Anda di halaman 1dari 7

Proses Awal Pembentukan Embrio Menjadi Janin

BerpikirBBj,mjndan

Reinaldo Lim

102013181

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jakarta

Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510

Telephone: (021) 5694-2061 (hunting)

Email : Reinaldolim@yahoo.com
Abstrak

Kata kunci

Abstract

Keywords:

Bab 1
Pendahuluan

Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu karunia dari Tuhan yang sangat dinantikan oleh semua pasangan suami
istri terutama pasangan muda. Banyak pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak atau
bahkan yang sudah dikaruniai anak belum memahami secara benar dan jelas bagaimana proses
kehamilan bisa terjadi. Padahal dengan memahami proses terjadinya kehamilan dapat menjadi
tips hamil bagi pasangan yang belum dikaruniai anak atau yang ingin tambah momongan. Hamil
merupakan proses yang tidak sesederhana kita pikirkan. Hamil merupakan suatu proses dimana
saat pasangan suami istri berhubungan intim, sel sperma yang dihasilkan oleh suami bertemu
dengan sel telur yang dimiliki oleh istri atau sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Kemudian
berhasil tertanam di dalam dinding rahim, menempel, dan terciptalah plasenta yang kelak menjadi
sumber bahan makanan dan pernapasan janin. Sel sperma yang dihasilkan oleh suami pada saat
berhubugan intim atau saat ejakulasi berjumlah ratusan juta buah. Apabila tidak ada sel telur yang
dibuahi oleh sel sperma (dalam jangka waktu tiga hari sampai dengan empat hari setelah ejakulasi)
maka sel sperma tersebut akan mati. Sedangkan sel telur yang dihasilkan oleh istri tiap bulan
normalnya berjumlah satu buah sel telur.1

Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini agar mengetahui tahap proses terjadinya pembuahan.

Bab 2
Pembahasan dan Isi

1. Fertilisasi

Fertilisasi adalah apabila sperma berhasil kontak dengan sel telur maka sperma akan
mengadakan penetrasi ke dalam sel telur. Hasil fertilisasi adalah zigot.
Mekanisme terjadinya fertilisasi adalah untuk terjadinya fertilisasi, sperma dan sel telur
harus dalam keadaan matang (maturasi). Sperma dan sel telur yang mengalami maturasi
akan mempunyai kromosom yang haploid. Pada laki-laki normal akan mempunyai 23
kromosom (22 autosom dan X/Y), sedangkan perempuan normal akan mempunyai 23
kromosom (22 autosom dan X) dan akan bersatu menghasikan zigot dengan 23 pasang
kromosom (2n) atau 46 kromosom.2
Dalam keadaan normal pembuahan terjadi di daerah tuba falopii , umunya di daerah
ampula. Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim masuk ke dalam tuba.
Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontraksi miometrium dan dinding
tuba yang juga terjadi saat sanggama. Setelah itu sprematozoa mengalami reaksi berikut. 2
1. Reaksi Kapasitasi
Selama beberapa jam protein plasma dan glikoprotein berada dalam cairan mani
diluruhkan.2
2. Reaksi Akrosom
Stelah dekat dengan oosit , sel sperma yang telah mengalami kapasitasi akan
terpengaruh oleh zat-zat dari korona radiata ovum sehingga isi akrosom dari daerah
kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan korona radiata.2

2.Pembelahan atau Blastula

Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel-sel yang
dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecildari ukuran induknya disebut blastomer.
Setelah 3-4 kali pembelahan, zigot memasuki tingkat 16 sel disebut stadium morula. Morula terdiri
atas inner cell mass dan outer cell mass. Kira-kira pada hari 5-6 , di rongga sela-sela inner cell mass
merembes cairan menembus zona pelusida dan membentuk ruang antarsel.Ruang antar sel ini
kemudian bersatu dan memenuhi sebagian besar masa zigot membentuk rongga blastokista. Inner
cell mass tetap berbatasan dengan lapisan sel luar. Pada stadium ini , zigot disebut berada dalam
stadium blastula atas pembentukan blastokista.Inner cell mass kemudian disebut mebrioblas dan
outer cell mass trofoblas.3

3.Proses Implantasi atau Nidasi

Pada akhir minggu pertama (hari ke 5-7) , zigot mencapai kavum uteri. Ketika itu uterus
sedang berada dalam fase sekresi lendir dalam pengaruh progesteron dari korpus luteum yang
masih aktif. Oleh karena itu , lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah
dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot
stadium blastokista dan dinding rahim pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi
selular sehingga sel-sel trofoblas zigot tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada
lapisan endometrium uterus. Setelah implantasi sel-sel trofoblas yang tertanam di dalam
endometrium terus berkembang dan membentuk jaringan bersama sistem pembuluh darah
maternal untuk menjadi plasenta yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan
oksigenisasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin. Setelah minggu pertama
hari ke 7-8 sel sel trofoblas yang terletak di atas embrioblas yang berimplantasi di endometrium
dinding uterus, mengadakan proliferasi dan berdiferensiasi menjadi 2 lapis yang berbeda antara
lain sitotrofoblas yang terdiri atas selapis sel kuboid, batas jelas , inti tunggal , dan terletak di
sebelah dalam dan sinsitiotrofoblas yang meliputi selapis sel tanpa batas jelas , terletak di sebelah
luar . Unit trofoblas ini akan berkembang menjadi plasenta.3
Di antara masa embrioblas dengan lapisan sitotrofoblas , terbentuk suatu celah yang makin
lama makin besar yang nantinya aka menjadi rongga amnion. Sel-sel embrioblas juga
berdiferensiasi manjadi 2 lapis yang berbeda , yaitu epiblas yang terdiri atas selapis sel kolumnar
tinggi , terletak di bagian dalam dan berbatasan dengan bakal rongga amnin.
Pada hari ke 8-9 ,perkembangan trofoblas sangat cepat , dari lapisan sel tumbuh menjadi berlapis-
lapis. Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan sinsitiotrofoblas. Stadium ini
disebut berongga. Menjelang hari ke 13 dan 14 seluruh lingkaran blastokista telah terbenam
dalam uterus dan diliputi pertumbuhan trofoblas yag telah dialiri darah ibu. Meski demikian ,
hanya sistem trofoblas di daerah dekat embrioblas yang berkembang lebih aktif dibandingkan
daerah lainnya.3

3.Gastrulasi
Setelah mencapai bentuk blastula, pertambahan massa sel masih terus terjadi dengan
pembelahan mitosis. Akibatnya sel mendesak kebawah (ke arah kutub vegetal / vegetal pole) dan
terjadilah pelipatan sel ke dalam (invaginasi). Terjadinya invaginasi membentuk sebuah lekukan
yang disebut blastopore. Invaginasi ini menandai dimulainya gastrulasi. Gastrulasi adalah
pengaturan kembali sel-sel blastula, sehingga blastula akan mengalami transformasi menjadi
embrio berlapis tiga (gastrula).4
Proses terbentuknya gastrula yaitu 4:
• Sel-sel blastula yang mengalami invaginasi terus tumbuh ke arah dalam sehingga blastopore
akan terus terdesak ke dalam dan terbentuk rongga arkenteron.
• Rongga ini membagi sel-sel yang tumbuh tersebut menjadi lapisan endoderm disebelah dalam
dan mesoderm dibagian tengah.
• Lapisan bagian luar dari lapisan sel pada animal pole yang tetap berada diluar (tidak melipat
ke dalam) membentuk ektoderm.
• Ketiga lapisan tersebut kemudian disebut dengan Lapisan Germinal Embrio

Pergerakan sel pada gastrulasi :

Invaginasi : lapisan sel bagian luar masuk / melipat ke dalam


Ingressi : sel permukaan secara individual bermigrasi ke interior atau dalam dari embrio
Involusi : lapisan sel membelok ke dalam lalu membentang jauh ke permukaan internal.
Epiboly : sel menipiskan bentuk sel menyebrangi permukaan luar sebagai suatu unit.
Interkalasi :2 atau lebih deretan menyusun masuk sela sela sel.
Convergen extension : perluasan konvergen

Faktor Penghambat kehamilan

Berikut 9 faktor yang bisa menghambat kehamilan seperti dikutip dari lifescript, Rabu antara lain :
6

1. Menunda Kehamilan Terlalu Lama


Kebanyakan wanita menunda kehamilan demi mengejar karir. Padahal, ketika Anda mulai
menginjak usia 30 - 40 tahun, akan sulit untuk hamil. Bahkan ketika wanita berumur 45 tahun,
hampir tidak mungkin bisa hamil.
"Semakin tua usia wanita, jumlah produksi sel telurnya akan berkurang dan terjadi penurunan
kualitas secara dramatis. Tubuh wanita tidak dirancang evolusioner untuk hamil dengan mudah
seperti ketika wanita berada di usia 20-an tahun," kata Mousa Shamonki, MD, direktur spesialis
kesuburan di University of California.

Jika Anda telah menemukan pasangan hidup dan berencana memiliki beberapa anak, sebaiknya
jangan menunda kehamilan terlalu lama demi karir atau alasan lain.

2. Penyakit Menular Seksual (PMS)


Human papillomavirus atau HPV, adalah infeksi menular seksual yang paling umum. Hal ini dapat
mengakibatkan displasia serviks, pertumbuhan abnormal sel dan kanker jika tidak terdeteksi.

Prosedur penghapus sel-sel yang abnormal karena infeksi virus HPV kadang-kadang membuat sulit
untuk hamil atau membawa bayi untuk istilah. Jika tidak segera diobati, sekitar 10% -15% wanita
dengan penyakit klamidia akibat HPV akan menderita penyakit radang panggul (PID), yang dapat
merusak tuba falopi dan jaringan dalam dan dekat uterus dan ovarium.

Sebanyak 93% wanita yang pernah mengalami masalah pada tuba falopi karena PID tidak dapat
hamil sesudahnya.

3. Jumlah Sperma Sedikit


Kesuburan tidak tergantung pada wanita saja, tetapi juga pada sperma pria. Jumlah sperma yang
rendah atau kurang dari 20 juta sperma per mililiter air mani sangat kurang untuk membuahi sel
telur. Menurut Mayo Clinic, ejakulasi normal harus mengandung setidaknya 39 juta sperma.

Seorang wanita tetap bisa hamil meskipun jumlah sperma yang dikeluarkan oleh suaminya terlalu
sedikit, tetapi akan membutuhkan waktu yang lama. Konsultasikan mengenai masalah rendahnya
produksi sperma tersebut ke dokter.

4. Anda Terlalu Kurus


Hampir semua wanita mengidamkan tubuh yang langsing dan indah dengan cara berolahraga dan
diet ketat. Orang yang terlalu ramping akan cenderung susah hamil.

"Kurangnya lemak bisa memperlambat produksi hormon-hormon yang diperlukan untuk ovulasi,
termasuk hormon estrogen. Estrogen dan testosteron, yang merangsang produksi sperma berasal
dari kolesterol. Jadi sedikit lemak bagus untuk wanita hamil," kata John Norian, M.D., dokter
spesialis kesuburan di Loma Linda University’s Center for Fertility, California.

Mintalah dokter Anda untuk menentukan berat badan yang ideal untuk mengoptimalkan
kesuburan.

5. Anda Terlalu Gemuk


Wanita yang mempunyai masalah kelebihan berat badan juga mungkin sulit untuk hamil. Hal ini
karena sel-sel lemak terlalu banyak menyebabkan kelebihan produksi estrogen, sehingga ovulasi
tidak teratur. Juga, obesitas dapat meningkatkan risiko keguguran. "Pada pria kelebihan berat
badan, akan membuat gerak sperma lambat dan jumlah sperma mungkin turun karena testis
menjadi terlalu hangat karena badan yang gemuk," kata Norian.

Cobalah untuk menurunkan berat badan sebelum mencoba untuk hamil.

6. Berolahraga terlalu Berat


Olahraga memang sangat baik untuk Anda, tetapi olahraga yang terlalu berat malah akan membuat
Anda susah mendapatkan kehamilan.

"Wanita yang terlalu keras berolahraga akan kehilangan lemak tubuh yang membantu
memproduksi estrogen, yang memacu ovulasi. Berolahraga cukup dilakukan 4-5 hari per minggu
selama 30 menit untuk menjaga denyut jantung 120-130 denyut per menit," kata Norian.

Pria yang berolahraga terlalu banyak juga dapat menaikkan suhu internal dari testis yang
menyebabkan sperma mati. Olahraga yang terlalu over juga dapat mempengaruhi bentuk sperma,
faktor utama dari infertilitas.

7. Konsumsi Suplemen
Kadang-kadang kebiasaan yang baik, seperti mengonsumsi vitamin, ternyata berisiko terhadap
kehamilan. Terlalu banyak vitamin A yang disimpan dalam tubuh dapat menyebabkan cacat lahir,
kelainan hati dan gangguan lain.

Wanita 19 tahun dan lebih tua harus mengambil tidak lebih dari 5.000 IU per hari, yang setidaknya
50% berasal dari beta-karoten, biasanya jumlah dalam multivitamin. Berhati-hatilah dalam
mengonsumsi suplemen. Pastikan suplemen yang Anda konsumsi tidak menghambat beberapa
hormon yang mengganggu kesuburan.

8. Pelumas
Hampir setiap pelumas dapat membahayakan sperma dan berisiko terhadap infertilitas. Periksa label
pelumas untuk memastikan cairan tersebut tidak mengandung bahan spermisida. Jika Anda harus
menggunakan pelumas, pilihlah pelumas dengan bahan berbasis air, bukan berbasis minyak bumi karena
dapat memperlambat sperma.

Bab 3
Penutup

Kesimpulan
Daftar Pustaka

1. http://artikel.co/45/tips-hamil-dan-proses-terjadinya-kehamilan.html . Diunduh pada 26 Januari 2014.


2. Aryulina D, Muslim C, Mnaf S, Winarni EW. Bologi 2. Jakarta : penerbit Erlangga. 2004.h.297
3.Yulaikah L. Seri asuhan kebidanan . Jakarta : penerbit Buku Kedoteran (EGC) .2007
4. Sudarwati, S., 1990. Struktur dan Perkembangan Hewan.ITB. Bandung.
5. www.Kesehatanibu-anak.com . Diunduh pada 25 Januari 2014.

Anda mungkin juga menyukai