Anda di halaman 1dari 8

Unclear term

1. Cendantron
Ondansetron merupakan obat selektif terhadap reseptor antagonis 5-Hidroksi-Triptamin (5-
HT3) di otak dan mungkin juga pada aferen vagal saluran cerna. Di mana selektif dan kompetitif
untuk mencegah mual dan muntah setelah operasi dan radioterapi. Ondansetron memblok
reseptor di gastrointestinal dan area postrema di CNS (Philip et al., 2002 dalam Damay 2010)
2. Myoviton
Merupakan obat astenia muskular dan neuro muskular. Yang didindikasikan pada
perubahan patologik yang bersifat metabolik pada otot jantung (Damay , 2010)
3. Laju endap darah
Laju endap darah (LED) disebut juga erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau sedimentation
rate (sed rate) atau bezinking-snelheid der erythrocyten (BSE) adalah kecepatan pengendapan
sel-sel eritrosit di dalam tabung berisi darah yang telah diberi antikoagulan dalam waktu satu
jam .Laju endap darah juga didefinisikan sebagai kecepatan pengendapan sel-sel eritrosit dalam
plasma .Hasil pemeriksaan LED digunakan sebagai penanda non spesifik perjalanan penyakit,
khususnya memantau proses inflamasi dan aktivitas penyakit akut. Peningkatan nilai LED
menunjukkan suatu proses inflamasi dalam tubuh seseorang, baik inflamasi akut maupun
kronis, atau adanya kerusakan jaringan(Hartono, 2012)

CUES

ahli gizi diharapkan mampu memberikan asuhan gizi yg tepat serta meyusun
menu makanan NY JP selama rawat jalan sesuai dg kondisi penyakit
PI

1. bagaimana PES dari Ca. Serviks dan faktor resiko ?


a. Patofisiolog
Proses terjadinya kanker serviks sangat erat hubungannya dengan proses
metaplasia. Masuknya mutagen atau bahanbahan yang dapat mengubah perangai
sel secara genetik pada saat fase aktif metaplasia dapat menimbulkan sel-sel yang
berpotensi ganas. Perubahan ini biasanya terjadi di SSK atau daerah transformasi.
Mutagen tersebut berasal dari agen-agen yang ditularkan secara hubungan
seksual dan diduga bahwa human papilloma virus (HPV) memegang peranan
penting. Sel yang mengalami mutasi tersebut dapat berkembang menjadi sel
displastik sehingga terjadi kelainan epitel yang disebut displasia.
Dimulai dari displasia ringan, displasia sedang, displasia berat dan karsinoma
in-situ dan kemudian berkembang menjadi karsinoma invasif. Tingkat displasia dan
karsinoma in-situ dikenal juga sebagai tingkat pra-kanker. Karsinoma serviks timbul
dibatasi antara epitel yang melapisi ektoserviks(portio) dan endoserviks kanalis
serviks yang disebut skuamo kolumnar junction(SCJ). Pada wanita muda SCJ terletak
diluar OUE, sedang pada wanita diatas 35tahun, didalam kanalis serviks.
Tumor dapat tumbuh :
1.Eksofitik. Mulai dari SCJ kearah lumen vagina sebagai massa
proliferatif yang mengalami infeksi sekunder dan nekrosis.
2.Endofitik. Mulai dari SCJ tumbuh kedalam stroma serviks dan
cenderunginfitratif membentuk ulkus
3.Ulseratif. Mulai dari SCJ dan cenderung merusak struktur
jaringanpelvisdengan melibatkan fornices vagina untuk menjadi ulkus yang
luas.Serviks normal secara alami mengalami metaplasi/erosi akibat saling
desak kedua jenis epitel yang melapisinya.
Dengan masuknya mutagen, portio yang errosif (metaplasia skuamos) yan
semula faali berubah menjadipatologik (diplatik-diskariotik) melalui tingkata
NIS-I, II, III dan KISuntuk akhirnya menjadi karsinoma invasive. Sekali
menjadi mikroinvasive.Proses keganasan akan berjalan terus (Maryono, 2011)
b. Etiologi
1. Virus HPV
HPV merupakan faktor inisiator kanker serviks , Onkoprotein E6 dan E7 yang
berasal dari HPV merupakan penyebab terjadinya degenerasi keganasan (Rini ,
2009)
c. Sign symtomp
1. Nyeri kepala
2. Gangguan kesadaran
3. Sesak/batuk berdarah
4. Nyeri perut kanan atas
5. Pembengkakan diarea tertentu
6. Terjadi perdarah di luar masa haid
7. Menstruasi yang abnormal
8. Keputihan yang menetap\
(Rini, 2009)
d. Faktor resiko
- Usia
- Perilaku seksual
Banyak faktor yang disebut-sebut mempengaruhi terjadinya kanker serviks. Telaah pada
berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa golongan wanita yang mulai
melakukan hubungan seksual pada usia kurang dari 20 tahun atau mempunyai pasangan
seksual yang berganti-ganti lebih beresiko untuk menderita kanker serviks
- Jumlah p[atitas lebih banyak lebih beresiko mengalami kanker
Kehamilan dan persalinan yang melebihi dari 3 orang dan jarak kehamilan terlalu
dekat akan meningkatkan kejadian kanker serviks.
- Tingkat pendidikan rendah
- Kontrasepsi
Penggunaan jangka panjang kontrasepsi oral (lebih dari 5 tahun) dapat
meningkatkan resiko relatif 1,53 kali kanker serviks.
- Riwayat kanker serviks
Seseorang yang memiliki riwayat keluarga kanker serviks akan beresiko 2-3x lebih besar
untuk juga mempunyai kanker serviks
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Merokok
Tembakau mengandung bahan-bahan karsinogen baik yang dihisap sebagai
rokok/sigaret atau dikunyah. Asap rokok menghasilkan polycyclic aromatic hydrocarbon
heterocyclic nitrosamines. Pada wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah serviks
56 kali lebih tinggi dibandingkan di dalam serum. Efek langsung bahan-bahan tersebut
pada serviks adalah menurunkan status imun lokal sehingga dapat menjadi kokarsinogen
infeksi virus
- Defisiensi zat gizi
(Rini 2009, dan Maryono 2011)
2. apa saja macam st Ca Serviks beserta sign symptom?
1. NIS 1
Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini
tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear

3. NIS 2
Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan
dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut
1. Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan
hubungan seksual dan setelah menopause

2. Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)

3. Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat,
mengandung darah atau hitam serta berbau busuk

4. NIS 3
Gejala dari kanker serviks stadium lanjut
1. Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan
2. Nyeri panggul, punggung atau tungkai
3. Dari vagina keluar air kemih atau tinja
4. Patah tulang (fraktur).
Gejala lain yang dapat timbul ialah gejala-gejala yang disebabkan oleh metastasis jauh.
Sebelum tingkat akhir (terminal stage), penderita meninggal akibat perdarahan yang eksesif,
kegagalan faal ginjal (CRF=Chronic Renal Failure) akibat infiltrasi tumor ke ureter sebelum
memasuki kadung kemih, yang menyebabkan obstruksi total. Membuat diagnosis karsinoma
serviks uterus yang klinis sudah agak lanjut tidaklah sulit. Yang menjadi masalah ialah
bagaimana mendiagnosis dalam tingkat yang sangat awal, misalnya dalam tingkat pra-
invasif, lebih baik bila mendiagnosisnya dalam tingkatan pra-maligna (displasia/diskariosis
serviks) (Calvagna, 2007 dalam Maryono 2011)

5. Apa tujuan dan efek dari pengobatan kemoterapi ?


a. Tujuan
1. Obat kemoterapi digunakan terutama untuk membunuh sel kanker dan menghambat
perkembangannya.

2. kemoterapi diberikan untuk mengontrol penyakit dalam periode waktu yang lama
walaupun tidak mungkin sembuh.

3. Jika kanker menyebar luas dan dalam fase akhir, kemoterapi digunakan sebagai paliatif
untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik.

4. Kemoterapi secara kombinasi telah digunakan untuk penyakit metastase karena terapi
dengan obat dosis tunggal belum memberikan keuntungan yang memuaskan.(Budiana,
2014)

b. Efek
1. Alopesia
pasien mulai mengalami kerontokan rambut pada rentang waktu ≥2 dan atau ≥3 minggu
Alopesia terjadi karena obat-obat kemoterapi menekan proses mitosis matriks rambut.
Akibatnya, pertumbuhan rambut terganggu dan menghasilkan rambut yang tipis, rapuh dan
mudah putus. Proses ini mulai terjadi 2 sampai 3 minggu setelah kemoterapi diberikan.

2. Mual : rentang waktu terjadinya biasanya 3 hari setelah kemoterapi


3. Muntah : rentang waktu terjadinya biasanya 3 hari setelah kemoterapi
Mual dan muntah dapat terjadi karena obat-obat kemoterapi (atau metabolitnya) dapat
mengaktivasi langsung daerah pemicu kemoreseptor atau pusat muntah. Selain itu, obat-
obat kemoterapi dapat pula merangsang muntah dengan cara merusak sel-sel saluran
cerna.13 Respon mual dan muntah ini mulai muncul segera sampai 3 hari setelah
pemberian kemoterapi.

4. Myalgia
5. Neuropati
6. Rentan infeksi
pasien mulai mengalami gejala-gejala rentan terinfeksi pada rentang waktu segera sampai 3
hari. Kemoterapi mengakibatkan pasien menjadi rentan terinfeksi baik dengan cara
menekan produksi netrofil maupun karena efek sitotoksik langsung yang menyebabkan
kerusakan pada sel-sel yang melapisi saluran cerna. Kerusakan pada saluran cerna dapat
terjadi segera setelah pemberian kemoterapi.

7. Stomatitis
8. Diare
pasien mulai mengalami diare pada rentang waktu segera sampai 3 hari. Pemberian obat-
obat kemoterapi menyebabkan perubahan pada komposisi flora normal usus, sehingga
terjadi gangguan absorpsi yang melibatkan flora normal. Selain itu, terjadi pula kerusakan
pada sel-sel saluran cerna, perubahan pada motilitas usus dan kerusakan pada kriptus.
Semua perubahan ini terjadi segera saat pemberian obat-obat kemoterapi dan
mengakibatkan terjadi diare (Falsel, 2012)

6. Hubungan penyakit pasien dengan status gizi ?


a. Ca serviks dg metastasi ginjal
Pada saat terjadinya pertumbuhan tumor serviks, maka pembesaran tumor juga diikuti oleh
adanya sekresi berbagai sitokin limfangiogenik yang dapat merangsang pertumbuhan aliran
limfatik yang melalui tumor sehingga terjadi suatu limfangiogenesis intratumoral. Sel tumor
selanjutnya akan menginvasi matriks ekstraseluler dan masuk ke dalam pembuluh darah kapiler
limfa. Sel kanker selanjutnya akan mengikuti aliran limfatik baik tunggal atau multipel ke
seluruh tubuh dan bahkan sampai ke otak (Suwiyoga, dkk 2014)

b. Ca serviks , metastasi ginjal , kemo, kakeksia thd status gizi


Kemoterapi berperan dalam terjadinya kakeksia pada penderita kanker,
efek samping yang ditimbulkan yaitu mual muntah berat sehingga pasien
akan mengalami dehidrasi yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan
elektrolit ,dan menurunkan jumlah sel darah dari efek samping tersebut
maka kemungkinan besar pasien kekurangan energi dari makanan. Kondisi
hipermetabolisme karena adanya lesi pad serviks serta cdangan energi dan
protein dalam tubuh digunakan oleh sel kanker sehingga terjadi
malnutrisi/kakeksia. (Aminullah, 2011., Kemenkes 2015)
7. Bgm asuhan gizi yg tepat terkait Ca Serviks ?
1. Assesment
a. Antropometeri
b. Biokimia
c. Fisik klinis
d. Dietary
e. Ekologi
- Pasien pensiunan PNS, tinggal dengan suami, memiliki 2 anak, 1
menikah, 1 kuliah dan tinggal bersama pasien, agam islam
- Masakanan diolah oleh anak yg ke 2
- Riwayat penyakit (Ca Serviks dan metastase ginjal dan mengalami
kakeksia)
- Pasien menjalani kemo 1x tiap 2 minggu

f. Farmakologi
Obat Indikasi IOM
Cedantron Di mana selektif dan Tidak ada IOM
kompetitif untuk mencegah
mual dan muntah setelah
operasi dan radioterapi

Myoviton didindikasikan pada


perubahan patologik yang
bersifat metabolik pada
otot jantung
Enzyplex Digunakan sebagai
obat gangguan asulran
cerna untuk menutrisi
saluran cerna
Metrinidazole Antibiotik yang Tidak ada IOM
Diindikasikan untuk
bakteri anaerob, dan
bakteri penyebab
penyakit kelamin
Ketorolac Obat antiinflamasi
yang diindikasikan
untuk penatalksanaan
penyakit nyeri jangka
pendek
Cisplatin obat kemoterapi yang Tidak ada IOM
digunakan dalam
karena diberikan
pengobatan berbagai jenis
kanker, termasuk secara injeksi
karsinoma, limfoma, dan
sarkoma.

Bleomycin obat kemoterapi yang Tidak ada IOM


digunakan dalam
karena diberikan
pengobatan berbagai jenis
kanker, termasuk secara injeksi
karsinoma, limfoma, dan
sarkoma.

Vinkristin obat kemoterapi yang Tidak ada IOM


digunakan dalam
karena diberikan
pengobatan berbagai jenis
kanker, termasuk secara injeksi
karsinoma, limfoma, dan
sarkoma.

(ISO, 2017)
8. Bagaimana susunan menu yg tepat pada ny jp?

Daftar pustaka

Aminullah. 2011. Pengaruh kombinasi vitamin C dan E dosis tinggi terhadap sistem
hemopoetik penderita kanker leher dan kepala yang mendapat kemoterapi cisplatin

Budiana, I Nyoman. 2014. Peranan Brachytherapy Sebagai Terapi Pada Kanker Serviks
Damay ,K.N. 2010. Perbandingan Efektifitas Ondansetron Dan Metoklopramid Dalam Menekan
Mual Dan MuntahPaska Laparatomi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Faisel, CTW. 2012. Gambaran Efek Samping Kemoterapi Berbasis Antrasiklin Pada Pasien
Kanker Payudara Di Rsud Dokter Soedarso Pontianak.
Hartono, AM. 2012. Uji validitas pemeriksaan laju endap darah metode westegern.

Kemenkes RI. 2011. Pedoman intepretasi data klinik

Maryono , S. 2011. Kanker serviks. Kepaniteraan Klinik Smf Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Uns/Rsud Dr Moewardi S U R A K A R T A

Rini, Mustika L. 2009. Analisis faktor kanker serviks pada wanita usia 30-35.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Suwiyoga, K., dkk. 2014. Deskripsi Histopatologik Kanker Serviks: Aspek Klinik

Anda mungkin juga menyukai