Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan

34. Apoteker yang bekerja di rumah sakit mengajukan diri sebagai apoteker
pengelola apotek

35. Apoteker yang bekerja sebagai dosen, merangkap sebagai APA di apotek
swasta.

JAWABAN

34. Apoteker yang bekerja di rumah sakit mengajukan diri sebagai apoteker
pengelola apotek

a) Kata kunci :
Apoteker yang bekerja di rumah sakit mengajukan diri sebagai apoteker
pengelola apotek
b) Pelanggaran : Tidak terdapat pelanggaran
c) Sanksi :-
d) Penyelesaian :
Tidak terdapat pelanggaran apabila apoteker yang bekerja di Rumah
Sakit tidak menjabat sebagai APA di Instalasi farmasi di RS tersebut.

Namun jika apoteker tersebut sudah menjabat sebagai APA di RS


tersebut maka apoteker tersebut melanggar PERMENKES RI No. 31 Tahun
2016 tentang perubahan atas peraturan menteri kesehatan no.
889/MENKES/Per/V/2011 tentang registrasi, izin praktek dan izin kerja
tenaga kefarmasian pasal 18 yang menyatakan bahwa seorang apoteker hanya
boleh menggunakan SIPA paling banyak di 3 tempat apotek, dimana 1 APA
dan 2 Apoteker Pendamping.
PERMENKES RI. No. 31 tahun 2016

Pasal 18
1) SIPA bagi Apoteker di fasilitas kefarmasian hanya diberikan untuk 1 (satu)
tempat fasilitas kefarmasian.
2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) SIPA bagi
Apoteker di fasilitas pelayanan kefarmasian dapat diberikan untuk paling
banyak 3 (tiga) tempat fasilitas pelayanan kefarmasian.

3) Dalam hal Apoteker telah memiliki Surat Izin Apotek, maka Apoteker yang
bersangkutan hanya dapat memiliki 2 (dua) SIPA pada fasilitas pelayanan
kefarmasian lain.

4) SIPTTK dapat diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas


kefarmasian.

35. Apoteker yang bekerja sebagai dosen, merangkap sebagai APA di apotek
swasta.

a) Kata kunci :
Apoteker yang bekerja sebagai dosen, merangkap sebagai APA di apotek
swasta.
b) Pelanggaran : Tidak terdapat pelanggaran
c) Sanksi :-
d) Penyelesaian :
Tidak terdapat pelanggaran untuk jam praktek apoteker disesuaikan
dengan waktu mengajarnya, misalnya waktu mengajar pagi maka waktu
praktek di apotek sore, hal ini berdasarkan PERMENKES RI No.9 Tahun
2017 tentang apotek pasal 18 ayat 3.

Pasal 18

(3) Jadwal praktik Apoteker sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
harus berbeda dengan jadwal praktik Apoteker yang bersangkutan di fasilitas
kefarmasian lain.
Jadwal praktek apoteker sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1
huruf B harus berbeda dengan jadwal praktek apoteker yang bersangkutan di
fasilitas kefarmasian lain dan berdasarkan SK pengurus pusat IAI No.PO
004/PP/IAI/1418/VII/2014 tentang peraturan organisasi, tentang pedoman
disiplin apoteker Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai