PENDAHULUAN
Undang Nomor 22 tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
(NKRI). Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan
umum dan daya saing daerah. Demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
untuk membentuk kemampuan manusia yang lebih luas yang berada pada inti
pertumbuhan dan pembangunan yang vital sebagai input fungsi produksi agregat.
1
Untuk merencanakan pembangunan suatu daerah, bahkan suatu negara
adalah indikator utama yang digunakan sebagai indikator maju atau tidaknya
suatu daerah ataupun negara. Selain itu, agar tujuan perencanaan dapat tercapai
sesuai dengan harapan dan juga tepat sasaran, untuk merencanakan pembangunan
program dan kegiatan yang secara konsistensi menuju pada cita-cita yang
2
dapat dilakukan secara terencana, terarah, komprehensif dan berkelanjutan. Hal
ini diperlukan adanya perencanaan sebagai pedoman serta pemberi arah dalam
masyarakat. Salah satu maksud Restra tersebut adalah untuk menjamin adanya
program, kebijakan, maupun kegiatan akan sia-sia sebagai sebuah dokumen jika
3
tersedia benar-benar dilakukan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain agar
sesuai dengan target. Oleh karena itu, fungsi perencanaan dan penganggaran
merupakan indikator dalam menilai kinerja pemerintah daerah. Hal ini sangat
mempengaruhi tercapainya visi, misi, tujuan, sasaran, dan kebijakan yang telah
4
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 153 menyatakan bahwa
menyusun rencana kegiatan tahunan sehingga antara program dan kegiatan yang
dianggarkan. Idealnya jika program dan kegiatan yang direncanakan dengan yang
dan sinkron satu sama lain. Hal ini dikarenakan penganggaran adalah media untuk
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) cenderung tidak fokus dan bersifat reaktif
Begitu pula untuk mendukung pembangunan, di mana salah satu visi dan
5
yang sehat, maka untuk perlunya adanya perencanaan dan penganggaran yang
baik. Dengan kata lain bahwa perencanaan yang tersusun harus didukung oleh
penganggaran dan begitu pula dalam penyusunan anggaran harus konsisten dan
diharapkan. Hal ini yang menarik perhatian peneliti untuk meneliti dengan
serta lokasi yang berbeda telah banyak dilakukan. Sebagai acauan dan sebagai
studi kasus yang bersifat deskriptif, berdasarkan pada proses perencanaan dan
6
kegiatan, dan penghitungan anggaran pada perencanaan dan penganggaran
APBD tahun 2008 dari aspek Pro Job, Pro Poor, dan Pro Growth di
7
bertujuan untuk mengusulkan pilihan pembuatan dan pelembagaan tata kelola
tahun 2006-2011, RKPD, KUA, PPAS dan APBD tahun 2007-2011. Dimana
8
dokumen perencanaan dan penganggaran kota Lubuklinggau seperti RPJPD,
sebelumnya terletak dari daerah penelitian, tahun penelitian dan pada beberapa
pada penelitian yang dilakukan penulis ini adalah mengambil studi kasus pada
9
kinerja pemerintah daerah, maka perlunya konsistensi perencanaan dan
Jayawijaya, 2011. Hal ini menarik perhatian peneliti untuk meneliti dengan
Tujuan penelitian ini berisikan sasaran yang secara spesifik dengan apa
yang yang ingin dicapai penulis. Dengan mengacu pada perumusan masalah dan
pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian yang akan dicapai adalah
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dan masukan serta
bahan evaluasi untuk proses perencanaan dan penganggaran yang lebih baik
10
di Kabupaten Jayawijaya terlebih khusus pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Jayawijaya.
2. Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi penulis yang ingin untuk
Penulisan tesis ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, memuat latar
Bab II Tinjauan Pustaka, berisi teori dan kajian terhadap penelitian terdahulu. Bab
III Metode Penelitian, terdiri atas analisis data, jenis dan sumber data, dan
pengolahan data. Bab IV Analisis, terdisri atas deskripsi data, analsis mengenai
11