Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ratih Diah Ayu D.

Kelas : XI Ips 2

No absen : 23

Agus Salim Bung tomo KI Hadjar Dewantara

Hasan Basri K H Abdul Karim R.A kartini

Rasuna Said Ahmad Tohari Soepomo


Nama : Ratih Diah Ayu D.R

Kelas : XI Ips 2

No absen : 23

TOKOH TOKOH BIOGRAFI INDONESIA

Agus Salim

Biografi Agus Salim - Beliau dilahirkan di Sumatra Barat pada tanggal 8 Oktober 1884. Nama aslinya
adalah Musy. udul Haq. Adapun Agus adalah nama panggilan akrabnya. Ayahnya bernama Sutan
Muhammad Salim dan ibunya bemama Siti Zainab. Ayahnya adalah seorang jaksa tinggi di Pengadilan
Tinggi Riau. Suatu jabatan yang cukup terhormat bagi orang pribumi (inlander) ketika itu.

Bung Tomo

Bung Tomo lahir di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 1920. Nama lengkapnya adalah Soetomo. Ia
berasal dari keluarga muslimtaat. Bung Tomo merupakan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang
mengobarkan api semangat arek-arek Surabaya dalam melawan perijajah pada pertempuran 10
November 1945. Bung Tomo adalah seorang pahlawan yang gigih dalam mengusir penjajahBelanda.
R.A Kartini

Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat adalah nama lengkap beliau. Ia dilahirkan pada tanggal 21 April
1879 di Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Ayahnya yang bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat
merupakan seorang bupati Jepara. Kartini adalah keturunan ningrat. Hal ini bisa dilihat dari silsilah
keluarganya. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A.
Ngasirah, putri dari NyaiHaji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur,
Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.

KH Abdul Karim

Abdul Karim dilahirkan di Dukuh Banar Desa Diangan Kawedanan Mertoyudan Kabupaten
Magelang pada tahun 1856. Nama kecilnya Manab. Ia putra ketiga dari empat bersaudara.
Ayahnya bernama Abdul Rahim. Ibunya bernama Salamah. Ayah Abdul Karim adalah seorang
petani sederhana. Kadangkala, saat hasil pertanian tida mencukupi untuk kebutuhan keluarga,
ayahnya serin berdagang ke kota Muntilan. Saat Manab masih belia, ayahnya meninggal dunia.
Karena keterbatasan ekonomi, akhirnya ib Manab menikah lagi dan melahirkan tiga orang anak.
Kondisi ekonomi semakin melemah, hingg menuntut Manab harus hidup mandiri. Ia bertekad
haru bisa berdiri tegak dengan kaki sendiri.

Anda mungkin juga menyukai