger controller yang akan menjaga agar baterai tidak terjadi
berlebih-lebih) . Cara manual untuk menjaga baterai agar tidak cepat rusak
adalah dengan mengukur tegangan baterai secara berkala pada saat pemakaian
dan pengecasan aki . Jika aki bertegangan 13,6-13,8 VDC baterai terisi
baterai lemah maka pemakaian aki dihentikan dan lalu dicas kembali .
5. Dari hasil perhitungan kapasitas daya Baterai 120 Ah adalah 1440 Watt per
jam, baterai akan terisi penuh selama 20 jam 23 menit saat arus rata-rata
kedua 6,49 A, dan 32 jam 9 menit saat arus rata-rata pengujian ketiga 3,74 A .
5.2 Saran
berikut :
(solar tracking), karena sudut masuk matahari yang baik adalah tegak lurus
Anggota IKAPI.
[3] Indra Beni. 2015. Rancang bangun Instalasi Listrik Tenaga Surya Untuk
Padang.
[4] Reza Muhammad Rianda. 2014. Rancang bangun Pembangkit Listrik Tenaga
[5] Sitorus Paralian. 2010. Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan menggunkan
solar cell 100 WP Sebagai Energi alternatif Pada Fakultas Teknik Universitas
56
Lampiran 1. Dokumentasi pengukuran
57
58
59
Lampiran 3
A. Menghidupkan PLTS
3. Naikan MCB
B. Mematikan PLTS
EPSOLAR 201130028317.3
INSTRUCTION
MANUAL
Specification Summary
* The controller will recognize the system rated voltage when start up. If
the battery voltage is lower than 18V, it will recognize the system as 12V.
If the battery voltage is greater than 18V, it will recognize the system as
24V.
Contents
Read all of the instructions and cautions in the manual before beginning
installation.
There are no user serviceable parts inside the controller. Do not
disassemble or attempt to repair it.
Install external fuses/breakers as required.
Disconnect the solar module and fuse/breakers near to battery before
installing or adjusting the controller.
Do not allow water to enter the controller.
Confirm that power connections are tightened to avoid excessive heating
from loose connection.
1
2 General Information
2.1 Product Overview
Thank you for selecting LandStar series solar light controller that adopts the
most advanced digital technique and operates fully automatically. The Pulse
Width Modulation (PWM) battery charging can greatly increase the lifetime
of battery. It has various unique functions and quite easy to use, such as:
12/24V automatic recognition
High efficient Series PWM charging, increase the battery lifetime and
improve the solar system performance.
Use MOSFET as electronic switch, without any mechanical switch
Widely used, automatically recognize day/night.
Digital LED menu, only one key solve all setting simply
Intelligent timer function with 1-15 hours option
Unique dual timer function, enhance the flexibility of street light system.
Gel, Sealed and Flooded battery type option.
Adopt temperature compensation, correct the charging and discharging
parameters automatically and improve the battery lifetime.
Electronic protection: Overheating, over charging, over discharging,
overload, and short circuit.
Reverse protection: any combination of solar module and battery.
The controller is for off-grid solar system, especially in solar light system,
and protects the battery from being over charged by the solar module and
over discharged by the loads. The charging process has been optimized for
long battery life and improved system performance. The comprehensive
self-diagnostics and electronic protection functions can prevent damage from
installation mistakes or system faults.
Though the controller is easy to operate and use, please take your time to
read this manual and become familiar with it. This will help you make full
use of all the functions and improve your solar PV system.
2
2.2 Product Features
1 –Temperature Sensor
Measure ambient temperature and make temperature compensation for
charging and discharging.
2 – Charging status LED indicator
An LED indicator that shows charging status and also indicates when battery
voltage is higher than over voltage disconnect voltage.
3 – Battery status LED indicator
An LED indicator that shows battery status
4 – Battery type setting indicator
The indicator will be on when select battery type.
5 – Timer 2 setting indicator
The indicator will be on when set timer 2.
6 – Timer 1 setting indicator
The indicator will be on when set timer 1.
7 –LED digital display
Display the load work mode and status
8 –Setting button
Set load work mode and select battery type (in manual mode used for load
ON/OFF).
3
9 –Solar Module Terminals
Connect solar modules.
10 –Battery Terminals
Connect batteries.
11 –Load Terminals
Connect loads.
3 Installation Instructions
3.1 General Installation Notes
Read through the entire installation section first before beginning installation.
Be very careful when working with batteries. Wear eye protection. Have
fresh water available to wash and clean any contact with battery acid.
Uses insulated tools and avoid placing metal objects near the batteries.
Explosive battery gasses may be present during charging. Be certain there
is sufficient ventilation to release the gasses.
Avoid direct sunlight and do not install in locations where water can enter
the controller.
Loose power connections and/or corroded wires may result in resistive
connections that melt wire insulation, burn surrounding materials, or even
cause fire. Ensure tight connections and use cable clamps to secure cables
and prevent them from swaying in mobile applications.
Use with Gel, Sealed or Flooded batteries only.
Battery connection may be wired to one battery or a bank of batteries. The
following instructions refer to a singular battery, but it is implied that the
battery connection can be made to either one battery or a group of
batteries in a battery bank.
Select the system cables according to 3A/mm2 current density
3.2 Mounting
NOTE: When mounting the controller, ensure free air
through the controller heat sink fins. There should be at
least 6 inches (150 mm) of clearance above and below the
controller to allow for cooling. If mounted in an
enclosure, ventilation is highly recommended.
4
WARNING: Risk of explosion! Never install the
controller in a sealed enclose with flooded batteries! Do
not install in a confined area where battery gassed can
accumulate.
150mm(5.9inches)
Warm air
Fuse
150mm(5.9inches)
MAX
Battery
Fuse
Load
An in-line fuse holder should be wired in series in the load positive (+) or
negative (-) wire as show in Figure 3-3. Do not insert a fuse at this time.
Confirm the connection correct and turn on the power.
7
If wiring the load connection to a load distribution panel, each load circuit
should be fused separately. The total load draw should not exceed the load
rated current of controller.
Solar Module
8
Step 4: Confirm Wiring
Double-check the wiring in step1 through 3. Confirm correct polarity at each
connection. Verify that all six terminals are tightened.
Solar Module
Load
Fuse
Fuse
150mm(5.9inches)
MAX
Battery
When battery power is applied and the controller starts up, the battery LED
indicator will be green.
If the controller doesn't start up, or the battery status LED error exists, please
refer to section 5 for troubleshooting.
9
4 Operation
4.1 PWM Technology (Series Pulse Width Modulation)
The controller adopts the advanced series pulse width modulation (PWM)
charging mode. With range of 0-100%, it can charge the battery quickly and
stably under any condition of solar photovoltaic system.
PWM charging mode use automatic conversion duty ratio pulses current to
charge the battery. The battery can be fully charged safety and rapidly with
the pulse current. Intermissions make some oxygen and hydrogen generated
by chemical reaction chemically combined again and absorbed. It can
eliminate concentration polarization and ohm polarization naturally and
reduce the internal pressure of the battery so that the battery can absorb more
power. Pulse current charging mode makes battery have more time to react,
which reduces the gassing volume and makes battery improve the
acceptance rate of charging current.
·
Bulk Charge
In this stage, the battery voltage has not yet reached boost voltage and 100%
of available solar power is used to charge the battery.
·
Boost Charge
When the battery has recharged to the Boost voltage setpoint, constant-
current regulation is used to prevent heating and excessive battery
gassing.The Boost stage remains 120 minutes and then goes to Float Charge.
10
·
Float Charge
After the battery is fully charged in Boost voltage stage, the controller
reduces the battery voltage to Float voltage set point. When the battery is
fully recharged, there will be no more chemical reactions and all the charge
current transmits into heat and gas at this time. Then the controller reduces
the voltage to the floating stage, charging with a smaller voltage and current.
It will reduce the temperature of battery and prevent the gassing, also
charging the battery slightly at the same time. The purpose of Float stage is
to offset the power consumption caused by self consumption and small loads
in the whole system, while maintaining full battery storage capacity.
In Float stage, loads can continue to draw power from the battery. In the
event that the system load(s) exceed the solar charge current, the controller
will no longer be able to maintain the battery at the Float setpoint. Should
the battery voltage remains below the boost reconnect charging voltage, the
controller will exit Float stage and return to Bulk charge.
·
Equalize Charge
11
Certain types of batteries benefit from periodic equalizing charge, which can
stir the electrolyte, balance battery voltage and complete chemical reaction.
Equalizing charge increases the battery voltage, higher than the standard
complement voltage, which gasifies the battery electrolyte.
If the battery is being over discharged, the solar controller will automatically
turn to equalize charging stage, and the equalize stage remain 120mins.
Equalize charge and boost charge are not carried out constantly in a full
charge process to avoid too much gas precipitation or overheating of battery.
12
Battery status indicator
When the load amp is 1.25times of rated current for 60 seconds, or the
load amp is 1.5 times of rated current for 5 seconds (overload); or load amp
is more than 3.5 times of rated current(Short Circuit) ,the LED digital tube
shows “L” with slowly flashing simultaneously. Please refer to section 5 for
trouble shooting.
13
4.4 Setting Operation
Timer1 Timer2
Light
ON Midnight
Number Number
of hours of hours
Light
OFF
Sunset Sunrise
The default night length is 10 hours.The controller can learn the night length
refering to the previous night so as to adapt to the different seasons.
However, it will take some time to learn it.
Notes: when the “OFF” time set at timer 2 is later than
local sunrise time, the controller will turn off the load
output at the sunrise time, which shows light control
first!
2. Light ON + Timer
When solar module voltage goes below the point of NTTV (Night Time
Threshold Voltage) at sunset; the solar controller will recognize the starting
voltage and turn on the load after 10 minutes delay. The load will be on for
several hours which users set through LED digital tube. The controller has
dual timer function. Please refer to table 4-5 “Load Work Mode Setting”.
3. Test mode
This mode is the same as Dusk to Dawn. But there is no 10 minutes delay
when controller recognizes the starting voltage. When below the starting
voltage, the controller will turn on the load, if higher, it will turn off load.
The test mode makes it easy to check the system installation.
14
4. Manual mode
Timer2
Setting indicator
Battery type
Setting Indicator
Setting button
Press the setting button once and setting indicators will be changed
once among timer 1, timer2 and battery type.
When timer 1 setting indicator is on, press the setting button for more
than 5 seconds till the LED digital tube flashes. Then press the setting button
till the desired number appears according to the following table. The setting
is finished when the digital tube stop flashing.
Timer 2 setting is the same as timer 1 when the setting indicator is on
timer2
15
Load work mode Table 4-5
LED
Timer1 Digital
No.
Disable n
Load will be on for 1 hour after ten minutes delay since sunset 1
Load will be on for 2 hours after ten minutes delay since sunset 2
Load will be on for 3 hours after ten minutes delay since sunset 3
Load will be on for 4 hours after ten minutes delay since sunset 4
Load will be on for 5 hours after ten minutes delay since sunset 5
Load will be on for 6 hours after ten minutes delay since sunset 6
Load will be on for 7 hours after ten minutes delay since sunset 7
Load will be on for 8 hours after ten minutes delay since sunset 8
Load will be on for 9 hours after ten minutes delay since sunset 9
Load will be on for 10 hours after ten minutes delay since sunset 10
Load will be on for 11 hours after ten minutes delay since sunset 11
Load will be on for 12 hours after ten minutes delay since sunset 12
Load will be on for 13hours after ten minutes delay since sunset 13
Load will be on for 14 hours after ten minutes delay since sunset 14
Load will be on for 15 hours after ten minutes delay since sunset 15
Test mode 16
ON/OFF mode 17
16
Load work mode Table 4-6
Disable n
When battery type setting indicator is on, press the setting button for
more than 5 seconds till the LED digital tube flashes. Then press the setting
button till the desired number appears according to the following table. The
setting is finished till the LED digital display stops flashing.
17
5 Protection, Troubleshooting and
Maintenance
5.1 Protection
·
PV Array Short Circuit
·
Load Overload
If the load current exceeds the maximum load current rating, the controller
will disconnect the load. Overloading must be cleared up through reapply
power or pressing the setting button.
·
Load Short Circuit
Fully protected against load wiring short-circuit. After one automatic load
reconnect attempt, the fault must be cleared by reapply power or pressing the
setting button.
·
PV Reverse Polarity
·
Battery Reverse Polarity
·
Damaged Local Temperature Sensor
·
Overheating Protection
If the temperature of the controller heat sink exceeds 85C, the controller
will automatically start the overheating protection.
·
High Voltage Transients
PV is protected against high voltage transients. In lightning prone areas,
additional external suppression is recommended.
18
5.2 Troubleshooting
Trouble Shooting Table 5-1
19
Digital tube displays Over load or short Overload: Please reduce
“L” with red slowly circuit the load and press the
flashing button once, the
controller will resume to
work after 3s;
Short circuit: when the
first short-circuit occurs,
the controller will
automatically resume to
work after 10s; when a
second short-circuit
occurs, press the button,
the controller will
resume to work after 3s.
Digital tube displays Too high When heat sink of the
“H” with red slowly temperature of controller exceeds
flashing controller 85 ℃, the controller will
automatically cut input
and output circuit. When
the temperature below
75℃, the controller will
resume to work
20
5.3 Maintenance
Check that the air flow and ventilation around the controller is not blocked.
Clear all dirt or fragments on the heat sink.
Check all the naked wires to make sure insulation is not damaged for
serious solarization, frictional wear, dryness, insects or rats etc. Maintain or
replace the wires if necessary.
Tighten all the terminals. Inspect for loose, broken, or burnt wire
connections.
Check and confirm that LED digital tube is consistent with required. Pay
attention to any troubleshooting or error indication .Take necessary
corrective action.
Confirm that all the system components are ground connected tightly and
correctly.
Confirm that all the terminals have no corrosion, insulation damaged, high
temperature or burnt/discolored sign, tighten terminal screws to the
suggested torque.
21
6 Warranty
The LandStar charge controller is warranted to be free from defects for a
period of TWO (2) years from the date of shipment to the original end user.
We will, at its option, repair or replace any such defective products.
• Claim procedure:
22
7 Technical specifications
Electrical Parameters Table 7-1
Description Parameter
12 / 24VDC
Nominal System Voltage
Auto work
LS1024R 10A
Rated Battery Current LS1524R 15A
LS2024R 20A
Self-consumption ≤6mA
Description Parameter
Temperature Compensation
(25℃ ref)
-30mV/℃/12V
Coefficient(TEMPCO)*
23
Battery Voltage Parameters (temperature at 25℃) Table 7-4
Charging Parameters
Battery
charging Gel Sealed Flooded
setting
Over Voltage
Disconnect 16V; x2/24V 16V; x2/24V 16V; x2/24V
Voltage
Charging
15.5V;x2/24V 15.5V;x2/24V 15.5V;x2/24V
Limit Voltage
Over Voltage
Reconnect 15V; x2/24V 15V; x2/24V 15V; x2/24V
Voltage
Equalize
Charging ----- 14.6V;x2/24V 14.8V;x2/24V
Voltage
Boost
Charging 14.2V;x2/24V 14.4V;x2/24V 14.6V;x2/24V
Voltage
Float
Charging 13.8V;x2/24V 13.8V;x2/24V 13.8V;x2/24V
Voltage
Boost
Reconnect
13.2V;x2/24V 13.2V;x2/24V 13.2V;x2/24V
Charging
Voltage
Low Voltage
Reconnect 12.6V;x2/24V 12.6V;x2/24V 12.6V;x2/24V
Voltage
Under
voltage
warning 12.2V;x2/24V 12.2V;x2/24V 12.2V;x2/24V
reconnect
voltage
Under
Voltage
12V; x2/24V 12V; x2/24V 12V; x2/24V
Warning
Voltage
Low Voltage
Disconnect 11.1V;x2/24V 11.1V;x2/24V 11.1V;x2/24V
Voltage
Discharging
10.8V;x2/24V 10.8V;x2/24V 10.8V;x2/24V
Limit Voltage
Equalize
----- 2 hours 2 hours
duration
Boost
2 hours 2 hours 2 hours
duration
24
Environmental parameters Table 7-5
Environmental parameters Parameter
Working temperature -35℃ to +55℃
Storage temperature -35℃to +80℃
Humidity 10%-90% NC
Enclosure IP30
25
mm(inches)
34(1.34)
140(5.51)
130(5.12)
64.9(2.56)
45(1.77)
Figure1-1 LS1024R Dimensions
45(1.77)
74.9(2.95)
55(2.16)
135(5.31)
144(5.67)
Tel:010-82894112 / 82894962
Fax:010-82894882
E-mail:info@epsolarpv.com
Website: www.epsolarpv.com