NIM :145030201111118
Kelas :Adm. Bisnis/Filsafat Bisnis C
PENDAHULUAN
Perkembangan Ilmu Administrasi dan Manajemen, Dalam dunia pendidikan di
indonesia, bidang studi administrasi pendidikan boleh dikatakan masih baru. Di negara-
negara yang sudah maju, mulai berkembang dengan pesat sejak pertengahan pertama abad
ke-20, terutama sejak berakhirnya dunia kedua, khususnya di negara kita indonesia,
administrasi pendidikan baru di pekenalkan melalui beberapa ikip sejak tahun 1960-an dan
baru masuk sebagai mata pelajaran dan mata ujian
Ilmu Administrasi Negara lahir sejak Woodrow Wilson (1887), yang kemudian menjadi
presiden Amerika Serikat pada 1913-1921, menulis sebuah artikel yang berjudul “The Study
of Administration” yang dimuat di jurnal Political Science Quarterly. Kemunculan artikel itu
sendiri tidak lepas dari kegelisahan Wilson muda akan perlunya perubahan terhadap praktik
tata pemerintahan yang terjadi di Amerika Serikat pada waktu itu yang ditandai dengan
meluasnya praktik spoil system (sistem perkoncoan) yang menjurus pada terjadinya
inefektivitas dan inefisiensi dalam pengelolaan negara.
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara
penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan
dengan manajer.
Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teorii
manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa
lalu diharapkan ini dapat memberikan sumbangan terhadap
ruang lingkup dan perkembangan ilmu manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Administrasi & sebagai ilmu (science) dan seni (art).
Sebagai ilmu pengetahuan admiinistrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru,
karena baru timbul sebagai sebagai suatu cabang dari pada ilmu-ilmu sosial termasuk
perkembangan di indonesia. Sekalipun ilmu administrasi baru berkembang di indonesia,
dengan membawa prinsip-perinsip yang universal, akan tetapi dalam prakteknya harus di
sesuaikan dengan kondisi indonesia dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempunyai
pengaruh (impact) terhadaf perkembangan ilmu administrasi sebagai suatu disiplin ilmiah
yang berdiri sendiri.
Henry fayol adalah seorang insinyur bangsa perancis yang bekerja pada industri
pertambangan. Berdasarkan analisanya ia menarik kesimpulan bahwa perinsip-prinsip pokok
dari poada administarasi dapat diterapkan/dijalankan pada semua bentuk dari pada organisasi.
Menurut fayol administrasi merupakan bagian kegiatan dalam badan usaha. Badan usaha
adalah yang melaksanakan ke arah suatu sasaran atau tujuan (obyektif) dengan usaha
mendapatkan keuntungan yang oftimum dari semua sumber-sumber yang tersedia. Untuk
mulaksanakan maksud tersebut diperlukan pekerjaan yang lancar dengan menerapkan ke-6
(enam) fungsi utama, dimana administrasi hanyalah salah satu fungsi kegiatan.
Adapun 6 (enam)fungsi/kegiatan itu ialah:
Taylor sebagai seorang Sarjana Teknik yang bekerja pada suatu perusahaan baja di
philadelpia mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka usahanya
menungkatkan efisiensi perusahaan dan meningkatkan produktivitas para pekerja. Taylor
memperhatikan bahwa efisiensi perusahaan tidak terlalu tinggi dan produktivitas buruh
rendah karena terlalu banyak waktu dan gerak-gerik kaum buruh yang tidak produktif.
Pada tahun 1898 Taylor diminta oleh perusahaan pabrik baja bethlemen untuk memajukan
perusahaan tersebut yang mengalami kemunduran. Taylor mempelajari pekerja-pekerja yang
mengangkat besi batang yang harus di bawa dan diletakkan pada gerbong kereta api tiap besi
batangan itu beratnya 92 pon (42 kg) setiap pekerja dapat mengangkut 12 ton (125 kwintal)
sehari. Berdasarkan atas percobaan dan analisanya, ya sampai pada kesimpulan bahwa:
1. Tidak semua pekerja melakukan pekerjaannya sesuai dengan bakatnya, maka perlu
diadakan pemilihan pekerja yang baik.
2. Setiap pekerja harus melakukan pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya, maka
perlu diadakan latihan daripada pekerja agar dapat diperbaiki metode pekerjaannya
3. Untuk menjaga produktivitas kerja yang baik maka perlu diadakan pembagian waktu
bekerja dan waktu beristirahat.
4. Produktivitas kerja akan terjamin, apabila diadakan sistem standar dari pada hasil
kerja dan sistem insentif
Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan
anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh
dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya
perbaikan temadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para
pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di
pabrik, menaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan,
menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan
hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup
tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga
lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut "Bapak Personal
Manajemen Modem". Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena
menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain
mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan
produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan