1
makin besar maka pemisahan secara distilasi akan berlangsung makin baik yaitu hasil
yang diperoleh semakin murni. (Ibrahim. 2013)
Distilasi digunakan untuk menarik senyawa organik yang titik di-dihnya
dibawah 250 0C. Pendestilasian senyawa dengan titik didih tinggi dikhawatirkan
akan merusak senyawa yangakan didistilasi, akibatnya terjadi oksidasi dan
dekomposisi. (Ibrahim. 2013)
Pada distilasi senyawa, yang akan diambil adalah komponen yang
diinginkan, didihkan, dan uapnya dilewatkan melalui suatu pendingin, sehingga
mencair kembali. Proses pendidihan erat hubungannya dengan kehadiran udara di
permukaan suatu cairan yang dipanaskan, maka pendidihan akan terjadi pada suhu
dimana tekanan uap dan cairan yang akan didistilasi sama dengan tekanan uap di
permukaan. Takanan udara di permukaan terjadi oleh adanya udara di atmosfer. Bila
pendidihan terjadi pada 760 mmHg maka pendidihan ini disebut pendidihan normal
dan titik didihnya disebut titik didih normal. (Ibrahim. 2013)
Teori dasar distilasi yaitu perpindahan panas ke cairan yang sedang mendidih
memegang peranan yang penting pada proses evaporasi dan distilasi atau juga pada
proses biologi dan proses kimia lain seperti proses petrolum, pengendalian
temperatur suatu reaksi kimia, evaporasi suatu bahan pangan dan sebagainya. Cairan
yang sedang didihkan biasanya ditampung dalam bejana dengan panas yang berasal
dari pipa–pipa pemanasyang horisontal atau vertikal. Pipa dan plat–plat tersebut
denga listrik, dengan cairan panas atau uap panas pada sisi yang lain. (Soebagio.
2003)
Perbedaan sifat campuran suatu fase dengan campuran dua fase dapat
dibedakan secara jelas jika suatu cairan menguap terutama dalam keadaan mendidih.
Sebagai contoh adalah cairan murni didalam suatu tempat yang tertutup. Pada suhu
tertentu molekul–molekul cairan tersebut memiliki energi tertentu dan bergerak
bebas secara tetap dengan kecepatan tertentu. Tetapi setiap molekul dalam cairan
hanya bergerak pada jarak pendek sebelum dipengaruhi oleh molekul–molekul lain,
sehingga arah geraknya diubah.
Unit operasi ditilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan
komponen–komponen yang terdapat dalam suatu larutan atau campuran dan
tergantung pada distribusi komponen–komponen tersebut antara fase uap dan fase
cair. Semua komponen tersebut dalam fase cairan dan fase uap. Fase uap terbentuk
dari fase cair yang melalui penguapan titik didihnya. Lalu fase uap ini akan
2
didinginkan kembali sehingga menjadi fase cair kembali. Syarat utama dalam operasi
pemisahan komponen–komponen dengan cara distilasi adalah komposisi uap harus
berbeda dari komponen cairan dengan terjadi keseimbangan larutan–larutan, dengan
komponen–komponennya cukup dapat menguap. (Soebagio. 2003)
Percobaan 1
NaCl Padat
3
Reaksi : NaCl (s) + H2O (l) NaCl (aq)
Distilat 10 mL
Distilat
Larutan NaCl
4
Percobaan 2
Distilat 10 mL
Distilat
Air Laut
5
VIII. Hasil Percobaan :
1. Percobaan 1
Nama T0 T1 T2 Hasil
Larutan (Suhu (Suhu Saat (Suhu Tetesan Percobaan
Awal) Mendidih) Pertama/Suhu
Konstan)
Larutan Distilat murni
310C 90 0C 100 0C
NaCl
2. Percobaan 2
Nama T0 T1 T2 Hasil
Larutan (Suhu (Suhu Saat (Suhu Tetesan Percobaan
Awal) Mendidih) Pertama/Suhu
Konstan)
6
a) Proses Distilasi Air Laut
Sebelum Reaksi : Air Laut 100 mL dengan warna keruh
Sesudah Reaksi : Distilat 10 mL
b) Proses Pengujian Distilat dengan larutan AgNO3
Sebelum Reaksi : Distilat 10 mL
Sesudah Reaksi : Distilat 10 ml murni dengan warna distilat tidak
berwarna (jernih) tanpa endapan
c) Proses Pengujian Larutan NaCl dengan larutan AgNO3
Sebelum Reaksi : Air laut dengan warna keruh
Sesudah Reaksi : Terdapat Endapan AgCl berwarna putih
I. Analisis Data
Percobaan pertama adalah proses distilasi Larutan NaCl yang diawali dengan
pembuatan larutan NaCl dari 1 gram NaCl padat yang kemudian ditambah dengan
aquades 100 mL. Sehingga dapat kita nyatakan dalam bentuk reaksi kimia yaitu :
NaCl(s) + H2O(l) NaCl(aq)
Kemudian setelah dihasilkan larutan NaCl sebanyak 100 mL dengan suhu awal
T0 sebesar 310C, pada saat proses distilasi dari 100 mL larutan NaCl dihasilkan
Distilat 10 mL dengan T1 yaitu pada saat larutan mendidih sebesar 90˚C dan T2 yaitu
pada tetesan pertama distilat sebesar 100˚C. Pada saat proses distilasi berlangsung
reaksi yang terjadi adalah : NaCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
Lalu, hasil proses distilasi berupa distilat diuji dengan ditetesi AgNO3 0,1 M
dengan tujuan untuk menguji tingkat kemurnian distilat yang dihasilkan apakah murni
atau masih mengandung garam. Dari percobaan yang telah dilakukan maka yang
dihasilkan adalah distilat murni karena saat pengujian dengan larutan AgNO3 0,1 M
hasilnya adalah tidak terdapat endapan. Maka dapat dinyatakan dalam bentuk reaksi
kimia berupa : AgNO3(aq) + H2O(l) AgNO3(aq)
Dan untuk membandingkan dengan distilat yang dihasilkan maka larutan NaCl juga
diuji dengan larutan AgNO3 dan dihasilkan endapan AgCl berwarna putih. Jika
dinyatakan dalam bentuk reaksi adalah
NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
7
Percobaan kedua yaitu proses distilasi air laut dengan suhu awal T0 sebesar 310C,
pada saat proses distilasi dari 100 mL air laut dihasilkan Distilat 10 mL dengan T1
yaitu pada saat larutan mendidih sebesar 80˚C dan T2 yaitu pada tetesan pertama
distilat sebesar 100˚C.
Kemudian hasil proses distilasi adalah berupa distilat yang diuji dengan ditetesi
AgNO3 0,1 M dengan tujuan untuk menguji tingkat kemurnian distilat yang dihasilkan
apakah murni atau masih mengandung garam. Dari percobaan yang telah dilakukan
maka yang dihasilkan adalah distilat murni karena saat pengujian dengan larutan
AgNO3 0,1 M hasilnya adalah tidak terdapat endapan. Dan untuk membandingkan
dengan distilat yang dihasilkan maka larutan NaCl juga diuji dengan larutan AgNO3
dan dihasilkan endapan AgCl berwarna putih.
IX. Pembahasan
8
sebesar 90˚C dan T2 yaitu pada tetesan pertama distilat sebesar 100˚C. Suhu saat
mendidih atau T1 tidak mencapai 100˚C karena tidak pas berada diatas permukaan air
laut sehingga tekanan tidak mencapai 1 atm sehingga hal ini juga akan mempengaruhi
titik didih oleh karena itu titik didih larutan berada di bawah suhu 100˚C.
Dan pada Air laut diperoleh T1 yaitu pada saat larutan mendidih sebesar 80˚C
dan T2 yaitu pada tetesan pertama distilat sebesar 100˚C.
Dalam percobaan ini titik didih larutan NaCl maupun air laut lebih tinggi
daripada titik didih air. Sehingga ketika dipanaskan dengan alat pemanas akan
menghasilkan uap yang selanjutnya didinginkan dengan alat pendingin atau kondensor
sehingga uap berupah wujud menjadi air sehingga menghasilkan distilat yang
dihasilkan berupa air murni jernih tidak berwarna. Selanjutnya membandingkan
larutan NaCl murni dengan hasil distilasi dengan cara masing-masing ditetesi larutan
AgNO3. Sebelum ditambahkan AgNO3 larutan NaCl dan distilat berupa larutan jernih
tak berwarna, dan setelah ditambahkan AgNO3 larutan NaCl terdapat endapan AgCl
berwarna putih. Sedangkan pada distilat tetap jernih tanpa endapan. Fungsi AgNO3
pada percobaan ini adalah sebagai indikator untuk mengetahui apakah destilat yang
dihasilkan adalah distilat murni atau masih mengandung garam.
X. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Percobaan 1
Hasil distilasi larutan NaCl adalah distilat murni
Distilat murni saat diuji dengan larutan AgNO3 tetap jernih tidak berwarna dan
tidak terdapat endapan,
Larutan NaCl saat diuji dengan larutan AgNO3 akan menghasilkan endapan
AgCl berwarna putih.
Percobaan 2
9
XI. Pertanyaan
1. Apa sebabnya aliran di dalam pendingin dibuat berlawanan arah dengan aliran
distilat ?
Jawab :
Karena jika dialirkan searah dengan aliran distilat maka air akan dialirkan melalui
lubang kondensor bagian atas. Sedangkan lubang kondensor bagian atas terletak di
dekat labu distilasi yang dipanaskan (api), hal itu akan menyebabkan air yang mengalir
menjadi panas sedangkan air dalam hal ini berfungsi sebagai pendingin. Selain itu jika
air dialirkan dari lubang kondensor bagian atas maka air tidak dapat benar-benar
memenuhi bagian kondensor.
Mengetahui
(……………………………………………) (………………………………………..)
10
11
LAMPIRAN
Gambar 1 Gambar 2
Pemasangan kondensor Rangkaian Alat proses distilasi
Gambar 3 Gambar 4
Kondensor aliran air terus mengalir Kompor dinyalakan
12
Gambar 5 Gambar 6
Saat Larutan NaCl mendidih Tetesan pertam Distilat yang dihasilkan
Gambar 7 Gambar 8
Distilat yang dihasilkan Membandingkan Larutan NaCl dan
Distilat setelah diuji AgNO3
Gambar 9
Membandingkan Air laut dan Distilat setelah di uji AgNO3
13