Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM I

PENGAMATAN GONAD DAN GAMET

I. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui struktur histologi dari testis dan ovarium manusia
2. Mengamati struktur morfologi sel sperma manusia, Echinidea dan
Gallus gallus
3. Membandingkan ovum Echinidea dengan ovum Gallus gallus
II. Dasar Teori
Gonad merupakan organ yang berfungsi menghasilkan sel-sel kelamin
(gamet) melalui proses gametogenesis. Pada hewan metazoa yang berkembang
biak secara seksual dikenal ada 2 macam gonad yaitu gonad jantan (testis) yang
memproduksi gamet jantan (spermatozoa) dan gamet betina (ovarium) yang
memproduksi sel kelamin betina (ovum) (Artawan 2012). Pada ovarium terdapat
folikel-folikel yang berisi zat telur tersebut.
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Dapat
pula diartikan sebagai suatu proses yang mengubah plasma germinal menjadi sel-
sel kelamin yang sangat terspesialisasi sehingga mampu melakukan fertilisasi
untuk menghasilkan individu baru. Organ reproduksi utama laki-laki adalah
sepasang testis. Testis terdiri dari tubulus seminiferus yang berbentuk tabung
berkelok-kelok seperti tumpukan benang di dalam kantong. Sperma yang
terbentuk akan diteruskan ke epididimis. Pembentukan sperma dinamakan
spermatogenesis.
Oogenesis berlangsung pada gonad betina. Sebagian besar proses
oogenesis terjadi pada masa embrio, yaitu sampai pada stadium oosit I,
selanjutnya berlangsung pada korteks ovarium hewan dewasa. Dengan demikian
oosit I mengalami istirahat yang panjang. Perkembangan sel kelamin dalam
ovarium membutuhkan sel pembantu yang disebut folikel telur. Pada mamalia
pembentukan folikel telur dapat diikuti pada korteks ovarium. (Campbell, 2010).

Ovum biasanya dibeda-bedakan berdasarkan atas jumlah yolk atau


deutoplasmanya, yaitu (Artawan,2012):

1. Alecithal

1
Tipe telur ini tidak mempunyai deutoplasma, akan tetapi telur yang seperti ini
hampir tidak ada karena untuk pertumbuhan embrio selalu membutuhkan
makanan
2. Isolecithal (homolecithal)
Ovum tipe ini hanya mengandung sedikit deutoplasma yang tersebar merata di
seluruh ovum, misalnya ovum mammalia tingkat tinggi dan invertebrate
3. Telolelecithal
Ovum tipe ini biasanya memiliki deutoplasma yang cukup banyak dan terdapat
pada bagian kutub vegetal, misalnya ovum ikan dan unggas
4. Sentrolecithal
Pada ovum tipe sentrolecithal deutoplasmanya terdapat ditengah-tengah ovum,
misalnya ovum insecta. Ovum yang deutoplasmanya sangat banyak misalnya pada
aves dan reptilia yang dinamakan ovum bertipe megalecihal atau polylecithal.
III. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Mikroskop
2. Objek Glass
3. Cover Glass
4. Pipet tetes
B. Bahan
1. Preparat testis
2. Preparat ovarium
3. Safranin
4. Testes Gallus gallus jantan
5. Telur ayam rebus
6. Sperma manusia
7. Garam fisiologis (infus)
IV. Prosedur Kerja
A. Pengamatan Histologi Testis dan Ovarium Manusia
1. Mengamati histologi dari testis dan ovarium manusia
menggunakan preparat yang tersedia
2. Membandingkan dengan atlas taksonomi

B. Pengamatan Apusan Sperma


1. Meneteskan sperma pada objek glass dengan
menggunakan pipet tetes, amati dengan mikroskop

2
2. Setelah tampak adanya sperma, kemudian melakukan
apusan sperma dengan cover glass membentuk sudut 45o
dengan sekali apusan satu arah.
3. Menganginkan preparat sampai kering
4. Meneteskan preparat yang sudah kering dengan satu tetes
safranin dan ratakan.
5. Mengeringkan preparat yang telah berisi safranin
6. Membilas preparat dengan cara memasukan objek glass ke
dalam baker glass yang telah berisi air, tunggu hingga
kering.
7. Mengamati preparat di bawah mikroskop dengan
pembesaran lemah, setelah sperma tampak pembesaran
diganti dengan pembesaran kuat
C. Pengamatan Sperma Gallus gallus
1. Mengambil testes ayam yang masih segar
2. Mengamati morfologi testes ayam
3. Membedah testis dan mengambil cairan sperma yang ada
di dalamnya
4. Meneteskan 1 tetes cairan sperma pada objek glass dan
mengamati di bawah mikroskop

3
V. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil

No
Nama Pengamatan Foto Sketsa/Gambar Pengamatan Keterangan
.
1. Histologi testis manusia A. Interstitial

A connective tissue
B. Tubulus semiferus

2. Histologi Ovarium A. Mature graafian


manusia A follicle
B. Oosit
C. Blood vessel
B
D. Medulla

4
3. Morfologi sel sperma A. Kepala
A B. Leher
manusia
C. Ekor

4. Morfologi sel sperma A. Kepala


B. Leher
ayam
C. Ekor

5
5. Tipe yolk pada ovum A. Yolk tipe
ayam (Gallus gallus) telolechital
B. Membran
yolk
C. Cangkang
D. Albumin
E. Ruang udara

A B C D E

6
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang menggunakan preparat
awetan testis dan ovarium mamalia dengan tujuan untuk mengetahui
struktur histologis dari testis dan ovarium, serta menggunakan beberapa
spesimen yaitu sperma manusia, sperma dan ovum dari ayam (Gallus
gallus) serta ovum dari echinoidea dapat diketahui bahwa :
Pada pengamatan histologi dari preparat testis dan ovarium
manusia Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan
akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis
banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari
testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan
sperma. Lapisan terluar ovarium terdiri dari epitel germinal, selapis sel
bentuk kubus yang berasal dari selaput peritoneum. Ovarium terdiri dari
dua bagian, yaitu korteks dan medulla. Korteks adalah bagian kulit
ovarium, di bawah epitel germinal. Terdiri dari jaringan ikat interstisial,
yang disebut stroma. Diantara stroma terdapat banyak folikel . Folikel
mengandung sel telur (oosit) dalam berbagai tingkat pertumbuhan. Setiap
oosit diselaputi oleh sel folikel. Berbatasan dengan epitel germinal, stroma
memadat membentuk lapisan, disebut tunca albuginea. Stroma banyak
mengandung serat retikuler dan sel bentuk gelendong mirip fibroblast.
Medulla adalah bagian sumsum ovarium. Batas korteks dan medulla tidak
tampak. Medulla terdiri atas jaringan ikat. Bagian ini banyak mengandung
pembuluh darah, sehinga sumsum disebut juga zona vasculosa.
Dari hasil pengamatan sel sperma manusia di bawah
mikroskop dapat diketahui pergerakan (motilitas) dari sel sperma sangat
cepat. Sel sperma manusia umumnya dapat bertahan hidup ketika berada
di luar tubuh manusia berkisar 6 jam. Setelah mengamati pergerakan
sperma, kemudian membuat preparat apusan sperma dan pada saat
preparat tersebut sudah kering. Secara morfologi struktur umum dari
sperma yang diamati termasuk tipe normal, karena terdiri atas kepala,
leher, dan ekor. Dalam proses pembentukan sperma disebut
spermiogenesis. Sel spermatozoa terdiri dari kepala, badan, dan ekor. Pada

7
bagian kepala spermatozoa terdapat akrosom. Selain pengamatan sperma
manusia, pada praktikum ini juga mengamati struktur morfologi sperma
ayam (Gallus-gallus), struktur yang membedakan antara spermatozoa
kedua spesimen ini adalah perbedaan dari bentuk kepala dan ukuran flagel
atau ekor dari sel sperma. Pada sel sperma manusia kepalanya berbentuk
oval, atau memiliki bentuk seperti kecebong. Sedangkan pada sel sperma
ayam (Gallus-gallus) bentuk kepalanya kecil seperti bulan sabit. Ditinjau
dari ukuran ekor, sel sperma pada (Gallus-gallus) memiliki ukuran yang
lebih besar dibandingkan sel sperma manusia.
Pada pengamatan sel ovum pada ayam (Gallus-gallus) diketahui
bahwa tipe ovum yang dilihat berdasarkan tipe yolknya bahwa sel ovum ayam
(Gallus-gallus) tipe telolecithal. Tipe megalesithal adalah tipe telur yang memiliki
jumlah yolk yang sangat banyak sehingga inti dengan sedikit ooplasma terdesak
ke kutub animal.
VI. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa struktur
histologi dari ovarium dan testis terdiri atas....... Struktur morfologi sperma
umumnya terdiri atas kepala, leher, dan ekor. Perbedaan antara sel sperma
manusia dan sel sperma ayam (Gallus gallus) terletak antara bentuk kepala dan
ukuran flagela dari sperma. Tipe ovum berdasarkan jumlahnya yaitu sel ovum
ayam (Gallus gallus) adalah tipe telolechital.
VII. Daftar Pustaka
Artawan, I Ketut. 2012. Buku Ajar Embryologi. Singaraja: Jurusan Pendidikan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Pendidikan Ganesha.
Artawan, I Ketut dan Oka Riawan, I Made. 2016. Penuntun Praktikum
Perkembangan Hewan. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan
Ganesha : Singaraja.
Campbell, Reece, dan Mitchel. 2010. Biologi Edisi 5 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

VIII. Jawaban Pertanyaan

8
1. Persamaan dan perbedaan proses pembentukan sel kelamin jantan dan
sel kelamin betina:
a. Persamaan: merupakan proses pembentukan sel gamet dan
mengalami fase pembelahan mitosis dan meiosis.
b. Perbedaan:

No Pembeda Spermatogenesis Oogenesis


.
1. Badan polar Tidak terbentuk Terbentuk
2. Hasil meiosis Haploid Diploid
3. Sentriol Ada Tidak ada
4. Mitokondria Berbentuk spiral Tersebar di sitoplasma
5. Nukleoplasma Tidak ada Ada
6. Tempat dihasilkan Testis Ovarium

2. Perjalanan spermatozoon dalam saluran kelamin jantan dan saluran


kelamin betina pada mamalia serta faktor yang menentukan motilitas
sperma yaitu : sperma dari testis bergerak menuju epididimis. Didalam
epididimis inilah sperma disimpan, dari epididimis, sperma menuju
vas deverens dan selanjutnya uretra. Vas deverens merupakan saluran
yang menghubungkan testis dengan uretra, dalam perjalanan menuju
uretra, sperma bercampur dengan larutan yang dihasilkan oleh
vesikula seminalis, kelenjar prospat, dan kelenjar cowper’s. Sperma
dan larutan ini disebut semen. Semen selanjutnya menuju penis untuk
dikeluarkan. Sperma ditampung di vagina bergerak menuju saluran
telur, dari sekian banyak sperma hanya satu yang dapat membuahi sel
telur. Lalu sel telur menyusun penghalang kimiawi agar sperma lain
tidak masuk lalu terjadi fertilisasi yang menghasilkan zigot. Adapun
faktor yang mempengaruhi motilitas sperma adalah umur
spermatozoa, tingkat maturasi spermatozoa, sifat-sifat biokimia,
sumber nutrisi dan juga kontraksi otot polos pada duktus-duktus di
saluran reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai