Anda di halaman 1dari 11

3/10/2018

AGORAFOBIA
Kaplan and Sadock's synopsis of psychiaty 10th

Zulvikar Umasangadji

dr. A. Fitrikasari, Sp.KJ(K)

IKHTISAR
• Agoraphobia : ketakutan atau kecemasan terhadap tempat-tempat yang
mungkin sulit untuk meloloskan diri.
• Merupakan fobia yang paling membuat tidak berdaya karena dapat secara
signifikan mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi pada
pekerjaan dan situasi sosial di luar rumah.
• Di Amerika Serikat, sebagian besar peneliti gangguan panik percaya bahwa
agorafobia hampir selalu berkembang sebagai komplikasi pada pasien
dengan gangguan panik.
• Artinya, takut akan mengalami serangan panik di tempat umum yang
mungkin sulit untuk melarikan diri diduga menyebabkan agorafobia.
• Meskipun agorafobia sering berdampingan dengan gangguan panik, DSM V
mengklasifikasikan agorafobia sebagai kondisi terpisah yang mungkin atau
mungkin tidak berkomorbid dengan gangguan panik.
ZULVIKAR UMASANGADJI

1
3/10/2018

SEJARAH
• Istilah agorafobia diciptakan pada tahun 1871 untuk menggambarkan
kondisi pasien yang takut berjalan sendiri ke tempat umum.
• Berasal dari bahasa Yunani, agora dan phobos, yang berarti “takut
akan pasar”

ZULVIKAR UMASANGADJI

EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi agorafobia agak kontroversial, bervariasi 2-6% di seluruh
penelitian.
• Menurut DSM-V, orang usia >65 tahun memiliki tingkat prevalensi
0,4%, namun ini mungkin perkiraan yang rendah
• Meskipun studi tentang agorafobia dalam setting psikiatri dilaporkan
setidaknya ¾ dari pasien agorafobia memiliki gangguan panik juga,
studi tentang agorafobia pada sampel masyarakat menemukan
bahwa ½ pasien memiliki agorafobia tanpa gangguan panik.
• Dalam banyak kasus, onset Agorafobia diikuti peristiwa traumatis.

ZULVIKAR UMASANGADJI

2
3/10/2018

DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIS


• Pasien secara kaku menghindari situasi yang dalam situasi tersebut
sulit untuk didapatkan bantuan.
• Mereka lebih memilih ditemani anggota keluarga atau teman di jalan
yang ramai, toko yg ramai, ruangan tertutupserta kendaraan tertutup.
• Pasien yang mengalami gangguan parah menollak meninggalkan
rumah.

ZULVIKAR UMASANGADJI

DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIS


• Kriteria Diagnostik berdasarkan DSM V :
A. Takut atau cemas sekitar dua (atau lebih) dari situasi berikut :
1. Menggunakan transportasi umum (mis, mobil, bis, kereta, kapal, pesawat)
2. Berada di tempat terbuka (mis, tempat parkir, pasar, jembatan)
3. Berada di ruang tertutup (mis, toko, bioskop, theater)
4. Berdiri di jalur atau keramaian.
5. Berada di luar rumah sendiri.
B. Pasien takut atau menghindari situasi ini karena berpikir bahwa sulit
untuk menyelamatkan diri atau tidak dapat minta tolong di saat
gejala panik muncul atau gejala ketidakmampuan lain atau
memalukan terjadi (mis, takut ketinggian pada orang dewasa, takut
tidak dapat mengontrol buang air kecil)
ZULVIKAR UMASANGADJI

3
3/10/2018

DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIS


• Kriteria Diagnostik berdasarkan DSM V :
C. Agorafobia selalu dipicu ketakutan dan ansietas.
D. Situasi agorafobia secara aktif dihindari, membutuhkan kehadiran teman
atau akan menimbulkan ketakutan atau ansietas berat.
E. Ketakutan atau kecemasan tidak sesuai dengan bahaya yang sebenarnya
ditimbulkan oleh situasi agorafobik dan konteks sosiokultural.
F. Ketakutan, kecemasan, atau penghindaran menetap, selama 6 bulan
atau lebih.
G. Ketakutan, kecemasan, atau penghindaran menyebabkan gangguan atau
penurunan signifikan secara klinis di area kerja sosial, pekerjaan, atau
bidang penting lainnya
ZULVIKAR UMASANGADJI

DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIS


• Kriteria Diagnostik berdasarkan DSM V :
H. Jika kondisi lain (mis, penyakit inflamasi usus, parkinson) terjadi,
ketakutan, kecemasan, dan penghindaran akan bertambah.
I. Ketakutan, kecemasan, dan penghindaran tidak lebih baik
dijelaskan dengan gejala gangguan mental lain- contoh , gejalanya
tidak sesuai dengan fobia spesifik, tipe situasional; tidak sesuai
hanya dengan situasi sosial (seperti pada gangguan ansietas sosial);
dan tidak sesuai dengan obsesi (seperti pada gangguan obsesif
kompulsif), cacat yang dirasakan atau kekurangan dalam
penampilan fisik (seperti pada gangguan dismorfik tubuh),
pengingat akan kejadian traumatis (seperti pada gangguan stres
post traumatik), atau ketakutan untuk berpisah (seperti pada
gangguan kecemasan pemisahan)
ZULVIKAR UMASANGADJI

4
3/10/2018

DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIS...


Ny. W usia 33 tahun, menikah. Datang ke klinik ansietas melaporkan
bahwa pasien merasa mengalami serangan jantung ketika dia keluar
rumah. Penyakitnya dimulai 8 tahun lalu ketika mengikuti kelas yoga,
saat tiba-tiba merasakan peningkatan dramatis detak jantung, rasa
nyeri tertusuk pada dadanya, dan sulit bernapas. Mulai keringat,
gemerar, dan merasa pusing. Pasien dibawa ke IGD, diperiksa EKG,
tidak ditemukan adanya kelainan. Setelah beberapa bulan kemudian,
Pasien mengalami serangan yang sama 15-30 menit sekitar 4 kali
sebulan. Pasien sering berobat setiap episode, dan selalu tidak
didapatkan kelainan medis. Setelah mengalami beberapa kali
serangan,pasien menjadi khawatir mengalami serangan ketika jauh
dari rumah dan tidak mau meninggalkan rumahnya kecuali sangan
penting, dengan membawa handphone atau ditemani seseorang.
ZULVIKAR UMASANGADJI

DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIS...


Pasien kemudian menghindari keramaian seperi mall, bioskop, dan
bank, dimana jalur meloloskan diri kadang diblokir. Gejalanya dan
penghindaran mendominasi hidupnya, meskipun pasien sadar bahwa
itu tidak masuk akal dan berlebihan. Dia mengalami depresi ringan dan
gelisah dan sulit tidur.

ZULVIKAR UMASANGADJI

5
3/10/2018

DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding Agorafobia termasuk semua gangguan medis yang
dapat menyebabkan cemas atau depresi. Diferensial diagnosis
psikiatrik termasuk gangguan depresi berat, skizofrenia, gangguan
kepribadian paranoid, gangguan kepribadian menghindar, dan
gangguan kepribadian dependen.

ZULVIKAR UMASANGADJI

PERJALANAN DAN PROGNOSIS


• Sebagian besar kasus agorafobia disebabkan oleh gangguan panik.
• Bila gangguan panik diobati, agorafobia akan membaik seiring
berjalannya waktu.
• Untuk pengurangan yang cepat dan lengkap, behavior terapi sering
menjadi indikasi.
• Agorafobia tanpa riwayat gangguan panik sering tidak dapat
disembuhkan dan kronik.
• Gangguan depresi dan ketergantungan alkohol sering mempersulit
perjalanan pernyakitnya.

ZULVIKAR UMASANGADJI

6
3/10/2018

TERAPI
• BENZODIAZEPINE
• Memiliki onset aksi paling cepat melawan panik.
• Beberapa pasien menggunakannya saat dibutuhkan ketika
menghadapi stimulus fobia.
• Alprazolam (Xanax) dan Lorazepam (Ativan) adalah yang paling
digunakan. Clonazepam (Klonopin) juga efektif.
• ES paling sering : pusing ringan dan sedasi.
• Tidak boleh digunakan bersamaan dengan alkohol karena akan
meningkatkan efeknya.

ZULVIKAR UMASANGADJI

TERAPI
• SSRI
• Mengurangi atau mencegah relaps dari berbagai jenis ansietas,
termasuk agorafobia.
• Dosis efektif yang digunakan sama dengan dosis untuk depresi,
meskipun lazim dimulai dengan dosis inisial lebih rendah dari depresi.
• ES : gangguan tidur, kantuk, pusing, mual, diare, dan disfungsi
seksual.
• Isu lain : kemungkinan terjadi sindrom penghentian obat jika
dihentikan tiba-tiba. Cenderung terjadi 2-4 hari setelah penghentian
obat, termasuk meningkatnya kecemasan, mudah tersinggung,
pusing, atau sakit kepala, lemas, gangguan tidur, dan sulit
konsentrasi.
ZULVIKAR UMASANGADJI

7
3/10/2018

TERAPI
• TRISIKLIK DAN TETRASIKLIK
• Clomipramine (Anafranil) dan imipramine (Tofranil) adalah yang
paling efektif untuk agorafobia.
• Dosis harus dititrasi perlahan ke atas untuk menghindari overstimulasi
("jitteriness" syndrome).

ZULVIKAR UMASANGADJI

PSIKOTERAPI
• PSIKOTERAPI SUPORTIF
• Melibatkan penggunaan konsep psikodinamik dan aliansi terapeutik
untuk mempromosikan coping adaptif.
• Pertahanan adaptif didorong dan diperkuat, dan yang maladaptif
dikurangi.
• Terapis membantu dalam uji realitas dan mungkin menawarkan saran
tentang perilaku.

ZULVIKAR UMASANGADJI

8
3/10/2018

PSIKOTERAPI
• PSIKOTERAPI BERORIENTASI INSIGHT
• Dalam psikoterapi berorientasi insight, tujuannya adalah untuk
meningkatkan pengembangan insight pasien terhadap konflik
psikologis bahwa, jika tidak terselesaikan dapat bermanifestasi
sebagai perilaku simtomatik.

ZULVIKAR UMASANGADJI

PSIKOTERAPI
• TERAPI PERILAKU
• Dalam terapi perilaku, asumsi dasarnya adalah bahwa perubahan
dapat terjadi tanpa perkembangan wawasan psikologis menjadi
penyebab pengesahan .

ZULVIKAR UMASANGADJI

9
3/10/2018

PSIKOTERAPI
• TERAPI KOGNITIF
• Hal ini didasarkan pada premis bahwa perilaku maladaptif adalah
sekunder akibat distorsi bagaimana orang memandang diri mereka
sendiri dan bagaimana orang lain memandangnya.
• Pengobatannya bersifat jangka pendek dan interaktif, dengan
pekerjaan rumah yang ditugaskan dan tugas yang harus dilakukan di
antara sesi yang berfokus pada koreksi asumsi dan kognisi terdistorsi.
• Penekanannya adalah pada menghadapi dan memeriksa situasi yang
menimbulkan kecemasan interpersonal dan depresi ringan terkait.

ZULVIKAR UMASANGADJI

PSIKOTERAPI
• VIRTUAL TERAPI
• Program komputer yang telah dikembangkan yang memungkinkan
pasien melihat dirinya sebagai avatar yang kemudian ditempatkan di
tempat terbuka atau ramai (mis., supermarket).
• Seperti yang terjadi pada avatar dalam sesi komputer berulang kali,
mereka dapat menguasai kecemasan mereka melalui dekondisi..

ZULVIKAR UMASANGADJI

10
3/10/2018

TERIMA KASIH
MOHON BIMBINGAN

ZULVIKAR UMASANGADJI

11

Anda mungkin juga menyukai