Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Bab V Penutup
5.1.................................................................................................Kesimpulan
...............................................................................................................38
5.2...........................................................................................................Saran
...............................................................................................................39
Daftar Pustaka.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
ke tahun, hal ini tentu saja membuat persaingan pada industri manufaktur
yang baik agar dapat bekerja secara optimal. Untuk menjaga agar kondisi
dan lingkungan. Ketiga hal tersebut dapat berpengaruh antara satu dengan
1
dilakukan evaluasi dan pemeliharaan secara intensif dari peralatan-
misalnya seperti pemeliharaan pada bagian yang tidak terjadi masalah atau
(Blanchard, 1997).
di pulau Jawa walaupun kebun yang dimilikinya relatif lebih kecil bila
kinerja secara teori. Pengukuran ini sangat penting untuk mengetahui area
2
mengevaluasi dan memperbaiki cara yang tepat untuk menjamin
berikut:
1.3. Asumsi
c. Lama penggilingan oleh sebuah mesin OTR dalam satu seri adalah
40 menit.
3
1.4. Manfaat Penelitian
berikut:
sebenarnya.
berikut:
teknik industri.
perusahaan.
4
Adapun manfaat dari penelitian ini bagi perguruan tinggi adalah
sebagai berikut:
terbaik.
5
BAB II
yang produktif, yang dapat tumbuh pada aras yang tinggi, melalui
dan efisien.
6
baru dan terobosan teknologi baru berikut kesesuaian
penerapannya.
maupun ekologis.
7
2.3. Lokasi Perusahaan
dan kurang lebih 36 km kota Batang Jawa Tengah. Batas – batas wilayah
PT Pagilaran yaitu:
sebagian besar dilakukan secara terasering, tetapi juga terdapat pula yang
8
tidak menggunakan terasering. Wilayah perkebunan PT. Pagilaran Batang
kecepatan sedang dan merupakan angin basah. Angin basah ini sesuai
di Pagilaran untuk ditanami kina dan kopi, tetapi pada tahun 1899 tanaman
tersebut diganti dengan teh karena memberikan hasil yang lebih baik yang
dan mendirikan pabrik kembali pada tahun 1924. Pada tahun 1928,
teh. Saat Inggris kalah dari Jepang dalam perang Asia Timur Raya,
9
perkebunan dikuasai oleh Jepang pada tahun 1942-1945. Tanaman
Gadjah Mada melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria No.
Fakultas Pertanian UGM. Oleh karena itu, tanggal 23 Mei dijadikan hari
tanggal 1 Januari 1973. PT. Pagilaran pada tanggal 5 Mei 1977 mendapat
Perusahaan Inti Rakyat (PIR) Lokal Jawa Tengah pada tanggal 21 Januari
10
1985, kemudian PT. Pagilaran melaksanakan surat Instruksi Gubernur
garis dan staf. Dalam struktur yang ada menggambarkan bahwa setiap
jawab secara langsung pada pimpinan dan staf tersebut bertugas memberi
11
laporan, nasihat dan saran dalam bidangnya masing-masing kepada
pimpinan.
pimpinan kebun atau kepala unit. Di unit produksi Pagilaran, kepala unit
12
dikehendaki dari air seduhannya seperti warna, rasa, dan aroma yang baik
dan disukai. Bahan kimia yang terdapat didalam daun teh terdiri dari 4
fenol (pectin, resin, vitamin, dan mineral), subtansi aromatik dan enzim-
enzim.
Sistem pengolahan teh hitam di Pagilaran mengunakan sistem
dengan ukuran partikel yang lebih kecil dengan beberapa tahap proses
Kualitas pucuk teh ditentukan oleh kondisi fisik dan kandungan zat kimia
berkualitas tinggi dengan ciri-ciri bahan dasar daun muda yang utuh, segar
dan berwarna hijau. Pucuk teh diangkut ke pabrik menggunakan truk yang
Penerimaan pucuk yang dilakukan PT. Pagilaran sebanyak dua kali yaitu
16.30 WIB sebanyak 8 truk. Setiba di pabrik pucuk teh ditimbang kembali.
b. Proses Pelayuan
Pelayuan adalah tahap awal yang menjadi dasar dalam pengolahan
teh. Pucuk teh segar akan mengalami perubahan secara kimia dan fisika
13
dalam tahap ini. Pucuk teh akan menjadi layu akibat berkurangnya kadar
air secara bertahap. Proses ini menjadi dasar dari proses penggulungan dan
tersebut tidak akan menetes ketika daun digiling melainkan akan tetap
menempel.
c. Proses Pengulungan, Penggilingan dan Sortasi Basah
Proses penggulungan, penggilingan, dan sortasi basah merupakan
tahapan dalam pengolahan teh hitam yang akan membentuk mutu teh
secara fisik dan kimia. Secara kimia akan terjadi peristiwa bertemunya
dan merupakan dasar terbentuknya mutu dalam (inner quality) teh. Secara
Alat penggulung yang biasa dipakai adalah Open Top Roller (OTR).
Sedangkan untuk mesin Press Cup Roller (PCR) hanya digunakan pada
telah layu untuk memperkecil ukuran partikel sesuai dengan grade yang
hitam orthodox adalah Rotorvane (RV) dan untuk sortasi basah mesinnya
14
jenisjenis mutu bubuk (broken grades) dan jenis mutu halus (small grades)
cara mengisi baki aluminium dengan bubuk teh setebal 6 cm, disusun
diatas troli dengan beberapa rak pada troli tersebut dan ditempatkan dalam
kelembaban tertentu. Setiap troli diberi tanda pengenal dari jenis bubuk
pengeringan maka kadar air dalam teh akan menurun sehingga teh akan
15
Proses pengeringan dilakukan dengan cara menghembuskan udara
panas, PT. Pagilaran menggunakan bahan bakar berupa kayu bakar, batu
bara, maupun BBM. Mesin pengering yang digunakan buatan dari Sri
Lanka dengan merk CCC sebanyak 3 buah dan buatan Bandung dengan
ketebalan. Hal ini berfungsi agar bubuk teh yang masuk dalam mesin
teh pada tray akan berjalan dalam mesin pengering. Setelah ± 25 menit teh
kering akan keluar dengan suhu antara 50-55°C melalui bagian bawah
penampung agar suhu turun mendekati suhu ruangan. Bubuk teh kering ini
dalam perdagangan. Jam kerja untuk proses sortasi kering tebagi menjadi
2 shift yaitu shift I dan shift II. Untuk shift I kerjanya dimulai pada jam
WIB18.00 WIB.
g. Proses Penyimpanan dan Pengemasan
16
Pengemasan merupakan upaya pemberian wadah atau tempat
produk serta menjaga mutu produk agar tidak terjadi kenaikan kadar air
tanaman, yaitu teh, kakao, kopi, kina, dan cengkeh. Fokus dari perkebunan
17
Pagilaran adalah teh. Budidaya teh menjadi penyokong dari industri
pengolahan teh yang juga dijalankan oleh PT. Pagilaran. Untuk proses
dan Samigaluh.
b. Konsultasi
c. Lain-lain
kerja, dan penelitian bagi pelajar, mahasiswa, dan dosen dari berbagai
perguruan tinggi dan instansi, kebun inti dalam proyek pemerintah dan
tanaman perkebunan (teh, kina, kakao, dan kopi), serta agrowisata PT.
Pagilaran.
18
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
19
c. Input yang lebih besar dapat menghasilkan output yang lebih besar
lagi.
kinerja secara teori. Pengukuran ini sangat penting untuk mengetahui area
20
3.4. Cara Perhitungan OEE
performa, dan kualitas hasil olahan mesin. Nilai OEE bisa didapat dari
a. Alvability
OperatingTime
Availability= x 100
Planned Produstion Time
direncanakan.
b. Performance
21
Ideal Runtime
Performance= x 100
Operating Time
c. Quality
terhadap jumlah total produk yang di proses. Jadi rate of quality produk
kinerja secar teori. Pemgukuran ini sangat penting untuk mengetahui area
22
Seperti dijelaskan sebelumnya OEE adalah salah satu out-put dari
23
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
setiap harinya.
24
09/07/2017 10/07/2017 2359 10253 25500 23
10/07/2017 11/07/2017 1849 10126 24400 20
11/07/2017 12/07/2017 1838 9006 21700 19
12/07/2017 13/07/2017 1625 8590 20700 19
13/07/2017 14/07/2017 1800 8173 19950 14
14/07/2017 15/07/2017 1634 7636 18400 16
15/07/2017 16/07/2017 1595 7530 18100 17
16/07/2017 17/07/2017 Maintenance
17/07/2017 18/07/2017 2438 10190 24500 23
18/07/2017 19/07/2017 1701 7460 17950 17
19/07/2017 20/07/2017 1476 7091 17050 16
20/07/2017 21/07/2017 1600 7284 17500 15
21/07/2017 22/07/2017 1617 7593 18300 15
22/07/2017 23/07/2017 1588 7116 17150 17
23/07/2017 24/07/2017 Maintenance
24/07/2017 25/07/2017 1828 8549 20600 19
25/07/2017 26/07/2017 1743 7633 18350 16
26/07/2017 27/07/2017 1452 6885 16550 16
27/07/2017 28/07/2017 1540 7117 17150 14
28/07/2017 29/07/2017 1294 5395 13000 13
29/07/2017 30/07/2017 1518 6661 16050 15
30/07/2017 31/07/2017 Maintenance
31/07/2017 01/08/2017 1571 7614 18300 16
01/08/2017 02/08/2017 1356 5350 18300 12
02/08/2017 03/08/2017 1356 5634 13500 14
03/08/2017 04/08/2017 1221 5242 12600 12
04/08/2017 05/08/2017 1133 4896 11800 12
05/08/2017 06/08/2017 1242 5471 13500 12
06/08/2017 07/08/2017 Maintenance
07/08/2017 08/08/2017 1620 6412 15450 15
08/08/2017 09/08/2017 1226 4897 11800 12
09/08/2017 10/08/2017 1190 4784 11500 12
10/08/2017 11/08/2017 1194 4326 10400 11
11/08/2017 12/08/2017 956 4035 9700 10
12/08/2017 13/08/2017 867 4118 9900 10
13/08/2017 14/08/2017 Maintenance
14/08/2017 15/08/2017 1025 5140 12400 11
15/08/2017 16/08/2017 1136 5110 12300 10
16/08/2017 17/08/2017 1256 5103 12300 10
17/08/2017 18/08/2017 Maintenance
18/08/2017 19/08/2017 789 3370 8100 7
19/08/2017 20/08/2017 649 3138 7550 9
20/08/2017 21/08/2017 Maintenance
21/08/2017 22/08/2017 1614 6157 14800 15
22/08/2017 23/08/2017 1214 4503 10850 12
23/08/2017 24/08/2017 1150 4669 11250 12
24/08/2017 25/08/2017 1228 4763 11450 11
25/08/2017 26/08/2017 1095 4638 11150 11
26/08/2017 27/08/2017 1006 4139 9950 10
27/08/2017 28/08/2017 Maintenance
25
28/08/2017 29/08/2017 1191 4730 11400 12
29/08/2017 30/08/2017 1161 4400 10600 12
30/08/2017 31/08/2017 971 4522 10900 12
31/08/2017 01/09/2017 915 4731 11400 11
26
10/08/2017 480
11/08/2017 440
12/08/2017 400
13/08/2017 400
14/08/2017 Maintenance
15/08/2017 440 440
16/08/2017 400 400
17/08/2017 400 400
18/08/2017 Maintenance
19/08/2017 280 280
20/08/2017 360 360
21/08/2017 Maintenance
22/08/2017 600 600
23/08/2017 480 480
24/08/2017 480 480
25/08/2017 440
26/08/2017 440
27/08/2017 400
28/08/2017 Maintenance
29/08/2017 480
30/08/2017 480
31/08/2017 480
01/09/2017 440
bawah ini:
Tanggal Tanggal Bany Machi Failure and Repair (min) Opera Alvailab
Petik Olah ak ne tion ility
OTR 1
OTR 2
OTR 3
OTR 4
OTR 5
OTR 6
27
2017 017 0 0
06/07/ 07/07/2 80 80
20 4800 3200 66.67%
2017 017 0 0
07/07/ 08/07/2 80
20 4800 4000 83.33%
2017 017 0
08/07/ 09/07/2 84
21 5040 4200 83.33%
2017 017 0
09/07/ 10/07/2 92 92
23 5520 3680 66.67%
2017 017 0 0
10/07/ 11/07/2 80 80
20 4800 3200 66.67%
2017 017 0 0
11/07/ 12/07/2 76 76
19 4560 3040 66.67%
2017 017 0 0
12/07/ 13/07/2 76 76
19 4560 3040 66.67%
2017 017 0 0
13/07/ 14/07/2 56 56
14 3360 2240 66.67%
2017 017 0 0
14/07/ 15/07/2 64 64
16 3840 2560 66.67%
2017 017 0 0
15/07/ 16/07/2 68 68 68
17 4080 2040 50.00%
2017 017 0 0 0
16/07/ 17/07/2
Maintenance 0.00%
2017 017
17/07/ 18/07/2 92 92 92
23 5520 2760 50.00%
2017 017 0 0 0
18/07/ 19/07/2 68 68
17 4080 2720 66.67%
2017 017 0 0
19/07/ 20/07/2 64 64
16 3840 80 2480 64.58%
2017 017 0 0
20/07/ 21/07/2 60 60
15 3600 2400 66.67%
2017 017 0 0
21/07/ 22/07/2 60 60
15 3600 2400 66.67%
2017 017 0 0
22/07/ 23/07/2 68 68
17 4080 2720 66.67%
2017 017 0 0
23/07/ 24/07/2
Maintenance 0.00%
2017 017
24/07/ 25/07/2 76 76
19 4560 3040 66.67%
2017 017 0 0
25/07/ 26/07/2 64
16 3840 3200 83.33%
2017 017 0
26/07/ 27/07/2 64 40
16 3840 2800 72.92%
2017 017 0 0
27/07/ 28/07/2 56 16
14 3360 2640 78.57%
2017 017 0 0
28/07/ 29/07/2 52
13 3120 2600 83.33%
2017 017 0
29/07/ 30/07/2 60
15 3600 3000 83.33%
2017 017 0
30/07/ 31/07/2
Maintenance 0.00%
2017 017
31/07/ 01/08/2 16 3840 64 40 48 2320 60.42%
28
2017 017 0 0 0
01/08/ 02/08/2 48
12 2880 2400 83.33%
2017 017 0
02/08/ 03/08/2 56
14 3360 2800 83.33%
2017 017 0
03/08/ 04/08/2 48
12 2880 2400 83.33%
2017 017 0
04/08/ 05/08/2 48 40
12 2880 2000 69.44%
2017 017 0 0
05/08/ 06/08/2 48 48
12 2880 1920 66.67%
2017 017 0 0
06/08/ 07/08/2
Maintenance 0.00%
2017 017
07/08/ 08/08/2 60
15 3600 3000 83.33%
2017 017 0
08/08/ 09/08/2 48
12 2880 2400 83.33%
2017 017 0
09/08/ 10/08/2 48
12 2880 2400 83.33%
2017 017 0
10/08/ 11/08/2 44
11 2640 2200 83.33%
2017 017 0
11/08/ 12/08/2 40
10 2400 2000 83.33%
2017 017 0
12/08/ 13/08/2 40
10 2400 2000 83.33%
2017 017 0
13/08/ 14/08/2
Maintenance 0.00%
2017 017
14/08/ 15/08/2 44 44
11 2640 1760 66.67%
2017 017 0 0
15/08/ 16/08/2 40 40
10 2400 1600 66.67%
2017 017 0 0
16/08/ 17/08/2 40 40
10 2400 1600 66.67%
2017 017 0 0
17/08/ 18/08/2
Maintenance 0.00%
2017 017
18/08/ 19/08/2 28 28
7 1680 1120 66.67%
2017 017 0 0
19/08/ 20/08/2 36 36
9 2160 1440 66.67%
2017 017 0 0
20/08/ 21/08/2
Maintenance 0.00%
2017 017
21/08/ 22/08/2 60 60
15 3600 2400 66.67%
2017 017 0 0
22/08/ 23/08/2 48 48
12 2880 1920 66.67%
2017 017 0 0
23/08/ 24/08/2 48 48
12 2880 1920 66.67%
2017 017 0 0
24/08/ 25/08/2 44
11 2640 2200 83.33%
2017 017 0
25/08/ 26/08/2 44
11 2640 2200 83.33%
2017 017 0
26/08/ 27/08/2 10 2400 40 2000 83.33%
29
2017 017 0
27/08/ 28/08/2
Maintenance 0.00%
2017 017
28/08/ 29/08/2 48
12 2880 2400 83.33%
2017 017 0
29/08/ 30/08/2 48
12 2880 2400 83.33%
2017 017 0
30/08/ 31/08/2 48
12 2880 2400 83.33%
2017 017 0
31/08/ 01/09/2 44
11 2640 2200 83.33%
2017 017 0
Pada teh periode petik 1 Juli 2017 terdapat informasi bahwa pada
keesokkan harinya ada sebanyak 12 seri, hal ini berarti untuk mengolah
teh yang dipetik tanggal 1 Juli 2017 terdapat 12 kali proses produksi.
Lama pengoperasian mesin OTR dalam satu hari selama 40 menit. Pada
tabel tersebut kita bisa melihat banyak seri setiap hari tidaklah sama, hal
ini dikarenakan pasokan teh yang diterima pabrik setiap hari tidaklah
sama.
Pada teh periode petik 1 Juli 2017 terdapat informasi bahwa pada
keesokkan harinya ada 2880 menit waktu bekerja mesin, hasil ini didapat
dari lama pengoperasian mesin OTR dalam satu hari yakni 480 menit
Pada teh periode petik 1 Juli 2017 terdapat informasi bahwa pada
keesokkan harinya ada 2400 menit waktu operasi mesin, hasil ini didapat
30
Setelah mengetahui nilai waktu bekerja mesin dan waktu operasi
operation time
Alvaibility Ratio= x 100
machine working time
bawah ini:
31
28/07/2017 29/07/2017 2600 13000 22750 57.14%
29/07/2017 30/07/2017 3000 16050 26250 61.14%
30/07/2017 31/07/2017 Maintenance 0.00%
31/07/2017 01/08/2017 2320 18300 20300 90.15%
01/08/2017 02/08/2017 2400 18300 21000 87.14%
02/08/2017 03/08/2017 2800 13500 24500 55.10%
03/08/2017 04/08/2017 2400 12600 21000 60.00%
04/08/2017 05/08/2017 2000 11800 17500 67.43%
05/08/2017 06/08/2017 1920 13500 16800 80.36%
06/08/2017 07/08/2017 Maintenance 0.00%
07/08/2017 08/08/2017 3000 15450 26250 58.86%
08/08/2017 09/08/2017 2400 11800 21000 56.19%
09/08/2017 10/08/2017 2400 11500 21000 54.76%
10/08/2017 11/08/2017 2200 10400 19250 54.03%
11/08/2017 12/08/2017 2000 9700 17500 55.43%
12/08/2017 13/08/2017 2000 9900 17500 56.57%
13/08/2017 14/08/2017 Maintenance 0.00%
14/08/2017 15/08/2017 1760 12400 15400 80.52%
15/08/2017 16/08/2017 1600 12300 14000 87.86%
16/08/2017 17/08/2017 1600 12300 14000 87.86%
17/08/2017 18/08/2017 Maintenance 0.00%
18/08/2017 19/08/2017 1120 8100 9800 82.65%
19/08/2017 20/08/2017 1440 7550 12600 59.92%
20/08/2017 21/08/2017 Maintenance 0.00%
21/08/2017 22/08/2017 2400 14800 21000 70.48%
22/08/2017 23/08/2017 1920 10850 16800 64.58%
23/08/2017 24/08/2017 1920 11250 16800 66.96%
24/08/2017 25/08/2017 2200 11450 19250 59.48%
25/08/2017 26/08/2017 2200 11150 19250 57.92%
26/08/2017 27/08/2017 2000 9950 17500 56.86%
27/08/2017 28/08/2017 Maintenance 0.00%
28/08/2017 29/08/2017 2400 11400 21000 54.29%
29/08/2017 30/08/2017 2400 10600 21000 50.48%
30/08/2017 31/08/2017 2400 10900 21000 51.90%
31/08/2017 01/09/2017 2200 11400 19250 59.22%
Pada teh periode petik 1 Juli 2017 terdapat informasi bahwa pada
Selain itu dikeahui pula bahwa kuantitas pucuk layu yang diolah pada hari
hari itu diperlukan data lainnya yakni kuantitas ideal produksi hari itu.
32
Pada teh periode petik1 Juli 2017 dapat diketahui bahwa kuantitas ideal
minimal pucuk layu hari itu adalah 21.000 Kg hari itu. Jumlah itu di dapat
dari banyaknya mesin OTR beroperasi pada hari itu lalu dikalikan dengan
kapasitas ideal mesin OTR dalam satu seri, yakni sebanyak 350 Kg.
Bila kuantitas input pucuk layu yang diolah hari itu oleh mesin
OTR berjumlah melebihi kuantitas ideal minimal input pucuk layu, hal itu
33
Pada penelitian di PT. Pagilaran menggunakan pendekatan OEE
bubuk I. Perhitungan kualitas hasil olahan mesin OTR dapat dilihat pada
34
31/07/2017 01/08/2017 1571 7614 1447 100.00%
01/08/2017 02/08/2017 1356 5350 1017 100.00%
02/08/2017 03/08/2017 1356 5634 1070 100.00%
03/08/2017 04/08/2017 1221 5242 996 100.00%
04/08/2017 05/08/2017 1133 4896 930 100.00%
05/08/2017 06/08/2017 1242 5471 1039 100.00%
06/08/2017 07/08/2017 Maintenance 0.00%
07/08/2017 08/08/2017 1620 6412 1218 100.00%
08/08/2017 09/08/2017 1226 4897 930 100.00%
09/08/2017 10/08/2017 1190 4784 909 100.00%
10/08/2017 11/08/2017 1194 4326 822 100.00%
11/08/2017 12/08/2017 956 4035 767 100.00%
12/08/2017 13/08/2017 867 4118 782 100.00%
13/08/2017 14/08/2017 Maintenance 0.00%
14/08/2017 15/08/2017 1025 5140 977 100.00%
15/08/2017 16/08/2017 1136 5110 971 100.00%
16/08/2017 17/08/2017 1256 5103 970 100.00%
17/08/2017 18/08/2017 Maintenance 0.00%
18/08/2017 19/08/2017 789 3370 640 100.00%
19/08/2017 20/08/2017 649 3138 596 100.00%
20/08/2017 21/08/2017 Maintenance 0.00%
21/08/2017 22/08/2017 1614 6157 1170 100.00%
22/08/2017 23/08/2017 1214 4503 856 100.00%
23/08/2017 24/08/2017 1150 4669 887 100.00%
24/08/2017 25/08/2017 1228 4763 905 100.00%
25/08/2017 26/08/2017 1095 4638 881 100.00%
26/08/2017 27/08/2017 1006 4139 786 100.00%
27/08/2017 28/08/2017 Maintenance 0.00%
28/08/2017 29/08/2017 1191 4730 899 100.00%
29/08/2017 30/08/2017 1161 4400 836 100.00%
30/08/2017 31/08/2017 971 4522 859 100.00%
31/08/2017 01/09/2017 915 4731 899 100.00%
Pada teh periode petik 1 Juli 2017 terdapat informasi bahwa pada
bubuk I. Hal ini berarti kualitas hasil olahan mesin OTR pada hari itu telah
melewati ambang batas 19% dari total teh kering hari itu. Sehingga dapat
dinyatakan kualitas hasil olahan mesin OTR pada hari itu telah 100%.
mengetahui kualitas olahan mesin OTR pada hari itu dipergunakan rumus:
35
kuantitas produksi bubuk I
Quality Ratio= x 100
kuantitas ideal produk bubuk I
36
07/08/2017 08/08/2017 83.33% 58.86% 100.00% 49.05%
08/08/2017 09/08/2017 83.33% 56.19% 100.00% 46.83%
09/08/2017 10/08/2017 83.33% 54.76% 100.00% 45.63%
10/08/2017 11/08/2017 83.33% 54.03% 100.00% 45.02%
11/08/2017 12/08/2017 83.33% 55.43% 100.00% 46.19%
12/08/2017 13/08/2017 83.33% 56.57% 100.00% 47.14%
13/08/2017 14/08/2017 Maintenance 0.00%
14/08/2017 15/08/2017 66.67% 80.52% 100.00% 53.68%
15/08/2017 16/08/2017 66.67% 87.86% 100.00% 58.57%
16/08/2017 17/08/2017 66.67% 87.86% 100.00% 58.57%
17/08/2017 18/08/2017 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
18/08/2017 19/08/2017 66.67% 82.65% 100.00% 55.10%
19/08/2017 20/08/2017 66.67% 59.92% 100.00% 39.95%
20/08/2017 21/08/2017 Maintenance 0.00%
21/08/2017 22/08/2017 66.67% 70.48% 100.00% 46.98%
22/08/2017 23/08/2017 66.67% 64.58% 100.00% 43.06%
23/08/2017 24/08/2017 66.67% 66.96% 100.00% 44.64%
24/08/2017 25/08/2017 83.33% 59.48% 100.00% 49.57%
25/08/2017 26/08/2017 83.33% 57.92% 100.00% 48.27%
26/08/2017 27/08/2017 83.33% 56.86% 100.00% 47.38%
27/08/2017 28/08/2017 Maintenance 0.00%
28/08/2017 29/08/2017 83.33% 54.29% 100.00% 45.24%
29/08/2017 30/08/2017 83.33% 50.48% 100.00% 42.06%
30/08/2017 31/08/2017 83.33% 51.90% 100.00% 43.25%
31/08/2017 01/09/2017 83.33% 59.22% 100.00% 49.35%
OEE untuk bulan Juli dan Agustus pada tahun 2017 adalah sebesar 54,14% dan
47,02%. Kedua Nilai tersebut masih jauh dari nilai standar ideal OEE yaitu 84%
(Japan Institute of Plant Maintenance for Performance Ratio). Faktor yang paling
berpengaruh tehadap hasil ini adalah nilai alvaibilitas mesin serta peformansi
mesin. Sedangkan nilai kualitas hasil olahan mesin OTR sudah cenderung baik
dan tepat.
37
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
adalah:
dan Agustus 2017 adalah 54,14% dan 47,02%. Kedua nilai OEE ini
selalu ada sebuah mesin yang rusak dari 6 mesin yang digunakan.
Kg.
38
f. Persentase nilai performancy terbesar yaitu 54,03% dengan olahan
19.250 Kg.
5.2. Saran
39
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Edisi revisi.
Lembaga penerbit fakultas ekonomi Universitas Indonesia. Depok
Blanchard, S. Benjamin. 1997, An Enhanced Approach for Implementing Total
Productive Maintenance in The Manufacturing Environment, Journal of
Quality in Maintenance Engineering, Vol 3.
Fadillah, Rizki. 2009. Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE)
sebagai Dasar Optimisasi Produksi. Studi Kasus pada PT Sweet Candy
Indoesia. IPB. Bogor.
Triwrdani, Dinda Hesti. 2013, Analisis Overall Equipment Effectiveness (OEE)
dalam Mminimalisasi Six Big Losses pada Mesin Produksi Dual Filters
DD07.
Nakajima, Seiichi. 1988. Introduction to Total Productive Maintenance, 1ST
Edition, Productivity Inc, Cambridge