Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS L
PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
CHAPTER 6 : CONVENTIONAL ACCOUNTING
A. BASIC CONCEPT
Objective of Accounting
Akuntansi semakin mengambil peranan penting, seiring dengan semakin terpisahnya
antara pemilik perusahaan (investor) dengan manajer eksekutif (pelaksana operasi
perusahaan). Ketidakhadiran investor di dalam operasi perusahaan sehari – hari
menimbulkan kebutuhan bagi investor untuk mengetahui jalannya operasi perusahaan
melalui laporan akuntansi. Investor adalah pemilik modal yang mempercayakan dananya
kepada manajer untuk dioperasikan. Perusahaan bahkan tidak hanya memperoleh dana
dari investor, tetapi juga dari kreditur, sehingga seperti halnya investor, kreditur juga
memerlukan informasi melalui laporan akuntansi. Oleh karena itu peran perusahaan di
dalam masyarakat, maka yang memerlukan laporan akuntansi juga pihak-pihak lain di
luar perusahaan, seperti pemerintah, organisasi buruh dan stakeholders.
Net worth (kekayaan bersih) bagi pemilik (investor) tidak terlalu penting. Investor,
seperti juga kreditur adalah pemasok dana. Investor dan kreditur secara hukum pemilik
perusahaan, tetapi asset dan income sepenuhnya diciptakan oleh perusahaan. Dengan
demikian, dari sudut pandang akuntansi, kekayaan bersih bukan ukuran yang relevan
untuk mengukur keberhasilan investasi. Pemilik dan kreditur ingin mengetahui hasil dari
investasinya, bukan ingin tahu besarnya kekayaan bersih.
Income
Costs Attach
Para ekonom berpendapat bahwa cara biaya diukur dalam perhitungan tidak selalu
tepat, terutama dalam menentukan biaya produk manufaktur. Akuntan tradisional,
bagaimanapun, percaya bahwa dapat dibenarkan menggunakan biaya historis dan untuk
mengalokasikan jumlahnya, walaupun replacement cost (biaya penggantian) telah
meningkat. Untuk melawan argumen para ekonom dan untuk merasionalisasi apa yang
dilakukan dalam akuntansi, teori "cost attact" telah dirumuskan. Pendukung teori
berpendapat bahwa ada dua jenis biaya:
Para Ekonom percaya hanya ada satu jenis biaya pengorbanan. Tidak ada bukti
empiris untuk membuktikan anggapan bahwa jumlah dolar dari biaya satu item dapat
ditransmisikan ke objek fisik dan layanan lainnya. Ketika the lower of cost atau market
method digunakan untuk persediaan, ini menyangkal cost attach. Teori tersebut tidak
menjelaskan mengapa biaya tiba-tiba terlepas saat harga pasar produk lebih rendah.
Flow of Cost
Tugas seorang akuntan adalah untuk melacak arus biaya. Dengan kata lain, akuntan
harus memutuskan biaya mana yang telah “kadaluwarsa” dan karenanya harus
disesuaikan dengan pendapatan pada laporan laba rugi, dan yang “belum kadaluwarsa”,
yang kemudian harus ditempatkan di neraca sebagai aset.
Dapat dilihat bahwa matching principle penting dalam akuntansi konvensional.
Matching principle adalah prinsip yang memberi pedoman pada akuntan dalam
menentukan biaya yang akan dianggap sebagai beban. Alokasi biaya adalah kunci utama
dari akuntansi konvensional. Istilah seperti expired costs untuk beban dan unamortized
cost untuk non monetary aset berasal dari cost attach theory seperti yang diaplikasikan
pada alokasi biaya.
a. Petunjuk Pertama
Salah satu jalan adalah dengan fokus pada laporan keuangan dan menentukan
apakah infor-masi yang memadai diungkapkan.Dalam meninjau bukti empiris pada
aspek ini, Dyckman, Gibbins dan Swieringa menemukan 3 pendekatan keseluruhan
yang digunakan oleh penyidik.Salah satunya adalah untuk mengevaluasi cara
pengguna menganalisis laporan keuangan, berdasarkan wawancara dengan mereka.
Pendekatan lain adalah untuk memastikan persepsi dan opini kelompok kepentingan
tertentu, seperti analis keuangan. Pendekatan ketiga adalah untuk memastikan jumlah
informasi yang dilaporkan pada item tertentu yang dianggap penting. Para penulis
menyimpulkan bahwa penelitian tentang kecukupan pengungkapan menunjukkan
bahwa:
1) Tidak ada keinginan yang besar untuk revisi drastis atau perubahan dalam bentuk
dan isi laporan keuangan. Kebanyakan orang percaya bahwa data yang cukup telah
tersedia dalam laporan keuangan.
2) Laporan keuangan tidak diharapkan untuk menjadi terlalu rumit.
3) Perbedaan yang signifikan dalam pengungkapan keuangan terjadi diantara
perusahaan-perusahaan.
Secara umum, perusahaan-perusahaan yang lebih besar, lebih menguntungkan,
diaudit oleh kantor akuntan besar dan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek
mengungkapkan informasi yang lebih banyak. Banyak yang percaya keragaman ini
sesuai dan mencerminkan kebutuhan akan informasi yang berbeda sesuai dengan
perbe-daan dalam struktur kepemilikan/penguasaan perusahaan.
b. Petunjuk Kedua
Cara lain untuk menemukan apakah data akuntansi berguna adalah untuk
mengetahui efeknya pada pengambilan keputusan. Berfokus pada laporan keuangan,
Dyckman, Gibbins dan Swieringa menemukan 3 pendekatan menyeluruh yang
diambil oleh peneliti.Salah satunya adalah meminta pengguna laporan keuangan
untuk menunjukkan pentingnya item tertentu dalam membuat keputusan
investasi.Pendekatan kedua adalah untuk mempelajari perilaku subyek yang membuat
keputusan tertentu dalam situasi laboratorium. Pendekatan ketiga adalah untuk
mempelajari bagaimana laporan keuangan yang efektif dalam mengkomunikasikan
informasi. Para penulis menyimpulkan bahwa:
1. Investor dan analis mempertimbangkan faktor-faktor pernyataan nonfinansial,
seperti kon-disi ekonomi secara umum, yang lebih penting dalam membuat
keputusan investasi.
2. Tidak ada kejelasan bahwa penggunaan laporan keuangan mengarahkan kepada
perkiraan yang lebih baik atau keputusan yang lebih baik.
Salah satu alasan data laporan keuangan mungkin tidak berguna bagi investor dan
analis keuangan adalah bahwa informasi tersebut sudah diketahui melalui sumber-
sumber lain, sep-erti laporan sementara dan rilis media, sebelum laporan yang dibuat
tersedia untuk umum.
c. Petunjuk Ketiga
Petunjuk ketiga adalah korelasi antara harga saham dan data akuntansi, khususnya,
keun-tungan. Jika suatu item yang diberikan mempengaruhi keyakinan investor
tentang nilai surat berharga, maka ketergantungan statistik ada antara item tersebut
dan harga saham. Ketergantungan statistik ini disebut sebagai ‘isi informasi’ dari item
yang diberikan.
Sangat tepat bagi manajer yang memikirkan akan komitmen masa depan untuk tujuan
tersebut manjemen harus memiliki informasi harga pasar relatif saat ini terhadap suatu
barang tertentu. Untuk menentukan apakah keputusan masa lalu benar atau salah terutama
ditentukan oleh apa yang terjadi dipasar. Oleh karena itu, perubahan nilai pasar suatu
barang yang terlibat harus terus diikuti oleh akuntan. Pernyataan di dalam biaya historis
menyatakan bahwa manajemen membutuhkan data biaya historis untuk mengevaluasi
keputusan masa lalu yang mereka buat untuk lebih disempurnakan pada keputusan masa
yang akan datang. Hal ini tidak sesuai karena manajemen jadi tidak memperkirakan
pergerakan harga dari masa lalu dan masa sekarang. Biaya historis tidak dapat digunakan
untuk hal ini, akan tetapi penting untuk meng evaluasi keputusan bisnis. Biaya historis
berguna, tetapi tidak cocok untuk evaluasi keputusan bisnis. biaya historis menilai
pendapatan terlalu tinggi pada saat harga naik dan dapat menyebabkan kekurangan modal
yang tidak disadari.
Salah satu pembenaran penggunaan biaya historis adalah asumsi kelangsungan hidup.
Perumpamaannya adalah bahwa umur perusahaan tidak terbatas, harapan mengenai barang
non moneter akan terpenuhi. Dalam sebuah penelitian yang lebih mendalam tentang teori
konvensional, kita menemukan bahwa asumsi kelangsungan hidup tidak mendasari
penggunaan biaya historis, melainkan konsep biaya melekat.
Matching
Apa yang sebenarnya kita ketahui tentang matching sebenarnya merupakan proses
yang membutuhkan keputusan khusus, daripada sebuah analisis yang konsisten. Profesor
thomas berpendapat mengenai matching dan alokasi biayanya sebagai hal yang tidak dapat
diperbaiki.
l. Akuntan memiliki pandangan investor yang naif dan sederhana dan kebutuhan mereka.
Perlu dicatat bahwa ada perbedaan antara analisis pasar saham dan analisis
perusahaan.Untuk yang pertama, analisis terutama terdiri dari mencoba untuk memastikan
apa yang dipikirkan investor lain. Pengikut perspektif ini benar-benar tidak peduli dengan
fakta perusahaan tapi tentang psikologi pasar. Mereka tertarik pada apa yang disebut
Keynes sebagai "pendapat rata-rata untuk pendapat ini." Menurut Whitman dan Shubik,
alasan penekanan pada psikologi investor, bukan pada realitas perusahaan adalah:
Untuk alasan sebelumnya, banyak investor tidak tertarik atau percaya diri dalam
menganalisa sebuah perusahaan untuk nilai-nilai yang mendasarinya. Sebagai
gantinya, mereka menganut analisis pasar dengan konsentrasi pada psikologi pasar
dan pengaruhnya dalam jangka pendek terhadap harga saham. Prinsip akuntansi
konvensional diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan investor tipe ini yang tidak
benar-benar memperhatikan apa yang sedang terjadi dalam bisnis.
Analisis fundamental sangat tepat terutama untuk utilitas publik yang besar dan
stabil yang hanya menikmati sedikit atau tidak ada tempat penampungan pajak, dan di
mana cenderung tidak spesifik dan berpenghasilan - dividen diketahui. Posisi
keuangan sangat penting dalam mengevaluasi bisnis apa pun, namun analisis
fundamental hanya sedikit memperhatikannya. Apalagi, tidak selalu benar bahwa laba
bersih dan dividen memiliki nilai positif dan bahwa dan kurangnya dividen memiliki
nilai negatif. Faktor apapun bisa positif atau negatif, tergantung dari posisi perusahaan
dan tujuan investor.