Anda di halaman 1dari 20

MANUAL MUTU

UPT PUSKESMAS SITOPENG


TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
Manual Mutu adalah dokumen yang memberi informasi secara konsisten ke dalam maupun ke
luar tentang system manajemen mutu.Manual mutu ini disusun untuk menjelaskan Sistem
Manajemen Mutu yang di implementasikan di UPT Puskesmas Sitopeng yang berisi: Kebijakan dan
Sasaran Mutu,Komitmen Manajemen,pengorganisasian mutu mulai peencanaan hingga evaluasi
serta uraian singkat proses – proses bisnis yang dijalankan organisasi.Pada bagian akhir disajikan
table matrik yang menunjukan kesesuaian antar bagian Manual mutu ini dengan dokumen yang
terkait serta menunjukan interaksi hubungan implementasi peningkatan system manajemen
mutu yang berkelanjutan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sitopeng.

A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat ( UKM ) dan upaya kesehatan perseorangan ( UKP ) tingkat
pertama,dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja nya (Permenkes
No.75 Tahun 2014 ).

Operasionalisasi administrative dan payung hokum UPT Puskesmas Sitopeng ini


berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan kota Cirebon Nomor
503/Kep.091.01-Dinkes tertanggal 27 November 2013 tentang ijin Operasional
Puskesmas,masa berlaku tanggal 23 November 2013 sampai dengan 26 November 2018.

Puskesmas Sitopeng termasuk Puskesmas Perkotaan.Lokasi dan aksesibilitas nya dapat


digambarkan sebagai berikut; Kelurahan Argasunya merupakan salah satu kelurahan di
Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon yang letaknya paling selatan dan merupakan wilayah
terpencil perkotaan dengan topografi 1/3 pegunungan dan 2/3 dataran. Kelurahan
Argasunya terdiri dari 11 RW dan 58 RT, satu RW diantaranya termasuk daerah terpencil
karena tidak ada sarana transportasi untuk mencapainya, termasuk roda dua sekalipun,
yaitu RW 11 Benda.
Keadaan wilayah bukan pantai, dengan curah hujan sekitar 2565 mm/tahun, sedangkan
tinggi tempat dari permukaan laut adalah 30 m.
Adapun Batas administratif Kelurahan Argasunya adalah :
1. Sebelah Utara : Kelurahan Kalijaga Kota Cirebon
2. Sebelah Selatan : Desa Durajaya Kabupaten Cirebon
3. Sebelah Barat : Desa Ciperna Kabupaten Cirebon
4. Sebelah Timur : Desa Pamengkang Kabupaten
Cirebon
Sedangkan letak Kelurahan Argasunya dari pusat–pusat pemerintahan Kota Cirebon
adalah sebagai berikut :
1. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan terdekat adalah 2 Km.
2. Jarak dari kota Cirebon adalah 7 Km
3. Jarak dari Ibukota Propinsi terdekat adalah 130 Km
4. Jarak dari Ibukota negara adalah 210 Km

Luas wilayah Kelurahan Argasunya adalah 675 Ha, terdiri dari dataran seluas 450 Ha, dan
perbukitan atau pegunungan seluas 225 Ha. Sedangkan produktifitas tanahnya adalah :
1. Subur : 120,4 Ha
2. Sedang : 254,5 Ha
3. Tidaksubur : 41 Ha
Gambaran posisi wilayah kerja Puskesmas disajikan pada gambar sebagai berikut:
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SITOPENG
Puskesmas Sitopeng saat ini melayani penduduk kelurahan sebanyak 20.944 jiwa pada tahun 2017 dengan
komposisi 11.070 jiwa laki-laki dan 10.337 jiwa perempuan.
PROPORSI JUMLAH PENDUDUK KELURAHAN ARGASUNYA
MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2017
JUMLAH PENDUDUK
NO UMUR (tahun)
Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 0 – 4 tahun 1.314 1.163 2.477

2 5 – 09 tahun 1.208 1.086 2.294

3 15– 19 tahun 1.206 1.073 2.279

4 15-19 tahun 1.065 1.053 2.118

5 20-24 Tahun 1.069 1.076 2.145

6 25-29 Tahun 950 854 1.804

7 30-34 Tahun 907 841 1.748

8 35-39 Tahun 688 609 1.297

9 40-44 Tahun 688 609 1.297

10 45-49 Tahun 557 496 1.053

11 50-54 Tahun 391 352 743

12 55-59 Tahun 362 340 702

13 60-64 Tahun 248 214 462

14 65-69 Tahun 167 144 311

15 70-74 Tahun 107 127 234

16 75 - keatas 121 144 265

Jumlah 11.048 10.359 21.407

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk di kelurahan Argasunya paling banyak pada usia
produktif 15 – 44 tahun sebanyak12.688 jiwa.
Pemberdayaan masyarakat dalam program UKBM tentang kampong siaga sudah dilaksanakan untuk 11
RW di Kelurahan Argasunya,dengan strata….. Kegiatan Posyandu dengan kader aktif sebanyak….kader
yang terdistribusi pada…posyandu,dengan strata posyandu…. Posbindu yang telah melaksanakan
program PTM ada… Toma aktif ada…Kader dan toma yang aktif dan kooperatif membuat kerjasama dan
proses pemberdayaan masyarakat berpeluang untuk mencapai keberhasilan.
Namun ada budaya masyarakat yang menjadi tantangan untuk membuat bagaimana penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tetap berjalan dan berdampak terhadap peningkatan derajat kesehatan.Budaya itu
antara lain : Banyak anak banyak rejeki,melahirkan masih oleh dukun dan dirumah pasien,ketakutan untuk
dirujuk ke Rumah Sakit.
Di wilayah kerja puskesmas terdapat…sekolah,terdiri dari:…TK,…PAUD,…RA,…SD,1 SMP,dan 1 MTS.Telah
dilakukan pelatihan dokter kecil pada semua sekolah dasar.Pembinaan UKS dilakukan untuk…sekolah
dasar. Penjaringan dilakukan di semua sekolah.Penyuluhan Kesehatan Reproduksi telah dilaksanakan di
seluruh SD,SMP.Masalah kekerasan,termasuk kekerasan seksual,merokok,penyalahgunaan obat
keras,merupakan isu yang menyeruak dan perlu intervensi segera.
Jejaring Layanan Kesehatan puskesmas meliputi: dokter praktek swasta (dokter umum…),bidan praktik
mandiri 3,apotek…,klinik…,balai pengobatan…,dan Rumah sakit
Penyelenggaraan RSBM di puskesmas berupa layanan dokter spesialis kebidanan dan
kandungan,anak,dan jantung. Pelayanan ini menjaring ibu hamil risti serta bayi balita yang memerlukan
penapisan resiko kegawatan.
Sumber Daya Manusia ( ketenagaan ) Puskesmas berjumlah 52 orang,terdiri dari PNS,4 PTT,
PROPORSI JUMLAH TENAGA BERDASARKAN JABATAN FUNGSIONAL DI UPTD PUSKESMAS
SITOPENG TAHUN 2017

JenisKelamin
No JenisTenaga Jumlah
L P

1 Dokter Umum 1 1 2

2 Dokter Gigi 0 0 0

3 Perawat 4 5 9

4 Perawat Gigi 0 1 1

5 Bidan 0 16 16

6 Promosi Kes Masyarakat 0 1 1

7 Nutrisionis 0 1 1

8 Sanitarian 1 0 1

9 Asisten Apoteker 0 3 3

10 Apoteker 0 1 1

11 Analis Laboratorium 0 1 1

12 Rekam Medis 0 1 1

13 Administrasi 5 7 12

14 Pelaksana TU 2 1 3

Jumlah 13 39 52

Berdasarkan table diatas diketahui bahwa SDM terbanyak yang ada di UPTD Puskesmas Sitopeng
sebanyak 16 orang (29,0%) adalah bidan.

1. Untuk membantu pelayanan dan kegiatan yang dilaksanakan oleh karyawan Puskesmas
Sitopeng terutama kegiatan yang di laksanakan di luar gedung, Puskesmas Sitopeng memiliki
kendaraan dinas berupa sepeda motor sebanyak 9 unit dan Mobil Puskesmas Keliling sebanyak
1 unit . Kendaraan tersebut digunakan sebagai sarana transportasi kedinasan terutama untuk
pelayanan Posyandu, Posbindu penjaringan anak sekolah dan untuk pelaksanaan rujukan ke
rumah sakit . Rumah dinas ada enam yang dimanfaatkan oleh Perawat Puskesmas Sitopeng
dua rumdin.
Komputer sebanyak 8 unit, yang terdapat di Ruang BP Umum 2 Buah, BP KIA-KB 1 Buah, Ruang
Pendaftaran 1 Buah, dan Ruang Staf Atas 3 Buah. Komputer ini berfungsi sebagai sarana
pencatatan dan pelaporan.

Untuk menunjang berbagai kegiatan yang ada menggunakan dana yang bersumber dari :
SUMBER PEMBIAYAAN PUSKESMAS SITOPENG TH. 2017

NO SUMBER BIAYA JUMLAH (Rp) KETERANGAN

1 Pengembalian Retribusi UMUM Rp. 50.386.250

2 JKN Rp. 1.569.027.503 DPA 2018

3 BOK Rp. 354.074.000 DPA 2018

JUMLAH Rp. 1.973.487.753

Tugas Pokok UPT Puskesmas Sitopeng sebagai unsur pelaksana teknis operasional,yaitu: Melaksanakan
kebijakan operasional sebagian tugas dinas di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan
pembinaan pengembangan upaya kesehatan masyarakat secara paripurna di wilayah kerja nya.

Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya,UPT Puskesmas Sitopeng mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan UPT Puskesmas


2. Penyusunan dan evaluasi data upaya kesehatan kesejahteraan kesehatan ibu dan anak keluarga
berencana,perbaikan gizi,perawatan kesehatan masyarakat,pencegahan dan pemberantasan
penyakit,imunisasi,pengobatan dan penyuluhan kesehatan.
3. Penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pelayanan kesehatan dan pembinaan
pengembangan upaya kesehatan masyarakat secara paripurna di wilayah kerjanya;
4. Pelaksanaan operasional pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja nya;
5. Pelaksanaan operasional pembinaan pengembangan upaya kesehatan masyarakat secara
paripurna di wilayah kerja nya;
6. Pelaksanaan administrasi umum dalam bidang tugasnya;
7. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas UPT Puskesmas;
8. Penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugas nya;
9. Pelaporan pelaksanaan tugas UPT Puskesmas;
10. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.
b. Visi Organisasi
UPT Puskesmas Sitopeng mempunyai Visi :
“Terwujud nya masyarakat argasunya yang sehat,berkualitas,dan berkeadilan.”

c. Misi Organisasi
Untuk mencapai Visi Organisasi tersebut disusun misi sebagai berikut :
1) Menciptakan Pelayanan Kesehatan dasar yang bermutu secara berkesinambungan demi
kepuasan pelanggan.
2) Menggalang kemitraan dan pemberdayaan dengan berbagai pihak demi terwujudnya
pembangunan kesehatan.
3) Menyelenggarakan proses pembelajaran kepada karyawan secara berkesinambungan untuk
menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan demi peningkatan kinerja.
4) Mengembangkan informasi kesehatan masyarakat dengan menggunakan teknologi tepat guna
5) Menciptakan lingkungan yang Bersih,Aman,Nyaman,Ramah,dan Tertib.

d. Struktur Organisasi
e. Motto
f. Tata Nilai

2. Kebijakan Mutu
UPT Puskesmas Sitopeng berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan demi
tercapainya cita-cita terwujudnya masyarakat Argasunya yang sehat,berkualitas,dan berkeadilan
menuju Kota Cirebon yang Religius,Aman,Maju,Aspiratif,dan Hijau (RAMAH ),sehungga memenuhi
dan melebihi harapan pelanggan dengan penerapan system manajemen mutu secara konsisten dan
selalu meningkatkan sumber daya untuk perbaikan mutu pelayanan yang berkesinambungan.

Sasaran Mutu:
1.Indeks Kepuasan Pelanggan lebih dari 80 %
2.Penilaian kinerja Puskesmas lebih dari 90 %
3.standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sesuai dengan Ketentuan.

3. Proses Pelayanan ( Proses Bisnis )


Sistem Manajemen mutu dalam Dokumen Manual Mutu ini diuraikan dengan menjelaskan proses
pelayanan yang berlangsung dan di jalankan oleh UPT Puskesmas Sitopeng.Penyelenggaraan upaya
di Puskesmas Sitopeng ini sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
75 Tahun 2014 terdiri dari upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama serta menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat pengembangan dan dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan di atas dilaksanakan pelayanan penunjang.Adapun uraian
proses bisnis di UPT Sitopeng dalam implementasi manual mutu ini,sebagai berikut;

a) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) esensial :

1. Pelayanan Promosi Kesehatan


2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan Kesehatan Ibu,Anak,dan Keluarga Berencana
4. Pelayanan Gizi;dan
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

b) Penyelenggaraan Upaya Perseorangan ( UKP ):

1. Pelayanan Klinik Umum Rawat Jalan


2. Pelayanan Anak
3. Pelayanan Klinik KIA/KB
4. Pelayanan PONED
5. Pelayanan Klinik Imunisasi
6. Pelayanan Klinik Gigi
7. Pelayanan Klinik TB
8. Pelayanan Klinik Konseling
9. Pelayanan Tindakan
10. Pelayanan Kefarmasian
11. Pelayanan Laboratorium
c) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Pengembangan:
1. Upaya Kesehatan Sekolah
2. Kesehatan Kerja
3. Kesehatan Olah Raga
4. Kesehatan Indera
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Kesehatan Jiwa
7. Kesehatan Usia Lanjut
8. Pengobatan Tradisional
9. Perawatan Kesehatan Masyarakat

Dalam Konsep wilayah,puskesmas mengembangkan akses layanan serta system rujukan yang
merupakan bagian layanan UKP,juga pemenuhan sumber daya untuk menyelenggarakan UKM dan
UKP,maka Puskesmas melaksanakan system yang menunjang,yaitu :
1. Sistem Jaringan dan Jejaring Puskesmas
2. Sistem Kepegawaian
3. Sistem Informasi Puskesmas
4. Sistem Keuangan dan Rumah tangga
5. Sistem K3
6. Sistem Manajenen mutu

B. Ruang Lingkup
Lingkup manual mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan standar akreditasi
Puskesmas,yang meliputi : persyaratan umum system manajemen mutu,tanggung jawab
manajemen,manajemen sumber daya,proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat,Pelayanan Klinis Perseorangan,dan Upaya Kesehatan Pengembangan dan
Penunjang sebagaimana yang diuraikan pada proses bisnis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP ini memperhatikan keselamatan sasaran/pasien dengan
menerapkan manajemen resiko.

C. Tujuan
Tujuan Manual Mutu ini disususn sebagai acuan bagi Puskesmas Sitopeng dalam membangun system
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk UKP.

D. Landasan Hukum dan Acuan


Manual Mutu ini,baik isi,sususnan maupun kosakata mengacu pada sumber-sumber serta landasan
hukum sebagai berikut:yang digunakan dalam menyusun manual mutu ini :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran,Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 116;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah,Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ( Lembarab
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 8737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang system Informasi Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;
10.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas;
11.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perseorangan(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 122);
12.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Puskesmas ( Berita Negara Republik Indonesia Thaun 2013 Nomor 1118);
13.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2013 tentang kriteria Fasilitas Pelayana Kesehatan
Terpencil,sangat terpencil,dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Tidak Diminati (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 153);
14.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 906);
15.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar tariff
Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan;
16.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor &5 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
17.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik Mnadiri Dokter,dan Tempat Praktek Mandiri dokter Gigi;
18.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas.
19.Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi RI Nomor 15 Tahun
2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal
20.Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Borokrasi RI Nomor 30 Tahun
2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik.
21.Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Nomor 503/Kep.091.01-Dinkes tahun 2013 tentang
ijin operasional puskesmas;
22.Quality Management System-Requirements (ISO 9001-2008).

E. Istilah dan Definisi


Pada Manual Mutu ini berlaku istilah dan Definisi yang berkaitan dengan Akreditasi Puskesmas dan ISO
9001-2008,khususnya Sitem Manajemen Mutu.Berikut ini pengertian istilah dan definisi kunci:
1. Mutu adalah keseluruhan gambaran dan karakteristik suatu barang atau jasa yang berkaitan
dengan kemampuan nya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan (internal maupun eksternal) yang
dinyatakan secara langsung(tersurat) maupun tidak langsung(tersirat).
2. Dokumen adalah segala benda yang berbentuk barang,gambar,ataupun tulisan sebagai bukti dan
dapat memberikan keterangan yang penting dan absah.
3. Rekaman adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang
identitas,anamnesa,penentuan fisik,laboratorium,diagnose segala pelayanan dan tindakan medis
yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap,rawat jalan,maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat.
4. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target(kuantitas,Kualitas dan
waktu)telah tercapai.Dimana makin besar presentase target yang dicapai,makin tinggi efektifitass
nya.
5. Efisiensi adalah sebagai kemampuan suatu unit pelayanan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan,efisiensi selalu dikaikan dengan tujuan organisasi yang harus dicapai.
6. Kebijakan Mutu adalah Maksud dan arahan menyeluruh dari suatu organisasi tentang mutu yang
dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak.Point dalam kebijakan ini haruslah mencakup
komitmen untuk mengikutsertakan persyaratan dan meningkatkan keefektifitasan secraa terus
menerus dari suatu system manajemen mutu dan harus konsisten dengan kebijakan organisasi
secara leseluruhan.
7. Kepuasan Pelanggan adalah Perasaan senang seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi/kesan nya terhadap pelayanan yang telah diterima.
8. Pasien adalah seorang individu yang mencari atau menerima pelayanan /perawatan medis.
9. Pedoman /Manual Mutu adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-langkah
yang harus dilakukan dan merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan system
manjaemen mutu.
10.Pelanggan adalah orang atau pasien yang berkunjung ke puskesmas dengan maksud dan tujuan
serta harapan tertentu untuk mendapatkan pelayanan yang mereka inginkan dengan baik dan
menyenangkan.
11.Persyaratan pelanggan adalah kebutuhan dan harapan pelanggan baik yang tersurat maupun
tersirat.
12.Sistem manajemen mutu adalah system yang mengelola jaminan mutu
13.Peningkatan mutu adalah bagian dari manajemen mutu yang difokuskan pada peningkatan
kemampuan untuk memenuhi persyaratan mutu.
14.Peningkatan berkesinambungan adalah kegiatan berulang untuk meningkatkan
kemapuan,efektifitas,dan efisiensi dalam memenuhi persyaratan.
15.Kebiajkan Mutu adalah suatu kebijakan resmi yang dinyatakan oleh pimpinan puncak,yang
mengandung maksud arahan dansecara menyeluruh bagi suatu organisasi yang terkait dengan
mutu.
16.Sasaran Mutu adalah suatu yang dicari atau dituju,atau yang ingin dicapai berkaitan dengan
mutu;dalam bentuk tertulis,sasaran mutu ini merupakan deskripsi kuantitatif dari target-target
yang akan dicapai dalam setiap bidang atau bagian.
17.Perencanaan mutu adalah suatu proses kegiatan secara urut yang harus dilakukan untuk mengatasi
permasalahan dalam rangka mencapi tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber
daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
18.Proses adalah kumpulan kegiatan saling terkait atau berinteraksi yang menguabah masukan jadi
luaran.Masukan proses sering merupakan luaran dari proses yang lain.Proses dalam
organisasidilaksanakan secara terencana dan terkendali untuk menambah nilai
19.Prasarana dalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
(usaha,pembangunan,proyek).Antara sarana dan prasarana tidak jauh beda,karena kedua nya
saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.Untuk membedakan nya,sarana lebih ditujukan kepada
benda-benda yang bergerak,sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak
bergerak.
20.Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapaimaksud dan tujuan
pencpaian proses pelayanan yang bermutu.
21.Tinjauan manajemen adalah evaluasi dari pimpinan puncak terhadap status dan kesesuaian system
mutu dan hubungan nya dengan kebijakan mutu serta sasaran-sasaran.
22.Audit adalah proses penilaian atau pengujian secara sistematis,mandiri,dan terdokumntasi untuk
memperoleh bukti audit dan mengevaluasi secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria
audit terpenuhi.
23.Tindakan korektif adalah tindakan perbaikan penting yang dilakukan untuk menjamin system
manajemen mutu bebas dari permasalahan dalam segi pelayanan medis maupun program dengan
cara mengidentifikasi masalah,menganalisa akar masalah,mencari bentuk perbaikan dan
pencegahan nya,dan melaporkan nya kepada pihak manajemen.
24.Tindakan preventif adalah sebuah tindakan pencegahan penting yang dilakukan untuk menjamin
system manajemen mutu bebas dari permasalahan dalam segi pelayanan medismaupun program
dengan cara mengidentifikasi masalah,menganalisa akar masalah,mencari bentuk perbaikan dan
pencegahan nya,dan melaporkannya kepada pihak manajemen.

II.SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN


a. Persyaratn Umum
UPT Puskesmas Sitopeng menetapkan,mendokumentasikan,memelihara system manajemen mutu
sesuai dengan standar akreditasi puskesmas dan standar ISO 9001-2008.Sistem ini disususn untuk
memastikan telah diterapkan nya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan Puskesmas baik penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
(UKM)maupun upaya pelayanan klinis (UKP),yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi
proses dalam penyelenggaraan pelayanan,kejelasan penanggung jawab,penyediaan sumber
daya,penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan
masyarakat/pelanggan,verifikasi terhadap rencana yang disusun ,pelaksanaan pelayanan,dan
verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai,monitoring dan evaluasi serta
upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.

b. Pengendalian Dokumen
Uraian system manajemen mutu Puskesmas Sitopeng dalam pengendalian dokumen dijelaskan
dalam dokumentasi yang disususn dengan struktu sebagai berikut:
 Dokumen Level 1 : menjelaskan Kebijakan dan uraian singkat system manajemen mutu UPT
Puskesmas Sitopeng (terdiri atas SK);
 Dokumen Level 2 : menjelaskan rincian metode dan cara kerja pelaksanaan proses/system
manajemen mutu UPT Puskesmas Sitopeng berupa Pedoman/Manual.
 Dokumen Level 3 : sebagai penunjang pelaksanaan prosedur pelayanan kesehatan UPT
Puskesmas Sitopeng yang terdiri dari berupa formulir-formuli dan Standar Prosedur
Operasional(SPO)
 Dokumen Level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan akibat pelaksanaan
kebijakan,pedoman,dan prosedur,distribusi,penyimpanan,pencarian kembali,dan proses
penarikan dokumen yang kadaluwarsa,maupun formulir-formulir,catatan-catatan hasil kegiatan
serta dokumen lainnya.

Pengendalian Dokumen Puskesmas ini merupakan system pengendalian dokumen yang meliputi
penyetujuan dokumen untuk kecukupan sebelum terbit kemudian menelaah dan
memperbaharui jika diperlukan dan persetujuan memberlakukan ulang dokumen,memastikan
bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen teridentifikasi, memastikan bahwa
versi yang relevan dari dokumen yang diterapkan tersedia ditempat pengguna,memastikan
bahwa dokumen tetap dapat terbaca dan segera dapat teridentifikasi,memastikan bahwa
dokumen yang berasal dari luar dokumentasi yang ditetapkan oleh organisasi yang penting
untuk perencanaan dan operasional system manajemen mutu di identifikasi dan distribusi nya
dikendalikan,mencegah penggunaan tidak sengaja dokumen kadaluwarsa dan untuk
menerapkan identifikasi yang sesuai kepada dokumen bila disimpan untuk maksud apapun.

1) Perubahan dan Penertiban Dokumen Mutu


Manajemen Mutu brtanggung jawab atas pengendalian Dokumen Mutu yang meliputi
Penyusunan,Penerbitan,Distribusi dan Perubahan.Persetujuan atas penerbitan Dokumen Mutu
dilakukan Oleh Kepala Puskesmas.

Perubahan isi Dokumen Mutu dilakukan dengan mengganti halaman atau bagian yang terjadi
perubahan dan kemudian diterbitkan Dokumen Mutu yang baru dengan status revisi yang
baru.Setiap perubahan yang dilakukan harus dicatatkan pada Daftar Perubahan/Revisi-
Pedoman/Manual Mutu.

2) Distribusi Dokumen Mutu


Manajemen mutu bertangggung jawab untuk memegang Master Copy (Dokumen Induk ) dari
Dokumen Mutu.Salinan Dokumen Mutu akan didistribusikan kepada pihak-pihak yang
ditentukan oleh Manajemen Puskesmas Sitopeng.

Setiap salinan yang dibuat dan didistribusikan akan diberikan tanda/cap status pengendalian
salinan tersebut.Manajemen mutu bertanggung jawab untuk mencatatkan pemegang salinan
Dokumen Mutu ini,baik untuk salinan yang terkendali maupun tidak terkendali,dalam Daftar
Dokumen Internal.

3) Pengendalian dan Status Dokumen Mutu


 Dokumen Induk ( Master Dokumen ) merupakan dokumen asli dan telah disyahkan oleh Kepala
Puskesmas Sitopeng dan tidak dilakukan pemberian stempel Puskesmas.

 Dokumen Terkendali adalah Dokumen yang Didistribusikan kepada secretariat/tiap


unit/pelaksana,terdaftar dalam daftar Distribusi Dokumen Terkendali,dan menjadi acuan dalam
melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik bila ada perubahan(revisi).Dokumen ini diberi
tanda/stempel “TERKENDALI” dan Puskesmas Sitopeng.

 Dokumen Tidak Terkendali merupakan dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan


eksternal atau atas permintaan pihak diluar FKTP digunakan untuk kepentingan insidentil,tidak
dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki tanda/stempel
”TIDAK TERKENDALI”.Yang berhak mengeluarkan Dokumen Ini adalah Penanggung Jawab Mutu
dan tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.

 Dokumen Kedaluwarsa adalah Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah
mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan.Dokumen ini harus ada tanda/stempel “KEDALUWARSA”.Dokumen induk di
Identifikasikan dan Dokumen sisanya dimusnahkan.

c. Pengendalian Rekam Implementasi


Pengendalian Rekam Implementasi di Puskesmas Sitopeng meliputi Dokumen yang menjadi bukti
obyektif dari kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai didalam kegiatan Puskesmas dalam
melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.Penyimpanan rekam
implementasi program di arsipkan oleh masing-masing program untuk dilakukan evaluasi dalam
lokakarya bulanan,dan hasil implementasi mutu disimpan secretariat manajemen mutu untuk
kemudian dilakukan tinjauan manajemen mutu.

III.TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN


A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas,penanggung jawab manajemen mutu,penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat,penanggung jawab pelayanan klinis,dan seluruh karyawan Puskesmas bertanggung jawab
untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu.

B. Fokus pada Sasaran/Pasien


Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dilakukan dengan berfokus pada pelanggan.Pelanggan
dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan,perencanaan penyelenggaraan
upaya puskesmas dan pelayanan Klinis,pelaksanaan pelayanan,monitoring dan evaluasi serta tindak
lanjut pelayanan.

C. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada
pelanggan,memperhatikan keselamatan pelanggan,dan melakukan penyempurnaan yang
berkelanjutan.Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi
kebijakan mutu pelayanan klinis dan kebijakna mutu pelayanan UKM.

D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu


Sasaran Mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan minimal yang meliputi
indikator-indikator pelayanan klinis,indikator penyelenggaraan upaya puskesmas.Perencanaan
disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan,hak dan kewajiban
pelanggan,serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.

Perencanaan Mutu Puskesmas dan Keselamatan pasien berisi program-program kegiatan peningkatan
mutu yang meliputi :
a. Penilaian dan peningkatan Kinerja baik UKM maupun UKP
b. Upaya pencapaian Enam sasaran keselamatan pasien
c. Penerapan manajemen resiko pada area prioritas
d. Penilaian Kontrak/kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g. Peningkatan mutu pelayanan Obat
h. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien.

E. Tanggung Jawab dan Wewenang Personal Organisasi


Tanggung Jawab dan wewenang dari personal yang melaksanakan Sistem Manajemen Mutu dijelaskan
dalam Uraian Tugas masing-masing dan fungsi yang ada dan didukung dalam dokumentasi yang
ada.hubungan antar personal dan fungsi yang ada pada Puskesmas Sitopeng ditunjukkan dalam suatu
Diagram Struktur Organisasi Mutu yang terdapat pada lampiran dari Manual Mutu ini.

F. Wakil Manajemen Mutu


Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang bertanggung jawab untuk
mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas,dan dibantu oleh Pokja,tim audit internal dan
secretariat yang dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sitopeng dengan bagan struktur
organisasi manajemen mutu ditunjukkan pada lampiran dokumen ini,adapun tugas dan fungsi Wakil
manajemen Mutu di Puskesmas Sitopeng ini sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa system manajemen mutu Puskesmas Sitopeng ditetapkan,di
implementasikan/dijalankan dan dipelihara sesuai dengan kebijakan dan tujuan nya serta sesuai
dengan persyaratan Standar.
2. Melaporkan hasil pelaksanaan mutu kinerja dari system manajemen mutu dan kinerja pelayanan
yang diterapkan tersebut kepada pimpinan Manajemen Puskesmas Sitopeng untuk dilakukan
peninjauan dan penyempurnaan.
3. Memastikan kepedulian dan kesadaran atas persyaratan kebutuhan dan harapan pelanggan kepada
seluruh karyawan
4. Membina dan melakukan hubungan dengan pihak luar dalam hubungan nya dengan Sistem
Manajemen Mutu dan Standar.

Wewenang wakil manajemen mutu,sebagai berikut;


1. Mengkoordinir semua kegiatan organisasi untuk menjamin system manajemen mutu ditetapkan
dan dipelihara.
2. Memastikan proses yang diperluakn untuk system manajemen mutu ditetapkan dan dipelihara
3. Memastikan persyaratan yang di ajukan pelanggan tersosialisasikan kepada seluruh petugas
puskesmas
4. Menganalisa kinerja mutu unit kerja
5. Merekomendasikan promosi pelatihan staf/unit kerja
6. Pembimbingan berkelanjutan kepada unit kerja untuk persiapan sertifikasi
7. Menetapkan jadwal internal audit dan eksternal audit secara periodic dan berkelanjutan
8. Merekomendasikan tenaga kesehatan yang dibutuhkan
9. Mewajibkan coordinator Tata Usaha Puskesmas untuk memiliki dokumen kerja sesuai tugas pokok
dan fungsi nya.
10. Mengkoordinir proses analisis kebutuhan pelanggan dan mendeskripsikan nya dalam program
kerja yang harus dilaksanakan oleh tim kerja/unit kerja terkait.
11. Membuat dokumen manual mutu bersama-sama dengan coordinator Tata Usaha Puskesmas dan
Koordinator Unit kerja lainnya.

G. Komunikasi Internal
Komunikasi antar fungsi yang ada dalam Puskesmas Sitopeng telah ditetapkan menjadi suatu bagian
dalam system manjemen mutu,yang dijelaskan dalam dokumentasi yang ada,dengan tujuan untuk
menjembatani komikasi antar fungsi dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan system manajemen
mutu.

IV.TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum : Rapat tinjauan manajemen di Puskesmas Sitopeng ditetapkan untuk minimal 2 kali dalam
setahun,yaitu pada tengah tahun dan akhir tahun.
B. Masukan tinjauan manajemen meliputi :
1. Hasil Audit Internal/Eksternal
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja Proses
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan terhadap kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap system manajemen mutu/system pelayanan.

C. Luaran Tinjauan:
Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektifitas system manajemen
mutu,peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan,dan identifikasi perubahan-
perubahan,penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan,termasuk antara lain: sumber daya
tenaga,sarana alat kesehatan,dan sarana pendukung pelayanan,pengembangan maupun perbaikan
prasarana dan tata letak tempat pelayanan yang berkaitan dengan
aksesibilitas,kenyamanan,harapan,dan keselamatan pelanggan.

V.MANAJEMEN SUMBER DAYA


A. Penyediaan Sumber Daya
Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraan pelayanan di puskesmas.Penyediaan sumber daya meliputi baik untuk
penyelenggaraan Administrasi manajemen,pelayanan UKM maupun pelayanan klinis,prosedur
penyediaan sumber daya diatur dalam dokumen system manajemen mutu ini.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia


Penyediaan sumber daya manusia di Puskesmas Sitopeng terlatih dan kompeten yang meliputi
proses rekrutmen,proses kredensial,proses pelatihan dan peningkatan kompetensi diatur dalam
dokumen system manajemen mutu.

C. Infrastruktur
Pengelolaan Infrastruktur di Puskesmas Sitopeng dijelaskan dalam uraian dokumen terlampir
system manajemen mutu,baik penataan aksesibilitas tempat pelayanan dan bangunan serta
ditopang dengan fasilitas yang cukup memadai.

D. Lingkungan Kerja Puskesmas


Lingkungan kerja di Puskesmas Sitopeng berperan terhadap terciptanya pekerjaan yang bermutu
dengan memadainya fasilitas kesehatan maupun sarana IT computer pendukung pekerjaan,dan
situasi cukup aman dengan ditugaskan nya piket jaga malam.

VI.PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Upaya Kesehatan Masyarakat
Penyelenggaraan UKM diatur dalam dokumen system manajemen mutu yang meliputi sebagai
berikut:
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat,akses,dan pengukuran kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran UKM
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran.
3. Pembelian atau system pengadaan sarana prasarana yang berkaitan dengan UKM
4. Penyelenggaraan UKM :
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
f. Manajemen risiko dan keselamatan

5. Pengukuran,analisis dan penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM:


a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1. Kepuasaan Pelanggan
2. Audit Internal
3. Pemantauan dan Pengukuran Proses
4. Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisa data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan Preventif

B. Pelayanan Klinis ( Upaya Kesehatan Perseorangan )


Penyelenggaraan UKP diatur dalam dokumen system manajemen yang meliputi sebagai berikut ;
1. Perencanaa UKP
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian atau system pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan UKP:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan Kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen,rekam medis,dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan Pasien
5. Peningkatan mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisa dan tindak lanjut Penerapan manajemen risiko
e. Pengukuran,analisis dan penyempurnaan:
1) Umum
2) Pemantauan dan pengukuran
a) Kepuasan Pelanggan
b) Audit Internal
c) Pemantauan dan Pengukuran Proses,kinerja
d) Pemantauan dan pengukuran Hasil Layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4) Analisa data
5) Peningkatan Berkelanjutan
6) Tindakan Korektif
7) Tindakan Preventif
C. Interaksi Penyelenggaraan Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan.
Penyelenggaraan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Sitopeng dan Sistem Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan merupakan suatu rangkaian proses-proses yang saling terkait berinteraksi
satu dengan lainnya yang terbagi dalam 4 kelompok proses,yaitu:
 Proses perencanaan mutu,
 Proses inti
 Proses Pendukung
 Proses Peningkatan Mutu.
Hubungan antar kelompok-kelompok proses dan interaksinya tersebut ditunjukkan dalam diagram
matrix pada akhir bagian ini.Dan alur proses-proses yang dilakukan dalam Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas Sitopeng ditunjukkan dalam suatu Diagram Alur Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
yang juga menunjukkan interaksi antar proses yang dijalankan serta Diagram Alur Proses Pelayanan
Kesehatan yang memperlihatkan rencana mutu Proses Pelayanan Kesehatan yang merupakan
proses mulai dari loket Pendaftaran sampai loket Obat dan Diagram Alur Proses Program Kesehatan
Masyarakat yang merupakan proses mulai dari penetapan pelanggan/masyarakat,identifikasi
masalah hingga penerapan dan penyelesaian di masyarakat.

a. Proses Perencanaan Mutu


Proses Perencanaan Mutu merupakan proses dimana ditetapkan nya Kebijakan dan Sasaran
Mutu Puskesmas dengan memperhatikan persyaratan pelanggan dan peraturan serta undang-
undang yang berlaku.
Kebijakan dan sasaran Mutu yang ditetapkan berikut persyaratan pelanggan,peraturan dan
undang-undang yang berlaku akan digunakan sebagai acuan untuk menjalankan proses-proses
berikut nya yang telah ditetapkan.

b. Proses Inti
Proses inti adalah Kegiatan atau aktivitas utama dari fungsi-fungsi/bagian-bagian yang ada
dalam Puskesmas dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh pelanggan
ataupun persyaratan lainnya yang berlaku.

Proses inti pada UPT Puskesmas Sitopeng terdiri dari aktivitas-aktivitas Manajemen
Administrasi,penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat,dan Penyelenggaraan Pelayanan
Klinis atau Perseorangan,Upaya Kesehatan Pengembangan dan Upaya Kesehatan
Penunjang,yaitu: Perencanaaan Anggaran,Perencanaan Program,Pendaftaran Pasien,Poli
Umum,Poli Gigi,Poli Kesehatan Ibu,Anak dan KB(KIA/KB),Pelayanan Lansia,dan Penyakit Tidak
Menular (PTM),Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS)/Poli Anak,Pelayanan Poli
Penyakit Menular(P2M :TB Paru,Kusta,Kulit,Kelamin),Pelayanan Imunisasi,Pelayanan Loket
Obat,Pelayanan Konsultasi Gizi,Pelayanan Konsultasi Penyakit Berbasis Lingkungan (Klinik
Sanitasi).
 Perencanaan Anggaran
UPT Puskesmas Sitopeng merencanakan kebutuhan anggaran untuk operasional Puskesmas
selama 1 Tahun sesuai dengan kebutuhan masing-masing program ataupun bagian unit
pelayanan dalam bentuk RKA dan DPA Puskesmas.

 Perencanaan Program
Setelah Evaluasi atas Program tahun lalu dan masukan dari unit terkait,Urusan perencanaan
membuat Rencana Program Puskesmas dengan mengutamakan Program Prioritas dan
kemudian menyerahkannya kepada Dinas Kesehatan Kota Cirebon dalam bentuk RUK dan
RPK Puskesmas.

 Pendaftaran Pasien
Pelayanan di Puskesmas diawali dengan mendaftarkan diri di meja pendaftaran
menggunakan nomor antrian,kemudian dilakukan pendataan oleh petugas dan membayar
retribusi di loket bagi pasien umum dan biaya gratis bagi yang menunjukan kartu Kepesertaan
Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) /BPJS Kesehatan atau KTP setelah itu pasien diarahkan ke
unit pelayanan yang di inginkan,jika diperlukan diantar oleh petugas piket informasi,dan
petugas pelayanan unit terkait mengambil dokumen medical record pelanggan bagi
pengunjung baru maupun lama yang telah disediakan oleh petugas rekam medis.

 Pelayanan Poli Umum


Pasien dengan Keluhan penyakit yang umum akan diarahkan untuk diperiksa di poli
umum.Pasien akan di data oleh petugas poli umum setelah dilakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik oleh dokter umum.Apabila diperlukan pasien dapat dikonsul ke Poli
lain(Poli Gigi,KIA,P2M,Klinik Konsultasi) atau dirujuk ke Rawat Inap maupun Rumah
Sakit.Pasien yang telah berobat dapat diberikan resep untuk ke Loket Obat guna mengambil
obat.

 Pelayanan KIA&KB
Pelayanan KIA-KB dilakukan untuk pemeriksaan Kesehatan Ibu dan Anak.Petugas KIA
mencatat data pasien data pasien ibu hamil,ibu nifas,Pasien KB,dan Bayi.Bidan memeriksa
Ibu Hamil dan Ibu Nifas dan merujuk ke dokter untuk konsultasi bila diperlukan.Pasien KB
diperiksa kemudian diberikan pelayanan sesuai kebutuhan pasien yitu alat kontrasepsi atau
terapi untuk keluhan dari penggunaan alat kontrasepsi.Pasien bayi diperiksa kemudian
diberikan pelayanan sesuai kebutuhan,yaitu imunisasi atau terapi jika ada keluhan
sakit.Pasien Ibu Hamil dirujuk atau dikonsulkan ke poli Gigi untuk diberikan pemeriksaan
Kesehatan Gigi.
 Pelayanan PONED
 Pelayanan P2M

Pasien yang sudah terdiagnosa atau suspek penyakit menular Kusta,Infeksi Menular
Seksual(IMS),HIV/AIDS dan TB Paru berdasarkan hasil pemeriksaan BTA+ maupun Rontgent+
dilayani di Poli P2M.Khusus pasien TB Paru sebelum memberikan obat petugas melakukan
kunjungan rumah dengan tujuan mengurangi angka kejadian Drop Out.Petugas memberikan
obat TB Paru setelah memberikan konseling dan pasien menandatangani inform consent.Bila
Pasien tidak datang berobat pada waktu yang telah ditentukan,petugas akan berkunjung ke
rumah pasien untuk mencari penyebab tidak datang nya pasien tersebut.Pasien yang sudah
terdiagnosa menderita kusta juga menjalani prosedur yang sama dengan pasien TB.

 Pelayanan MTBS/Poli Anak


Proses ini dilakukan untuk melayani bayi muda 0-2 bulan dan bayi usia 2 bulan ke atas sampai
dengan usia 5 tahun.Perawat melakukan menilai (assessment) penyakit/kelainan secara dini
dan merujuk ke dokter apabila ditemukan kelainan yang lebih serius.

 Pelayanan Lansia
Pelayanan lansia ini dilakukan untuk melayani pasien berusia 60 tahun ke atas untuk
memperlancar proses pelayanan pada pasien lansia.Pelayanan inni ditujukan untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraaan pada usia lanjut dan dilakukan di dalam
Gedung melalui Poli lansia serta di luar gedung melalui Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu).Pasien dari Poli Lansia ini dapat diberikan resep yang selanjut nya obat di ambil di
loket Obat wadah Khusus.

 Pelayanan PTM
Pelayanan PTM ini dilakukan untuk melayani pasien penyakit tidak menular yang berkunjung
ke Puskesmas untuk memeriksakn diri,pelayanan ini ditujukan untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan dan dilakukan di dalam Gedung melalui Poli lansia dan PTM
serta diluar gedung melalui program screening masyarakat di desa atau Posbindu.Pasien PTM
dapat diberiakan resep yang selanjutnya obat di ambil di Loket Obat.

 Pelayanan Poli Gigi


Pasien yang mempunyai keluhan Gigi akan dilayani di Poli Gigi.Selain dari luar yang
berkunjung khusus,Poli Gigi juga dapat melayani pasien yang dikonsul dari Poli Umum dan
KIA.Pasien dari Poli Gigi dapat diberikan resep yang selanjutnya obat di ambil di Loket Obat.

 Pelayanan Loket Obat


Dalam Ruang Loket Obar setelah petugas menerima resep dari pasien dan atau melihat
antrian pasien dalam aplikasi epuskesmas.petugas menyiapkan obat dan menyerah kan
kepada pasien disertai pemberian informasi mengenai aturan pemakaian obat.

 Pelayanan Imunisasi
Imunisasi diberikan untuk bayi dan anak berumur 0-1 tahun di Poli KIA-KB dalam Gedung
Puskesmas.Pelayanan luar gedung dilakukan di Posyandu,Puskesmas pembantu dan di
tempat Puskesmas Keliling.

 Konsultasi Gizi
Pasien yang diperiksa di Poli umum,KIA-KB,MTBS/Poli Anak,Poli Gigi,P2P,Lansia-PTM dan
perlu mendapatkan Konsultasi Gizi maka pasien tersebut dirujuk ke bagian Klinik Gizi.Di
bagian Klinik Gizi,Petugas Gizi memberikan Konsultasi Gizi dengan menggunakan Leaflet Dirt
dan Food Model jika diperlukan.Untuk pasien anak/Balita yang dirujuk ke Klinik
Gizi,penyuluhan diberikan kepada pendamping pasien.

 Konsultasi Penyakit Berbasis Lingkungan


Pasien yang diperiksa di Poli Umum.KIA-KB,MTBS/Poli anak,P2P,lansia-PTM dan prlu
mendapatkan Konsultasi Penyakit Berbasis Lingkungan maka pasien tersebut dirujuk ke
bagian Klinik Sanitasi.
Di bagian Klinik ini Sanitarian memberikan Konsultasi tentang penyakit Berbasis
Lingkungan.Untuk Pasien anak/balita yang dirujuk ke klinik sanitasi,penyuluhan diberikan
kepada pendamping pasien.Jika diperlukan,Sanitarian dapat meninjau tempat tinggal pasien
untuk melihat masalah yang di alami oleh pasien berhunbungan dengan sanitasi lingkungan.

 Laboratorium Sederhana
Petugas laboratorium menerima Formulir Permintaan Pemeriksaan Laboratorium dari
pasien.Petugas Laboratorium mengambil sample bahan pemeriksaan dari pasien kemudian
pasien menunggu sampai pemeriksaan selsesai.Settelah selesai pasien membawa hasil
tersebut kepada petugas/dokter yang meminta pemerikaan tersebut.

 Pemeriksaan IVA
Pasien wanita yang diperiksa di KIA,P2P atau Poli Umum dapat dilakukan pemeriksaan IVA
jika diperlukan.Pasien dari luar yang dirujuk oleh bidan atau perawat untuk dilakukan
pemeriksaan IVA dapat mendaftar di Loket Informasi dan KOnsultasi untuk mendapatkan
pelayanan IVA.

 Kegiatan Farmasi
Obat-obatan dan Alat kesehatan yang diminta ke Gudang Farmasi oleh petugas loket obar
berdasarkan LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat)akan di catat dan
kemudian disimpan di Gudang Farmasi.Penyimpanan barang-barang tersebut dilakukan
sesuai dengan tempat yang telah disediakan serta diberi identitas yang jelas.

 Surveilans Epidemiologi&P2P
Kegiatan Surveilans Epidemiologi dilakukan ketika terjadi kasus-kasus tertentu yang
memerlukan penelitian Epidemiologi.Petugas Surveilans mengunjungi lokasi terjadi nya
kasus berdasarkan temuan dari Poli Umum,MTBS/Poli anak,P2P,KIA-KB,UGD,Rawat
Inap,Instruksi/pemberitahuan dari Dinas Kesehatan atau adanya laporan dari Rumah Sakit
maupun masyarakat.

 Perkesmas
Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat meliputi upaya kesehatan perseorangan ( UKP)
maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang lebih difokuskan kepada promotif dan
preventif tanpa mengabaikan kuratif dan lebih rehabilitative,dengan melakukan kunjungan
rumah pasien setelah melakukan pengobatan di Puskesmas atau PONED.

 UKS (Upaya Kesehatan Sekolah )


Kegiatan yang meliputi penyelenggaraan pendidikan kesehatan,pelayanan kesehatan ,dan
pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.Dalam pelaksanaan nya,petugas UKS
bekerja sama dengan Guru UKS di sekolah terkait.

 UKGS
Usaha Kegiatan Gigi Sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah sedini mungkin.Petugas UKGS bekerja
sama dengan Guru UKS di sekolah terkait.

 UKGMD
UKGMD(Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui dan meningkatkan Kesehatan Gigi dan Mulut masyarakat sedini mungkin.Dalam
pelaksanaan nya,petugas bekerja sama dengan kader Posyandu.

 Promosi Kesehatan
Petugas Promkes memberikan penyuluhan kepada masyarakat di dalam maupun di luar
gedung Puskesmas.Penyuluhan dapat dilakukan sesuai jadwal atau secara incidental sesuai
kebutuhan masyrakat.

 Taman TOGA
Puskesmas membuat kebun percontohan tanaman obat/herbal yang dilengkapi papan nam
dan informasi manfaat,dan dapat dibudidayakan masyarakat wilayah kerja Puskesmas secara
sederhana dalam upaya pencegahan maupun pengobatan penyakit menggunakan herbal
bagi keluarganya.

c. Proses Pendukung
Proses Pendukung adalah proses atau kegiatan Puskesmas Sitopeng yang dilakukan untuk
mendukung pelaksanaan Proses Inti,meliputi Upaya Kesehtan Berbasis
Masyarakat(UKBM),yaitu Posyandu,Posbindu,dan meliputi Fasilitas Sumber daya Puskesmas
antara lain Kepegawaian,Keuangan,Pengadaan Perlengkapan Puskesmas,Kaliberasi alat
ukur,serta administrasi dan manajemen yang terdiri dari kerjasama dan Kemitraan,Survey
kepuasan Pelanggan,Pengendalian Dokumen dan Data,Pengendalian Catatan Mutu,Pencatatan
dan Pelaporan,Sistem Informasi Puskesmas.
 Posyandu
Kegiatan Posyandu dilakukan di 11 RW dengan jadwal yang sudah ditentukan.Petugas
Posyandu adalah tim yang terdiri dari Petugas Gizi ,Bidan,Perawat dan Petugas Imunisasi.
Pelayanan Posyandu diberiakan kepada bayi dan balita 0-59 bulan.

 Posbindu
Kegiatan Posbindu dilakukan di setiap RW dengan jadwal yang sudah ditentukan.Pelayanan
Posbindu diberikan kepada masyarakat yang berumur lebih dari 60 tahun.

 Kerjasama dan Kemitraan


Kerjasama dan kemitraan dilakukan untuk memenuhi Kebutuhan pelanggan.hal ini dilakuakn
dengan sesame penyedia layanan dasar maupun dengan penyedia layanan rujukan di dalam
kota Cirebon maupun di luar kota Cirebon baik dengan instansi Pemerintah,swasta bahkan
perseorangan yang dituangkan dalam naskah kerjasama atau MOU.

 Kepegawaian
Puskesmas mengusulkan tenaga yang dibutuhkan atau Dinas Kesehatan mengirimkan
Pegawai baru atau Mutasi Pegawai Lama ke Puskesmas Sitopeng.bagian Kepegawaian
menerima Pegawai Baru dan Kepala Puskesmas menempatkan Pegawai Baru tersebut sesuai
kebutuhan.

 Keuangan
Keuangan retribusi dilaksanakan olh petugas Loket Pendaftaran menyetorkan uang hasil
Retribusi kepada Bendahara Penerimaaan Puskesmas kemudian menyetorkan nya ke Dinas
Kesehatan setelah selesai pelayanan setiap hari kerja.Dinas kesehatan mengembalikan ke
Bendahara Puskesmas. Uang penerimaan hasil Retribusi untuk digunakan sebagai dana
Operasional Puskesmas.Pengelolaan Keuangan Kapitasi dan Non Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional dilakukan oleh petugas pengelola JKN yang digunakan untuk jasa pelayanan dan
dukungan biaya operasional Puskesmas.

 Pengadaan Perlengkapan Puskesmas


Petugas Perlengkapan barang menginventarisir kebutuhan masing-masing unit untuk
kemudian mengajukan pengadaan nya ke Dinas Kesehatan atau melakukan pengadaan
sendiri.

 Kaliberasi alat ukur


Alat-alat kesehatan yang dipakai untuk pemeriksaan pasien akan di identifikasi dan dicatat
dalam Daftar Kaliberasi.Peralatan tersebut akan dikaliberasi secara periodic.Kaliberasi dapat
dilakuakn dengan mengirimkan alat tersebut kepada pihak luar yang telah ditentukan (MOU)
atau dilakukan secara internal.Hasil kaliberasi akan dicatatkan pada daftar peralatan dengan
mencantumkan waktu kaliberasi berikutnya oleh Tata Usaha serta memastikan adanya tanda
status kalibrasi pada alat yang telah dikalibrasi tersebut dan menyimpan Laporan Hasil
Kalibrasi.

 Pengendalian dokumen dan Data


Dokumen Sistem Manajemen Mutu harus ditinjau dan disetujui terlebih dahulu sebelum
diterbitkan dan kemudian dicatatkan dalam daftar induk Dokumen oleh Wakil Manajemen
Mutu.Perubahan Dokumen dilakukan dengan mengajukan Lembar Permohonan Perubahan
Dokumen dengan mencantumkan perubahan yang dilakukan serta alasan nya.
Perubahan Dokumen harus ditinjau dan disetujui oleh Wakil Manajemen Mutu.Salinan
Dokumen yang digunakan akan di distribusikan pada tempat penggunaan nya untuk
memastikan efektifitas pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu yang dijalankan.Penyerahan
Dokumen pada pemegang dilakukan dengan menggunakan Lembar Serah Terima
Dokumen.Salinan Dokumen yang di distribusikan akan diberikan Tanda/Stempel status
pengendalian pada halaman muka dokumen tersebut.

 Pengendalian Catatan Mutu


Catatan yang digunakan akan di identifikasikan dan dicatatkan pada Daftar Catatan Mutu
yang ada.Personal Sekretaris Kearsipan yang ditunjuk bertanggung jawab atas untuk
penyimpanan dan pemeliharaan catatan mutu tersebut sehingga terhindar dari kerusakan
atau kehilangan selama jangka waktu penyimpanan yang telah ditentukan.

 Pencatatan dan Pelaporan


Semua unit mencatatkan hasil kegiatan pelayanan nya setiap hari dalam buku khusus (Visum
atau Buku yang telah Di Format) dan melaporkan ke coordinator masing-masing unit dalam
bentuk rekapan setiap tanggal 5 tiap bulan.Koordinator menganalisa hasil laporan dan
mengumpulkan ke bagian Tata Usaha untuk kemudian dilaporkan ke Kepala
Puskesmas.Laporan yang telah disetujui dan di tandatangani oleh Kepala Puskesmas
kemudian melaporkan ke Dinas Kesehtan Kota Cirebon.

 System Informasi manajemen Puskesmas


Semua unit memasukkan hasil kegiatan dan pelayanan nya setiap hari dalam aplikasi “On-
Line real time” Puskesmas yang telah dikembangkan Bridging dengan aplikasi e-
Puskesmas/P-Care dan melaporkan ke Koordinator masing-masing unit dalam bentuk
hardcopy setiap awal bulan.koordinator menganalisa hasil laporan dan mengumpulkan ke
bagian Tata Usaha untuk kemudian dilaporkan ke Kepala Puskesmas.Laporan yang telah
disetujui dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas kemudian dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota Cirebon.

d. Proses Peningkatan Mutu


Proses peningkatan mutu dilakukan untuk mengukur dan meninjau efektifitas dari penerapan
Sistem Manajemen Mutu yang dijalankan serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk
melakukan peningkatan kinerja Puskesmas dengan menggunakan proses-proses yang
ada.Proses ini meliputi kegiatan Audit Mutu Internal,Tinjauan Manajemen,Analisa
Data,Penanganan pendapat pelanggan,Penanganan Keluhan Pelanggan serta Tindakan Koreksi
dan Pencegahan.
 Audit Mutu Internal
Audit mutu Internal dilaksanakan secara periodic(setiap 6 bulan) sesuai jadwal Audit yang
dibuat oleh Wakil Manajemen Mutu.Pelaksanaan audit akan dilakukan oleh personal Tim
Audit Internal yang telah ditentukan dalam SK Kepala Puskesmas Sitopeng
nomor………,apabila diperlukan maka audit mutu internal dilakukan oleh pihak
manajemen.Hasil temuan Audit Mutu Internal dicatatkan dalam laporan Hasil Audit berikut
tindakan koreksi yang dilakukan.Tindakan koreksi yang dilakukan akan diperiksa efektifitas
pelaksanaan nya dan dicatatkan pada Laporan Audit yang sama.Laporan Hasil Audit ini akan
disimpan oleh Wakil Manajemen Mutu dan digunakan dalam Tinjauan Manajemen.
 Tinjauan Manajemen
Tinjauan Manajemen dilakukan secara periodic(setiap 6 bulan) dalam satu peroide untuk
mengetahui penerapan dan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang dijalankan.Tinjauan
Manajemen dipimpin oleh Pimpinan Manajemen dan dihadiri oleh Wakil Manajemen
Mutu,Tim Audit internal dan Pokja serta penanggung jawab Mutu serta pihak lain yang
diperlukan.Tinjauan Manajemen akan membahas masalah sesuai dengan agenda yang
ditetapkan.Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk menyiapkan dan menyimpan
catatan hasil tinjauan manajemen.

 Tindakan Koreksi dan Pencegahan


Tindakan koreksi dan pencegahan dilakukan untuk menyelesaikan masalah/potensi masalah
yang berhubungan dengan system Manajemen Mutu.Temuan Hasil Internal Audit,adanya
keluhan Pelanggan dan terjadinya ketidaksesuaian Pelayanan akan dilakukan koreksi
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Masalah /potensi masalah yang terjadi selain dari ketiga hal tersebut diatas akan ditindak
lanjuti dengan mencatat masalah/potensi masalah yang terjadi pada Lembar Tindakan
Koreksi/Pencegahan oleh personal yang menemukannya dan menyerahkan kepada Wakil
Manajemen Mutu untuk ditinjau dan dilakukan tindak lanjut penanganan masalah nya.
Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk menganalisa penyebab terjadinya
masalah dan melakukan koordinasi untuk melaksanakan tindakan yang diperlukan.Hasil
analisa dan tindakan yang akan dijalankan akan dicatat dan di distribusikan kepada pihak
yang terkait.
Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab bertanggung jawab untuk memastikan tindakan
yang dilakukan telah berjalan dengan efektif dan tepat waktu.Penerapan tindakan koreksi
dan pencegahan memungkinkan dilakukan nya perubahan di dalam Sistem Manajemen Mutu
yang diterapkan.

 Analisa Data
Tiap-tiap unit pelayanan di Puskesmas Sitopeng bertanggung jawab untuk memastikan
dilakukan nya analisa terhadap data hasil kegiatan yang telah dilakukan di masing-masing
unit,kemudian unit mengirimkan hasil analisa data tersebut ke bagian Tata Usaha sebagai
bahan untuk Penyusunan laporan tahunan hasil kegiatan Puskesmas selama satu tahun.
 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk melakukan pengukuran tingkat kepuasan
pelanggan melalui Sekretariat Manajemen Mutu oleh Tim Kehumasan Puskesmas Sitopeng
yang dilakukan dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan pada setiap bulan nya
dan menerima hasil survey Index Kepuasan Masyarakat yang dilakukan setiap tahun oleh
pihak independen Dinas Kesehatan Kota Cirebon.Hasil pengukuran kemudian di analisa dan
di distribusikan kepada pihak yang terkait untuk dilakukan tindak lanjut yang sesuai.

 Penanganan Keluhan Pelanggan


Manajemen Mutu yang bertangggung jawab untuk mengkoordinasikan penanganan keluhan
pelanggan yang diterima melalui Sekretariat Manajemen Mutu dari Tim Kehumasan
Puskesmas Sitopeng yang dilakukan dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan
paling lambat setiap minggu.Keluhan pelanggan dicatat dalam buku dan lembar keluhan
pelanggan dan diserahkan kepada pihak yang terkait untuk dilakukan harus dipastikan telah
menyelesaikan masalah yang terjadi.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penyelenggaraan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas Sitopeng dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan yang merupakan
suatu rangkaian proses-proses yang saling terkait berinteraksi satu dengan lainnya yang
terbagi dalam 4 kelompok proses,yaitu: Proses Perencanaan Mutu,Proses Inti,Proses
Pendukung,dan Proses Peningkatan Mutu.
Hubungan antar kelompok-kelompok proses dan interaksinya tersebut ditunjukkan dalam
diagram matrix (terlampir) dan berisikan juga alur proses-proses yang dilakukan dalam
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Sitopeng dalam suatu Diagram Alir Sistem Manajemen
Mutu Puskesmas yang juga menunjukkan interaksi antar proses yang dijalankan serta
Diagram Alir Proses Pelayanan Kesehatan yang memperlihatkan rencana mutu proses
Pelayanan Kesehatan yang di implementasikan dalam proses mulai Loket Pendaftaran
sampai Loket Obat dan Diagram Alir Proses Program Kesehatan Masyarakat yang merupakan
proses mulai dari penetapan/verifikasi program dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon hingga
penerapan dan penyelesaian di masyarakat.

VII.PENUTUP
DEngan tersusun nya Dokumen Manual Mutu ini diharapkan dapat membantu seluruh Karyawan
Puskesmas Sitopeng dalam menyusun dukumen-dokumen dan implementasi pelayanan kesehatan
bermutu sebagaimana dipersyaratkan oleh standar mutu demi terpenuhinya kebutuhan dan
harapan/kepuasan pelanggan.

INDIKATOR MUTU UKM


NO Kriteria Indikator Mutu Standar Pencapaian Ket
1 Pemberian Imunisasi Semua Bayi 0-11 bulan 93 %
Dasar mendapatkan imunisasi
dasar lengkap
2 Cakupan ASI Eksklusif Cakupan ASI Eksklusif 80 %
3 Cakupan Kesembuhan Angka Kesembuhan TBC 90 %
TBC

INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS


No Unit Indikator Mutu Standar Pencapaian Ket
1 Pendaftaran Data Pasien dicatat dengan 100%
lengkap dan benar di
Rekam medis
Lama nya pelayanan 100%
pasien pendaftaran
maksimal 10 menit
Kepuasan Pasien ≥ 80 %
2 Poli Umum dan Poli Anak Jam mulai pelayanan pukul 100%
07.30
Kelengkapan pengisian 100%
Rekam Medis
Kepuasan Pasien ≥80 %
Obat Waktu penyiapan obat 100%
3 racikan ≤ 20 menit
Waktu Penyiapan obat non 100%
racikan ≤ 10 menit
Kepuasan Pasien ≥ 80 %
4 Lab Jam mulai Pelayanan pukul 100 %
07.30
Waktu pemeriksaan Gula 100 %
Darah ≤ 15 menit
Kepuasan Pasien ≥ 80 %
5 Gigi Pelayanan tindakan Medis 100 %
Gigi ≤ 15 menit
Jam mulai pelayanan pukul 100%
07.30
Kepuasan Pasien ≥ 80 %
6 KIA Jam mulai pelayanan pukul 100 %
07.30
Waktu pemeriksaan ANC 100 %
bumil baru max 30 menit
Kepuasan Pasien ≥ 80 %

Anda mungkin juga menyukai