76 1 115 1 10 20170728
76 1 115 1 10 20170728
ABSTRACT
Penelitian kualitas mie berbahan tepung ubijalar ungu, ketela pohon kuning
.dan kandungan antioksidan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
kualitas mie (rasa, aroma, tekstur, warna) dan kandungan antioksidan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah organoleptik dan
analisis antioksidan. Hasil penelitian organoleptik menunjukkan kualitas
mie dari yang terbaik: mie standar, mie ubi ungu, mie ketela pohon kuning
sedangkan berdasarkan antioksidan dari yang terbanyak : mie ubi ungu
(276,981 ppm), mie ketela pohon kuning (73,679ppm), mie standar (63,302).
Kata kunci: kualitas mie,ubi ungu,ketela pohon kuning,antioksidan
ABSTRACT
This research is about the quality ofnoodles madefrom sweet potatoflour
purple, yellow cassava and antioxidant content. The research objective was
to determihe the quality of the noodles (flavor, aroma, texture, color) and
antioxidant content. The method used in this study is the organoleptic and
antioxidant analysis. The results showed organoleptic qualities ofthe best
noodles: noodles standards, purple yam noodles, yellow noodles while
cassava based antioxidants than most: purple yam noodles (276.981 ppm),
yellow cassava noodle (73.679 ppm), Standard noodles (63.302) .
Keywords: quality ofnoodles, sweet potato, yellow cassava, antioxidant
18
1
20
JURNAL GASTRONOMI INDONESIA
Volume 2 Nomor 1 Juni 2013
1. Mie kering (Astawan, 2006 :14) dan halus. Biasanya dijual dalam
adalah mie segar yang telah kondisi basah dalam kemasan kedap
dikeringkan sehingga kadar airnya udara. Mie ini sangat cocok untuk
mencapai 8-10%. Pengeringan dibuat mie goreng atau mie rebus.
umumnya dilakukan dengan
penjemuran di bawah sinar matahari 3. Ramen
atau dengan oven, sehingga Orang menyebutnya mie keriting Cina.
mempunyai daya simpan yang relatif Dijual dalam kondisi kering dalam
lama. Penampang mie kering dapat kemasan mie instan. Sangat cocok
dilihat pada gambar 2. diolah sebagai mie goreng atau mie
kuah.
4. Rice stick noodles
Di sini lebih populer dengan sebutan
kwetiau. Mie ini dibuat dari tepung
beras dan air. Di pasaran dapat kita
jumpai dalam bentuk kering dan basah.
Kwetiau sangat cocok untuk dibuat
kwetiau goreng maupun kuah.
5. Somen noodles
Gambar 2. Penampang Mie Kering Mie ini berasal dari Jepang, terbuat dari
tepung gandum dan minyak.
Jenis Mie Teksturnya sangat lembut dan rasanya
Menurut Sutomo (1975) Mie dapat gurih. Somen dijual dalam bentuk
digolongkan berdasarkan jenisnya kering, rupanya menyerupai lidi dan
menjadi 9 yaitu : sangat rapuh. Cocok untuk masakan
Jepang yang berkuah.
1. Mie Telur
Mie ini dibuat dari tepung terigu jenis 6. Soba noodles
hard wheat dan diperkaya dengan telur. Terkenal dengan sebutan mie Jepang.
Biasanya dijual dalam kondisi kering Bentuknya hampir sama seperti mie
dengan bentuk bulat maupun pipih. somen namun warnannya keabu-abuan
atau hijau tua (mengandung sari teh
2. Hokkien Noodles hijau). Biasanya dijual dalam bentuk
Sering disebut dengan mie Hong Kong. kering, sangat cocok untuk hidangan
Bentuknya menyerupai mie telur bulat mie kuah.
21
SABUDI : P E N G A R U H T E P U N G UBI JALAR U N G U , K E T E L A P O H O N K U N I N G T E R H A D A P KUALITAS MIE
DAN KANDUNGAN ANTIOKSIDAN
terigu, telur, air dan garam, serta Gambar 3. Proses penepungan ubi ungu.
dalam penelian ini menggunakan
tepung ubi ungu sebagai pengganti Menurut penelitian di North
sebagian dari tepung terigu yang Caroline Stroke Assosiation, American
ditambahkan sedikit air abu/ air kie. Cancer Society dan American Heart
Association bahwa ubi jalar merupakan
22
JURNAL GASTRONOMI INDONESIA
Volume 2 Nomor 1 Juni 2013
salah satu jenis makanan bergizi dengan Telur dalam hubungannya dengan
banyak manfaat dan dapat mencegah gluten dari tepung, membentuk rangka
berbagai penyakit. Serat Pangan (dietary pada mie dan membentuk bagian
fiber) ubi jalar, merupakan polisakarida terpenting pada tekstur. Telur juga
bukan pati dan dalam sistem pencernaan memiliki efek penstabil. Bersamaan
tidak tercerna dan tidak terabsobsi dalam dengan mengembangnya telur dalam
usus halus tetapi terfermentasi dalam usus oven, protein dalam telur juga akan
besar. Rafinosa dalam ubi jalar, berfungsi matang dan membantu tepung untuk
sebagai prebiotik di mana dalam usus menahan volume. Fungsi telur dalam
besar menjadi makanan mikroba baik pembuatan mie adalah memberi struktur
(seperti mikroba dari kelompok dan tekstur mie, memberi rasa dan nilai
Bifidobacteri dan Lactobacillus). Tepung gizi pada Mie.
ubi ungu juga merupakan sumber mineral, 4. Garam
seperti kalsium, zat besi, posfor dan
kalium. Mineral Kalsium dan Posfor Garam biasa atau garam dapur
dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan digunakan untuk membangkitkan rasa
gigi, sedangkan zat besi (Fe) berperan lezat bahan- bahan lain yang digunakan
dalam pembentukan sel darah merah. untuk membuat mie dan produk lainnya.
Sedangkan Kalium, baik untuk menjaga Nama lain dari garam adalah "Sodium
keseimbangan cairan elektrolit tubuh. chlorida" dengan komposisi 40% sodium
Tepung ubi Kuning, mengandung lebih dan 60% chlorida.
banyak beta karoten (pro vitamin A), yang Astawan (2006:18) dalam
dapat berfungsi sebagai antioksidan, pembuatan mie, penambahan garam dapur
sedangkan tepung ubi ungu mengandung untuk memberi rasa, memperkuat tekstur
antocyanin di mana warna ungu sangat mie, meningkatkan fleksibilitas dan
dominan dan baik digunakan untuk elastisitas mie. Selain itu, garam dapur
produk-produk yang berwarna cerah dapat menghambat aktivitas enzim
alami. Secara umum, ubi ungu memiliki protease dan amilase sehingga mie tidak
Indeks Glycemix rendah (IG = 54), artinya bersifat lengket dan tidak mengembang
dalam metabilisme tubuh akan diubah secara berlebihan.
menjadi gula dan diserap secara perlahan.
Artinya, produk ini cocok untuk penderita 5. air
diabetes, karena konsumsi akan tepung Astawan (2006:18) air mempunyai
ubi ungu ini tidak secara drastis fungsi sebagai media reaksi antara gluten
menaikkan gula darah bogasariflour.com dengan karbohidrat (akan mengembang),
(2006:22). melarutkan garam, dan membentuk sifat
3. Telur kenyal dari gluten dari mie. Air yang
23
S A B U D I : P E N G A R U H T E P U N G UBI J A L A R U N G U , K ET E L A P O H O N K U N I N G T E R H A D A P K U A L I T A S M I E
DAN KANDUNGAN ANTIOKSIDAN
25
S A B U D I : P E N G A R U H T E P U N G UBI JALAR U N G U , K E T E L A P O H O N K U N I N G T E R H A D A P KUALITAS MIE
DAN KANDUNGAN ANTIOKSIDAN
26
JURNAL GASTRONOMI INDONESIA
Volume 2 Nomor 1 Juni 2013
pohon kuning yang ditepungkan dengan Teknik pengumpulan data dengan teknik
bahan dasar tepung terigu yang terdiri dari eksperimen, yaitu pengumpulan data
3 perlakuan yaitu :. dengan melaksanakan pengamatan
langsung pada obyek penelitian, dan teknik
Ml (standar atau kontrol) = 100% tepung laboratorium untuk mengetahui kandungan
terigu antioksidan pada bahan dan mie.
M2 (rasio penambahan) = 60% tepung Analisis Data
terigu : 40% tepung ubi ungu 1. Analisis Organoleptik
M3 (rasio penambahan) = 60% tepung Analisis organoleptik disebut juga
terigu : 40% tepung ketela pohon kuning analisis Sensory Evaluation yaitu
pengujian bahan secara subyektif dengan
Tabel 1 pertolongan panca indera manusia yaitu
Formula Bahan Baku Pembuatan indera penciuman, indera penglihatan,
Bahan
Tepung ubi ungu
Ml
Perlakuan
M2 M3 indera peraba, indera perasa, dan indera
Tepung Ketela pohon
kuninji
200 gr
200 gr pendengaran.
Tepung terigu 500 gr 300 gr 300 gr
Garam
Telur
1 sdm
2blr .
1 sdm
2btr
1 sdm
2btr 2. Analisis Kimia (Kuantitatif)
air 100 ml 100 ml 100 ml
Teknik Analisis Kimia (Kuantitatif)
Proses memasak yang dipergunakan adalah pengujian dengan sistem analisis
dalam penelitian ini adalah merebus berdasarkan atas reaksi-reaksi yang
dengan menggunakan suhu 90° C selama umumnya, menggunakan bahan-bahan
2 menit, dengan menggunakan peralatan kimia sebagai pereaksi. Pengujian yang
dan perlakuan yang sama selama proses dilakukan secara kimia pada penelitian ini
pembuatan. adalah analisis antioksidan (Selamet
Sudarmadji, 1996).
27
JURNAL GASTRONOMI INDONESIA
Volume 2 Nomor 1 Juni 2013
Perlakuan formulasi ubi ungu dan ketela (Untuk di Observasi) (Untuk di Observasi) (Untuk di Observasi)
pohon kuning yang ditepungkan dengan Teknik pengumpulan data dengan teknik
bahan dasar tepung terigu yang terdiri dari eksperimen, yaitu pengumpulan data
3 perlakuan yaitu :. dengan melaksanakan pengamatan
langsung pada obyek penelitian, dan teknik
Ml (standar atau kontrol) = 100% tepung laboratorium untuk mengetahui kandungan
terigu antioksidan pada bahan dan mie.
M2 (rasio penambahan) = 60% tepung Analisis Data
terigu : 40% tepung ubi ungu 1. Analisis Organoleptik
M3 (rasio penambahan) = 60% tepung Analisis organoleptik disebut juga
terigu : 40% tepung ketela pohon kuning analisis Sensory Evaluation yaitu
pengujian bahan secara subyektif dengan
Tabel 1 pertolongan panca indera manusia yaitu
Formula Bahan Baku Pembuatan indera penciuman, indera penglihatan,
Bahan
Tepung ubi ungu
MI
Perlakuan
M2 M3 indera peraba, indera perasa, dan indera
Tepung Ketela pohon
kuning
200 gr
200 gr pendengaran.
Tepung terigu 500 gr 300 gr 300 gr
Garam
Telur
1 sdm
2btr .
1 sdm
2btr
I sdm
2btr 2. Analisis Kimia (Kuantitatif)
air 100 ml 100 ml 100 ml Teknik Analisis Kimia (Kuantitatif)
Proses memasak yang dipergunakan adalah pengujian dengan sistem analisis
dalam penelitian ini adalah merebus berdasarkan atas reaksi-reaksi yang
dengan menggunakan suhu 90° C selama umumnya, menggunakan bahan-bahan
2 menit, dengan menggunakan peralatan kimia sebagai pereaksi. Pengujian yang
dan perlakuan yang sama selama proses dilakukan secara kimia pada penelitian ini
pembuatan. adalah analisis antioksidan (Selamet
Sudarmadji, 1996).
27
JURNAL GASTRONOMI INDONESIA
Volume 2 Nomor 1 Juni 2013
29
S A B U D I : P E N G A R U H T E P U N G UBI JALAR U N G U , K E T E L A P O H O N K U N I N G T E R H A D A P KUALITAS MIE
DAN KANDUNGAN ANTIOKSIDAN
Amendola, J & Berrini, J. 1971. Practical Kartawiguna E. 1998. Vitamin yang dapat
Cooking and Bakingfor School and berfungsi sebagai
Institution, New York. Ahrens Ant/oks/dan. Jakarta.Universitas
Publishing Company, Inc. Trisakti.
Darmini, Ni W. 1998. Aktivitas Macmillan. 1996. The Visual Food
Antioksidan Bumbu Segar Masakan Encyclopedia. New York: A Simon
Tradisional Indonesia. Bogor : and Schuster Macmillan Company.
Institut Pertanian Bogor. Nasution, 1996. Ilmu Gizi- Denpasar :
Drummond, K.E. 1997. Nutrion for the Sekolah Menengah Kesejahteraan
food service professional. Third Keluarga.
Edition. By Van Nostrand Reinhold. Pratimasari, D . 2009. Uji Aktivitas
Departemen Perindustrian RI. 1990. Penangkap Radikal Bebas Buah
Syarat Mutu Mie. Carica Papaya dengan Metode
Direktorat Gizi, Depkes RI. 1981. Daptar DPPH dan Penetapan Kadar
Komposisi Bahan Makanan. Jakarta Fenolik serta Flavanoid Totalnnya.
Bharata. Surakarta : Fakultas Farmasi
Direktorat Gizi, Depkes RI. 1992. Universitas Muhammadiyah
Komposisi Gizi Bahan Baku Mie. Surakarta
Eric WC Chan, etc. 2009. Antioxidant and Sandrasari, D. A . 2009. Kapasitas
Antibacterial Properties ofAlpania Antioksidan dan Hubungannya
galangal, Curcuma longa and Dengan Nilai Total Fenol Ekstrak
Etlingera elatior. http:// Sayuran Indigenous.Bogor: Institut
www.sciencedirect.com/science/ Pertanian Bogor.
article diakses 6 Juni 2011. Shahidi F & Naczk M. 1995. Food
Gisslen, Wayne. 1994. Noodle is food Phenolics : Sources, Chemistry,
made fromunleavened dought that Effects, Applications. Technomic
is cooked in a boiling liquid. New Publishing, Lancaster.
York : John Wiley and Sons, Inc. Sugiyono. 2006. Statistika untuk
Hanneman, L. J. \91\.Patisserie. London Penelitian. Bandung. Alfabeta.
: Heinemann. Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian
Heinz von Holzen. 1993. The Food of Kualitatif. Bandung. Alfabeta.
Bali: Authentic Recipes from the Sudarmadji, S. 1996. Analisis Bahan
Island of the Gods. Singapore : Kimia Pangan. Yogayakarta, UGM
Periplus Suhardjito, YB. 2006. Pastry Dalam
Jelinek, G. 1985. Sensory Evaluation of Perhotelan. Yogyakarta : Andi
Food. England : Ellis Horwood. Suprapti. M.2005. Pengolahan Ubi Ungu.
Jakarta,Gramedia.
30