Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
kordinasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi ideal adalah sebuah
birokrasi yang aktivitas dan tujuan dipikirkan secara rasional serta pembagian
tugas dan wewenang dinyatakan dengan jelas. Ada beberapa pendapat para ahli
seseorang untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggung
wewenang adalah kekuasaan yang sah dan legal yang dimiliki seseorang untuk
memerintah orang lain, berbuat atau tidak berbuat atau tidak berbuat sesuatu,
kekuasaan merupakan dasar hukum yag sah dan legal untuk dapat mengerjakan
memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar
90
bahwa wewenang adalah dianugrahkan, wewenang ada karena seseorang
diberi atau dilimpahi atau diwarisi hal tersebut. Teori penerimaan menyanggah
seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada
Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan oleh satu
kekuasaan kepada staf atau bawahan sehingga bawahan itu dapat melaksanakan
91
karena tidak ada seorang atasan manapun yang dapat secara pribadi
organisasi.
tugas yang pokok dan strategis bagi kelangsungan organisasi. Semakin banyak
untuk mencari dan menerima tanggung jawab dari manajer. Jadi manajer
berusaha mendelegasikan wewenang bukan hanya pada hal-hal yang rutin saja
keputusan yang lebih akurat dan lebih baik karena para karyawanlah yang
mengambil keputusan.
92
tidak harus meminta persetujuan dari atasan. Apabila para bawahan tidak
persoalan maka ia akan selalu bertanya kepada atasannya. Hal ini tentu saja
akan memakan waktu yang tidak sedikit, oleh karena itu bawahan perlu diberi
organisasi yang tidak pernah diberi wewenang yang lebih besar maka apabila
ia menduduki jabatan yang lebih tinggi akan menjadi canggung dan perlu
lebih terjamin. Hal ini dapat terlihat jika ada salah satu anggota organisasi
93
Berkaitan dengan pendelegasian terdapat tiga unsur yaitu tugas,
a. Tugas
suatu jabatan tertentu. Dengan adanya tugas maka akan mendorong karyawan
dapat tercapai.
b. Kekuasaan
bagi perusahaan.
c. Pertanggungjawaban
94
2.1.5 Pendelegasian Wewenang yang Efektif
diharapkan, penentuan tugas dan tanggung jawab secara jelas untuk mencapai
1. Prinsip Skalar.
tingkatan paling bawah. Garis wewenang yang jelas akan memudahkan bagi
95
mengetahui kepada siapa pertanggungjawaban diberikan dan instruksi mana
yang harus diikuti. Disamping itu, bawahan dapat menghindari tanggung jawab
atas pelaksanaan tugas yang jelek dengan alasan banyaknya tugas dari atasan
lain.
96
Louis Allen (1958) dalam Kesumanjaya (2010), mengemukakan beberapa teknik
a. Tetapkan tujuan.
Bawahan harus diberikan informasi dengan jelas tentang apa yang harus
telah didelegasikan.
e. Berikan latihan.
kerjanya.
97
2.2 Teori Komitmen Organisasi
pegawai pada organisasi dimana pegawai tersebut bekerja. Ada beberapa pendapat
adalah sikap karyawan untuk tetap berada dalam organisasi dan terlibat dalam
Komitmen merupakan suatu bentuk loyalitas yang lebih konkret yang dapat
jawab dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Komitmen organisasi yang tinggi
98
a. Kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai
organisasi
organisasi.
berorganisasi.
99
2.2.3 Dimensi Komitmen Organisasi
a. Komitmen Afektif
yang berharga. Anggota organisasi dengan komitmen afektif yang tinggi akan
hubungan yang sangat erat dengan seberapa sering seorang anggota tidak
b. Komitmen Berkelanjutan
100
organisasi karena mereka memiliki kebutuhan untuk menjadi anggota
situasi yang tidak berhasil ataupun menerima suatu situasi apa adanya. Hal
akan semakin bersikap pasif atau membiarkan saja keadaan yang tidak
c. Komitmen Normatif
yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena merasa
dengan komitmen normatif yang kuat, tetap bertahan di organisasi, karena alasan
101
nilai-nilai organisasi, kesediaan individu berupaya untuk mencapai tujuan
orang lain bekerja, selalu siap menolong teman kerja, selalu berupaya
departemen, tidak melihat organisasi lain sebagai unit yang lebih baik,
102
2.2.5 Manfaat Komitmen Organisasi.
b. Memiliki keinginan yang lebih kuat untuk tetap bekerja pada organisasi
tujuan.
pencapaiannya, prestasi kerja karyawan merupakan salah satu hal yang sangat
penting artinya bagi perusahaan. Karyawan sebagai salah satu faktor produksi
yang merupakan penggerak atas faktor-faktor yang lain harus dapat dirangkum
dengan cara yang paling efektif dan efesien sehingga dapat menghasilkan profit.
Untuk memberikan gambaran lebih luas tentang pengertian prestasi kerja berikut
103
ini beberapa pendapat menurut para ahli antara lain sebagai berikut:
serta waktu. Prestasi kerja dipengaruhi oleh tiga faktor yakni kemampuan dan
minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas
dan peran, serta tingkat motivasi seorang pekerja. Menurut Mangkunegara (2001:
67), prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
prestasi kerja merupakan hasil yang dapat dicapai oleh seseorang baik secara
kualitas dan kuantitas di dalam melakukan pekerjaan yang menjadi tugasnya dan
segala hasil tersebut akan dinilai oleh perusahaan ataupun atasannya. Prestasi
tidak hanya diukur dari segi berapa banyak yang telah disumbangkan, tapi suatu
hal yang penting adalah loyalitas terhadap perusahaan, artinya dia tidak merasa
rugi kalu berbuat banyak kepada perusahaan bahkan sebaliknya merasa senang
atas sumbangan yang diberikan. Perlu diketahui bahwa setiap yang bekerja di
104
dalam suatu organisasi atau perusahaan dengan tujuan untuk diberi penilaian dan
diperhatikan oleh pimpinan. Hal ini merupakan umpan balik kepada para
sasaran maka harus ditentukan hal-hal yang menjadi tolak ukur serta kriterianya.
Menurut Dharma (2003:335) dalam Nanda dkk (2013), ada tiga cara pengukuran
oleh perusahaan.
Yaitu berkaitan dengan baik buruknya atau mutu yang dihasilkan. Ukuran
dari suatu perusahaan walaupun standar kualitatif sulit diukur atau ditentukan
c. Ketepatan waktu
105
pengalaman sebelumnya atau berdasar studi gerak waktu. Ketepatan waktu
yang tidak melakukan tugasnya dengan baik di dalam organisasi. Setiap organisasi
baik. Oleh sebab itu organisasi selalu melakukan penilaian prestasi kerja pegawai
untuk mengetahui prestasi kerja para pegawainya selama periode waktu tertentu,
apakah terjadi peningkatan prestasi kerja atau bahkan terjadi sebaliknya. Jika dari
hasil penilaian tersebut diperoleh data bahwa terjadi penurunan prestasi kerja
pegawai, manajemen perlu mencari tahu sebabnya agar dapat mencari solusinya.
Penilaian prestasi kerja adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk
1. Perbaikan kinerja.
memperbaiki kinerja.
106
2. Penyesuaian kompensasi.
lainnya.
3. Keputusan penempatan.
mengembangkan diri.
7. Ketidak-akuratan informasional.
informasi analisis pekerjaan, rencana SDM, atau hal lain dalam sistem
manajemen personal.
107
8. Kesalahan rancangan pekerjaan.
Menurut Byar dan Rue dalam Sutrisno (2011:151), ada dua faktor yang
a. Usaha (effort) yang menunjukkan sejumlah sinergi fisik dan mental yang
tugas.
c. Role/task perception, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu oleh
1. Kondisi fisik
2. Peralatan
3. Waktu
4. Material
5. Pendidikan
108
6. Supervisi
7. Desain Organisasi
8. Pelatihan
9. Keberuntungan”.
a. Faktor Kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya karyawan yang
memiliki IQ diatas rata-rata : (IQ 110 - 120) dengan pendidikan yang memadai
akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu karyawan
b. Faktor Motivasi
109
2.4 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
Peneliti Metode
No Judul Variabel Hasil
/Tahun Analisis
1. Andi Pengaruh sistem variabel bebas Regresi Sistem pendelegasian
Arief Pendelegasian : sederhana wewenang mempunyai
Wewenang Pendelegasian pengaruh yang positif dan
2007 terhadap Prestasi wewenang signifikan terhadap
Kerja Karyawan (X1), prestasi kerja karyawan
pada PT. Satuan pada PT. Satuan Harapan
Harapan variabel (Samudra Indonesia
(Samudra terikat : Group) Belawan.
Indonesia Prestasi Kerja
Group) Belawan Karyawan
(Y).
2. Irfan Pengaruh Variabel Regresi Secara simultan, variabel
Nanda, Komitmen Bebas : Berganda Kemauan Karyawan (X1),
Dkk Organisasional Kemauan Kebanggaan Karyawan
terhadap Prestasi Karyawan (X2) dan Kesetiaan
2013 Kerja (studi pada (X1), Karyawan berpengaruh
karyawan AJB Kebanggaan signifikan (X3) terhadap
Bumiputera Karyawan Prestasi Karyawan (Y).
kantor Cabang (X2),
Batu) Kesetiaan Secara parsial, variabel
karyawan(X3) Kemauan Karyawan (X1),
Kebanggaan Karyawan
Variabel (X2) dan Kesetiaan
Terikat : Karyawan berpengaruh
Prestasi Kerja signifikan (X3) terhadap
Karyawan (Y) Prestasi Karyawan (Y).
3. Ridly Pengaruh Variabel Regresi Pendelegasian wewenang
Kesum Pendelegasian bebas : Berganda dan Komitmen
anjaya Wewenang dan Pendelegasian berpengaruh positif dan
Komitmen Wewenang signifikan terhadap
2010 terhadap Prestasi (X1), prestasi kerja karyawan
Kerja Karyawan Komitmen pada Bagian Sumber
Pada Bagian (X2) Daya Manusia (SDM) PT.
Sumber Daya Perkebunan Nusantara IV
Manusia (SDM) Variabel (Persero) Medan
PT. Perkebunan terikat :
Nusantara IV Prestasi Kerja
(Persero) Medan Karyawan (Y)
110
4. Sartika Pengaruh Variabel Regresi Terdapat pengaruh positif
Dyah Pendelegasian bebas : Berganda dan signifikan antara
Pangast Wewenang dan Pendelegasian pendelegasian wewenang
uti, dkk Pembagian Kerja Wewenang terhadap prestasi kerja
terhadap Prestasi (X1), karyawan.
2013 Kerja Karyawan Pembagian
BTN Surakarta Kerja (X2) Tidak terdapat pengaruh
antara pembagian kerja
Variabel terhadap prestasi kerja
terikat : karyawan
Prestasi Kerja
Karyawan (Y) Terdapat interaksi
pengaruh positif dan
signifikan antara
pendelegasian wewenang
dan pembagian
kerja terhadap prestasi
kerja karyawan
Menurut Mangkunegara (2001: 67), prestasi kerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
kerja para pegawainya selama periode waktu tertentu, apakah terjadi peningkatan
prestasi kerja atau bahkan terjadi sebaliknya. Untuk mencapai prestasi kerja
pengambilan keputusan.
111
nama delegator. Dengan adanya pendelegasian wewenang karyawan dapat
melakukan tugas-tugas pokok dengan baik, selain itu karyawan dapat mengambil
keputusan yang lebih cepat tanpa harus meminta persetujuan dari atasan yang
dan perusahaan merupakan dua pihak yang saling membutuhkan dan masing-
seorang karyawan sudah terpenuhi segala kebutuhannya maka dia akan memiliki
karyawan bekerja lebih giat dan menghindari perilaku yang kurang produktif yang
Komitmen ini diperlukan oleh organisasi dan merupakan faktor penting bagi
112
perusahaan dalam rangka mempertahankan kinerja organisasi. Sedangkan bagi
sebagai berikut :
Pendelegasian
Wewenang (X1)
Prestasi Kerja
Karyawan (Y)
Komitmen
Organisasi (X2)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Sumber : Mangunegara (2001), Hasibuan (2007)
2.6 Hipotesis
113