Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FLEBOTOMI

Kelompok B

Kelompok B

Pengambilan Darah Vena Closed System

Dosen:
1. Dewi Astuti, S.Si,M.Biomed
2. Desi Aryanti, MKKK

Disusun oleh :

Sri Cahya Agustin

P3.73.34.1.16.113

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA III

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

PROGRAM STUDI D III ANALIS KESEHATAN

TAHUN AKADEMIK 2017-2018


LAPORAN FLEBOTOMI PRAKTIKUM

1. Judul Laporan
“Pengambilan Darah Vena Closed System”

2. Waktu Pelaksanaan
 Senin, 13 November 2017
 Senin, 20 November 2017

3. Tujuan
Untuk mengetahui cara pengambilan darah vena closed system sesuai dengan
prosedur kerjanya.

4. Pendahuluan
Pembuluh darah vena merupakan pembuluh darah yang arah alirannya menuju
ke jantung. Pembuluh darah vena membawa darah yang rendah oksigen kecuali untuk
vena pulmonaris, yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung.
Dinding pembuluh darah vena lebih tipis dibandingkan dengan pembuluh
darah arteri karena tekanan darahnya lebih rendah dibandingkan dengan pembuluh
darah arteri. Karena dindingnya yang lebih tipis, pembuluh darah vena lebih mudah
mengalami collapse dibandingkan pembuluh darah arteri.
Pengambilan darah vena atau dikenal dengan istilah venipuncture yang berarti
proses pengambilan sampel darah dengan tusukan pada pembuluh darah vena.
Umumnya pengambilan darah vena dilakukan pada vena mediana cubital, anterior
lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit,
cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan (seperti
terdapat luka pada daerah tersebut) maka, vena chepalica atau vena basilica bisa
menjadi pilihan berikutnya.
Pengambilan darah pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena
letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median. Pengambilan darah
vena selain dilakukan pada bagian lengan dapat juga dilakukan pada bagian punggung
telapak tangan (vena basilica) dan juga di selangkangan (vena femoralis).

Sumber Kesalahan Pada Pengambilan Darah Vena :


a. Mengambil darah dari tempat dimana terdapat gangguan peredaran seperti adanya
edema, vasodilatasi (oleh radang,trauma, dsb), hematoma, Daerah dimana darah
sedang ditransfusikan daerah bekas luka, daerah dengan cannula, fistula atau
cangkokan vascular, daerah intra-vena lines.
b. Cara pengambilan darah tidak sesuai dengan standar sehingga terjadi hemolisis.
c. Kulit yang ditusuk masih basah dengan alkohol hal ini menyebabkan darah
terencerkan
d. Terjadi pembekuan darah atau pencampuran darah dengan antikoagulan yang
kurang baik.
e. Terjadi bekuan darah karena terlalu lambat bekerja.
Urutan Memasukkan Tabung Vakum

JENIS TABUNG ISI KEGUNAAN


a. Botol kultur Media biakan  Untuk pemeriksaan mikrobiologi
aerob, anaerob dan jamur.
 Untuk memastikan kesterilan seluruh
proses pengumpulan sampel darah
 Untuk mencegah kontaminasi bakteri
pada jarum dari bagian ujung tabung
vakum pada saat proses sampling
darah.

b. Tabung koagulasi Natrium sitrat 3,2% Untuk pemeriksaan koagulasi (PT, aPTT)
dan agregasi trombosit.
Perbandingan 1:9

c. Tabung non aditif Tanpa zat aditif Untuk pemeriksaan kimia darah,
immune-serologi dan bank darah
(crossmatch).

d. Tabung clot activator Clot activator Untuk pemeriksaan kimia darah,


immune-serologi dan bank darah
(crossmatch).
e. Tabung serum separator Clot activator dan gel Untuk pemeriksaan kimia darah,
separator immune-serologi dan bank darah
(crossmatch).

f. Tabung plasma separator Lithium heparin Untuk pemeriksaan kimia darah, Analisa
Tabung Heparin Gas Darah, OFT (osmotic fragility test).

g. Tabung EDTA  Na2EDTA Untuk pemeriksaan hematologi (whole


 K2EDTA blood), bank darah.
 K3EDTA

Tabung plasma preparasi

h. Tabung oxalat atau NaF Untuk pemeriksaan glukosa darah


fluoride
5. Alat dan Bahan
a. Needle gauge (jarum vakuteiner) f. Micropore
b. Kapas alkohol 70% g. Torniquette
c. Holder
d. Tabung penampung (EDTA/Natrium sitrat)
e. Kassa kering

6. Prosedur Kerja
a. Petugas haruslah mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan dan
menyentuh pasien.
b. Verifikasi data pasien dengan menanyakan nama, tanggal lahir dan alamat
pasien.
c. Lakukanlah pendekatan dengan pasien agar pasien merasa nyaman dan tenang
pada saat pengambilan darah. Tanyakan pada pasien, apakah pasien meminum
obat tertentu atau tidak. Bila meminum, catatlah pada formulir meminum obat
apa dan dengan kadar berapa.
d. Persiapkan alat dan bahan untuk pengambilan darah.
e. Pasanglah needle gauge di holder.
f. Mulailah dengan memasang torniquette kurang lebih 3 jari diatas dari lipatan
tangan atau 3-4 inch (7-10 cm). Lakukanlah palpasi di lipatan tangan (vena
median cubiti, vena chepalic, vena basilica). Jangan membendung darah lebih
dari 1 menit, karena akan menyebabkan hemokonsentrasi.
g. Bila sudah yakin dengan vena yang akan diambil, berilah antiseptis dengan
menggunakan kapas alkohol 70% dengan cara memutarnya berlawanan arah
jarum jam. Biarkan hingga mengering.
h. Buka tutup jarum, hadapkan lubang jarum spuit keatas, dan mulai menusuk
kearah vena yang sudah dipalpasi dan diberi antiseptis dengan sudut ±45o.
i. Bila pada indikator needle gauge besar sudah terlihat darah, segera masukan
tabung vaccutainer.
j. Bila darah sudah terisi cukup, cabut tabung vaccutainer tersebut dari needle
gauge kecil dan segera lepaskan torniquette dan cabut jarum, lalu tutup luka
bekas tusukan dengan kapas kering. Tutuplah jarumnya, lalu beri micropore
diatas kapas kering yang sudah menutupi luka tusukan. Lalu segera lakukan
homogenisasi pada tabung yang mempunyai antikoagulan.
k. Beri identitas pasien pada tiap tabung vaccutainer yang telah berisi darah pasien
dengan nama, tanggal lahir, tanggal pemeriksaan, nomor rekam medis dan
nomor laboratorium.
7. Hasil Praktikum
 Senin, 13 November 2017
Nama : Rika Ferawati
Tanggal Lahir : 25 Februari 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pondok Melati, Jatiwarna, Bekasi.
o Banyak penusukan 1 kali
Didapat hasil pengambilan darah 2 cc darah dengan menggunakan
tabung natrium sitrat.

 Senin, 20 November 2017


Nama : Vivi Efendi
Tanggal lahir : 23 Agustus 1997
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Pondok Melati, Jatiwarna, Bekasi
o Banyak penusukan 1 kali
Didapat hasil pengambilan darah 3 cc untuk tabung merah non additive
dan 4 cc untuk tabung hijau heparin.
Bekasi, 13 November 2017

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Praktikan

Dewi Astuti, S.Si,M.Biomed Desi Aryanti, MKKK Sri Cahya Agustin

Anda mungkin juga menyukai