Anda di halaman 1dari 5

Menimbang Indeks Luas Daun Sebagai

Variabel Penting Pertumbuhan


Tanaman Kakao
Fakhrusy Zakariyya1)
1)
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB Sudirman 90 Jember 68118

Daun merupakan salah satu organ vegetatif yang sangat penting bagi
tanaman kakao sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, transpirasi
tanaman, pertukaran udara, dan sebagai tempat regenerasi organ tanaman
kakao. Oleh karena itu, jumlah daun pada tanaman kakao yang optimum
akan memberikan distribusi penerimaan cahaya yang merata. Distribusi
penerimaan cahaya dapat diobservasi melalui pengamatan indeks luas
daun (ILD). Pemanfaatan ILD dalam menentukan sistem pengelolaan
kebun berupa pangkasan masih jarang diketahui oleh pekebun kakao.
Nilai ILD yang optimum akan menghasilkan efisiensi penggunaan sumber
daya pada tanaman. Sebaliknya, apabila terlalu rendah akan menyebabkan
pertumbuhan kakao terhambat dan apabila terlalu tinggi menyebabkan
penurunan produksi. Pengetahuan mengenai ILD sebagai indikator penentu
pert um buhan t anam an k ak ao dapat di gunak an s ebagai panduan
pengelolaan kebun kakao baik pada fase vegetatif hingga tanaman
berproduksi.

I ndeks luas daun (ILD) didefiniskan


sebagai nilai perbandingan antara
total luas permukaan daun (tajuk/
kanopi) dengan total luas bidang
tanah yang tertutupi oleh tajuk tanaman. Dalam
analisis pertumbuhan tanaman, parameter ini
sangat penting untuk mengetahui intensitas
radiasi yang diintersepsi oleh daun sehingga
dapat diduga nilai biomassanya. Zuidema et al.
(2005) menggunakan peubah ILD untuk menghitung
biomassa potensial dan evapotranspirasi maksimum
dari suatu tanaman.

Warta
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA
28 | 3 | Okober 2016

>> 8
Ilustrasi penghitungan Indeks Luas Daun (ILD)
(Sumber: http://biology.stackexchange.com/questions/38904/the-definition-of-leaf-area-index)

Pemanfaatan Indeks Luas Daun ILD berkaitan erat terhadap bentuk dan sebaran
(ILD) pada Tanaman Kakao daun pada kanopi kakao. Pada perkembangan
awal, pertumbuhan dan lebar kanopi daun akan
Secara fisiologis dan morfologis, tanaman terus bertambah seiring dengan pertumbuhan
kakao dapat dilihat pertumbuhannya melalui nilai tanaman. Begitu pula dengan luas daun pada tajuk
ILD karena nilai ILD dapat digunakan sebagai dan luas tanah yang terlindungi juga akan
indikator kerapatan kanopi, biomassa, dan meningkat. Dengan meningkatnya nilai ILD, maka
penentu besar evapotranspirasi tanaman. Di akan meningkatkan pula hasil bersih asimilasi
samping itu, dalam perkembangannya nilai ILD atau yang disebut dengan NAR (Net Assimilation
juga dapat digunakan untuk pendugaan kesehatan Rate).
tanaman dan produktivitas optimum tanaman.

28 | 3 | Oktober 2016

9 << PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA


Warta
NAR adalah kemampuan tanaman meng- nilai ILD ditentukan oleh kualitas metabolisme
hasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan dalam pertumbuhan tanaman. Dengan demikian,
luas daun tiap satuan waktu (g/dm2/minggu). ILD sering digunakan sebagai indikator dalam
Seiring dengan meningkatnya NAR maka akan pertumbuhan tanaman yaitu sebagai salah satu
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Namun, peubah untuk mengetahui intensitas radikal
masih memungkinkan peningkatan yang tidak diintersepsi oleh daun sehingga dapat diduga nilai
proporsional yang disebabkan karena kecen- biomassanya.
derungan saling menaungi antara daun satu Adapun faktor-faktor yang berpengaruh
dengan daun lainnya, atau yang disebut dengan terhadap nilai ILD adalah umur tanaman, kondisi
self-shading. Indeks luas daun menggambarkan tanaman akibat cekaman, pengelolaan kebun
kerapatan daun, maka apabila kerapatan daun khususnya pemangkasan, serangan hama dan
tinggi akan memberikan pengaruh saling penyakit, dan jenis klon. Seiring bertambahnya
menaungi1). umur tanaman, maka tanaman akan mengalami
Nilai ILD memiliki nilai optimum, apabila penuaan dan menyebabkan kerontokan daun. Hal
terlalu tinggi maka akan berpengaruh terhadap ini biasa disebut dengan senesence. Begitu pula
kerapatan daun. Hal tersebut disebabkan karena tanaman kakao yang mengalami gugur daun
pembentukan kanopi yang semakin lebatdan akibat cekaman kekeringan ataupun serangan
adanya efek saling menaungi, daun atas akan hama penyakit, misalnya VSD dan Helopeltis, akan
menutupi daun dibawahnya, yang kemudian menentukan nilai ILD.
mengurangi laju bersih asimilasi (NAR). Tanaman dengan nilai ILD yang optimum
Pengurangan laju asimilasi bersih (NAR) akan dapat dipastikan cahaya matahari dapat diterima
mengurangi kecepatan pertumbuhan tanaman merata oleh daun tanaman kakao. Salah satu
karena adanya persaingan dengan daun-daun indikasi cepat bahwa nilai ILD optimum adalah
yang terlindung, namun daun terlindung tidak cahaya matahari dapat masuk melalui kanopi
efektif berfotosintesis. Dengan demikian, dalam tanaman. Cahaya yang masuk melalui kanopi
mencapai pertumbuhan yang optimum maka laju tanaman akan mempengaruhi pembentukan
asimilasi bersih juga harus optimum. Laju asimilasi bunga, kondisi optimal iklim mikro, dan ber-
bersih optimum juga digambarkan dengan nilai pengaruh terhadap fisiologi tanaman lainnya.
indeks luas daun yang optimum. Digambarkan dalam grafik di bawah ini, nilai
Indeks daun merupakan hasil bersih asimilasi ILD pada awalnya meningkat dan mencapai
persatuan luas daun dan waktu. Walaupun luas titik optimum, namun seiring dengan pertumbuhan
daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi tanaman maka akan menyebabkan bernilai
mengalami fluktuasi nilai, akibat perubahan maksimum. ILD pada tanaman yang bernilai
morfologi tanaman kakao tersebut.Laju perubahan maksimum akan menyebabkan kecepatan

Kecepatan pertumbuhan (dW/dT)

Maksimum

ILD

Optimum Ceilling

Grafik hubungan kecepatan pertumbuhan dan nilai ILD (Sumber: Susanto, 1994)

Warta
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA
28 | 3 | Okober 2016

>> 10
pertumbuhan tanaman menurun hingga menjadi pada tanaman kakao adalah sebanyak 750–1325
nol atau biasa disebut Ceilling Leaf Area Index. daun/pohon. Tanaman kakao produktif memerlukan
Hal tersebut disebabkan karena adanya indeks luas daun (ILD) pada kisaran 3,7–5,7,
persaingan diantara daun-daun yang saling yakni setara dengan produksi asimilat 3,5–5,0 mg/
ternaungi serta masih mengalami respirasi, dm 2/hari atau 12,8–18,2 ton bahan kering/hektar/
sedangkan daun yang ternaungi tidak efektif tahun. Dengan asumsi jarak tanaman kakao 3 m x
berfotosintesis. 3 m, radius tajuk 1,5 m, maka untuk mencapai
Berdasarkan grafik diatas, nilai ILD optimum ILD 3,7 diperlukan tajuk seluas 3.320,50 dm2 atau
akan meneruskan cahaya matahari dan sekitar 1.258 helai daun sehat per tanaman2).
merangsang pertumbuhan dan perkembangan Untuk menciptakan kondisi tajuk dengan nilai
buah. Kisaran nilai ILD yang optimal yaitu ILD optimal maka perlu dilakukan kegiatan
sebanyak 95% dari semua permukaan daun yang pemangkasan pada tanaman kakao. Kegiatan
menangkap cahaya. Nilai ILD optimum pada pemangkasan pada prinsipnya merupakan usaha
tanaman pohon berkisar antara 4–7, artinya jumlah yang dilakukan untuk mengatur keseimbangan
total luas daun yang menangkap cahaya 4–7 kali antara pertumbuhan vegetatif dengan generatif
lipat dengan luas naungan tajuk. Apabila garis untuk menjaga kestabilan produktivitas tanaman.
tengah kanopi tanaman kakao berkisar antara Sehingga dalam hal ini pengelolaan berupa
2,5 m dan luas naungan tajuk berkisar antara pemangkasan berperan dalam pembentukan
4,5–4,9 m 2 serta luas daun spesifik rata-rata kanopi dan kemudian menentukan nilai ILD yang
0,026 m2, maka jumlah daun optimum yang berada optimal.

A B

Bentuk kanopi hasil foto dengan menggunakan kamera Fish Eye:


sebelum pemangkasan (A) dan setelah pemangkasan (B)

28 | 3 | Oktober 2016

11 <<
Warta
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA
Pada tanaman kakao, faktor lain yang produksi, pada bulan Oktober/November dan Mei/
berperan terhadap nilai ILD adalah ketersediaan Juni, atau memasuki musim hujan. Di sela-sela
air, kondisi keharaan tanaman, serangan hama pangkas produksi dilakukan pangkas pemeliharaan
dan penyakit dan faktor-faktor lain yang meng- dengan frekuensi 2–3 bulan.
akibatkan pertambahan luas kanopi maupun
penurunan luas kanopi yang disebabkan
kerontokan daun. Pada kakao, serangan VSD dan
Penutup
serangan hama Helopeltis yang menyebabkan Indeks luas daun merupakan salah satu
tanaman menggugurkan daunnya serta kerusakan peubah yang berperan dalam fotosintesis dan
pada pucuk tanaman sehingga luas kanopi akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan
berubah dan mempengaruhi nilai ILD. Besarnya tanaman kakao. Nilai ILD haruslah bernilai optimal,
intensitas sinar matahari dan kemampuan sinar sehingga setiap daun yang terdapat pada pohon
matahari menerobos ke lapisan tajuk yang lebih kakao dapat efektif berfotosintesis dan tidak
dalam sehingga intensitas matahari yang diterima menjadi persaingan antar daun yang saling
permukaan daun dapat merata. Bentuk kanopi menutupi satu sama lain. Untuk menjaga nilai ILD
yang baik adalah ketika daun bagian atas melebar yang tetap optimum perlu dilakukan pemangkasan
dan semakin vertikal ke bawah, hal tersebut dapat secara berkala.
mencegah adanya overlapping antar kanopi.
Apabila pengelolaan kakao tidak diperhatikan,
Sumber Pustaka
maka flush tanaman secara berkala akan tumbuh
1)
rimbun sehingga menghalangi penetrasi cahaya Pensa, M. & A. Sellin (2002). Needle longevity of Scots
pine in relation to foliar nitrogen content, specific
dan nilai ILD akan melampaui kisaran optimal.
leaf area, and shoot growth in different forest types.
Selain itu akan menyebabkan persaingan antar Canadian Journal of Forest Research, 32, 1225–1231.
organ vegetatif dan generatif dalam distribusi 2)
Santoso, T.I.; Sudarsianto & A.A. Prawoto (2013).
asimilat serta akan menekan pembungaan dan Alternatif Pengendalian Penyakit VSD (vascular-
pembuahan tanaman. Dengan demikian, nilai ILD streak dieback ) Melalui Penggantian Tajuk
Tanaman, Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
yang optimal dapat didapatkan dengan pemangkasan Indonesia, 25, 5–9.
yang terencana dan teratur. 3)
Santoso, F.X. (1994). Tanaman Kakao. Penerbit Kanisius,
Pencapaian nilai ILD optimum dapat dicapai Yogyakarta.
4)
dengan pemangkasan tanaman kakao secara Zuidema, P.A.; P.A. Laffelaar; W . Gerritsma; L. Mommer
& N.P.R. Anten (2005). A physiological production
intensif dan reguler. Rekomendasi pemangkasan model for cocoa (Theobroma cacao ): model
yang tepat adalah saat tajuk tanaman terlalu presentation, validation and application.Agricultural
rimbun. Pangkasan ini dilakukan pada saat system, 84, 195–225.
setelah puncak panen atau disebut pangkas **0**

Warta
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA
28 | 3 | Okober 2016

>> 12

Anda mungkin juga menyukai