Anda di halaman 1dari 2

Harga Batu Bara Acuan/HBA periode Maret 2018 berhasil menyentuh titik tertinggi sejak

enam tahun terakhir. Menurut Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral/ESDM
Nomor 1320 K/32/MEM/2018, harga batu bara acuan periode itu mencapai US$ 101,86 per
ton. Dalam aturan itu, ada beberapa variabel penentu HBA. Di antaranya adalah rata-rata
Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index
(GCNC), dan Platss 5900 pada sebelumnya. Kualitasnya disetarakan pada kalori 6322 kcal per
kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8% dan Ash 15%.

Harga batu bara itu mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. ”Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal
1 Maret 2018,” dikutip dari aturan tersebut, Senin (5/3). Capaian periode Maret 2018 ini juga
lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Harga batu bara acuan periode Februari 2018 hanya US$
100,69 per ton. Berdasarkan data yang dihimpun Katadata.co.id, capaian Maret 2018 ini juga
tertinggi sejak tahun 2012. HBA bisa berada di level US$ 101,86 per ton pada Mei 2012. Pada
periode tersebut, HBA bisa menembus level US$ 102,12 per ton.
Sementara itu, rencana produksi batu bara tahun ini sebesar 485 juta ton. Dari jumlah itu
sebanyak 121 juta ton untuk keperluan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO).
Selain batu bara, Keputusan Menteri ESDM Nomor 1320 K/32/MEM/2018, itu juga
menetapkan harga acuan untuk mineral. Perinciannya adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai