Anda di halaman 1dari 3

Judul: Pengaruh Pengelasan MIG (Metal Inert Gas) terhadap Kekuatan Impact dan Struktur Mikro

Baja AISI 1045 Hasil Proses Pack Carburizing dengan Media Arang Kayu dan Barium Karbonat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, membuat industri
memegang peranan penting di dalamnya. Munculnya industri-industri baru, memungkinkan
terciptanya produk-produk yang lebih inovatif, sehingga dapat mendorong munculnya penemuan baru
baik di bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi (Schonmetz dan Gruber, 1994). Industri- industri
yang telah ada tidak akan lepas dari pemanfaatan logam salah satunya baja. Hal ini terbukti dengan
banyaknya penggunaan baja pada berbagai komponen-komponen mesin, bahan kerja, konstruksi
bangunan, baik dalam bentuk pelat, lembaran, pipa, batang profil dan sebagainya.

Baja merupakan paduan yang terdiri dari besi, karbon, dan unsur lainnya.
Baja dapat dibentuk melalui pengecoran, pencanaian atau penempaan. Karbon merupakan salah satu
unsur terpenting karena dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan baja. Baja AISI 1045
adalah baja karbon yang mempunyai kandungan karbon sekitar 0,45% – 0,50% dan termasuk
golongan baja karbon menengah (Jefri Suhatta, 2016).

Faktor yang sangat diperlukan dalam pemakaian baja adalah kondisi kerja dari komponen
permesinan tersebut, yang dalam operasinya akan mengalami pembebanan statis ataupun pembebanan
dinamis serta sering mengalami beban gesekan (friction), seperti impact dan keausan. Mengingat hal
tersebut dibutuhkan sifat-sifat mekanik yang memadai, sehingga umur pakai dari komponen
permesinan dapat ditingkatkan (Malau dan Khasani, 2008).

Menurut Unung Lesmana (2013) Salah satu cara agar dapat mengembalikan sifat yang
diinginkan maka dilakukan proses perlakuan panas (heat treatment). Heat treatment merupakan
proses perubahan struktur mikro atau transformasi fase suatu logam dengan memanaskan hingga
temperatur tertentu dan waktu penahanan tertentu (holding time) tertentu pula, yang selanjutnya
didinginkan dengan media pendingin tertentu, dengan harapan proses perlakuan panas tersebut dapat
memperbaiki sifat-sifat mekanis baja (Hamzah dan Iqbal, 2008).

Terdapat beberapa metode untuk peningkatan sifat mekanis yang dapat digunakan salah
satunya dengan carburizing. Proses carburizing merupakan salah satu heat treatment yang
didefinisikan sebagai suatu proses penambahan kandungan unsur karbon (C) pada permukaan baja.
Proses karburasi ini biasanya dilakukan pada baja karbon rendah yang mempunyai sifat lunak dan
keuletan tinggi. Tujuan dari proses karburasi adalah untuk meningkatkan ketahanan aus dengan jalan
mempertinggi kekerasan permukaan baja karbon dan meningkatkan karakteristik fatik dari baja
karbon tersebut (Unung Lesmana, 2013). Proses carburizing atau pengerasan permukaan dapat
dilakukan dengan metode padat, cair dan gas (Amstead, 1979).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan (Malau dan Khasani, 2008) yang berjudul
“Karakterisasi Laju Keausan dan Kekerasan dari Pack Carburizing pada Baja Karbon AISI 1020 ”
menggunakan arang tempurung kelapa sebagai media karburizing, dan hasil penelitian tersebut
menunjukan hasil pengamatan struktur mikro pada baja AISI 1020, dari lapisan karburasi pada suhu
850°C dan 950°C untuk empat variasi kandungan barium karbonat menunjukkan bahwa perubahan
struktur mikro pada spesimen yang mengalami perlakuan sangat tergantung pada temperatur
prosesnya semakin tinggi temperatur karburasi maka semakin banyak atom karbon yang terperangkap
pada bagian permukaan spesimen. Disamping itu, penambahan barium karbonat sebesar 20%
memberikan peningkatan kekerasan dan ketahanan aus paling tinggi.
Salah satu metode atau proses pengelasan yang populer digunakan saat ini menggunakan
metode pengelasan Metal Inert Gas (MIG) merupakan las busur gas yang
menggunakan kawat las sekaligus sebagai elektroda. Elektroda tersebut berupa gulungan
kawat (rol) yang gerakannya diatur oleh motor listrik (Anggoro Prabu, 2016). Las ini menggunakan
gas argon dan helium sebagai pelindung busur dan logam yang mencair dari pengaruh atmosfir. Pada
Proses pengelasan Metal Inert Gas (MIG), panas dari proses pengelasan ini di hasilkan oleh busur las
yang terbentuk di antara elektroda kawat (wire electrode) dengan benda kerja. Menurut Sudrajat
(2012) selama proses las Metal Inert Gas (MIG), elektroda akan meleleh kemudian menjadi deposit
logam las dan membentuk butiran las (weld beads). Gas pelindung di gunakan untuk mencegah
terjadinya oksidasi dan melindungi hasil las selama masa pembekuan (solidification).

Gas pelindung yang digunakan pada pengelasan GMAW atau MIG adalah argon, helium atau
campuran diantara keduannya. Fungsi dasar dari gas pelindung adalah melindungi busur dan logam
las cair dari kontaminasi oksigen dan nitrogen yang ada pada atmosfer . Jika gas pelindung tidak tepat
melindungi logam las cair maka akan dihasilkan cacat las seperti porositas. Maka akan menyebabkan
perubahan struktur mikro, sehingga terjadi perubahan sifat mekanis hasil lasan (Zainol, 2008).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin menambahkan hal baru dimana spesimen
diberi treatment terlebih dahulu yaitu dengan menggunakan metode pack carburizing sebelum
dilakukan pengelasan, hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil kekuatan impact dan struktur mikro
pada spesimen daerah hasil lasan, maka dari itu penulis melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
Pengelasan MIG (Metal Inert Gas) terhadap kekuatan impact dan struktur mikro Baja AISI 1045
Hasil Proses Pack Carburizing dengan Media Arang Kayu dan Barium Karbonat".
1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana pengaruh pengelasan MIG (Metal Inert Gas) terhadap kekuatan impact baja AISI 1045
hasil proses pack carburizing dengan media arang kayu dan barium karbonat ?

2. Bagaimana pengaruh pengelasan MIG (Metal Inert Gas) terhadap struktur mikro baja AISI 1045
hasil proses pack carburizing dengan media arang kayu dan barium karbonat ?

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pengelasan MIG (Metal Inert Gas) terhadap kekuatan impact baja
AISI 1045 hasil proses pack carburizing dengan media arang kayu dan barium karbonat ?

2. Untuk mengetahui pengaruh pengelasan MIG (Metal Inert Gas) terhadap struktur mikro baja AISI
1045 hasil proses pack carburizing dengan media arang kayu dan barium karbonat ?

Anda mungkin juga menyukai