Anda di halaman 1dari 18

RDTR KECAMATAN

KERTAJATI EXECUTIVE

F. RENCANA Kriteria rencana penyediaan ruang bagi


sektor informal di Kecamatan Kertajati
PENANGANAN adalah:
1. pengelolaan ruang publik yang
KAWASAN & diperuntukan bagi kegiatan sektor
informal yang menyangkut luas, lokasi
BANGUNAN dan waktu;
2. lokasi untuk kegiatan perdagangan
informal pada lokasi-lokasi yang tidak
menggangu kepentingan umum sesuai
dengan peraturan perundangan yang
berlaku;
Rencana penanganan kawasan dan 3. pembatasan ruang publik yang
bangunan pada kawasan perkotaan diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
mencakup rencana penyediaan ruang untuk untuk kegiatan sektor informal;
sektor informal, penyediaan ruang terbuka 4. kewajiban dan insentif bagi sektor
hijau (RTH) dan ruang terbuka non hijau formal dalam penyediaan ruang untuk
(RTNH) serta rencana penanganan kawasan kegiatan sektor informal;
dan bangunan. 5. luas untuk sektor informal pada setiap
ruang publik yang diijinkan untuk
Rencana Penyediaan Ruang bagi Sektor dimanfaatkan secara regular oleh
Informal sektor informal dibatasi maksimum
Rencana penyediaan ruang untuk 10% dari luas areal, sedangkan ruang
sektor informal dan ketentuan kegiatan publik yang dapat dimanfaatkan secara
sektor informal. Materi yang diatur setidaknya insidental oleh sektor informal
meliputi: maksimum 50% dari areal publik;
1. Lokasi; 6. pemanfaatan ruang publik untuk
2. Jenis sektor informal; kegiatan PKL hanya diperbolehkan
3. Waktu kegiatan; pada waktu yang ditetapkan oleh
4. Pengelolaan lokasi kegiatan sektor Walikota;
informal.

45
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

7. ketentuan lainnya yang harus diatur Persenta


Persent se
adalah batas gangguan yang diijinkan, ase RTH KEBUTU Kebutuha
LUAS
ketentuan ketertiban, kebersihan, dan RTH
Eksistin HAN n RTH
KAWASAN g LUAS Tahun
keindahan kota, perlindungan terhadap PERKOTAAN
LUAS EKSIS
terhada RTH 2031
(ha) TING
fungsi utama ruang publik, serta (Desa)
(Hekt
p Luas TAHUN terhadap
Wilayah 2031 Luas
keamanan dan keselamatan pengguna ar)
Perkota (Hektar) Wilayah
ruang publik. an (%) Perkotaa
n (%)
Babakan 1081
Mekarmuly
Rencana Penyediaaan RTH dan RTNH a 6815
Palasah 1264
Kertawinan
Rencana Penyediaan RTH gun 1047
143
Jumlah 97

Rencana Penyediaan RTNH Kecamatan


Kertajati

Penyediaan dan pemanfaatan RTNH di


Luas Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Kertajati diatur berdasarkan
Kecamatan Kertajati untuk Mencapai Proporsi 30% di tipologi sebagai berikut:
Kabupaten Majalengka 1. Secara Hirarkis
Persenta
Persent se
LUAS
ase RTH KEBUTU Kebutuha Pada Kecamatan Kertajati, penyediaan
Eksistin HAN n RTH
KAWASAN
RTH
g LUAS Tahun RTNH berada pada lokasi sebagaimana
LUAS EKSIS
PERKOTAAN
(ha) TING
terhada RTH 2031 ditunjukkan dalam tabel berikut ini.
(Desa) p Luas TAHUN terhadap
(Hekt
Wilayah 2031 Luas
ar)
Perkota (Hektar) Wilayah Sebaran RTNH di Kecamatan Kertajati
an (%) Perkotaa
n (%) Jenis Lokasi Keterangan
Kertajati 1938 RTNH
Kertasari 863 Skala Central Kebutuhan luas RTNH
Bantarjati 639 4319.1 Kabupat Park di dalam bentuk sentral
Sukamulya 750 0 10.29

46
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

Jenis Lokasi Keterangan Jenis Lokasi Keterangan


RTNH RTNH
en/Regio kawasan park disesuaikan 9.000 m2. Lokasi
nal Aerocity dengan kebutuhan taman berada pada
yang bersangkutan. wilayah kelurahan
Skala Pusat RTNH kecamatan yang
Kecamat Kecamatan dapat disediakan bersangkutan (SNI No.
an Kertajati dalam bentuk taman 03-1733 tahun 2004).
(jalur yang ditujukan untuk Skala Pada setiap RTNH Rukun Warga
regional/kol melayani Lingkung RW (RW) dapat disediakan
ektor penduduk satu an RW dalam bentuk taman
primer) kecamatan. Luas yang ditujukan untuk
taman ini minimal 0,2 melayani penduduk
m2 per penduduk satu RW, khususnya
kecamatan, kegiatan remaja,
dengan luas taman kegiatan olahraga
minimal 24.000 m2. masyarakat,
Lokasi taman berada serta kegiatan
pada wilayah masyarakat lainnya di
kecamatan yang lingkungan RW
bersangkutan (SNI No. tersebut. Luas taman
03-1733 tahun 2004). ini minimal 0,5
Skala Pada setiap RTNH kelurahan dapat m2 per penduduk RW,
Desa pusat desa disediakan dalam dengan luas minimal
bentuk taman yang 1.250 m2 . Lokasi
ditujukan untuk taman berada pada
melayani radius
penduduk satu kurang dari 1000 m
kelurahan. Luas dari rumah-rumah
taman ini minimal penduduk yang
0,30 m2 per dilayaninya (SNI No.
penduduk kelurahan, 03-1733 tahun
dengan 2004).
luas minimal taman Skala Pada setiap RTNH Rukun Tetangga

47
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

Jenis Lokasi Keterangan a. RTNH pada Lingkungan Bangunan


RTNH Hunian
Lingkung RT (RT) adalah taman b. RTNH pada Lingkungan Bangunan
an RT yang ditujukan untuk Komersial
melayani penduduk c. RTNH pada Lingkungan Bangunan
dalam lingkup 1 (satu)
Sosial Budaya
RT, khususnya untuk
melayani kegiatan
d. RTNH pada Lingkungan Bangunan
sosial di lingkungan Pendidikan
RT tersebut. e. RTNH pada Lingkungan Bangunan
Luas taman ini adalah Olahraga
minimal 1 m2 per f. RTNH pada Lingkungan Bangunan
penduduk RT, dengan Kesehatan
luas minimal 250 m2. g. RTNH pada Lingkungan Bangunan
Lokasi Transportasi
taman berada pada h. RTNH pada Lingkungan Bangunan
radius kurang dari Industri
300 m dari rumah-
i. RTNH pada Lingkungan Bangunan
rumah penduduk
yang dilayani Instalasi
(SNI No. 03-1733
tahun 2004) 3. Secara Linier
Secara linier merupakan pengelompokan
2. Secara Fungsional RTNH berdasarkan perannya sebagai
Secara fungsional merupakan penunjang dari jaringan aksesibilitas suatu
pengelompokan RTNH berdasarkan perannya wilayah.RTNH yang diatur di sini bukan
sebagai penunjang dari suatu fungsi merupakan jalan atau jalur pejalan kaki,
bangunan tertentu. Hal ini terkait dengan tetapi berbagai bentuk RTNH yang disediakan
suatu pola ruang yang terkait dengan sebagai penunjang aksesibilitas pada jaringan
penggunaan ruang yang secara detail jalan skala tertentu. RTNH secara linier dapat
digambarkan dalam fungsi bangunan. RTNH dikelompokkan sebagai berikut:
secara fungsional dapat dikelompokkan a. RTNH pada Jalan Bebas Hambatan
sebagai berikut: b. RTNH pada Jalan Arteri
c. RTNH pada Jalan Kolektor

48
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

d. RTNH pada Jalan Lokal non hijau sebagai suatu jalur dengan
e. RTNH pada Jalan Lingkungan fungsi utama sebagai pembatas yang
menegaskan peralihan antara suatu
Tipologi dan ketentuan penyediaan RTNH di fungsi dengan fungsi lainnya.
Kecamatan Kertajati adalah sebagai berikut: 6. Koridor. Koridor merupakan suatu
1. Plasa, Plasa merupakan suatu bentuk bentuk ruang terbuka non hijau sebagai
ruang terbuka non hijau sebagai suatu jalur dengan fungsi utama sebagai
pelataran tempat berkumpulnya massa sarana aksesibilitas pejalan kaki yang
(assembly point) dengan berbagai jenis bukan merupakan trotoar (jalur pejalan
kegiatan seperti sosialisasi, duduk- kaki yang berada di sisi jalan). Koridor
duduk, aktivitas massa, dan lain-lain. ini merupakan ruang terbuka non hijau
2. Parkir, Parkir merupakan bentuk ruang yang terbentuk di antara dua bangunan
terbuka non hijau sebagai suatu atau gedung, dimana dimanfaatkan
pelataran dengan fungsi utma sebagai ruang sirkulasi atau aktivitas
meletakkan kendaraan bermotor, serta tertentu.
kendaraan lainnya seperti sepeda.
Lahan parker merupakan bentuk RTNH Ketentuan penyediaan RTNH di Kecamatan
yang mmepunyai nila ekonomi. Kertajati sebagaimana diatur dalam Peraturan
3. Lapangan Olahraga. Lapangan Menteri Pekerjaan Umum No.
olahraga merupakan suatu bentuk 12/PRT/M/2009 tentang Pedoman
ruang terbuka non hijau sebagai suatu Penyediaan dan Pemanfaatan RTNH
pelataran dengan fungsi utama tempat Perkotaan ada;ah sebagai berikut:
dilangsungkannya kegiatan olahraga. 1. RTNH pada Pekarangan Bangunan.
4. Tempat Bermain dan Rekreasi. Pekarangan adalah lahan di luar
Tempat bermain dan rekreasi bangunan yang berfungsi untuk
merupakan suatu bentuk ruang terbuka berbagai aktivitas. Luas pekarangan
non hijau sebagai suatu pelataran disesuaikan dengan ketentuan KDB.
dengan berbagai kelengkapan tertentu a. RTNH pada Bangunan Rumah
untuk mewadahi kegiatan utama Pekarangan besar
bermain atau rekreasi masyarakat.  kategori yang termasuk rumah
5. Pembatas (Buffer). Pembatas (buffer) besar adalah rumah dengan luas
merupakan suatu bentuk ruang terbuka lahan di atas 500 m2;

49
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

 ruang terbuka non hijau


maksimum didasarkan pada 2. RTNH di Lingkungan Bangunan
perhitungan luas lahan (m2), Hunian Bukan Rumah. Bangunan
dikurangi luas dasar bangunan hunian bukan rumah merupakan fungsi-
(m2) sesuai KDB yang berlaku, fungsi seperti Hotel dan Motel,
dikurangi luas dasar hijau (m2) Apartemen/Rumah Susun
sesuai KDH yang berlaku. Menengah/Mewah, Rumah Susun
b.Bangunan Rumah Pekarangan Sederhana Sehat juga Maisonnette.
Sedang RTNH pada bangunan fungsi ini selain
 kategori yang termasuk rumah terdiri dari lahan parkir bersama,
sedang adalah rumah dengan luas umumnya juga terdiri dari area sosial
lahan antara 200 m2 sampai yang disediakan untuk bersama, seperti
dengan 500 m2; sarana olahraga, sarana bermain,
 ruang terbuka non hijau sarana berkumpul, dan lain-lain.
maksimum didasarkan pada Penyediaan RTNH pada bangunan
perhitungan luas lahan (m2), fungsi ini dapat disesuaikan dengan
dikurangi luas dasar bangunan arahan-arahan/aturan-aturan yang
(m2) sesuai KDB yang berlaku, berlaku, seperti SNI dan Pedoman
dikurangi luas dasar hijau (m2) terkait lainnya.
sesuai KDH yang berlaku.
c. Bangunan Rumah Pekarangan
Kecil
 kategori yang termasuk rumah
kecil adalah rumah dengan luas
lahan dibawah 200 m2;
 ruang terbuka non hijau
maksimum didasarkan pada
perhitungan luas lahan (m2),
dikurangi luas dasar bangunan
(m2) sesuai KDB yang berlaku,
dikurangi luas dasar hijau (m2)
sesuai KDH yang berlaku.

50
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

3. RTNH di Lingkungan Bangunan


Pemerintahan.

Standar Luas Penyediaan RT


pada Bangunan Pemerintahan dan
Pelayanan Umum

Sumber: SNI No. 03-1733 tahun 2004 yang


dimodifikasi oleh penyusun, 2008

4. RTNH di Lingkungan Bangunan


Komersial .

51
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

Standar Luas Penyediaan RT 6. RTNH di Lingkungan Bangunan


pada Bangunan Komersial Pendidikan.
Standar Luas Penyediaan RT
pada Bangunan Pendidikan

5. RTNH di Lingkungan Bangunan


Sosial Budaya.
7. RTNH di Lingkungan Sarana
Standar Luas Penyediaan RT Olahraga.
pada Bangunan Sosial Budaya
Standar Luas Penyediaan RT
pada Sarana Olahraga

52
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

9. RTNH di Lingkungan Sarana


Transportasi.
Standar Luas Penyediaan RT
pada Sarana Transportasi

8. RTNH di Lingkungan Bangunan


Kesehatan.
Standar Luas Penyediaan RT 10. Plasa Bangunan Ibadah.
pada Bangunan Kesehatan Standar Luas Penyediaan RT
pada Bangunan Ibadah

53
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

tidak diperkenankan untuk diperkeras.


Oleh dasar itulah maka RTNH pada TPU
hanya terbatas pada area parkir dan
jalur sirkulasi. Penyediaan RTNH pada
TPU untuk area parkir dapat
disesuaikan dengan standar kebutuhan
parkir yang berlaku di daerah
bersangkutan, untuk fungsi
pemakaman yang diperhitungkan dari
skala pelayanan TPU-nya. Sedangkan
penyediaan RTNH untuk jalur sirkulasi
disesuaikan dengan kebutuhan luasan
sirkulasi sesuai dengan rencana
11. Plasa Monumen. Plasa pengaturan makam, dengan
monumen suatu kota merupakan suatu pendekatan luasan yaitu maksimal 20%
ruang terbuka non hijau yang dari luas TPU.
disediakan dengan tujuan peringatan
terhadap suatu peristiwa atau lokasi 13. Tempat Penampungan
tertentu. Plasa monument dapat Sementara (TPS) Sampah.
digolongkan sebagai RTNH Arsitektural.
Penyediaan Plasa Monumen pada suatu Standar Luas Penyediaan RT pada
kota tidak memiliki arahan luasan Prasarana Persampahan
tertentu. Kebutuhan luasan dalam
penyediaan RTNH jenis ini dapat
disesuaikan dengan besaran monumen
yang direncanakan.

12. Permakaman. Sesuai dengan


Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
RTH, disebutkan bahwa tiap makam
pada Tempat Pemakaman Umum (TPU)

54
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

14. Penyediaan Lahan Parkir. sementara kendaraan angkutan


Persyaratan dan kriteria penyediaan publik.
lahan parkir pada dasarnya diarahkan b. Pada penyediaan lahan parkir umum
sebagai acuan pengembangan untuk area permukiman skala RW
lingkungan permukiman dalam skala (2.500 penduduk) lokasinya
besar untuk menunjang aksesibilitas diarahkan pada setiap pusat
transportasi umum lokal. Berdasarkan lingkungan permukiman pada skala
SNI no. 03-1733-2004, baik pada tiap RW, dengan standar penyediaan
unit RT (250 penduduk), unit RW (2.500 400m2, dan penggunaannya yang
penduduk), unit kelurahan (30.000 juga sekaligus berfungsi sebagai
penduduk) maupun unit kecamatan pangkalan sementara kendaraan
(120.000 penduduk) disediakan lahan angkutan publik.
parkir umum yang sekaligus dapat c. Pada penyediaan lahan parkir umum
digunakan untuk tempat mangkal untuk area permukiman skala
sementara bagi kendaraan umum. Pada kelurahan (30.000 penduduk)
malam hari, lahan parkir ini dapat lokasinya diarahkan pada setiap
digunakan sebagai tempat pool pusat lingkungan permukiman pada
kendaraan penghuni ataupun kegiatan skala kelurahan, dengan standar
lain untuk menunjang kebutuhan penyediaan 2.000m2, dan dipisahkan
masyarakat di sekitar lingkungan yang dengan terminal wilayah kelurahan
bersangkutan, misalnya penjual (seluas 1.000 m2) dan pangkalan
makanan kaki lima. Lokasi dan besaran oplet/angkot (seluas 200 m2).
luas yang disyaratkan untuk lahan d. Pada penyediaan lahan umum untuk
parkir ini adalah sebagai berikut: area permukiman skala kecamatan
a. Pada penyediaan lahan parkir umum (120.000 penduduk) lokasinya
untuk area permukiman skala RT diarahkan pada setiap pusat
(250 penduduk) lokasinya diarahkan lingkungan permukiman pada skala
pada setiap pusat lingkungan kecamatan, dengan standar
permukiman pada skala RT, dengan penyediaan 4.000 m2, dan
standar penyediaan 100m2, dan dipisahkan dengan terminal wilayah
penggunaannya yang juga sekaligus kecamatan (seluas 2.000 m2) dan
berfungsi sebagai pangkalan

55
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

pangkalan oplet/angkot (seluas 500 b. Lokasi parkir harus mudah


m2). diakses/dicapai dari/ke pusat-pusat
e. Besaran yang terdapat pada area RT, kegiatan tanpa gangguan ataupun
RW, kelurahan dan kecamatan ini memotong arus lalu lintas jalan
belum termasuk penyediaan lahan utama.
parkir yang diperuntukkan bagi c. Lahan parkir harus memiliki
bangunan sarana lingkungan pada hubungan dengan jaringan sirkulasi
tiap unit baik RW, kelurahan maupun pedestrian secara langsung.
kecamatan. d. Lokasi parkir harus mudah terlihat
f. Lokasi lahan parkir untuk lingkungan dan dicapai dari jalan terdekat.
permukiman ini ditempatkan pada
area strategis sehingga pembatasan
aksesibilitasnya hanya khusus bagi Standar Perhitungan Parkir untuk Pusat
penghuni atau penunjang kebutuhan Kegiatan
penghuni, misalnya perletakan di
area pintu masuk area permukiman.
g. Luas lahan parkir ini sangat
bergantung tidak hanya pada jumlah
pemilikan kendaraan, melainkan juga
pada perencanaan karakter dari
kompleks itu sendiri.
Lokasi lahan parkir untuk pusat-pusat
kegiatan dapat didesain baik dengan
dikelompokkan atau menyebar di setiap
pusat kegiatan tergantung pada
perencanaan. Beberapa persyaratan khusus
yang harus dipenuhi:
a. Lahan parkir merupakan fasilitas
pelengkap dari pusat kegiatan,
sehingga sedapatnya sedekat
mungkin dengan pusat kegiatan yang
dilayani.

56
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

i. Kawasan Industri Teknologi


Tinggi.
ii. Kawasan
Business/Komersial.
iii. Kawasan Perumahan
Penetapan Kawasan dan Bangunan yang relokasi maupun penunjang
Perlu Penanganan Lebih Lanjut BIJB.
Rencana Penetapan Kawasan dan iv. Kawasan Rekreasi/wisata.
Bangunan di Kecamatan Kertajati yang perlu v. Kawasan yang
penanganan lebih lanjut, mencakup: diperuntukkan untuk
1. Penanganan kawasan yang akan Central Park.
diremajakan/direvitalisasi; b. Penyusunan Rencana
2. Penanganan bangunan dalam kawasan Pengembangan Prasarana
yang sudah terbangun : diperbaiki, Terpadu Kawasan Aerocity.
diperbaharui, dipugar, dan yang akan 3. Kawasan perkotaan di sepanjang jalan
dilindungi. Kolektor Primer. Program penanganan
kawasan ini meliputi:
Rencana penanganan Kawasan dan a. Penataan Koridor kawasan
Bangunan di Kecamatan Kertajati, meliputi: perkotaan sepanjang jalan
1. Kawasan industri Terpadu di Desa Kolektor Primer sebagai pusat
Sabandar. Program penanganan pemerintahan Kecamatan
kawasan ini adalah penyusunan Kertajati.
masterplan pengembangan b. Perbaikan lingkungan dan
kawasan/zona industri terpadu. infrastruktur serta utilitas.
2. Kawasan Aerocity sebagai fasilitas 4. Kawasan perumahan di Desa
penunjang kawasan BIJB. Program Mulyamekar. Program Penanganan
penanganan kawasan ini adalah: kawasan ini antara lain:
a. Penyusunan Rencana Tata a. Penyusunan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Bangunan dan Lingkungan
dan/atau pedoman rancang kota kawasan perumahan.
untuk: b. Perbaikan lingkungan dan
infrastruktur serta utilitas.

57
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

5. Kawasan sepanjang sungai di


Kecamatan Kertajati. Program
penanganan kawasan ini meliputi:
a. Penyusunan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan
sempadan sungai.
b. Perbaikan badan dan sempadan
sungai.
c. Penertiban pemanfaatan ruang di
sempadan sungai.

58
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

Pola Penyediaan Ruang Sektor Informal dan RTH di Kecamatan Kertajati

59
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

Pola Penyediaan RTNH di Kecamatan Kertajati

60
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE

Penetapan Kawasan dan Bangunan yang Perlu Penanganan Lebih Lanjut

61
RDTR KECAMATAN
KERTAJATI EXECUTIVE
RencanaPenanganan Kawasan dan bangunan Kecamatan Kertajati

62

Anda mungkin juga menyukai