Anda di halaman 1dari 18

3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

TEORI-ONLINE

References, Tutorials and Discussion

POPULASI DAN SAMPEL

JAN 24
Posted by hendry
Oleh : Hendry

A. Definisi

Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan
diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti.

Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi
sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.

Penarikan sampel diperlukan jika populasi yang diambil sangat besar, dan peneliti memiliki
keterbatasan untuk menjangkau seluruh populasi maka peneliti perlu mendefinisikan populasi target
dan populasi terjangkau baru kemudian menentukan jumlah sampel dan teknik sampling yang
digunakan.

B. Ukuran Sampel

Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang
dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk
memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel
minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum
adalah 100.

Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan
ukuran sampel :

1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran
sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x
lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian
yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20

https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 1/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau
kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial
maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil
jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sampel (semakin
mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin
kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

Beberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara lain :

1. Rumus Slovin (dalam Riduwan, 2005:65)

n = N/N(d)2 + 1

n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.

Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka
jumlah sampel yang digunakan adalah :

N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95


2. Formula Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:179)

N = L / F^2 + u + 1
Keterangan :
N = Ukuran sampel
F^2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel

Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1


Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76
maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sampel
N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203

3. Rumus berdasarkan Proporsi atau Tabel Isaac dan Michael

Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah
sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel ini, peneliti dapat secara
langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang
dikehendaki.

C. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang secara umum terbagi dua yaitu
probability sampling dan non probability sampling.

Dalam pengambilan sampel cara probabilitas besarnya peluang atau probabilitas elemen populasi
untuk terpilih sebagai subjek diketahui. Sedangkan dalam pengambilan sampel dengan cara
nonprobability besarnya peluang elemen untuk ditentukan sebagai sampel tidak diketahui. Menurut
Sekaran (2006), desain pengambilan sampel dengan cara probabilitas jika representasi sampel adalah
penting dalam rangka generalisasi lebih luas. Bila waktu atau faktor lainnya, dan masalah
generalisasi tidak diperlukan, maka cara nonprobability biasanya yang digunakan.

1. Probability Sampling

https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 2/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Teknik ini meliputi simpel random sampling,
sistematis sampling, proportioate stratified random sampling, disproportionate stratified random
sampling, dan cluster sampling

Simple random sampling

Teknik adalah teknik yang paling sederhana (simple). Sampel diambil secara acak, tanpa
memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.

Misalnya :

Populasi adalah siswa SD Negeri XX Jakarta yang berjumlah 500 orang. Jumlah sampel ditentukan
dengan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan adalah sebesar 5% sehingga jumlah
sampel ditentukan sebesar 205.

Jumlah sampel 205 ini selanjutnya diambil secara acak tanpa memperhatikan kelas, usia dan jenis
kelamin.

Sampling Sistematis

Adalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi baik yang berdasarkan nomor
yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang
seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.

Contohnya :

Akan diambil sampel dari populasi karyawan yang berjumlah 125. Karyawan ini diurutkan dari 1 –
125 berdasarkan absensi. Peneliti bisa menentukan sampel yang diambil berdasarkan nomor genap
(2, 4, 6, dst) atau nomor ganjil (1, 2, 3, dst), atau bisa juga mengambil nomor kelipatan (2, 4, 8, 16, dst)

Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya
memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi.

Misalnya, populasi adalah karyawan PT. XYZ berjumlah 125. Dengan rumus Slovin (lihat contoh di
atas) dan tingkat kesalahan 5% diperoleh besar sampel adalah 95. Populasi sendiri terbagi ke dalam
tiga bagian (marketing, produksi dan penjualan) yang masing-masing berjumlah :

Marketing : 15

Produksi : 75

Penjualan : 35

Maka jumlah sample yang diambil berdasarkan masing-masinng bagian tersebut ditentukan kembali
dengan rumus n = (populasi kelas / jml populasi keseluruhan) x jumlah sampel yang ditentukan

Marketing : 15 / 125 x 95 = 11,4 dibulatkan 11

Produksi : 75 / 125 x 95 = 57

Penjualan : 35 / 125 x 95 = 26.6 dibulatkan 27

Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 11 + 57 + 27 = 95 sampel.


https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 3/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

Teknik ini umumnya digunakan pada populasi yang diteliti adalah keterogen (tidak sejenis) yang
dalam hal ini berbeda dalam hal bidangkerja sehingga besaran sampel pada masing-masing strata
atau kelompok diambil secara proporsional untuk memperoleh

Disproportionate Stratified Random Sampling

Disproporsional stratified random sampling adalah teknik yang hampir mirip dengan proportionate
stratified random sampling dalam hal heterogenitas populasi. Namun, ketidakproporsionalan
penentuan sample didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata namun kurang
proporsional pembagiannya.

Misalnya, populasi karyawan PT. XYZ berjumlah 1000 orang yang berstrata berdasarkan tingkat
pendidikan SMP, SMA, DIII, S1 dan S2. Namun jumlahnya sangat tidak seimbang yaitu :

SMP : 100 orang

SMA : 700 orang

DIII : 180 orang

S1 : 10 orang

S2 : 10 orang

Jumlah karyawan yang berpendidikan S1 dan S2 ini sangat tidak seimbang (terlalu kecil
dibandingkan dengan strata yang lain) sehingga dua kelompok ini seluruhnya ditetapkan sebagai
sampel

Cluster Sampling

Cluster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau populasi sangat luas misalnya
penduduk suatu propinsi, kabupaten, atau karyawan perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi.
Untuk menentukan mana yang dijadikan sampelnya, maka wilayah populasi terlebih dahulu
ditetapkan secara random, dan menentukan jumlah sample yang digunakan pada masing-masing
daerah tersebut dengan menggunakan teknik proporsional stratified random sampling mengingat
jumlahnya yang bisa saja berbeda.

Contoh :

Peneliti ingin mengetahui tingkat efektivitas proses belajar mengajar di tingkat SMU. Populasi
penelitian adalah siswa SMA seluruh Indonesia. Karena jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam
berbagai provinsi, maka penentuan sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :

Tahap Pertama adalah menentukan sample daerah. Misalnya ditentukan secara acak 10 Provinsi
yang akan dijadikan daerah sampel.

Tahap kedua. Mengambil sampel SMU di tingkat Provinsi secara acak yang selanjutnya disebut
sampel provinsi. Karena provinsi terdiri dari Kabupaten/Kota, maka diambil secara acak SMU
tingkat Kabupaten yang akan ditetapkan sebagai sampel (disebut Kabupaten Sampel), dan
seterusnya, sampai tingkat kelurahan / Desa yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka
keseluruhan SMU yang dijadikan sampel ini diharapkan akan menggambarkan keseluruhan
populasi secara keseluruhan.

2. Non Probabilty Sampel

https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 4/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

Non Probability artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama
sebagai sampel. Teknik-teknik yang termasuk ke dalam Non Probability ini antara lain : Sampling
Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Insidential, Sampling Purposive, Sampling Jenuh, dan
Snowball Sampling.

Sampling Kuota,

Adalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu
sampai jumlah kuota (jatah) yang diinginkan.

Misalnya akan dilakukan penelitian tentang persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar guru.
Jumlah Sekolah adalah 10, maka sampel kuota dapat ditetapkan masing-masing 10 siswa per sekolah.

Sampling Insidential,

Insidential merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan, atau siapa saja yang kebetulan
(insidential) bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang
ditentukan akan dijadikan sampel.

Misalnya penelitian tentang kepuasan pelanggan pada pelayanan Mall A. Sampel ditentukan
berdasarkan ciri-ciri usia di atas 15 tahun dan baru pernah ke Mall A tersebut, maka siapa saja yang
kebetulan bertemu di depan Mall A dengan peneliti (yang berusia di atas 15 tahun) akan dijadikan
sampel.

Sampling Purposive,

Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga
layak dijadikan sampel. Misalnya, peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin
tertentu. Maka sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas
permasalahan ini. Atau penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang
diambil adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini. Teknik ini
biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif.

Sampling Jenuh,

Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi
dianggap kecil atau kurang dari 100. Saya sendiri lebih senang menyebutnya total sampling.

Misalnya akan dilakukan penelitian tentang kinerja guru di SMA XXX Jakarta. Karena jumlah guru
hanya 35, maka seluruh guru dijadikan sampel penelitian.

Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecil kemudian terus
membesar ibarat bola salju (seperti Multi Level Marketing….). Misalnya akan dilakukan penelitian
tentang pola peredaran narkoba di wilayah A. Sampel mula-mula adalah 5 orang Napi, kemudian
terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga sampel atau responden teruuus berkembang
sampai ditemukannya informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.

Teknik ini juga lebih cocok untuk penelitian kualitatif.

C. Yang perlu diperhatikan dalam Penentuan Ukuran Sampel

Ada dua hal yang menjadi pertimbannga dalam menentukan ukuran sample. Pertama ketelitian
(presisi) dan kedua adalah keyakinan (confidence).
https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 5/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

Ketelitian mengacu pada seberapa dekat taksiran sampel dengan karakteristik populasi. Keyakinan
adaah fungsi dari kisaran variabilitas dalam distribusi pengambilan sampel dari rata-rata sampel.
Variabilitas ini disebut dengan standar error, disimbolkan dengan S-x

Semakin dekat kita menginginkan hasil sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi, maka
semakin tinggi ketelitian yang kita perlukan. Semakin tinggi ketelitian, maka semakin besar ukuran
sampel yang diperlukan, terutama jika variabilitas dalam populasi tersebut besar.

Sedangkan keyakinan menunjukkan seberapa yakin bahwa taksiran kita benar-benar berlaku bagi
populasi. Tingkat keyakinan dapat membentang dari 0 – 100%. Keyakinan 95% adalah tingkat lazim
yang digunakan pada penelitian sosial / bisnis. Makna dari keyakinan 95% (alpha 0.05) ini adalah
“setidaknya ada 95 dari 100, taksiran sampel akan mencerminkan populasi yang sebenarnya”.

D. KESIMPULAN :

Dari berbagai penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa teknik penentuan jumlah sampel
maupun penentuan sampel sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari penelitian.
Dengan kata lain, sampel yang diambil secara sembarangan tanpa memperhatikan aturan-aturan dan
tujuan dari penelitian itu sendiri tidak akan berhasil memberikan gambaran menyeluruh dari
populasi.

REVISI TULISAN

Saya merevisi teknik sampling, dan memasukkan teknik sistematis ke dalam probability sampling
berdasarkan rujukan buku Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat

Beberapa Teknik Penentuan Ukuran Sampel Lainnya

Tabel jumlah sampel (h ps://teorionline.files.wordpress.com/2010/01/tabel-jumlah-sampel.doc)


Isaac n Michael
TABEL SAMPEL KREJCIE DAN MORGAN
(h ps://teorionline.files.wordpress.com/2011/04/tabel-sampel-krejcie-dan-morgan.pdf)
Sample Size bartle kotrlik higgins (h ps://teorionline.files.wordpress.com/2010/01/sample-size-
bartle -kotrlik-higgins.pdf) dengan pendekatan Cohran’s Formula

Baca juga

Ukuran sampel penelitian kualitatif (h ps://teorionline.wordpress.com/2012/04/23/jumlah-


sampel-penelitian-kualitatif/)
Penentuan ukuran sampel menurut para ahli di teorionline.net
(h p://teorionline.net/menentukan-ukuran-sampel-menurut-para-ahli/)
Jurnal rujukan untuk menentukan ukuran sampel
(h ps://teorionline.wordpress.com/2012/11/27/referensi-jurnal-ukuran-sampel/)

Dirangkum dari :

Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis, edisi revisi 2010. Jakarta :
Rineka Cipta

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung :
Alfabeta.

Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.


https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 6/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administasi. Bandung : Alvabeta.

Note : Materi yang ditulis dalam artikel ini secara lebih lengkap dapat anda dapatkan di buku kami
yang baru terbit.

(h ps://teorionline.wordpress.com/2015/02/25/buku-metode-riset-kuantitatif/)
ADVERTISEMENT
Advertisements

Report this ad

Report this ad
Posted on January 24, 2010, in METODOLOGI PENELITIAN and tagged sampel populasi penelitian
teknik sampling. Bookmark the permalink. 779 Comments.

Leave a comment
https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 7/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

Trackbacks 1

Comments 94

Erwan Lawanto | December 19, 2012 at 10:57 am


Pak Hendry penelitian saya berjenis kualitatif deskriptif yang berjudul analisis perilaku wajib
pajak orang pribadi pada konsep SAS. Apakah jumlah kuesioner yang harus kembali dari wajib
pajak yang dijadikan responden harus sesuai dengan ukuran sampel yang telah ditentukan
dengan menggunakan rumus slovin ataukah perhitungan dari ukuran sampel tersebut hanya
dijadikan patokan berapa kuesioner yang harus disebar dan tidak dipermasalahkan kembalinya
berapapun. Permasalahan yang terjadi disini. . terlalu banyak wajib pajak yang sensitif ketika
berbicara soal pajak dan menolak mengisi kuesioner, sedangkan dari perhitungan rumus slovin
ditentukan bahwa minimal ukuran sampel 100 . terima kasih

hendry | December 19, 2012 at 10:57 pm


Seringkali, peneliti dihadapkan dengan berbagai kendala yang mungkin memaksa mereka
untuk menggunakan ukuran sampel yang tidak memadai karena alasan praktis dibandingkan
statistik.
Batasan ini dapat mencakup anggaran, waktu, tenaga, dan keterbatasan sumber daya lainnya.
Dalam kasus ini, para peneliti harus melaporkan kedua ukuran sampel yang tepat bersama
dengan sampel
ukuran benar-benar digunakan dalam penelitian ini, alasan untuk menggunakan ukuran
sampel yang tidak memadai, dan diskusi tentang efek ukuran sampel yang tidak memadai
mungkin pada hasil penelitian. Peneliti harus berhati-hati ketika membuat program
rekomendasi berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan ukuran sampel yang memadai.

Sumber :
Bartle , J.E, et.al. (2001). Organizational Research: Determining Appropriate Sample Size in
Survey Research. Information Technology, Learning, and Performance Journal, Vol. 19, No. 1,
Spring 2001.

Erwan Lawanto | December 19, 2012 at 10:57 pm


Terima kasih masukannya Bapak Hendry

nila zulfana | December 14, 2012 at 10:57 am


PAK saya mau tanya judul penelitian saya tentang ” Gambaran tingkat pengetahuan wanita usia
subur tentang pemeriksaan pap smear sebagai upaya deteksi dini kanker serviks ” populasinya
ada 1200 saya bingung menentukan teknik samplingnya?? tadinya saya memakai random
sampling tapi dosen saya menyarankan untuk membaca dan memahami rumus slovin, tapi disini
saya kurang begitu paham.

hendry | December 19, 2012 at 10:57 pm


untuk penelitian seperti ini..coba searching paper yang berjudul : “SAMPLE SIZE
DETERMINATION IN HEALTH STUDIES” oleh Lwanga dan Lemeshow. Disitu dijelaskan
banyak contoh kasus untuk menentukan ukuran sampel pada penelitian kesehatan…

https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 8/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

ahmad | December 13, 2012 at 10:57 am


Pak saya mo nanya terkait penentuan sampel dari penelitian kohort prospektif yang meneliti
hubungan maturitas kromatin sperma dengan keberhasilan inseminasi buatan di klinik A. jumlah
pasien inseminasi buatan di klinik A per bulan rata-rata 10 orang. lama penelitian saya 3 bulan.
bagaimana cara menentukan jumlah sampel minimumnya? apakah saya bisa menggunakan total
sampling? mohon referensi atau judul buku terkait total sampling tersebut. mohon masukannya
pak. terimakasih.

hendry | December 19, 2012 at 10:57 pm


coba searching paper yang berjudul : “SAMPLE SIZE DETERMINATION IN HEALTH
STUDIES” oleh Lwanga dan Lemeshow. Disitu dijelaskan banyak contoh kasus untuk
menentukan ukuran sampel pada penelitian kesehatan..termasuk kohort

bayu istyananto (@bayucungkring) | December 12, 2012 at 10:57 am


dalam penelitian saya itu saya ingin menggunakan metode penlitian kuantitatif pak

bayu istyananto (@bayucungkring) | December 12, 2012 at 10:57 am


pak saya sedang mengerjakan skripsi tentang analisis isi media dengan jumlah populasi sebanyak
11 berita. dengan jml itu apakah sudah bisa dan sah bila dilakukan penelitian dengan metode
analisis isi deskriptif pak?
terima kasih.

hendry | December 19, 2012 at 10:57 pm


sah2 saja..desainnya analisis isi ya ??

bayu istyananto (@bayucungkring) | January 15, 2013 at 10:57 am


iya pak. desainnya analisis isi.
terima kasih pak jawabannya

Suhendra | December 11, 2012 at 10:57 am


Pak, bagaimana dengan penelitian deskriptif dengan jumlah populasi 12 orang pak. Apakah bisa
digunakan teknik sampling Total sampling???? dan apakah sah secara statistik dengan jumlah
sampel < 30

hendry | December 11, 2012 at 10:57 am


sah-sah aja pak..selama tidak digunakan stat inferensi yang memang memiliki berbagai
asumsi…

andi | December 11, 2012 at 10:57 am


pak,,, mau tanya,, penelitin saya kualitatfi, tentang persepsi,, jumlah responden itu sekitar 200
lebih, apakah saya harus mengadakan wawancara kepada seluruh responden tersebut? jika tidak
perlu seluruhnya,, sya harus pake terori pengambilan sample yang bagaimana?

hendry | January 15, 2013 at 10:57 am


kualitatif..tidak ada patokan dasar penentuan ukuran sampelnya…yang lebih diutamakan
adalah kedalaman informasi itu sendiri…ketimbang banyaknya sampel…

Hakim | December 10, 2012 at 10:57 am


Pak, saya mau tanya kalo ada contoh soal seperti ini bagaimana:
diketahui suhu standar ruangan 22 derajat, sedangkan suhu ruangan perpustakaan A 30 derajat,
berapa persen suhu ruangan perpustakaan A untuk mencapai standar?

hendry | December 10, 2012 at 10:57 pm


Standar 22, sekarang 30..tinggal dihitung berapa persen selisihnya…
https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 9/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

Hakim | December 10, 2012 at 10:57 pm


oh…oke pak,,tapi namanya menggunakan rumus apa ya pak???buat skripsi nih pak…
trima kasih…

rizca | December 5, 2012 at 10:57 pm


malam pak, saya meneliti pengaruh makro ekonomi variabel dan indeks saham asing terhadap
ihsg, dan jumlah sampel 72, karena berdasarkan periode penelitian, 2006-2011, akan tetapi
diminta menggunakan AMOS-SEM. sementara persyaratan SEM itu sendiri, minimal sampel 100.
apakah tetap bisa menggunakan AMOS pak? terima kasih.

hendry | December 11, 2012 at 10:57 am


untuk sampel kecil..saya banyak melihat penelitian yang menggunakan PLS…sebagai
alternatif dari SEM “biasa”…

Ki y | November 29, 2012 at 10:57 am


Pagi…, Pak saya mau nanya untuk penelitian eksperimen ada jumlah minimun subjek ga (pake
two-group)?. Trus benar ga klo ngutip punya Malhkota jumlah variabel dikali 5, berarti klo
variabelnya ada 2, 2×5= 10. Jadi subjek minimumnya adalah 10. Trus 10 : 2 =5/kelompok.

cussy | November 27, 2012 at 10:57 am


saya masih bingung menentukan populasi dan sampel penelitian kuasi eksperimen
neh,,,barangkali ada temen-temen yang mengetahui. saya akan melaksanakan penelitian, tetapi
populasinya sedikit dengan jumlah siswa 47 siswa, apakah dibutuhkan sampel dan samplingnya
tidak ya? karena kalau saya tidak memasukkan sampel ntar bingung perhitungan uji statistiknya.
Mohon Bantuannya ya

anggra | November 22, 2012 at 10:57 am


slmt pagi minta bantu bsa gx gman mencari purposive sampel jika jummlah sampel 52

hendry | November 22, 2012 at 10:57 am


kalo purposive..tentukan sendiri berdasarkan alasan, pertimbangan, kemampuan,
keterjangkauan, dst…anda sendiri…

Wawan | November 21, 2012 at 10:57 am


Pak, saya mau tanya. Dalam skripsi yang saya teliti ini, jumlah populasinya sebanyak 60 orang,
yang terdiri dari 8 grade (tingkatan), yaitu:

Grade 15 = 8 orang
Grade 14 = 4 orang
Grade 13 = 2 orang
Grade 12 = 23 orang
Grade 11 = 19 orang
Grade 10 = 2 orang
Grade 9 = 1 orang
Grade 8 = 1 orang

Yang ingin saya tanyakan adalah:


1. Bagaimana kita menentukan ‘ d ‘ pada rumus Slovin? Apakah itu 1% ; 5% ; 10% ?

2. Untuk menentukan sampel dari data yg ada di atas, apakah dengan menggunakan metode
Disproportionate Stratified Random Sampling? Dan bagaimana rumus/perhitungannya pak?

Terima kasih, mohon bantuannya Pak..

https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 10/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

hendry | November 21, 2012 at 10:57 am


alpha untuk penelitian sosial berkisar 1% – 5%, jadi bapak tinggal tentukan mau tingkat
ketelitian 95% atau 99%..(btw..ini grade PNS ya..?)

karena ukuran masing-masing kelompok tidak seimbang..menurut saya lebih baik


pertimbangkan untuk menggunakan teknik disproportinate stra-random sampling…

Wawan | November 21, 2012 at 10:57 am


Trima kasih Pak atas jawabannya.
Iya, yg saya teliti ini Grade PNS.
Jadi, untuk pengambilan sampel, lebih baik menggunakan metode apa?
Proportionate Stratified Random Sampling?
Dengan ‘menyusutkan’ populasi dari masing2 grade sehingga mendapatkan sampel
dengan teknik perhitungan (Slovin) seperti yang bapak contohkan di atas?

ooppi | November 19, 2012 at 10:57 pm


pak saya meneliti dengan judul pengaruh harga dan kulaitas produk terhadap kepuasan
pelanggan di suatu outlet, tapi populasi tidak diketahui karena tidak ada datanya, sebelumnya
saya mengajukan dengan Sampling Purposive tapi disuruh pembimbing saya pakai quota
sampling aja katanya, apa itu bisa pak?
mohon bantuannya pak , terima kasih

hendry | November 19, 2012 at 10:57 pm


tujuannya untuk inferensi kan ? .. maka jangan pake kuota..tapi coba pake Cohran’s Formula
N = (t)^2 * (p)(q) / (d)^2
Dimana, N = ukuran sampel, t = nilai t berdasarkan alpha tertentu, (p)(q) = estimate of
variance, d = margin of error yang diterima
Contoh :
(1.96)^2(0.5)(0.5) / (.05) ^ 2 = 384
atau bisa pake Formula Lemeshow..yang menghasilkan ukuran sampel untuk populasi yang
tidak diketahui juga sama dengan formula di atas…

yussi | November 18, 2012 at 10:57 am


ass, pak..,
izin bertanya..,
kalau kita ingin mengembalikan jumlah sample yg kita dapatkan ke populasi lagi bagaimna ya
caranya.., menggunakan rumus slovin…,
terima kasih sebelumnya..,

Eva | November 15, 2012 at 10:57 pm


pak…saya mau nanya..
penelitian saya mengenai kemandirian pd mhsiswa yg kos,
teknik penarikan sampel saya itu purposive sampling pak,
krna populasi nya sekitar 2000 yg tersebar di beberapa fakultas, yg saya mau tanyakan berapa
jmlh sampel yg saya ambil datanya? bisakah pakai proporsi?
trimakasih pak

hendry | November 15, 2012 at 10:57 pm


purposive = berdasarkan pertimbangan tertentu..jadi ukuran sampelnya sesuai dengan
“pertimbangan” anda sendiri…

basri | November 7, 2012 at 10:57 pm


adakah pendapat para ahli yang mengatakan bahwa populasi di bawah 100 bisa diambil sampel

https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 11/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

hendry | November 7, 2012 at 10:57 pm


justru sebaliknya…saya tidak menemukan ada pendapat yang menyatakan kurang 100 tidak
bisa diambil sebagai sampel….(penelitian eksperimen, deskriptif, etc..itu rata-rata ukuran
sampelnya kecil..). Kecuali pada teknik2 analisis tertentu yang mensyaratkan ukuran sampel
besar (contoh : SEM)

Ayoe Mardhatillah (@MissAyyoe) | October 25, 2012 at 10:57 pm


.jika peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mareka dapat menentukan
kurang lebih 25 – 30% dari jumlah tersebut. Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya
meliputi antara 100 – 150 orang, dan dalam pengumpulan datanya peneliti menggunakan angket,
maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Namun apabila peneliti menggunakan
teknik wawancara dan pengamatan, jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik sampel dan
sesuai dengan kemampuan peneliti.

pak populasi saya 106 orang. saya pake angket/questionnaire dan wawancara(speaking ability).
jadi ambil seluruhnya ato 30% aja?
thnx bfore

hendry | October 26, 2012 at 10:57 pm


Di buku prof. Arikunto Suharsimi edisi 2010, saya lihat pernyataan ini sudah tidak ada
lagi..dan artikel di atas akan saya koreksi…
Gunakan formula penentuan ukuran sampel saja…

budi prijo | October 17, 2012 at 10:57 pm


pak hendry
saya mau nanya sample target dan sample akses. kalo bapak ada referensi buku apa yang harus
saya baca . matur nuwun atas bantuannya.

ratih stassia | October 17, 2012 at 10:57 am


Selamat pagi Pak Hendry..
Pak maaf saya butuh pencerahan… Penelitian saya menggunakan sampling jenuh sebanyak 32
orang. saya mau nanya Pak, apa bisa dengan menggunakan path analysis..?? (karena saya sudah
terlanjur menggunakan itu Pak, jumat saya sidang… saya tidak menemukan buku yang
mengatakan g minimal sampel path analysis, sehingga waktu itu saya menggunakan asumsi
central limit theory dgn 30 sampel)

Makasi ya Pak.. semoga kebaikan Bapak dibalas Allah YME.


Aamiiiin.

Aria Permana | October 6, 2012 at 10:57 am


mas hendry, mau nanya.. untuk skripsi penelitian sosial, rumus slovin bisa gak yah batas
ketelitiannya 6%? jumlah populasi 600 orang.. terimakasih..

hendry | October 6, 2012 at 10:57 am


formula slovin nya bsia dipake..tapi margin error 6% nya itu terlalu besar..untuk peneltian
sosial maksimal 5% (bahkan ada yang menyebut 3%)

Istie Tewek Tantik | September 29, 2012 at 10:57 am


selamat siang pak hendry,, mau tanya soal ujicoba kelompok kecil dan kelompok besar. untuk
menentukan jumlahnya bagaimana ya pak exp kelompok kecil 5-8 org, kelompok besar 20-30 org.
terimakasih

conor | September 25, 2012 at 10:57 pm


https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 12/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

halo pak henri,


mon nanya nih, apakah ada dasar teori yang menjelaskan bahwa sampel yg baik adalah 30 untuk
analisis regeresi linear berganda? jika ada saya mohon bantuan sumbernya. terimakasih

hendry | September 25, 2012 at 10:57 pm


ada disitu…h p://teorionline.net/menentukan-ukuran-sampel-menurut-para-ahli/
beserta sumbernya…
atau di
Tingley, M.A. (1992). Small-Sample Intervals for Regression. The Canadian Journal of Statistics
La Revue Canadienne de Statistique, Vol. 20, No. 3
Milton, S. (1986). A Sample Size Formula for Multiple Regression Studies. The Public Opinion
Quarterly, Vol. 50, No. 1 (Spring, 1986), pp. 112-118
thanks

fikar | September 25, 2012 at 10:57 am


pak, saya mau tanyak,penelitian yang saya gunakan adalah total sampling 32 orang.. hasil yang
saya dapatkan setlah saya menganalisa dengang mengunakan spss smua variable saya tidak
berhubungan.. yang ingin saya tanyakan pak, apa minimnya sampel bsa mempengaruhi
hubungan atau tidak ada hubungan pak?? terima kasih pak.

celin | September 22, 2012 at 10:57 am


helf me Mr Hendri….
saya sedang meneliti di sebuah sekolah, saya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan judul
“Hubungan antara Profesionalisme Guru pendidikan agama kristen dengan minat belajar siswa”.
terdapat 15 populasi apa semua bisa jadikan sampel? untuk penelitian saya, thanks Gbu.

hendry | September 22, 2012 at 10:57 am


15 subjek ??..kalo menurut saya gunakan saja semua…
tapi perlu diperhatikan juga beberapa ketentuan ukuran sampel yang saya jelaskan di
h p://teorionline.net/menentukan-ukuran-sampel-menurut-para-ahli/

we | September 25, 2012 at 10:57 pm


bisa dijadikan sbg subyek penelitian anda. yang perlu di rubah adalah metode pengumpalan
datanya, karena anda akan mensensus 15 populasi, bukan sampel, kalau sampel baru gunakan
kriteria dari pak henri diatas. selanjutnya yang perlu juga di perhatikan adalah alat ukurnya
atau quisioner, karena sebagus apapun model dan teorinya, kalau quisionernya jauh dari
defenisi teorinya, maka saya jamin hasilnya tdk dapat menunjukan hubungan pengaruhnya.
oleh sebab itu saran saya, sis perhatikan skala pengukurannya apakah ordinal, interval, rasio.
dlm kasus sis saya melihat lebih cenderung ke skala likert (1-5, 1-7) , GBU Sis

wati | September 14, 2012 at 10:57 pm


kalo contoh populasinya apa ?????

ema | August 31, 2012 at 10:57 pm


assalamualaikum pak mau tanya ada gag batasan jumlah sampel minimal untuk populasi infinite
pada penelitian deskkriptif???

olga sousa | August 22, 2012 at 10:57 pm


Mohon bantuanya pak,skripsi saya dengan judul analisis prospek dan tantangan perkembangan
industri pariwisata. begini pak,disna populasina banyak ,saya mau tanya saya bisa tentukan
sampel dan memakai rumus apa pak,,saya memakai metode kuantitatif deskriptif.mohon
bantuanya pak…makasih

hendry | August 22, 2012 at 10:57 pm


https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 13/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

ada penjelasannya di h p://teorionlinejurnal.wordpress.com/2012/08/20/menentukan-ukuran-


sampel-menurut-para-ahli/
thanks

welly | August 1, 2012 at 10:57 am


mau nanya pak, apa boleh menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah pekerja di bawah 30
(sekitar 20-30)?

hendry | August 1, 2012 at 10:57 am


tergantung teknik analisisnya..jika menggunakan nonparametrik..ukuran sampel segitu bisa…

bandotdaradt | July 26, 2012 at 10:57 am


pak pada skripsi saya dimetode penelitian ada analisis univariat dan analisis bivariat tolonga di
biri tau rumus apa yang harus saya gunakan dan di analisis bivariat saya menggunakan uji chi-
square dangan rancangan tabel kontingensi 2×2 dan untuk mngatahui besar hubungan antara
variabel digunakan koefisien phi dengan rumus apa ,,,,,,,???? tolong penjelasannya dan judl
skripsi saya faktor-faktor yang berhubungan pamberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
makasii

saira | July 25, 2012 at 10:57 am


Mohon bantuanya pak,skripsi saya dengan judul analisis kinerja pegawai instalasi tranfusi darah
di rsud h. hanafie,begini pak,disna populasina 10,saya mau tanya apa saya bisa menjadikan 10 itu
sampel,dan memakai rumus apa pak,,saya memakai metode kualitatif deskriptif.mohon
bantuanya pak…makasih

hendry | July 25, 2012 at 10:57 pm


kualitatif deskriptif tidak terlalu mempermasalahkan ukuran sampel…karena tujuannya
bukan untuk generalisasi…
jadi silahkan gunakan semuanya….

hendry | July 25, 2012 at 10:57 pm


kualitatif deskriptif tidak terlalu mempermasalahkan ukuran sampel…karena tujuannya
bukan untuk generalisasi…
jadi silahkan gunakan semuanya….

lia | July 25, 2012 at 10:57 am


pak hendry,minta penjelasanya…skripsi saya mengenai analisis pentingnya tanggung jawab
sosial n akuntansi sosial perusahaan(studi kasus perusahaan mnu tur dikab X), buat penentuan
besarnya sampel bgaimna ya?permasalahnya obyek penelitian adalah perusahaan n dstiap
perusahaan cuma 1kuisner…dan mnrt sya sangat susah mndapatkn data drperusahaan
trsebut,oleh krena itu sya cuma ambil 30sampel yang kira2 memang mudah saya mendapat data
dr200populasi yang ad, sedangkan variabel sya ad7 dan menggunakan tehnk purposive
sampling,tlong penjelasnya pak…dantolong refrensi dibuku ap,buat pedoman saya…trimakasih
bnyak(sya mnggunakan regresi brganda)

One'n Mono | July 20, 2012 at 10:57 pm


pagi pak hendry…
penelitian saya g kemampuan menulis. sample harus membuat karangan. sample saya hanya 19
org dr 38 populasinya. bisa gak, pak??? ada gak teori atau rumusnya…?

hendry | July 22, 2012 at 10:57 pm


sebetulnya alasan menggunakan 19 sampel itu apa ?

Mund | July 13, 2012 at 10:57 am


https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 14/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

Pak, penelitian eksperimen tanpa kelompok kontrol,


untuk mencari perbedaan ‘X’
sebelum dan setelah mendapat perlakuan,

sebaiknya pakai analisis yg mana ?


Bs ksh cntoh rumusnya pak ?

hendry | July 13, 2012 at 10:57 am


paired sample t test…formulanya cari dibuku statistik ya…or buku metodologi penelitian…

Mund | July 13, 2012 at 10:57 am


Oke pak,
Sampel dibawah 30 bs jg ya pak, sampel saya 10-20 orang krn wktu terbatas.

tyas | July 12, 2012 at 10:57 am


pak,mau tanya.. penelitian saya eksperimen. akan tetapi sampel dari kelompok eksperimen saya
hanya 28 orang, sedangkan kelompok kontrol 23 orang. untuk analisisnya bisa menggunakan
apa?
saya mau pakai anova disalahkan, sebab sampel kurang dari 30 orang. mohon bantuannya..

hendry | July 12, 2012 at 10:57 pm


ind sample t test

isha | July 10, 2012 at 10:57 am


Pak, mohon bantuannya..
Skripsi sya g profesionalitas guru yg sudah sertifikasi, dari beberapa guru yang ada hanya 4
orang yang bisa dijadikan sampel, apakah hal tersebut bisa? Termasuk dalam jenis penelitian apa?
Analisis apa yang bisa saya gunakan jika ingin mengetahui perbandingan nilai siswa sebelum
guru bersertifikasi dengan nilai siswa sesudah guru bersertifikasi, mengingat siswa yang
dibandingkan sudah berbeda.
Bls di email saya, trimakasih.

hendry | July 11, 2012 at 10:57 am


email send…thanks

Mund | July 3, 2012 at 10:57 am


Pak hendri,
sy meneliti perbedaan tingkat nyeri ibu sblm dan sesudah melakukan relaksasi bernafas,
populasi : semua ibu bersalin, krn tdk diketahui sy mengmbil populasi rata2 = 32 org/bln
sampel sy memakai minimal sampel penelitian eksperimen = 10 elemen..
Sampling = consecutive sampling..

Apakah Bisa seperti itu ?


Trma ksh atas jwbnnya.

Gabe | June 18, 2012 at 10:57 pm


Pak, hendri.
Saya akan melakukan penelitan mengenai tabel I-O semi survei. Nanti pada sektor perikanan
akan saya disagregasi menjadi 2 subsektor (perikanan tangkap dan budidaya). Angka kontrol
untuk sektor perikanan tersebut telah ada dari hasil update dari tahun sebelumnya. Saya nanti
akan menelusuri besaran nilai proporsi untuk kedua subsektor tersebut. Yang ingin saya tanyakan
adalah untuk menentukan jumlah sampelnya bagaimana ya, mengingat waktu dan minimnya
biaya penelitian berapa jumlah sampel yang dapat mewakili konsumsi ikan tersebut? agar
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Terimakasih pak.
https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 15/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

hayyu | June 18, 2012 at 10:57 am


selamat siang pak,, saya mau bertanya pak. saya sedang melakukan penelitian kepuasan
pelanggan terhadap kinerja karyawan pada kereta api lodaya. disini populasi tidak diketahui pak.
saya bingung menentukan rumus sampel dan jumlah nya.. saya menggunakan accidental
sampling,,tpi dosen bilang saya harus menggunkan sampling random. saya bingung pak =(
oiy pak…klo jmlah populasi dan sd tidak diketahui,,kira2 pakek rumus apa ya pak?? mohon
dibantu pak. terimakasih banyak.

yhudie | June 15, 2012 at 10:57 pm


Bapak hendry, apakah ukuran data jenuh dalam snowball itu sama dengan jika informasi yang
diberikan responden relatif sama, meskipun jumlah respondennya tidak banyak. Mohon
pencerahan, terimakasih.

ratih | June 12, 2012 at 10:57 am


pak mau bertanya, jika sampling accidental hanya memperoleh 15 responden karena batasan
waktu penelitian bisa tidak? apakah hasilnya dapat mewakili? terimakasih

hendry | June 12, 2012 at 10:57 am


sampelnya tidak untuk mewakili apa2 (tidak untuk generalisasi)..jadi hanya berlaku untuk
sampel itu sendiri…thanks

PutraSulung | June 5, 2012 at 10:57 pm


slmat malam pak Hendry, saya mau tanya…
saya sedang malakukan penelitian skripsi..
saya menggunakan studi penelitian deskriptif retrospektif, populasi yg saya dapat hanya 30
pasien. dan semua populasi ini saya ingin jadikan sampel.apakh ini di sebut total sampling?
apakah ada buku atau pustaka yang menjelaskan g total sampel? saya mohon pencerahannya
pak…
terima kasih…

hendry | June 10, 2012 at 10:57 pm


ya..bisa dibilang total sampling..dan sebagai catatan…untuk penelitian deksriptif..ukuran
sampel tidak terlalu menjadi masalah karena tujuannya memang tidak untuk generalisasi…
di buku Prof. Sugiyono seperti yang saya cantumkan di referensi atas dijelaskan tentang
sampel jenuh (hal. 96)

rifqi aulia | June 4, 2012 at 10:57 am


mau tanya g statment di makalah anda diatas ” Secara umum, untuk penelitian korelasional
jumlah sampel adalah 30″, apa ini bisa diaplikasikan dlm semua penelitian kuantitatif
korelasional….kl seumpama populasi objek penelitian kami 110 orang…apa bisa lgsung diambil
30 org sbg sampel??terima kasih

hendry | June 4, 2012 at 10:57 am


saya sudah koreksi tulisan di atas agar tidak ada kesalahpahaman mengenai angka 30.
jika populasi 110, maka angka 30 itu digunakan untuk ujicoba instrumen, sedangkan jumlah
sampel tetap menggunakan formula atau perhitungan sampel atau diambil seluruhnya…

Ryo Dianza | June 3, 2012 at 10:57 pm


pk. Hendry mau tanya : cara menentukan jumlah sampel untuk pelanggan swalayan memakai
rumus yang mana. Jika diketahui di swalayan tersebut rata2 ada 1350 pengunjung per hari. teknik
yang dipake purposive sampling.

hendry | June 3, 2012 at 10:57 pm

https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 16/18
3/11/2018 POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

kalo pake purposive (nonprobability sampling)..gak perlu ada perhitungan berapa jumlah
sampel yang mewakili populasi..

iwan | June 2, 2012 at 10:57 pm


rumus accidental sampling apa yah?

hendry | June 3, 2012 at 10:57 am


accidental sampling itu cara mengambil sampel..sedangkan penentuan jumlah sampelnya
dapat menggunakan formula populasi tidak diketahui…

nita | June 1, 2012 at 10:57 am


mohon bantuannya.pada penelitian saya, dengan juduk karakteristik ibu yang memberikan susu
formula pada bayi 1 hari sampai dengan 1 bulan di RS…, sebaiknya populasi dan sampel saya
seperti apa ya? disini populasi saya, tidak ada catatanya jika yang saya ambil adalah catatan
pemberian susu formula karena tidak ada bukti catatan tenteng pemberian susu formula..klo
misalkan sampel saya ecidental sampling, apakah harus ada populasi yang pastinya? Saya
mengalami kendala karena saya kurang mengerti tentang penelitian.ada baiknya seperti apa
tolong beri petunjuk untuk saya. Sebeumnya terima kasih atas bantuannya.

hendry | June 3, 2012 at 10:57 am


lihat jawaban di atas…

nmu | May 30, 2012 at 10:57 pm


pak mau tanya
berapa jumlah minimal populasi dlm penelitian?

hendry | May 30, 2012 at 10:57 pm


tidak ada batasan minimal dalam populasi…

olsa | October 28, 2015 at 10:57 am


Dear Pak Hendy,
Apakah ada teori yang mengatakan bahwa tidak ada batasan minimal dalam populasi
penelitian?
mohon informasinya

terima kasih

hendry | October 29, 2015 at 10:57 pm


populasi tidak ada batasannya…makanya ada dua jenis populasi yaitu populasi
terbatas dan populasi tidak terbatas

prasojo | May 29, 2012 at 10:57 am


dear pa hendry,
penelitian saya menggunakan data sekunder (rasio keuangan) dan data primer (kuesioner). obyek
penelitian saya adalah bank umum syariah. jumlah populasi hanya 11 bank dan terseleksi hanya 6
sampel dengan kriteria laporan keuangan lengkap selama periode penelitian. apakah saya bisa
memakai 6 sampel diatas dengan kuesioner minimal 100 responden?
atau ada saran lain yang bapak usulkan.

terima kasih untuk sharingnya

hendry | May 29, 2012 at 10:57 am


boleh..hanya saja angka 100 responden itu diperoleh dari mana ?

M. SUKRI | May 28, 2012 at 10:57 am


https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 17/18
3/11/2018 y POPULASI DAN SAMPEL | TEORI-ONLINE

Pak pada skripsi saya mempunyai 113 karyawan tetap, berapa kira2 akan diambil sampelnya, dan
memakai rumus apa, judul skripsi saya yaitu : PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) TERHADA KINERJA KARYAWAN TAMBANG BATUBARA PADA PT. NAN
RIANG DI KAB. BATANG HARI.

hendry | May 28, 2012 at 10:57 pm


ada banyak pilihan penentuan jumlah sampel…bisa pake formula slovin, pake tabel Isaac n
Michael or Krejcie dan morgan..semuanya udah saya berikan di artikel atas..
thanks

fitria handayani | May 4, 2016 at 10:57 pm


Assalammualaikum …
Selamat pagi pk. Hendry …
pk. saya ingin bertanya, kebetulan judul skripsi saya “Hubungan kecerdasan
berkomunikasi siswa dengan hasil belajar biologi”, di sini saya ambil sempel kls XI IPA yg
terbagi atas 2 kelas, dimana total semuanya adalah 79 sampel kalo menurut arikunto di
katakan “jika sampel kurang dari 100 maka harus di ambil semuanya”. Tapi, saya membaca
artikel bpk alangkah baiknya untuk korelasional ambil 30. Jenis penelitian saya survey
korelasional, menurut bpk sebaiknya saya mengambil sempel untuk penelitian saya berapa
banyak pk ?? Saya juga menggunakan jenis penelitian random sampling pk yg di pilih
secara acak pk … dan saya mohon bantuannya untuk bpk membalasnya pk, dan jika boleh
saya mnta itu acuan dapusnya yg kata bpk di ambil 30 untuk korelasional… makasih pk …

hendry | May 7, 2016 at 10:57 pm


pendapat yang itu sudah tidak ada lagi di buku terbitan barunya…gunakan formula
tertentu untuk menentukan ukuran sampel

Rini Dwita | May 9, 2016 at 10:57 pm


Selamat pagi Bapak Hendry

Saya Rini Dwita Sari, mahasiswa psikologi Universitas Andalas. sekarang saya
sedang melakukan penelitian, penelitian saya adalah penelitian kuantitatif, dengan
populasi seluruh siswa SMAN A, teknik pengambilan sampel yang saya gunakan
adalah stratified random sampling, didapatkan jumlah sampel sebanyak 304 orang
siswa. setelah saya melakukan penelitian, data yang saya dapatkan adalah normal.
Pertanyaan saya adalah:
1. Apakah data saya dapat digeneralisasikan ke populasi atau hanya berlaku pada
sampel penelitian saja?
2. populasi yang dimaksud apakah populasi SMAN A, atau populasi yang lebih
besar seperti seluruh siswa SMA?
3. dalam pengkategorisasian data, saya menggunakan skor empirik, apakah hal ini
berpengaruh terhadap generalisasi tersebut?

Terimakasih atas perhatian bapak, besar harapan saya untuk bapak dapat
membalasnya.
Wassalam.

1. Pingback: Writing Assignment of Research Proposal | nurmaladjihu

Blog at WordPress.com.

https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/comment-page-4/ 18/18

Anda mungkin juga menyukai