Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No.

1, September 2015

DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEBERHASILAN ISTERI


UNTUK MENYUSUI

(Husband Support in Wife Breastfeeding Success)

Wattimena*, Yesiana*, Minarti**, Nainggolan*, Somarwain*.


*Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Jl. Raya Kalisari Selatan 1, Surabaya; Telp. (031) 99005299
**Poltekkes Kemenkes Surabaya,
Jl Pucang Jajar Tengah 56, Surabaya telp 0315027058
Email: ingewben@yahoo.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Angka keberhasilan isteri menyusui minimal selama enam bulan
belum mencapai 80% target dari World Health Organization. Suami sebagai
pasangan yang ikut bertanggungjawab terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak,
diharapkan mendukung isteri dalam masalah menyusui. Bagaimanakah hubungan
dukungan suami dengan keberhasilan isteri untuk menyusui? Metode: Dua
penelitian dilakukan di dua daerah Surabaya Tengah dengan 30 isteri dan 30
suami. Mereka mengisi kuesioner berskala Likert yang itemnya valid dan reliabel.
Kuesioner pertama berisi pernyataan tentang dukungan suami, dan kedua berisi
pernyataan tentang keberhasilan menyusui lebih dari enam bulan, baik secara
eksklusif atau tidak. Data kedua kuesioner dianalisis secara statistik dengan uji
korelasi Spearman. Hasil: Dukungan suami dengan keberhasilan isteri untuk
menyusui berkorelasi positif dan signifikan. Pembahasan: Dukungan suami
dalam membantu pekerjaan rumah tangga, melibatkan diri dalam merawat anak,
memperhatikan asupan isteri yang memadai, memberi isteri dan anak kenyamanan
dalam proses menyusui, serta meyakinkan isteri untuk dapat menyusui,
merupakan dukungan positif. Dukungan ini berimbas positif pada usaha isteri
untuk berhasil menyusui. Kesimpulan: Dukungan suami yang praktis dan
emosional, yang meringankan beban isteri dalam berkeluarga serta menghargai
dan membesarkan semangat, menjadi kekuatan isteri untuk berhasil menyusui.
Temuan ini dapat disosialisasikan dalam program Promosi Kesehatan.
Kata Kunci: dukungan suami, proses menyusui, keberhasilan isteri

Abstract
Introduction: The success rate of breastfeeding for at least six months has not
reached the 80% target of the World Health Organization. A husband, who is also
responsible for the health and welfare of the newborn child, is expected to support
his wife in breastfeeding. What is the relationship then between a husband
support and his wife’s success to breastfeed? Method: Two studies were
conducted in two regions of central Surabaya; subjects were 30 wives and 30
husbands; research instruments were two valid and reliable Likert scale
questionnaires about husband support and wife breast-feeding success for more
than six months, either exclusively or not; and data were statistically analyzed by
Spearman correlation. Result: Husband support and wife breastfeeding success
were positive and significantly correlated. Discussion: Husband support to help
in the household, care for the child, pay attention to his wife’s intake, provide a

10
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

comfortable breastfeeding situation, as well as to convince her of the ability to


breastfeed, empowers her for success. Conclusion: Husband’s practical and
emotional support that lighten the wife’s burden and appreciate her efforts in
beastfeeding, are positive attitudes that encourage success. These findings are
important subjects to be socialized in Health Promotion programs.
Keywords: husband support, breastfeeding, wife success

PENDAHULUAN adalah sebesar 37%. Harapan WHO


Suatu program kesehatan adalah agar dalam tahun 2025 ada
yang menjadi perhatian Pemerintah peningkatan sampai minimal 50%
maupun World Health Organization isteri menyusui secara eksklusif
(WHO, 2014) adalah menyehatkan selama enam bulan.
anak di awal kehidupan antara lain Ketidakberhasilan dapat
agar anak tidak mengalami diredusir bila ada dukungan yang
kekurangan gizi. Alasan utama diharapkan menstimulir penguatan.
adalah sebagai berikut ini: Dalam masalah pemberian ASI,
“Undernutrition is associated with dukungan orang yang terdekat adalah
more than one third of the global suami sebagai pendamping isteri,
disease burden for children under 5. seorang suami yang ikut bertanggung
Infant and young child feeding is a jawab pada kesehatan dan
key area to improve child survival keselamatan anaknya (Wattimena
and promote healthy growth and dkk, 2011). Bahiyatun (2008)
development. The first 2 years of a berpendapat bahwa dukungan suami
child’s life are particularly adakalanya tidak muncul atau suami
important, as optimal nutrition terkesan tidak peduli. Ini disebabkan
during this period lowers morbidity karena ia tidak mengetahui cara yang
and mortality, reduces the risk of tepat untuk mendukung isteri.
chronic disease, and fosters better Bagaimanakah sebenarnya peran
development overall. About 800 000 suami dalam mendukung isteri?
children's lives could be saved every Peran suami dalam
year among children under 5, if all mendukung isteri dalam masalah
children 0–23 months were optimally hamil dan menyusui sudah menjadi
breastfed.” Nutrisi optimal yang perhatian publik. Perhatian ini sudah
perlu diusahakan adalah dengan disosialisasikan melalui beragam
pemberian air susu ibu (ASI), media, antara lain melalui media
sedapat mungkin secara eksklusif komunikasi elektronik di dunia
selama enam bulan, dan diteruskan maya, suatu cyber communication.
dengan makanan pendamping selama Melalui media ini terketuklah
dua tahun. Survei menunjukkan manusia (yang berkepentingan)
bahwa keberhasilan program ini untuk bersatu membentuk
masih jauh dari target 80% komunitas, antara lain komunitas
keberhasilan yang diharapkan. suami peduli isteri untuk menyusui.
Secara global, capaian sekarang

11
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

Prawira (2014) mengutarakan "Kalau istri senang dan bahagia, ASI


tentang awalnya Shafiq Pontoh akan lancar," demikian Pontoh.
sebagai pencetus “Ayah ASI Ia selanjutnya mengatakan
Indonesia” tergerak untuk bahwa dukungan suami yang positif
membentuk komunitas karena ada diperlukan untuk melawan mitos
suatu kebutuhan. Pontoh ingin tentang pengeluaran ASI. “Akhirnya
mendukung isteri untuk menyusui keluar mitos yang meyakini ASI tetap
secara eksklusif, tetapi menghadapi tidak akan keluar. Kalau yakin
suatu kendala yang ia utarakan enggak keluar, maka enggak akan
sebagai “cuma tidak mengetahui keluar. Biasanya, mitos ini keluar
caranya.” dari para suami yang memang tidak
Pada perayaan selebrasi ingin memberikan support."
AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Komunitas seperti “Ayah
Indonesia) yang ketujuh pada bulan ASI” terdapat juga di Texas Amerika
April 2014, Pontoh berbagi suatu (Stremler & Lovera, 2011).
pengalaman yang kurang berkenan di Konsepnya berdasarkan pengalaman
rumah sakit di mana isterinya dan riset tentang pengaruh positif
melahirkan. "Karena tidak tahu itu, dukungan suami terhadap
saya kecolongan. Rumah sakit keberhasilan isteri menyusui. Para
mencekokin anak saya suffor tanpa suami, yang bergabung dalam
sepengetahuan kami.” Keadaan ini organisasi program WIC (women,
menggerakkannya untuk mencari infants, and children) direkrut,
informasi di internet dan jejaring dilatih, dan diutus untuk menyuluh
sosial. Dengan cara ini ia berkenalan para suami lain tentang masalah
dengan konselor AIMI, yang menyusui dan masalah menjadi
menerangkan betapa pentingnya orangtua. “Fathers to fathers
dukungan suami untuk keberhasilan breastfeeding education” meraih
isteri untuk menyusui. Terlintas di sukses dalam mengedukasi dan
benak Pontoh untuk membagikan menguatkan suami. Dengan ini
informasi ini ke masyarakat luas. dukungan kepada isteri untuk
Terkumpullah delapan suami sebagai menyusui diharapkan semakin besar.
awal komunitas Ayah ASI. Melalui Dukungan untuk
sarana berbagi melalui media berhasil menyusui diteliti secara
elektronik, dan didukung oleh AIMI kualitatif oleh Wattimena dkk
yang sudah tersertifikasi dan (2011). Salah satu isteri yang
memiliki banyak tenaga medis, berhasil menyusui merasa bahwa
terhimpun banyak pengetahuan dukungan suami membantu
tentang bagaimana menguatkan isteri keberhasilannya. “Pada saat saya
untuk semangat menyusui dan memberikan ASI pada tengah
menghasilkan banyak air susu. Salah malam, kadang-kadang beliaunya
satu penguat adalah atensi yang juga bangun hanya untuk sekedar
membuat suasana isteri positif.

12
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

menemani tapi itu sangat berarti Bangsa, Politik, dan Perlindungan


buat saya.” Masyarakat. Etika penelitian
Ramadani & Hadi (2010) disosialisasikan mendahului setiap
melakukan penelitian pada 186 isteri pertemuan dengan subjek penelitian.
menyusui yang anaknya berumur 6- 1. Penelitian pertama (Nainggolan,
12 bulan, di puskesmas Air Tawar 2014) dilakukan pada 30 isteri
kota Padang. Hasilnya menunjukkan menyusui, yang tinggal bersama
bahwa 55,4% isteri memberikan ASI suami, di suatu wilayah puskesmas
eksklusif yang 57% di antaranya daerah Surabaya Tengah. Kuesioner
mendapat dukungan suami dalam berjumlah 22 item (berskala Likert)
pemberian ASI eksklusif. Ada yang valid dan reliabel
hubungan signifikan antara (alpha=0.836). Kepada para isteri
dukungan suami dengan pemberian diajukan kuesioner tentang apa yang
ASI eksklusif. Isteri yang suaminya ia nilai sebagai dukungan suami
mendukung pemberian ASI eksklusif kepadanya yang berhubungan
berpeluang memberikan ASI dengan keberhasilannya menyusui
eksklusif 2 kali daripada isteri yang anak selama 6-12 bulan. Yang
suaminya kurang mendukung ditelusuri dalam kuesioner adalah
pemberian ASI eksklusif, setelah dukungan suami untuk membantu
dikontrol oleh pekerjaan suami, pekerjaan rumah, melibatkan diri
dukungan petugas kesehatan, dan dalam merawat anak, memastikan
pekerjaan. isteri mendapat asupan gizi
Penelitian ini bertujuan untuk seimbang, memotivasi, dan memberi
menunjukkan bahwa hipotesis yang perhatian kepada kenyamanan isteri
mengatakan bahwa dukungan suami dan anak dalam proses menyusui.
berkorelasi positif dan signifikan Isteri juga diberi kuesioner tentang
dengan keberhasilan isteri untuk eksklusif tidaknya proses
menyusui, adalah benar. Hasil ini menyusuinya.
berguna dalam memperkaya wacana 2. Penelitian kedua (Somarwain,
Promosi Kesehatan untuk 2014) dilakukan pada 30 suami yang
menggalakkan pemberian ASI demi isterinya menyusui selama 6-12
kesehatan dan kesejahteraan anak di bulan, di suatu wilayah posyandu
awal kehidupan maupun seterusnya. daerah Surabaya Tengah. Kuesioner
berjumlah 16 item (berskala Likert)
BAHAN DAN METODE yang valid dan reliabel
Data penelitian tentang (alpha=0.993). Yang ditelusuri dalam
hubungan dukungan suami dengan kuesioner adalah dukungan suami
isteri untuk menyusui dilakukan pada untuk membantu mencari informasi
dua studi yang berbeda. Pengambilan tentang ASI, membantu pekerjaan
data-data ini direkomendasi oleh rumah, memastikan isteri mendapat
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota asupan gizi seimbang, dan
Surabaya, serta Badan Kesatuan meyakinkan isteri untuk dapat

13
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

menyusui. Suami juga diberi PEMBAHASAN


kuesioner tentang eksklusif tidaknya Karakteristik Demografi
proses menyusui isteri. Dalam kedua penelitian ini
Pada kedua penelitian di atas 45-60% isteri berada di usia
ini, data dukungan suami reproduktif 21 sampai 30 tahun. Usia
dikategorikan menjadi tiga yaitu ini mendukung kesehatan reproduksi
kategori mendukung, netral, dan yang optimal, termasuk produksi
tidak mendukung. Data untuk ASI.
keberhasilan isteri menyusui Pendidikan dari 60-64%
mempunyai dua kategori menyusui suami maupun isteri adalah Sekolah
secara eksklusif yaitu ya dan tidak. Menengah Atas (SMA), suatu status
Korelasi data dukungan pendidikan yang cukup tinggi dalam
suami dan keberhasilan isteri masyarakat. Chin dkk (2008)
menyusui diuji secara statistik mengemukakan bahwa perempuan
dengan uji korelasi Spearman. berpendidikan cukup tinggi
mempunyai kemungkinan untuk
HASIL keberhasilan menyusui 70% lebih
Karakteristik demografi tinggi daripada yang berpendidikan
kedua studi adalah sebagai berikut lebih rendah.
ini: 45-60% isteri berada di usia Status bekerja menunjukkan
reproduktif 21 sampai 30 tahun; 60- bahwa 63-77% isteri tidak bekerja.
64% suami maupun isteri Dengan tidak bekerja, beban
berpendidikan Sekolah Menengah membantu mencari nafkah
Atas; 63-77% isteri tidak bekerja; 77 ditiadakan. Para isteri mempunyai
sampai 80% di antaranya berhasil energi serta waktu berkualitas yang
menyusui secara eksklusif; dan 64- luas untuk anak. Keadaan yang
71% suami mendukung isteri menguntungkan ini juga
menyusui secara eksklusif. menggambarkan dukungan yang baik
Uji korelasi Spearman pada dari suami yang mau bertanggung
penelitian 1 adalah r=0.507 (p=0.04), jawab sendiri terhadap kelangsungan
dan pada penelitian 2 adalah r=0.438 keluarga, tidak me”wajib”kan isteri
(p=0.02). Korelasi antara 0.40-0.599 membantu mencari nafkah, dan
diinterpretasikan sebagai memberi isteri kesempatan
berkekuatan korelasi sedang memelihara anak dengan optimal
(Dahlan, 2011). Hasil penelitian antara lain dengan menyusui. Datta
kedua penelitian ini menunjukkan dkk (2012) memaparkan bahwa
bahwa hipotesis yang mengatakan paternal practical and emotional
bahwa ada korelasi positif yang support has a positive impact on
signifikan antara dukungan suami initiation and duration of
dengan keberhasilan isteri untuk breastfeeding.
menyusui, adalah benar.

14
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

Dukungan dengan Keberhasilan dada ibu, secara naluri mencari


Menyusui adalah proses yang puting ibunya. Peristiwa ini terjadi
kompleks dan tidak mudah untuk kurang lebih satu jam pasca
dilakukan. Isteri selain memerlukan dilahirkan. Seberapa pentingkah
perjuangan dan niat, juga dukungan suami pada peristiwa awal
memerlukan pengakuan dari ini?
lingkungan sosialnya bahwa Menurut Suryani (2011) ada
usahanya berhasil, suatu kebutuhan hubungan yang signifikan (p=0.004)
untuk dihargai. Maslow (dalam antara dukungan suami dengan
Maramis, 2006) mengatakan bahwa terselenggaranya IMD. Pada
kebutuhan akan harga diri yang penelitian retrospektif dengan 30
menunjukkan kompetensi dan suami yang isterinya sudah berada
pengakuan, berada di atas tahap dalam keadaan post-partum, ada 60%
kebutuhan fisiologis, kebutuhan suami yang memberi dukungan.
keamanan, serta kebutuhan akan Dukungan yang spesifik dari suami
kasih dan keterlibatan. Collins dkk dalam tenggang waktu yang relatif
(2000) mensitir pendapat Bowlby pendek (yaitu kurang lebih satu jam
(1982) bahwa dukungan sosial setelah melahirkan, di mana
merupakan proses dua arah (dyadic diharapkan anak secara aktif mencari
process) antara the attachment puting susu ibunya), membantu isteri
system dan the care-giving system. untuk mau melakukan IMD. Selain
Di dalamnya ditekankan pentingnya itu, dukungan suami juga dapat
pemberian dukungan dan kasih untuk berperan pada stabilitas emosional
bertumbuhnya kepercayaan dan rasa isteri dalam memproduksi ASI.
aman-nyaman dalam relasi yang Pentingnya dukungan suami
dekat. pada keberhasilan isteri untuk mau
Dalam proses menyusui anak melakukan IMD, ditunjukkan juga
hasil hubungan kasih suami dan oleh Sriasih dkk (2014). Para suami
isteri, dapatlah dimengerti perjalanan yang sebelum isteri melahirkan
proses berbagi dan proses imbal mendapat informasi tentang IMD,
balik yang saling menguntungkan, memberi dukungan yang baik pada
merukunkan, dan menyejahterakan. isteri pada awal melahirkan.
Partisipasi suami bermanfaat besar Sebanyak 85,7% isteri mau
sebagai pendamping terdekat melakukan IMD. Pada kelompok
manakala isteri berjuang menghidupi suami yang tidak melakukan
anaknya melalui beragam tahapan intervensi atau tidak memberikan
menyusui (Wattimena dkk, 2011). dukungan yang baik, terlihat bahwa
Proses menyusui diawali 100% isteri tidak mau melakukan
dengan tahap inisiasi menyusui dini IMD.
(IMD). IMD adalah peristiwa alami Selain IMD, ada tantangan
yang unik, di mana anak pasca lain yang dihadapi isteri, yaitu ia
dilahirkan, yang diletakkan di atas diharapkan menyusui secara

15
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

eksklusif, yang berarti bahwa anak pada 76 isteri menyusui


melulu mendapat ASI tanpa tercemar menunjukkan bahwa mereka yang
oleh asupan lain selama enam bulan. mendapat dukungan suami, secara
Bagaimanakah peran dukungan signifikan (p<0.019) lebih berhasil
suami dalam periode ini? dalam proses menyusui (melalui
Dalam penelitian Nainggolan keyakinan dan kemampuan) daripada
(2014) terlihat bahwa dukungan mereka yang mendapat sedikit atau
suami agar isteri menyusui secara tanpa dukungan.
eksklusif adalah sebesar 28,57%. Isteri yang berhasil menyusui
Kecilnya dukungan ini juga merasa bahwa dukungan suami
diperlihatkan hasil penelitian Sartono membantu keberhasilan. Dukungan
& Utaminingrum (2012), yaitu dari dari suami, keluarga, media
62 isteri menyusui, dukungan suami pengetahuan, dan lingkungan sosial
hanyalah sekitar 22,6%. merupakan bantuan moral yang
Hasil-hasil di atas ini tidak positif menghadapi beragam
seiring dengan hasil penelitian Kok tantangan sewaktu menyusui. Suami
(2011). Ia mengatakan bahwa yang menemani, memerhatikan gizi,
menyusui secara eksklusif lebih memuji derasnya ASI dan sehatnya
berhasil pada isteri dengan suami anak, serta bangga akan kesanggupan
yang mendukung dibandingkan isteri menyusui, akan meningkatkan
dengan yang tidak mendukung. Hal motivasi isteri (Wattimena dkk,
ini disebabkan karena kultur mereka 2011).
(di Kelantan, Malaysia) Tohotoa dkk (2009) dalam
mendudukkan suami sebagai penelitian kualitatifnya tentang
pengambil keputusan dalam masalah dukungan suami terhadap 76 isteri
keluarga dan rumah tangga. yang menyusui, memunculkan dua
Penelitian di Padang (Indonesia) pun tema besar, yaitu: a) tema dari pihak
menunjukkan bahwa lebih dari isteri yaitu “suami memang membuat
separuh responden memiliki suami suatu perbedaan,” yang ber sub-
yang mendukung pemberian ASI tema: 1) melengkapi apa yang
eksklusif (Ramadani & Hadi, 2010). dibutuhkan isteri dan ikut
Banyak isteri berpendapat membereskan pekerjaan; 2)
bahwa menyusui pada tiga bulan mendorong agar isteri mau berbuat
pertama pasca melahirkan seoptimal mungkin; dan 3)
merupakan tantangan yang besar. Ia determinasi dan komitmen suami
memerlukan bimbingan dan yang berasosiasi dengan dukungan
dukungan untuk menstimulir yang efektif; dan b) tema dari pihak
terjadinya aksi tersebut, termasuk suami yaitu “ingin dilibatkan,”
dukungan dari suami. Dukungan ini dengan sub-tema: 1) ingin mendapat
dapat menstimulir kepuasan dan lebih banyak informasi; 2) belajar
kemantapan dalam menyusui berperan; dan 3) menjadi advocator
(Mannion dkk, 2013). Penelitian (pendukung).

16
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

Dalam penelitian Somarwain edukasi antenatal. Postnatalpun para


(2014) terpapar adanya dukungan suami merasa dikesampingkan dan
suami sebanyak 64% kepada isteri dianggap tidak penting untuk
untuk menyusui. Dukungan positif diikutsertakan dalam penyuluhan-
yang diberikan antara lain dengan penyuluhan yang diberikan kepada
mencari informasi tentang manfaat isteri.
ASI, menyarankan kepada isteri Sherriff dkk (2014)
untuk makan dan minum yang mengetahui bahwa suami
banyak selama menyusui, mempunyai pengaruh kuat pada
membangunkan isteri bila saatnya keputusan isteri untuk menginisiasi
anak menyusui, dan memilih menyusui dan meneruskannya. Akan
makanan yang dapat memperbanyak tetapi perlu diteliti aspek perilaku
dan memerlancar ASI. Suami yang apa dari suami yang berperan pada
tidak mendukung (sebanyak 13%) keberhasilan isteri menyusui.
memberi masukan negatif kepada Penelitian mereka dilakukan di
isteri, yaitu menyarankan pemberian beberapa sentra anak-anak di daerah
susu formula kepada anak yang ia Inggris Selatan. Penelitian kualitatif
kira lebih baik kandungan gizinya pada 16 orangtua dari anak-anak
daripada ASI. Suami juga tidak yang mendapat ASI dilakukan
membantu meringankan pekerjaan melalui tujuh pertemuan kelompok
rumah tangga, keadaan mana diskusi dan lima interview per
mengurangi kesempatan dan tenaga telepon. Dalam penelitian terdeteksi
isteri untuk menyusui. lima atribut peran suami terhadap
Perasaan dan sikap suami keberhasilan isteri untuk menyusui,
dalam proses menyusui diteliti yaitu: 1) pengetahuan tentang proses
Brown & Davies (2014). Mereka menyusui; 2) sikap positif terhadap
meneliti secara kualitatif 117 suami masalah menyusui; 3) keikutsertaan
yang isterinya melahirkan dalam dua dalam pengambilan keputusan untuk
tahun terakhir dan melakukan proses menyusui; 4) dukungan
inisiasi menyusui dini. Para suami praktis; dan 5) dukungan emosional.
mengisi kuesioner dengan jawaban Pada “Kolom Testimony Para
terbuka. Pertanyaannya adalah Ayah” (Februhartanty, 2009)
tentang pengalaman mendampingi terungkap oleh suami beberapa
isteri yang menyusui, informasi dan pengalaman berharga. Seorang suami
dukungan yang para suami dapatkan, mengutarakan tentang perubahan
dan gagasan para suami untuk sikap isteri semasa hamil, yang
mengembangkan edukasi dan diutarakannya sebagai “aneh.” Suami
promosinya. Hasilnya menunjukkan dituntut mempunyai tingkat
bahwa ada keinginan besar dari para kemakluman yang tinggi dalam
suami untuk dapat mendukung isteri beranjaknya usia kehamilan.
menyusui. Ironisnya, tidak selalu Berulang kali suami mengingatkan
para suami diikutsertakan dalam diri akan sayang pada isteri dan buah

17
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

hati yang bakal lahir, yang menjalankan cultural hypnosis suami


menjadikannya ampuh menghadapi menikmati peran sebagai ayah,
situasi “aneh” tersebut. karena dirilah menentukan apa yang
Suami lain bercerita bahwa baik dilakukan dan bukan apa yang
pada usia anak tiga bulan, isteri digariskan secara normatif.
kembali bekerja karena cuti hamil Penelitian dan testimoni
berakhir. Suami dan isteri juga beberapa suami tersebut di atas
dihadapkan pada komitmen untuk berharga untuk ditelaah dari
memberi ASI secara eksklusif. perspektif relasi suami isteri dalam
Sebulan pasca isteri bekerja, timbul masalah menyusui. Dukungan positif
keraguan akan kecukupan gizi ASI berimbas positif, sedangkan kurang
mengingat motorik anak yang aktif. nyamannya keadaan psikis suami
Dalam keraguan, suami isteri dapat berefek negatif pada dukungan
memutuskan untuk mulai memberi yang diperlukan isteri.
makanan pendamping ASI pada usia
anak empat bulan. Kesalahan ini SIMPULAN DAN SARAN
menjadi pengalaman berharga karena Simpulan
tidak diulang pada dua anak Dukungan suami dengan
berikutnya. keberhasilan isteri untuk menyusui
Mengontrak tempat tinggal mempunyai korelasi yang positif dan
dekat tempat kerja isteri diputuskan signifikan. Para suami memberi
suami isteri lain untuk perhatian dalam membantu
mempertahankan prinsip pemberian melengkapi pekerjaan rumah,
ASI eksklusif. Suami ini berpendapat memastikan isteri mendapat asupan
bahwa masa ini adalah masa yang seimbang, memotivasi, memberi
berat bagi isteri dan anak. Ia juga isteri dan anak kenyamanan dalam
mengemukakan agar dukungan proses menyusui, serta meyakinkan
suami untuk pemberian ASI isteri dapat menyusui. Suami juga
sebaiknya dimulai sejak sebelum ikut serta dalam pengambilan
kehamilan terjadi, sehingga pada saat keputusan untuk menyusui dan
kehamilan, ia dapat lebih memberi dukungan praktis dan
berkonsentrasi pada aktualisasinya. emosional. Suami membuat suatu
“Turbulensi emosional” perbedaan dan ingin dilibatkan.
dialami seorang suami sewaktu Untuk itu suami mencari informasi,
menghadapi kelahiran anak belajar berperan, dan berusaha untuk
pertamanya. Perasaan bangga dan mendukung secara efektif.
bahagia bercampur aduk dengan Saran
cemas, takut, dan khawatir. Memiliki Peran dukungan suami
anak adalah suatu pengalaman fisik terhadap keberhasilan isteri untuk
dan emosional suami (dan isteri), menyusui belum merata di dalam
yang adakalanya berujung pada masyarakat. Untuk itu diperlukan
emotional burst. Dengan sosialisasi antara lain melalui

18
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

program Promosi Kesehatan yang jajaran Pemerintah, karena


dapat disebarluaskan melalui konskuensi dari keberhasilan
beragam media komunikasi. menyusui berimbas positif pada
Sosialisasi seyogyanya dilakukan kesehatan dan kesejahteraan anak,
secara holistik dari dan untuk ibu, keluarga, lingkungan, dan
pasangan suami-isteri, keluarga, bangsa.
lingkungan, instansi medis, maupun

KEPUSTAKAAN
Bahiyatun. 2008. Asuhan kebidanan Kok, L.T. 2011. Factors associated
nifas normal. Buku ajar. Jakarta: with exclusive breastfeeding among
EGC. infants under six months of age in
peninsular Malaysia. International
Brown, A., Davies, R. 2014. Fathers' Breastfeeding Journal,
experiences of supporting 6(2), doi:10.1186/1746-4358-6-2.
breastfeeding: challenges for
breastfeeding promotion and Mannion, C.A., Hobbs, A.J.,
education. Matern Child Nutr, 10(4), McDonald, S.W. 2013. Maternal
510–526. perceptions of partner support during
breastfeeding. International
Chin A. C., Myers L., Magnus J. H. Breastfeeding Journal, 8(4),
2008. Race, education, and doi:10.1186/1746-4358-8-4.
breastfeeding initiation in Louisiana,
2000–2004. Journal of Human Maramis, W.F. 2006. Perilaku dalam
Lactation, 24, 175–185. pelayanan kesehatan. Airlangga
University Press, Indonesia.
Collins, N.L., Feeney, B.C. 2000. A
safe haven: an attachment theory Nainggolan, E. 2014. Hubungan
perspective on support seeking and dukungan suami dengan
caregiving in intimate relationship. keberhasilan isteri menyusui.
Journal of Personality and Social Skripsi. Fakultas Keperawatan
Psychology, 78(6), 1053-1073. Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya.
Dahlan, S. 2011. Statistik untuk
kedokteran dan kesehatan. Salemba Prawira, A.E. 2014. Ayah asi,
Medika. kelompok ayah pendukung ibu
menyusui. Artikel. Diunduh dari
Datta, J., Graham, B., Wellings, K. http://health.liputan6.com/read/2039
2012. The role of fathers in 135.
breastfeeding: decision-making and
support. British Journal of Ramadani, M., Hadi, E.H. 2010.
Midwifery, 20 (3), 159-167. Dukungan suami dalam pemberian
asi eksklusif di wilayah kerja
Februhartanty, J. 2009. ASI, dari Puskesmas Air Tawar Kota Padang,
ayah untuk ibu dan bayi. Semesta Sumatera Barat. Jurnal Kesehatan
Media. Masyarakat Nasional, 4(6), 269-274.

19
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

Sartono, A., Utaminingrum, H. 2012. Breasfeeding Journal, 4(15), doi:


Hubungan pengetahuan ibu, 10.1186/1746-4358-4-15
pendidikan ibu, dan dukungan suami
dengan praktek pemberian asi Tohotoa, J., Maycock, B., Hauck,
eksklusif di kelurahan Muktiharjo Y.L., Howat, P., Burns, S., Binns,
Kidul kecamatan Telogosari kota C.W. 2009. Dads make a difference:
Semarang. Jurnal Gizi Universitas an exploratory study of paternal
Muhammadiyah Semarang, 1(1), 1-9 support for breastfeeding in Perth,
Western Australia. International
Sriasih, N.G.K., Suindari, N.N.,
Ariyani, N.W. 2014. Peran dukungan Wattimena, I., Susanti, N.L.,
suami dalam pelaksanaan inisiasi Marsuyanto, Y. 2011. Kekuatan
menyusui dini. Jurnal Skala Husada, psikologis ibu untuk menyusui.
11(1), 86-90. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional, 7(2), 56-62
Stremler, J., Lovera, D. 2011.
Fathers of Texas WIC (women, WHO. 2014. Infant and young child
infants, and children) partisipants. J feeding. Article. Diunduh dari
Hum Lact, 20(4), 417-422. http://www.who.int/mediacentre

Stremler, J., Lovera, D. 2011.


Fathers of Texas WIC (women,
infants, and children) partisipants. J
Hum Lact, 20(4), 417-422.

Sherriff, N., Hall, V., Panton, C.


2014. Engaging and supporting
fathers to promote breast feeding: a
concept analysis. Midwifery, 30(6),
667-677, doi:10.1016/j.midw.

Suryani, D.N., Mularsih, S. 2011.


Hubungan dukungan suami dengan
pelaksanaan inisiasi menyusui dini
pada ibu post-partum di bps kota
Semarang. Jurnal Dinamika
Kebidanan, 1(1). Kode Jurnal:
jpkebidanandd110025.

Somarwain, D. 2014. Peran ayah


dan keberhasilan ibu menyusui
selama enam bulan di posyandu
Matahari RW III kelurahan
Keputran kecamatan Tegalsari
Surabaya. Skripsi. Fakultas
Keperawatan Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya.

20

Anda mungkin juga menyukai