Anda di halaman 1dari 9

Alwan Noval Maulana

D3 teknik elektromedik
Kesehatan Masyarakat
Hepatitis ???

Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin,


seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang
berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang
berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis". Penyakit ini
dapat menyerang pada semua orang, tak terkecuali orang yang memiliki
kekebalan tubuh yang sangat baik. Hepatitis ini bisa berakibat fatal
apabila tidak ditanggulangi secara lanjut oleh si penderita.

Penyebab

Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari


kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi
karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam
kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang
utama adalah alkohol dan obat-obatan.

Jenis – jenis Hepatitis

 Hepatitis A

Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah

melalui kontaminasi oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air

yang terkontaminasi. Potensi penularan infeksi hepatitis ini melalui

sekret saluran cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh berupa

endemik. Masa inkubasi : 2-6 minggu, kemudian menunjukkan gejala

klinis. Populasi paling sering terinfeksi adalah anak-anak dan dewasa

muda.
 Hepatitis B

Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum

suntik, atau hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah

mereka yang sering tranfusi darah, pengguna obat injeksi; pekerja

parawatan kesehatan dan keamanan masyrakat yang terpajan terhadap

darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria

homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan heteroseksual, anak

kecil yang terinfeksi ibunya, resipien produk darah tertentu dan pasien

hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6 minggu sampai dengan 6 bulan

sampai timbul gejala klinis.

 Hepatitis C

Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab

tersering infeksi hepatitis yang ditularkan melalui suplai darah komersial.

HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama

melalui tranfusi darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah

pengguna obat injeksi, individu yang menerima produk darah, potensial

risiko terhadap pekerja perawatan kesehatan dan keamanan

masyarakat yang terpajan pada darah. Masa inkubasinya adalah selama

18-180 hari.

 Hepatitis D

Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV

bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada
individu yang mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan

infeksi hanya bila individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius

melalui infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna

obat injeksi, hemofili, resipien tranfusi darah multipel (infeksi hanya

individu yang telah mempunyai HBV). Masa inkubasinya belum

diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko timbulnya hepatitis

fulminan, kegagalan hati, dan kematian

 Hepatitis E

Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui

ingeti air yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah

orang yang hidup pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau

Meksiko dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda

hingga pertengahan.

 Kemungkinan hepatitis F dan G

Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat

ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis

yang terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala serupa hepatitis C,

seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak

menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan

melalui transfusi darah jarum suntik.


Jenis virus hepatitis

 Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini
terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara
berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui
air dan makanan.

 Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis
B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya
terjadi di antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik
bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual
maupun pria homoseksual).
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada
bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang
sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan
Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis
menahun, sirosis dan kanker hati.

 Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah.
Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang
menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui
hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita
"penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.

 Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan
virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat.
Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.

 Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai
hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.

 Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun
belum terlalu diketahui.
Analisis

Indonesia menempati peringkat ketiga dunia setelah China dan


India untuk jumlah penderita hepatitis.

Lebih dari 20 juta penduduk di Indonesia sudah terinfeksi hepatitis,


untuk itu pemerintah segera lakukan pengendalian untuk
menanggulangi tersebar lebih luas.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)


Kementerian Kesehatan (kemenkes) Tjandra Yoga Aditama
mengatakan, pemerintah sedang melakukan pendalaman lebih lanjut
setiap daerah yang akan rawan akan hepatitis dan potensi yanga kan
timbul. Selain itu pendidikan kepada masyarakat mengenai pengertian
hepatitis, faktor penyebabnya, penanggulangan serta yang berkaitan
dengan pencegahan karena hepatitis ini dapat dicegah.

"Setiap jenis hepatitis itu berbeda-beda untuk itu pendidikan kepada


masyarakat itu sangatlah penting," ujarnya saat di temui di Kemenkes,
Jakarta, Senin (8/4/2013).

Menurutnya, hepatitis terdapat tiga macam yaitu hepatitis A, B, dan C.


Dalam pencegahannya hepatitis A penanggulangannya lebih kepada
menjaga kebersihan makanan dan proses pembuatan makanan.
Hepatitis B yaitu dengan imunisasi dan hepatitis C yaitu dengan
menjaga perilaku baik yaitu tidak bertukaran jarum suntik.

Terkait hal ini, lanjut dia, untuk hepatitis A Kejadian Luar Biasa (KLB)
pernah terjadi di Jawa Barat dan Jawa timur. Pada 2007, 23 juta
penduduk Indonesia menderita hepatitis B, namun saat masyarakat
sudah menderita Hepatitis akan diobati penyakit naun jika sudah
menjadi kangker tentu akan ditanggulangi kangkernya .

"Hepatitis B bisa dicegah dengan imunisasi. Untuk itu pemberian


imunisasi pada balita dan remaja sangatlah penting,” ujarnya. Lanjut dia,
untuk hepatitis C saat ini Indonesia belum mempunyai vaksin sehingga
upaya pencegahan melalui promosi perilaku hidup bersih dan sehat.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama Direktur Direktorat
Pengendalian Penyakit Menular Langsung Slamet mengatakan, saat ini
di Indonesia penderita Hepatitis B dan C mencapai 25 juta. Sekitar 50
persen sudah menginjak kronis yaitu sekitar 12.500 juta dan 10 persen
sudah menjadi fibrosis.

"Sekitar 1.250 juta sudah terditeksi penduduk yang akan mengindap


hepatitis,"tandasnya.

Dia mengatakan, dari data di lapangan pada tahun 2007 sampai 2012
terkumpul dari 21 provinsi dan 49 kabupaten didapatkan penderita
hepatitis B melebihi 31 persen. Banyaknya masyarakat terinfeksi
hepatitis B ialah yang berumur paling tinggi 29 tahun. Dalam daya
cakupan pada 2000-2012 peningkatan penyakit hepatitis sangatlah
signifikan antara 50 persen sampai 80 persen.
"Pada dua tahun terakhir terjadi peningkatan diatas 80 persen," kata dia.

Menurutnya, dalam pencegahan hepatitis bukanlah hanya menjadi tugas


Kemenkes, tetapi semua stakeholder nasional dan internasional serta
memberikan edukasi kepada populasi beresiko untuk mencegah
hepatitis yang menyerang lebih banyak lagi.

Pencegahan

Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting


karena sampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus,
sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah hepatitis virus adalah
dengan vaksinasi, tetapi pada saat ini baru ada vaksin hepatitis B saja,
karena memang Hepatitis B sajalah yang paling banyak diselidiki baik
mengenai perjalanan penyakitnya maupun komplikasinya.
Saat ini di seluruh dunia terdapat 200 juta orang pengidap
hepatitis B yang tidak menampakkan gejala, tetapi merupakan sumber
penularan bagi manusia sehat. Agarc tubuh menjadi kebal diperlukan
vaksinassi dasar mengenai dasar sebanyak tiga kali vaksinassi hepatitis
B. Mengenai jarak waktu pemberian vaksinasi dasar tergantung dari
jenis vaksinasi yang dipakai.
Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah
manusia yang telah kebal Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat
dari perekayasaan sel ragi. Vaksin hepatitis yang di buat dari darah
manusia kebal hepatitis di suntikkan kepada orang sehat sekali sebulan
sebanyak tiga kali, sedangan vaksin hepatitis b yang di rekayasa dari sel
ragi diberi kepada penderita sebulan sekali sebanyak dua kali, lalu
suntikan ke tiga baru di beri 5 bulan kemudian.
Untuk memperkuat kekbalan yang telah ada, perllu diberi
vaksinasi penguat. Caranya bermacam-macam ada vaksin yang perlu di
ulang setahun kemudian satu kali, lalu 4 tahun kemudian diberi sekali
lagi, selanjutnya setiap 5 tahun sekali. Ada pula jenis vaksin yang perlu
diberikan hanya setiap 5 tahun sekali saja.
Vaksinasi hepatitis B sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Bayi
yang lahir dari ibu yang mengidap penyakit hpatitis B, harus di vaksinasi
hepatitis B segera setelah lahir, sedangkan bayi lainnya boleh diberi
setelah berumur sebulan.
Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis
adalah dengan memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah
/cairan tubuh lainnya, dan harus hati-hati memasang kembali tutup
jarum suntik. Perhatikan cara pembuangan bahan-bahan terkontaminasi
dan pembersihan alat-alat dan permukaan yang terkontaminasi. Bahan
pemeriksaan untuk laboratorium harus diberi label jelas bahwa bahan
berasal dari pasien hepatitis. Perlu juga menjelaskan pentingnya
mencuci tangan kepada pasien, keluarga, dan lainnya.

Kesimpulan
 Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati
yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati
mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
 Hepatitis terdiri dari beberap jenis, yaitu :
* hepatitis A
* hepatitis B
* hepatitis C
* hepatitis D
* hepatitis E
* kemungkinan hepatitis F dan G
 Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama,
sehingga secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama
lain.
 Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting
karena sampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh
virus, sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah hepatitis virus
adalah dengan vaksinasi.

Saran

 Biasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat.

 Selalu periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit

penyakit hepatitis.
 Menjaga kebersihan diri, biasakan mencuci tangan dengan sabun.
 Menjaga kebersihan makanan, bisa jadi mereka yang terkena
hepatitis memakan makanan yang tidak bersih.

Anda mungkin juga menyukai