S2 2017 360487 Introduction
S2 2017 360487 Introduction
PENDAHULUAN
selama tahun 2014 yaitu tumbuh sebesar 17,90%. Produktivitas hotel baik
bintang dan non bintang secara konsisten menunjukan pertumbuhan yang positif
selama tahun 2014 yang tumbuh hingga mencapai angka 17,21% (Sumber:
meningkat 7,77 persen dibanding tahun 2013 yang ada di angka 235.893 orang.
1
Data lanjutan
Wisatawan 1.438.129 2.162.422 2.602.074 3.091.967
Nusantara
Hotel 667.792 990.676 1.026.745 1.194.148
bintang
Hotel Non 770.337 1.171.746 1.575.329 1.897.819
Bintang
Sumber : (Data Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, 2014)
menunjukan pertumbuhan yang positif selama tahun 2014 di Yogyakarta. Hal ini
dapat dilihat dari tabel produktivitas hotel bahwa jumlah kamar yang terjual oleh
tamu malam (guest night) pada tahun 2014 tumbuh 17,21% dibandingkan
Tabel 1.2. Produktivitas Hotel Bintang dan Non Bintang Tahun 2011-2014,
Yogyakarta
Hotel/Tamu 2011 2012 2013 2014
2
Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke wilayah
datang selama mereka melakukan perjalanan wisata. Hotel adalah usaha yang
minuman dan befungsi sebagai tempat sementara untuk tamu serta masyarakat
menyediakan layanan dan nilai tambah bagi para karyawan yang hasil akhirnya
keuntungan bagi organisasi, cara yang dilakukan oleh organisasi adalah dengan
saja tapi juga non materiil, seperti lingkungan kerja yang mendukung dan sikap
sikap saling menghargai yang dirasakan oleh para anggota oganisasi, maka
3
organisasi tersebut tentunya akan lebih mudah menanggapi persaingan dengan
maka semua tujuan organisasi akan tercapai. Pemimpin yang efektif cenderung
membuat karyawan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari
tujuan. Hal ini didukung oleh pernyataan Boak (2009) bahwa organisasi yang
berhasil adalah organisasi yang memiliki ciri kepemimpinan yang dinamis dan
efektif. Pemimpin tidak hanya bertugas untuk memberikan perintah dalam tugas
saja akan tetapi, juga memiliki kemampuan menjalin hubungan yang baik
dengan setiap pegawai dan memahami pegawai dalam setiap kondisi, baik itu
4
direpresentasikan melalui karakter seorang manajer. Manajer sebagai pengelola
sumber daya manusia dituntut untuk memiliki gaya kepemimpinan sebagai pola
kerja yang konsisten terhadap situasi kerja yang dihadapi. Penggunaan gaya
karyawan, komitmen dan produktivitas. Menurut Tse dan Mitchell (2010) bahwa
kinerja karyawan dalam upaya mencapai keberhasilan (Wang dan Shyu, 2008).
5
dan Blanchard yaitu gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin yang berusaha
Hersey dan Blanchard yaitu harus mampu mengubah perilakunya sesuai dengan
situasi dan mampu memperlakukan bawahan sesuai dengan kebutuhan dan motif
yang diterapkan pemimpin dengan melalui orang lain, yaitu pola perilaku yang
dihadapi (Hakan et al., 2008). Saat seorang pemimpin perusahaan terlibat dalam
membentuk iklim emosional yang positif, maka karyawan secara fisik, kognitif
6
organisasional merepresentasikan cara anggota organisasi memahami dan
organisasi. Selain itu, iklim organisasi juga merupakan ciri yang membedakan
antara organisasi satu dengan organisasi yang lainnya. Dengan demikian, iklim
tugas-tugas seperti apa yang harus dilakukannya, kepada siapa pegawai itu
melapor atas hasil yang dikerjakannya, atau bila menemukan masalah dari
tersebut saling terkait satu dengan lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa bila
suasana kerja dalam organisasi tidak tercipta dengan baik, maka akan
organisasi.
7
karyawan atau anggota organisasi. Iklim organisasi persepsian dipandang
sebagai penentu perilaku individu yang ada di dalam organisasi yang memiliki
bahwa kurangnya dukungan terhadap iklim kerja yang ada di perusahaan seperti
persaingan yang cukup ketat, bisnis hotel yang dimaksud salah satunya yaitu di
Hotel Jentra Dagen. Hotel Jentra Dagen memiliki letak yang sangat strategis dan
dekat dengan pusat keramaian kota, yaitu dekat dengan pusat perbelanjaan
Kendali seluruh kegiatan yang ada di Hotel Jentra Dagen secara langsung
dan pengelolaan hotel yang mengawasi seluruh kegiatan yang terjadi dalam
8
pimpinan terhadap struktur tugas dan lingkungan kerja yang diciptakan di hotel
pemimpin dalam hal ini mempengaruhi persepsi karyawan. Persepsi ini akan
maupun organisasi.
sehingga untuk tetap bisa bertahan terhadap kondisi yang tidak menentu ini
diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik demi tercapainya tujuan
Oleh karena itu gaya kepemimpinan diduga dapat berpengaruh kuat terhadap
9
memahami kondisi mental dan fisik pegawaidapat mempengaruhi turunnya
pola perilaku kerja yang konsisten antara pimpinan dan bawahan dengan
pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi kerja
seluruh komponen sumber daya manusia yang ada di hotel harus mampu
tujuan organisasi.
10
3. Apakah terdapat perbedaan gaya kepemimpinan dan iklim organisasional
penelitian ini juga dapat dilanjutkan sebagai acuan atau referensi pada
penelitian-penelitian selanjutnya.
tujuan penting perusahaan dan dapat menciptakan iklim kerja yang diharapkan
11
1.6. Lingkup Penelitian
diterapkan oleh pimpinan Hotel Jentra Dagen yang dipimpin langsung oleh
seorang manajer yang berperan penuh dalam proses pembuatan kebijakan dan
4.
Sistematika hasil penelitian ini terbagi menjadi lima bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi hasil pengumpulan data yang telah dianalisis. Bab ini juga
Bab ini berisi simpulan dari penelitian, keterbatasan dan implikasi untuk
obyek penelitian.
13