Vitamin b2
Vitamin b2
PRINSIP
Sama seperti metode Manual I, hanya fungsi ditionit diganti sodium hidrosulfit.
Pereaksi
2. Sodium hidrosulfit (Na2S2O4). Memurnikan tinggi disimpan dalam wadah dan tempat
yang aman, terhindar dari cahaya dan udara. Uji keaktifan sebagai berikut: memasukkan
masing-masing 10 ml H2O dan 1 ml larutan riboflavin standar(20µg/ml) kedalam 2 tabung
seperti pada tahap penetapan sampel. Sesudah menambahkan 8 mg Na 2S2O4, seharusnya
ribofalvin seluruhnya tereduksi dalam waktu <5 detik.
3. KmnO4 4 %
4. H2O2 3 %
6. HCL 0,2 N
7. NaOH 40 %
PERALATAN
1. Fluorometer
2. Tabung reaksi
3. Otoklaf
CARA KERJA
Persiapan sampel
a). Padatan atau semi pada yang tidak banyak mengandung senyawa basa.
1. mengambil sejumlah sampel, menambahkan HCl 0,1 N sebanyak, 10 berat kering sampel
sehingga larutan mengandung <0,1 mg riboflavin/ml. Jika sampel tidak segera larut, dispersikan
secara merata dengan pengadukan.
2. memanaskan campuran dlam otoklaf selama 30 menit pada suhu 121-123 ᵒC. Mendinginkan, jika
terbentuk gumpalan, aduk sehingga seluruh partikel terdispersi merata.
4. mencerkan sampai volume tertentu dimana campuran masih mengandung >0,1 µg riboflavin /ml
kemudian dengan kertas saring bebas abu
5. mengambil alikuot filtratyang jernih, kemudian memeriksa adanya protein yang terlarut dengan
cara menambahkan HCl encer setetes demi setetes, jika terbentuk endapan menamabahkan larutan
NaOH sambil diaduk , kemudian lanjutkan sebagai berikut:
5.1 jika tidak terbentuk endapan, maka menambahkan larutan NaOH sambil diaduk sampai pH
larutan 6,8, encerkan sampai volume tertentu sehingga mengandung kurang lebih 0,1 µg
riboflavin/ml. Jika keruh, maka disaring kembali
5.2 jika terbentuk endapan, maka pH larutan diatur sampai endapan yang terjadi maksimum.
Mengencerkan sampai volume tertentu di mana masih mengandung >0,1µg riboflavin/ml, kemudian
saring. Selanjutnya memperlakukan seperti 5.1
b). padatan atau semi padat yang megadung senyawa basa cukup besar.
1. mengatur pH sampel sampai pH 5,0-6,0 dengan menggunakan HCL encer. Menambahkan air
sebanyak 10 kali berat kering sampal sehingga larutan sampel mengandung <0,1 mg riboflavin/ml,
kemudian menambahkan 1,0 ml HCL 10 N untuk setiap 100 ml larutan sampel, memperlakukan
selanjutnya seperti a)
c). Cairan
1. mengatur pH sampel sampai pH 5,0-6,0 dengan menggunakan HCl encer atau larutan NaOH,
memperlakukan selanjutnya seperti b).
Penetapan Sampel
4. Megukur flourensu standar ribovlafin , blanko standar, dan blangko sampel pada
flourometer dengan panjang gelombagng eksitasi 440 nm dan emisi 565 nm. Melakukan
pengukuran berdasarkan urutan berikut:
PERHITUNGAN
Mgriboflavin/ ml larutan sampel akhir =B-C/X-B x 0,10 x 0,001 Nilai B-C/X-B harus ≥ 0,66 dan≤ 1,5.
CATATAN
Hindari seluruh pengerjaan dari cahaya dan usahan pH selalu < 7 (Riboflavin tidak stabil pada pH
diatas 7)
PENDAHULUAN
PRINSIP
Vitamin B2 diekstrak dari makanan dengan hidrolisa asam. Perlakuan dengan papain
dilakukan untuk menghilangkan senyawa pengganggu analiisi berupa protein , sedangkan perlakuan
dengan distase dilakuaka untuk membebaskan vitamin dari bentuk fosfatnya. Filtrat jernih yabg
didapat kemudian dielusi pada kolom HPLC dan vitamin B2 kemudian diukur langsung dengan
flourometer.
PEREAKSI
1. Asam sulfat 0,25 N, mengencerkan 7 ml asam sulfat (BJ 1,84) menjadi 1 liter dengan
akuades
4. Papain 12. 000 E/g. Menyiapkan suatu suspensi yang mengandung 100 mg papapin
per ml
5. Asam trikloro asetat, melarutkan 45 g asam trikloro asetat dalam akuades dan
mengencerkan sampai 100 ml.
7. Laruta pengelusi pH 4,6 Larutan 27,2 g sodium asetat triihidrat (CH 3COONa) dalam
akuades dan mengencerkan samapai 1 Liter. Melarutkan 12 g asam asetat dalam air dan
mengencerka menjadi 1 liter. Mencampurkan kedua larutab tersebut dalam jumlah yag sana
dan mengencaerkan lima kali.
8. Larutan stok riboflavin standar, 30 µg/ml. Timbang 15.0 mg riboflavin dan masukkan
ke dala labu takar 500 ml yang berisi 300 ml akuades hanyat. Menambahkan 40 ml asam
sulfat 0,25 N dan 4 ml asam trikliro asetat 45%. Mengkocok sapai semua ribovlafin larut dan
mengencerkan sampai 500 ml dengan akuades. Menyimpan dalam tempat gelap pada suhu
0-4ᵒ.
9. Larutan kerja riboflavin standar 1,5 µg/ml. Pipet dan masukkan kedalam labu takar
200 ml sebanyak 10 ml larutan stok ribovlafin standar. Mengencerkan sampai tanda tera
dengan akuades.
PERALATAN
1. Otoklaf , dapat menghasilkan uap air bertekanan 15 lb/in 2 atm (pada 121ᵒC)
2. Penangas air. Penangas air bergoyang lebih dianjurkan , suhu 40-45ᵒC dan 50-60ᵒC.
5. Peralatan untuk HPLC. Bagian –bagian yang harus ada antara lain adalah :
3. 3. Kolom logam 12,5 cm x 0,46 cm diamter dalam isi kolom (Packing) merckosorb SI
60 dengan ukuran partikel 10 mikron.
4. “sampel loop”” 60 µ
5. Fluorometer dengan sel yang dapat dialiri sampel, panjang gelombang eksitasu 435
nm, emisi 545 nm
6. Pompa pengatur.
CARA KERJA
2. Menambahkan akuades meggunakan pipet Mohr sampai jumlah air total menjasi 2
g (misalkan sampel mengandung air kurang dari 10 % maka akuades dibutuhkan adalah 2 ml)
9. Meletakkna tabung dalam penangas air bergoyang pada 40-45ᵒ C selama 25 menit.
15. Mengukur tinggi puncak untuk sampel dan standar pada kromattografi
PERHITUNGAN
= 0,3 H/W x H
Catatatn
1. Memerikasa stiap “batch “enzim yang digunakan dengan metode hidrolisa riblovlafin
mono-5-fosfat-Na. Apabila pereaksi ini memberikan nilai blanko, koreksi tinggi puncak
sampel maupun standar.
2. Hindarkan seluruh prosedur kerja dari cahaya ultraviolet langsung. Lakukan analisis
dalam ruang gelap.
NIASIN
Penetapan niasiin ini disasarkan atas reaksi antara niasin dengan sianogen bromida yang
membentuk senyawa piridinum. Senyawa yang terbentuk ini kemudian berubah menjadi senyawa
turunan yang berpasangan dengan amin aromatik membentuk senyawa berwana . pada kondisi
yaang terdapat kepekatan warna senyawa yang terbentuk tersebut sebanding dengan kadar
niasisndan dapat diukur dengan spektrofotometer.
PEREAKSI
7. Pb-nitrat
11. Larutan stok niasin standar , menempatkan 500 mg niasin yang sudah dikeringkan
dengan P2O5 dalam labu takar 500 ml. Menambahan 5 ml H 2SO4 10 N dan larutan kristal
niasin dalam asam ini, kemudian mengencerkan sampai tanda tera dengan air. Larutan
mengandung 1 mg niasin / ml atau 1000 µ g/ml. Jika disimpan pada suhu refrigasi dan
terhindar dari sinar matahari , larutan ini stabil selam 8-12 bulan
12. Larutan kerja niasin . mengencerkanstok niasin standar menjadi 200 ml dengan air.
Larutan ini mengandung 25 µg niasin/ml buat setiap hari akan digunakan.
14. Larutan sianogen bromida 0,5 M. Larutan 53 g CNBr dalam air dan encerkan menjadi
1 dengan air . memperhatikan , karena CNBr sangat beracun!!
Pembuatan dan mengguanakan pereaksi ini harus dilakukan di ruangan asap denagan
menggunakan pompa penghijsap dan pipet yang sesuai jangan dipipet denga mulut!! Simpan
dalam botol gelas berwarna coklat.
15. Larutan sianogen bromida dalam buffer 5%. , melarutka 12,5 g KH 2PO4 dalam 250 ml
larutan stok CNBr 0,5 M. Simpan dalam botol berwarna coklat.
16. HCl 8 N
18. Larutan asam sulfaniat 10 % dalam HCl 0,5 N larutan ini harus ber pH 4,5
(menyesuikan jika perlu dengan NH4OH) dan hampir tidak berwarna.
PERALATAN
1. Otoklaf]spektrofotometer
2. Sentrifus
3. pH-meter
Cara Kerja
Ekstraksi
3. mendinginkan tabung dengan air dingin dan mencuci gelas pengaduk , memasukkan
cucian kedalam tabung , mengencerka menjad 25 ml denga air
4. Mengasuk selama 1 menit dengan menggunakan gels pengaduk. Bilas geas pegaduk
dan sisi tabung dengan H2SO4 0,2 N. Sentrifuse selama 5 menit pada 2000 rpm, dan
membuang supernatan
5. Mencuci endapan dengan 10 ml H2SO4 0,2 N sentrifuse kembali dekantasi sempurna
dan buang supernatan.
7. Jika sampel terlau berwarna maka perlu dihilangkan warnanya dengan cara berikut:
menempatkan supernatan dalam tabung sentrifuse , menambahka 1 g Pd-nitrat dan 1 tetes
fenolftalein . mengaduk sampai warna merah jambu hilang. Sentrifuse selam 5 menit pada
2000 rpm, dekantasu supernatan , memasukkan ke dalam tabung reaksi lain yang berisi 1
teetss fenolftalein . menampbahkan K3PO4 secukupnya sampai larutan berwarna merah
jambu kembbali, kemudian menambahkan tetes demi tetes H 3PO4 20 % secukupnya sampai
pH larutan 4,5 (gunakan pH meter) sentrifuse selam 5 menit pda 2000 rpm