+ anoda
buffer
Sejarah
Tahun 1952
Dibandingkan dengan
suatu standar
Metode ini mulai digunakan secara luas pada akhir tahun 1940. Elektroforesis
kapiler menggunakan listrik bertegangan tinggi yang menyebabkan semua
komponen ion atau molekul netral bergerak ke katoda. Deteksi dapat dilakukan
dengan teknik pendeteksian spektrometri atau elektrokimia.Teknik pemisahan
ini dipengaruhi oleh tegangan listrik, koefisien difusi, panjang, dan diameter
pipa kapiler, serta konsentrasi sampel.
• Teori Dasar :
– Aliran digerakkan oleh EOF dlm kapiler
– Dipengaruhi oleh pH, medan listrik, suhu dan
– Senyawa lain (EOF) modifier
• Detektor (UV-Vis)
– langsung dan Tidak Langsung
• Sistim Injeksi
– Hidrodinamik
– Elektrokinetik
– Tekanan (Positif dan reduksi)
1. Dalam elektroforesis, sampel yang
mengandung protein biasanya
dicampur dengan SDS (sodium
dodecyl sulfat)
2. Muatan negatif SDS tersebut
mengganggu kestabilan protein,
sehingga protein mengalami
denaturasi.
3. Suatu protein multimer juga akan
terurai menjadi monomer
penyusunnya
4. Sampel dengan protein rantai
polipeptida lurus tersebut dimasukkan
dalam suatu membran poliakrilamid
yang dialiri arus listrik
5. Dalam gel poliakrilamid tersebut akan
terbentuk pita-pita yang merupakan
protein-protein yang telah terpisah
berdasarkan berat molekul
Alat elektroforesis
Gel
EtBr
Loading dye
Buffer TAE
RNA, DNA DAN PROTEIN
Gel agarose
Gel poliakrilamid
Ada tiga jenis gel yang dapat digunakan dalam
elektroforesis DNA, yaitu sebagai berikut :
Kelebihan Kekurangan
kelebihan kekurangan
Proses migrasi lebih cepat Adanya gangguan yang
Pemisahan spot menjadi disebabkan oleh adanya
lebih kecil dengan gugus OH yang terdapat
spektrofotometri pada selulosa yang dapat
Mudah dilarutkan dalam berinteraksi dengan molekul
jumlah sedikit polar sehingga daya migrasi
molekul tersebut terganggu
dan menjadi lebih rendah