Pembicara 1: Dalam melakukan sebuah usaha diperlukan tindakan yang strategis
dan adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang, termasuk yang mengandung resiko yang besar dan dalam mengatasi masalah. Sebagai generasi muda, rasa takut untuk berwirausaha seharusnya dapat dilawan dengan rasa percaya diri, dan tidak takut gagal. Dari hal tersebut dapat dikenali pengalaman baru yang mampu membawa ke dalam hal yang lebih maju lagi kedepannya, karena dalam berwirausaha akan mengarahkan ke orientasi pada masa depan. Pembicara 2: Berawal dari usaha kecil, mencoba-coba dan tidak takut akan gagal pasti tidak akan ada hasil yang sia-sia.. Keberhasilan dalam berusaha dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal tersebut tercermin dari kemampuan usaha (pengetahuan, motivasi kerja dan tingkat pengetahuan). Dari faktor-faktor tersebut, maka akan tergorong sebuah kesuksesan. Kesuksesan adalah sebuah perjalanan. Dimana setiap manusia hidup pasti punya manfaat. Manfaat yang dimaksudkan adalah adanya kelebihan masing-masing disetiap individu. Tidak ada manusia yang tidak mungkin untuk tidak berhasil. Apabila ada usaha dan kemampuan pasti akan tercapai sesuai dengan target,dan tujuan. Posisi orang lain hanya mendorong. Namun posisi diri kita yang berusaha. Pembicara 3: Meluruskan hidup berhubungan dengan memperbaiki diri untuk bisa menjadi yang lebih baik. Hidup yang baik adalah hidup sederhana tanpa adanya riba dan hutang. Selayaknya sebuah usaha. Ada baiknya menjalankan sebuah usaha yang bersih dari riba dan hutang. Dengan adanya usaha yang bebas dari riba dan hutang maka usaha yang nantinya dijalankan tidak akan mengalamai hambatan, akan berjalan sesuai target dan sesuai harapan yang akan dijalankan, bahakan juga akan merujuk pada faktor keberhasilan. Pembicara 4: Ada pepatah mengatakan “ingin terlihat kaya itu menyiksa” lebih baik menjalani kehidupan apa adanya, tanpa harus ingin terlibat lebih tapi berhutang hingga akhirnya memakan sebuah riba. Karena sebaik-baiknya hutang adalah hutang tanpa bunga. Menjadi seorang wirausaha ada dua tantangan yang dihadapi, antara kaya dan miskin. Dua ketakutan tersebut pasti akan selalu mengikuti jejak pengusaha dari sejak awal membentuk sebuah usaha dan saat dimana usaha tersebut berjalan.
Maka demi menghilangkan ketakutan tersebut, diperlukan adanya keyakinan, dan
kejujuran dalam sebuah usaha. Berusahalah untuk menciptakan sebuah usaha yang jujur pula. Jalankan usaha sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu hingga berhutang dan pada akhirnya menanggung bunga dan menjadi sebuah riba. Pembicara 5: Perlu diketahui, bahwa Allah telah menentukan rezeki setiap manusia sesuai dengan apa yang Ia kehendaki. Namun mengapa rizki yang diperoleh terkadang tidak sesuai dengan apa yang didapatkan? Hal tersebut terjadi karena adanya perisai rizki. Perisai rizki adalah sesuatu hal yang menghalang-halangi datangkanya riski kepada diri kita. Perisai riki tersebut antara lain, 1. Dosa (yang hanya membuat hidup manusia menjadi semakin sulit dan gelisah, manusia menanggung beban-beban yang menutup adanya rizki yang akan diturunkan Allah. Dari hal ini kita sebagai manusia perlu berkaca diri, dan berusaha untuk menjadi yang lebih baik) 2. Hutang (dengan seseorang dikatakan terlilit hutang, maka hidupnya menjadi tidak tenang. Bahkan untuk bertemu dengan orang yang memberikan hutang menjadi malu bahkan hingga bersembunyi. Dalam hal ini kita didorong untuk menjadi seseorang yang apa adanya. Jangan memaksakan sesuatu jika memang itu belum bisa dan belum tentu di beli. Ditambahlagi dengan adanya hutang akan mengundang riba dari bunganya) 3. sifat su’udzon (sifat yang tidak disenangi Allah. Gunakanlah kekuatan huznuzon (berbaik sangka). Karena jika diketahui orang yag imannya baik pasti akan mendatangkan banyak rizki) Gambaran mengenai kesuksesan adalah otak manusia. Dimana otak sebagai diri kita, sedangkan layar sebagai gambaran masa depan. Fikirkan baik-baik mengenai hal tentang mimpi. Karena dari satu niatan dan fikiran yang baik maka akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Karena hidup kita adalah proyeksi diri kita. Kita perlu fokus 4 titik, tentang nasib,karakter,kebiasaan,dan tindakan. Karena, taman rizki ada tiga , positive thinking dengan disiplin kata bahwa semua kan baik-baik saja, selalu berfikir positif, dan mencoba untuk merubah sudut pandang, positive feeling dengan ibadah (perlu ketenangan jiwa, kelapangan, ikhlas, selalu menginga Allah dalam apa pun keadaannya), Positive Motivation (motivasi positif dalam setiap hal).