Tugas RMK Seminar Akuntansi SAK-IfRS CAKRA
Tugas RMK Seminar Akuntansi SAK-IfRS CAKRA
A31115027
1
Bentuk yang menyerupai T-Account: Kelompok “Aset” diletakkan di sisi kiri, sementara
kelompok “Liabilitas dan Ekuitas Pemegang Saham” di sisi kanan laporan.
Bentuk yang menyerupai Ledger (Buku Besar): Kelompok “Aset” diletakan di bagian
atas laporan, diikuti oleh kelompok “Liabilitas dan Ekuitas Pemegang Saham” di
bawahnya.
2
Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan
keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.
Basis Pengukuran :
Biaya Perolehan
Biaya Kini
Nilai Realisasi dan Penyelesaian
Nilai Sekarang.
Selain komponen laporan keuangan, International Financial Reporting Standards (IFRS)
memiliki struktur yang mencakup:
o International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun
2001.
o International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001.
o Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations
Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001.
o Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) – sebelum
tahun 2001.
o Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statement ( Kerangka Kerja
persiapan dan Penyajian laporan Keuangan ).
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi:
Pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang
berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi
tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan
biaya.
Ke-dua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai
dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun
pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca).
Ke-tiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk
mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan
keuangan.
Ke-empat adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini
digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan
dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan
laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan
keuangan (Chariri, 2009).
3
B. SAK berbasis IFRS dalam pelaporan keuangan
1. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuagan atau yang sering disebut neraca, melaporkan asset, liabilitas, dan
modal entitas pada tanggal tertentu. Laporan ini merupakan sumber informasi utama tentang
posisi keuangan entitas karna merangkum elemen-elemn yang berhubungan langsung dengan
pengukuran posisi keuangan, yaitu asset, liabilitas, adan ekuitas.
Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai resiko-resiko
entitas masa depan. Tujuan penggunaan laporan posisi keuangan menggunakan laporan ini
adalah sebagai berikut:
Mengevaluasi struktur pendanaan
Menganalisis likuiditas
Menilai solvabilitas
Menilai fleksibelitas keuangan. (Dwi Martini:2012)
Pos-pos lini berikut, sebagai sesuatu minimum yang harus disajikan di dalam laporan posisi
keuangan :
Aset. Asset adalah sumberdaya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh
entitas. Yang termasuk asset (IAS 1): Properti, pabrik dan peralaan, investasi properti,
aset tidak berwujud, aset keuangan, investasi yang dicatat dengan metode ekuitas, aset
pertanian, aset pajak tangguhan, aset pajak kini, persediaan, piutang dagang, piutang lain-
lain, kas dan setara kas.
Ekuitas. Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.
Yang termasuk ekuitas (IAS 1): Modal dan cadangan modal yang diterbitkan yang
diatribusikan kepada pemegang ekuitas perusahaan induk, dan pemilik minoritas.
Liabilitas. Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumberdaya entitas
yang mengandung manfaat ekonomi. Yang termasuk liabilitas (IAS 1): Hutang pajak
tangguhan, hutang pajak kini, hutang keuangan, provisi dan hutang usaha dan hutang
lainnya.
Aset dan Liabilitas yang dimiliki unntuk dijual. Total aset yang diklasifikasikasn sebagai
dimiliki untuk dijual termasuk didalamnya kelompok yang dihentikan yang
diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual, dan liabilitas termasuk di dalam
kelompok yang dihentikan yang diklasifikasikan sebagaiyang memiliki untuk dijual
sesuai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) 5 mengenai Aset Tidak Lancar
Yang Dimiliki Untuk Dijual Dan Penghentia Operasi. (Ankarath dan Martani:2012).
4
a) Asset lancar dan tidak lancar
Asset lancar menurut PSAK dan IFRS:
Mangharapkan untuk merealisasikan asset, atau bermaksud untuk menjual dan
mengkonsumsinya dalam siklus operasi normalnya.
Asset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan.
Asset yang diharapkan akan terealisai dalam jangka waktu 12 bulan sejak periode
pelaporan.
Berupa kas dan setara kas, kecuali dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk
menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode akuntansi.
Asset yang tidak termasuk dalam kategori diatas termasuk asset tidak lancer antara lain:
Investasi jangka panjang
Asset tetap.
Aset tak berwujud
Asset lain yang bersifat tidak lancar.
5
Berikut Contoh Format “Laporan Posisi Keuangan” alias “Neraca” :
6
Setiap bagian dari laba-rugi komprehensif lainnya dari perusahaan asosiasi dan perusahaan
joint renture yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dan
Total laba-rugi komprehensif.
Laba atau rugi periode pelaporan sama halnya dengan total laba-rugi komprehensif untuk
periode yang diatribusikan kepada pemilik non-pengendali dan pemilik perusahaan induk
diharuskan untuk diungkapkan secara terpisah.
Karena IAS 1 menguraikan pengungkapan minimum pos lini, maka suatu entitas
diijinkan menyajikan tambahan pos lini, dan subtotal di dalam laporan laba-rugi komprehensif
dan laporan laba rugi terpisah (jika entitas boleh memilih untuk menyajikan laporan ini).
Tambahan pengungkapan semacam ini diizinkan bilamana penyajian semacam ini adlaah
relevan dengan suatu pemahaman mengenai kinerja keuangan entitas.
Suatu entitas harus mengakui semua pos pendapatan dan beban dalam suatu periode yang
memperoleh laba atau rugi, kecuali Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS)
mensyaratkan atau mengizinkannya. Suatu entitas harus menyajikan suatu entitas analisis
beban yang diakui dalam laba atau rugi, dengan menggunakan suatu klasifikasi atas dasar
sifat atau fungsinya didalam entitas, memberikan informasi manakah yangdapat diandalkan
dan lebih relevan.
7
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Sebuah entitas diharuskan untuk menyajukan suatu laporan perubahan ekuitas dengan
memperlihatkan :
Total laba-rugi komprehensif untuk periode bersangkutan ( secara terpisah
mengungkapkan jumlah yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan induk dan kepada
pemilik non-pengendali).
Untuk setiap komponen ekuitas, dampak dari penerapan berlaku surut atau pernyataan
kembali yang berlaku surut diharuskan oleh IAS 8 mengenai kebijakan akuntansi,
perubahan entitas akuntansi, dan kesalahan.
Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode, secara terpisah mengungkapkan perubahan yang diakibatkan oleh laba atau rugi,
setiap pos dari laba-rugi komprehensif lain, transaksi dengan pemilik, yang
memperlihatkan kontribusi secara terpisah oleh dan distribusi kepada pemilik dan
perubahan atas hak kepemilikan pada anak perusahaan yang tidak menyebabkan
kehilangan kendali.
Menurut PSAK 1 (revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan, laporan perubahan ekuitas
untuk suatu periode tertentu berisi informasi sebagai berikut:
Total Laba Rugi Komprehensif, dengan penyajian terpisah untuk jumlah yang
dialokasikan untuk pemilik induk perusahaan dan alokasi untuk kepentingan
nonpengendali.
Dampak setiap pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali unutk setiap
komponen ekuitas.
Rekonsialiasi atau perubahan selama periode berjalan untuk setiap komponen ekuitas
yang dihasilkan dari laba atau rugi setiap pos dari pendapatan komprehensif lain, serta
transaksi dengan pemilik, seperti tambahan modal atau penarikan.
Dividen yang diakui dan jumlah dividen per saham. ( Dwi Martani:2012)
8
Contoh Laporan Perubahan Ekuitas :
9
Investing activities / aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang dan investasi lainnya yang tidak dianggap sebagai setara kas.
Financing activities / aktivitas pendanaan adalah kegiatan yang mengubah struktur
modal dan pinjaman dari badan.
Arus kas bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan dapat diklasifikasikan
sebagaiaktivitas operasi, investasi, atau pembiayaan, asalkan diklasifikasikan secara
konsistendari waktu ke waktu.
Arus kas yang berasal dari pajak atas penghasilan biasanya diklasifikasikan
sebagaiaktivitas operasi, kecuali mereka secara khusus dapat diidentifikasi dengan
pembiayaanatau investasi aktivitas.
Untuk operasi arus kas, metode langsung penyajian dianjurkan, tetapi metode tidak
langsung diterima.
b) Pengungkapan lain-lain
Suatu entitas harus mengungkapkan didalam catatan :
Jumlah dividen yang diusulkan atau dideklarasikan sebelum laporan keuangan diotorisasi
untuk diterbitkan tetapi tidak diakui sebagai suatu distribusi kepada pemilik selama
periode yang bersangkutan, dan terkait jumlah per lembar sham.
Jumlah akumulasi dividen saham preferan yang tidak diakui.
10
Informasi yang menjadikan pengguna laporan keuangnya untuk mengevaluasi tujuan,
kebijakan dan proses entitas untuk pengelolaan modal.
Suatu entitas harus menggunakan hal berikut apabila tidak diungkapkan dalam informasi yang
diterbitkan dengan laporan keuangan :
Domisili dan bentuk hukum entitas, negara asal perusahaannya, alamat kantor terdaftar
(tempat bisnis utama).
Suatu deskripsi sifat kegiatan operasional entitas dan aktivitas utamanya.
Nama perusahaan induk dan perusahaan induk utama dari kelompok.
11