Anda di halaman 1dari 3

1.

Tingkat Penyidikan

Prosedur pelaksanaan diversi dalam tingkat penyidikan mengacu kepada pasal

29 Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak, yaitu :

- Penyidik wajib mengupayakan diversi dalam waktu paling lama 7

(tujuh) hari setelah penyidikan dimulai.

- Proses diversi dilaksanakan paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah

dimulainya diversi.

- Dalam hal proses diversi berhasil mencapai kesepakatan, penyidik

menyampaikan berita acara diversi beserta Kesepakatan Diversi kepada

Ketua Pengadilan Negeri untuk dibuat penetapan.

- Dalam hal diversi gagal, penyidik wajib melanjutkan penyidikan dan

melimpahkan perkara ke Penuntut Umum dengan melampirkan berita

acara diversi dan laporan penelitian kemasyarakatan.

2. Tingkat Penuntutan

Prosedur pelaksanaan diversi dalam tingkat penyidikan mengacu kepada pasal

42 Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak, yaitu :

- Penuntut umum wajib mengupayakan diversi dalam waktu paling lama 7

(tujuh) hari setelah penyidikan dimulai.

- Proses diversi dilaksanakan paling lama 30 (tiga puluh) hari.

- Dalam hal proses diversi berhasil mencapai kesepakatan, penuntut

umum menyampaikan berita acara diversi dan kesepakatan diversi

kepada ketua pengadilan Negeri untuk dibuat penetapan.

- Dalam hal diversi gagal, penuntut umum wajib menyampaikan berita

acara diversi dan melimpahkan perkara ke Pengadilan dengan

melampirkan laporan hasil penelitian kemasyarakatan.


3. Tingkat Pengadilan

Prosedur pelaksanaan diversi dalam tingkat pengadilan mengacu kepada pasal

52 Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak, yaitu :

- Ketua Pengadilan Negeri wajib menetapkan Hakim atau Majelis Hakim

untuk menangani Perkara Anak paling lama 3 (tiga) hari setelah

menerima berkas perkara dari Penuntut Umum.

- Hakim wajib mengupayakan diversi dalam waktu paling lama 7 (tujuh)

hari setelah ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri sebagai Hakim.

- Proses diversi dilaksanakan paling lama 30 (tiga puluh) hari.

- Proses diversi dapat dilaksanakan di ruang mediasi Pengadilan Negeri.

- Dalam hal proses diversi berhasil mencapai kesepakatan, Hakim

menyampaikan berita acara diversi dan kesepakatan diversi kepada

Ketua Pengadilan Negeri untuk dibuat penetapan.

- Dalam hal diversi gagal, perkara dilanjutkan ke tahap persidangan.

Dalam hal ini Hakim juga harus memperhatikan ketentuan-ketentuan tentang

syarat-syarat untuk ditetapkan sebagai Hakim Anak, yaitu :

- Dilakukan oleh Hakim yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Ketua

MA atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Ketua MA atas Usul Ketua

Pengadilan Negeri yang bersangkutan melalui Pengadilan Tinggi.

- Telah berpengalaman sebagai Hakim dalam lingkungan peradilan

umum;

- Mempunyai minat, perhatian, dedikasi, dan memahami masalah anak;

- Telah mengikuti pelatihan teknis tentang peradilan anak;


- Dalam hal tidak terdapat Hakim sebagaimana syarat-syarat diatas maka

dilaksanakan oleh Hakim yang melakukan tugas pemeriksaan bagi

tindak pidana yang dilakukan oleh orang dewasa.

Khusus ditingkat Pengadilan, Mahkamah Agung telah mempersiapkan diri

dengan mengeluarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pelaksanaan Diversi Dalam Sistem Peradilan Anak yang sceara garis besar

mengatur tentang, antara lain :

- Pengertian Musyawarah diversi, fasilitator diversi, kaukus, kesepakatan

diversi dan hari;

- Mengupayakan diversi tidak hanya terhadap anak yang didakwa dengan

pidana dibawah 7 (tujuh) tahun, tetapi juga kepada anak yang didakwa

dengan penjara 7 (tujuh) tahun atau lebih dalam bentuk surat dakwaan,

subsidiaritas, alternatif, kumulatif maupun kombinasi (gabungan),

dimana salah satu pasal yang didakwakan harus diancam dengan

hukuman kurang dari 7 (tujuh) tahun.

- Ketentuan penuntut umum harus menghadirkan para pihak yang terkait

dalam Musyawarah Diversi.

- Tahapan musyawarah diversi.

- Bentuk atau format administrasi Kesepakatan Diversi dan Berita Acara

Diversi.

Anda mungkin juga menyukai