Anda di halaman 1dari 5

Analisis Novel

IDENTITAS BUKU DAN SINOPSIS

I. IDENTITAS BUKU
1. Judul : Ganteng-Ganteng setan
2. Penulis : Ari Keling
3. ISBN : 978-602-251-939-3
4. Ukuran buku : 13x19 cm
5. Tebal buku : iv + 152 halaman
6. Penerbit : PT Grasindo
7. Terbit : 2015
8. Cetakan : Pertama

II. SINOPSIS
Dudo, cowok romantis. Egin, cowok nakal. Reno, Cowok usil. Mereka mengalami cara
mati yang mainstream. Mendadak mati dan lantas menjadi hantu adalah hal yang sangat
mengejutkan. Bagaimana tidak? Selain belum siap untuk mati (emang udah ada yang siap?),
mereka juga meninggalkan urusan kehidupan yang belum selesai

Ketiganya adalah remaja ganteng yang populer di sekolah masing-masing.


Dipertemukan di sebuah pemakaman, berkenalan, lantas berkawan. Selain punya urusan
masing-masing dengan kehidupan sebelum mati, mereka jadi bias melihat makhluk
makhluk halus. Tak mudah bagi mereka untuk memohon maaf kepada orang orang yang
mereka kenal, dan tentu sulit sekali menjalani hidup sebagai. Hantu yang takut pada hantu

Mampukah mereka bertiga menuntaskan misi memohon maaf, lalu kembali ke


makam masing-masing untuk menjalani kematian dengan tenang dan damai?
ANALISIS UNSUR UNSUR NOVEL

I. UNSUR EKSTRINSIK
Novel Ganteng-ganteng setan, ditulis oleh Ari Keling, dia lahir di Jakarta tanggal 9
januari 1992. Penulis novel ini memiliki sebuah hobi yaitu menulis untuk menjadi suatu
karya. Cita citanya ingin menjadi penulis novel. Dia juga aktif di komunitas penulis diskusi
fiksi. Peristiwa yang ada didalam novel ini mengenai 3 remaja ganteng yang mendadak
meninggal namun mereka gentayangan untuk meminta maaf kepada kerabat dan juga
teman temannya ketika mereka hidup mereka banyak berbuat salah.

II.UNSUR INSTRINSIK
1. Judul
Ganteng-Ganteng setan
2. Tema
3. Tokoh
a. Protagonis
Dudo,Sabrina, Upi, Pak Gugun, Lala
b. Antagonis
Egin,Reno, jono
c. Tirtagonis
Babeh Naim, Nyak Romlah, Pak Hardi, Bu Fitri, Ibunda Almarhum Reno, Bu reni, Pak
Rian, Jali, Rusli, Ramlan, Roni, Jenny, Ronggo, Selfie.
4. Alur
a. Jenis alur
Alur maju-mundur karena pada novel ini menceritakan dari awal sampai
pertengahan cerita tidak ada kaitan dengan masa lalu tetapi setelah itu membahas
sedikit ke masa lalu, terus balik lagi alurnya ceritanya menjadi maju
b. Tahapan alur
1. Orientasi (pengenalan)
Awal dari cerita Novel ini adalah ketika 3 remaja cowo sma di jakarta timu
yang mendadak meninggal. Lalu, rombongan masing masing remaja tersebut
meperdebatkan dimana mereka akan di kuburkan. Semua orang terlihat
bingung karena ada 3 makam yang berdampingan. pada saat itu, tukang gali
kuburnya ketiduran karena menunggu rombongan terlalu lama.

“Bagaimana ini mah, kok ada tiga makam berdekatan begini?” Tanya pak
hardi kepada istrinya

“Mamah juga enggak tahu yang mana, pah” jawab Bu Fitri sambil
membenarkan kacamata hitamnya.
2. Generating Circuntantes (cerita mulai bergerak)
Cerita pada novel ini mulai bergerak ketika tiba tiba ada sepasang tangan
muncul keluar dari dalam tanah satu persatu dan itu ternyata reno,egin, dan
dudo. Lalu mereka menjadi berteman.

Reno menelan ludah. Kaget juga rupanya dia dengan perkataan dudo “
Jadi, luh nggak mauh temenan syamah gueh?”

“mau!” jawab serentak egin dan dudo

3. Rising Action (muncul sebuah permasalahan)


Dalam novel ini, awal mula muncul sebuah permasalahan adalah ketika
reno, egin, dan dudo berencana untuk menemukan jalan keluar dari
pemakaman jeruk nipis namun mereka bertemu dengan setan, kemudian
mereka lari terburu buru karena ketakutan.

4. Climax (puncak permasalahan)


Pada tahap alur ini puncak permasalahan muncul ketika mereka sudah
tidak punya tujuan hidup lagi lalu mereka memutuskan untuk menakuti orang
orang sebagai pekerjaan baru mereka.
5. Solution (pemecahan masalah)
Pada tahap alur ini masalah mulai mereda ketika mereka bertemu teman
baru yang bernama Sabrina lalu menyarankan untuk meminta maaf kepada
kerabat atau teman mereka jika mempunyai sebuah kesalahan agar hidup
mereka tenang
6. Ending (akhir cerita)
Akhir dari cerita ini yaitu mereka telah mendapatkan maaf dari kerabat
ataupun temannya lalu mereka memutuskan untuk kembali ke makam lagi
karena urusan mereka sudah selesai

“Tungguin guweh!!!” teriak Reno sambil mempercepat larinya. “kitah


masyuk keh makam kitah bareng bareng! Biar afdol! “ lanjutnya tanpa
mengurangi kecepatan berlarinya.
5. Latar
a. Tempat
 Pemakaman

“Bagaimana ini mah Kok ada 3 makam berdekatan begini?” Tanya pak hardi
kepada istrinya

 Pos jaga
Egin menghembuskan napas agak lega sebab dia dan temannya sudah
berada di kolong pos jaga.

 Toilet
Setan waria itu terjatuh di toilet

 Balkon lantai 3
Dudo baru saja keluar dari kelasnya. Dia berjalan perlahan menuju lantai 3

 Sekolah
Bel berbunya tandanya waktu istirahat

 Parkiran Motor
Dudo, rusli, dan ramlan sedang berjalan santai beriringan menuju parkiran
moto

B. Waktu

 Sore
Sore ini pemakaman jeruk nipis tiba tiba ramai
 Malam
“Udeh, udeh” “udeh gelap nih” lanjutnya sambil memperhatikan keadaan
sekitarnya

 Istirahat
“dudo, kamu ini tak perlu kekantin untuk makan?” ucap rusli teman semeja
dudo

C. Suasana

 Bingung
“Jadi sekarang kita mau kemana?” Tanya dudo
 Kesal
“aku tidak sedang melawak ren” timpal dudo yang nampaknya agak kesal
karena reno
 Ketakutan
“Kita harus pindah tempat, kita harus pindah dari sini” timpal egi yang sudah
ketakutan karena setan itu menghampiri mereka bertiga
 Panik
“aaaaaaaaaaa” dudo berteriak histeris
6. Watak
A. Dudo
 Ramah
“kita harus tetap tersenyum kepada siapapun walaupun dia itu setan”
 Berani

“ aku mau turun mau mngecek keadaan Sabrina”.

B. Reno
 Alay
“bisyah jadi, teroes kitah mau ngapain nehh?”
 Jail
“……. Lomba syelfieh dibatalkan karena ada hal yang nggak bsyah syah
sebutkan”
C. Egin
 Pemalas
“ kalian duluan saja saya masih cape”
 Jail
“bagaimana kalau kita nakut nakutin orang?”

7. Sudut Pandang
Orang ketiga, karena pengarang menceritakan tokoh orang lain dan tidak melibatkan
diri dalam cerita
8. Majas personifikasi
-

9. Amanat

Dalam novel ini, pengarang menceritakan ingin menyampaikan bahwa setelah kehidupan
pasti ada kematian dan kita harus saling menghormati satu sama lain jika ada kesalahan dalam
diri kita sebaiknya kita minta maaf

Anda mungkin juga menyukai