Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM TENAGA LISTRIK

TURBIN ANGIN

Disusun Oleh:
(1510631160101)

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2018
1. PENDAHULUAN
Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam,
Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi
energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara
kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin,
diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin
angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk
mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan
padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di
Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal
dengan Windmill.
Secara keseluruhan potensi energi angin di Indonesia rata-rata tidak
besar, tetapi berdasarkan survei dan pengukuran data angin yang telah
dilakukan sejak 1979, banyak daerah yang prospektif karena memiliki
kecepatan angin rata-rata tahunan diatas 5 m/detik. Potensi ini sudah dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB)
skala komersial. Sebaran potensi angin di Indonesia yang bisa dimanfaatkan
untuk turbin angin komersial diantaranya di selatan Pulau Jawa serta Nusa
Tenggara. Maka dari itu penggunaan Turbin angin akan meningkat seiring
berjalannya waktu.

2. JENIS-JENIS
2.1 TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL (TASH)
Turbin angin sumbu horizontal memiliki poros rotor utama dan
generator listrik di puncak Menara. Turbin berukuran kecil diarahkan oleh
sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca) yang sederhana,
sedangkan turbin berukuran besar pada umumnya menggunakan sebuah
sensor angin yang digadangkan ke sebuah servo motor. Sebagian besar
memiliki sebuah gearbox yang mengubah perputaran kincir yang pelan
menjadi lebih cepat berputar. Karena sebuah Menara menghasilkan
turbulensi di belakangnya, dibuat kaku agar mereka ridak terodorong
menuju Menara oleh angin berkecepatan tinggi. Sebagai tambahan, bilah-
bilah itu diletakan di depan Menara pada jarak tertentu dan sedikit
dimiringkan.
Karena turbulensi menyebabkan kerusakan struktur Menara, dan
reabilitas begitu penting, sebagaian besar TASH merupakan mesin upwind
(melawan arah angin). Meski memiliki permasalahan turbulensi, mesin
downwind (menurut jurusan angin) dibuat karena tidak memerlukan
mekanisme tambahan agar mereka tetap sejalan dengan angina, dank arena
di saat angina berhembus sangat kencang, bilah-bilahnya bisa dibentuk
sehingga mengurangi wilayah tiupan merka dan dengan demikian juga
mengurangi resintensi angina dari bilah-bilah itu.

Gambar . Turbine angin sumbu horizontal

2.2 TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL (TASV)


Turbin angin sumbu vertical (TASV) memiliki poros atau sumbu
rotor utama yang disusun tegak lurus. Kelebihan utama susunan ini adalah
turbin tidak harus diarahkan ke angin agar menjadi epektif. Kelebihan ini
sangat berguna di tempat-tempat yang arah anginnya bervariasi..
Karena sulit dipasang diatas menara turbin sumbu tegak sering
dipasang lebih dekat dengan dasar tempat ia diletakan seperti tanah atau
puncak atap sebuah bangunan, begitu pula dengan generator dan gearbox
yang ditempatkan di dasar dapat mempermudah proses perawatan. Tapi ini
meyebabkan sejumlah desain menghasilkan tenaga putaran yang berdenyut.
Kecepatan angin lebih pelan pada ketinggian yang rendah, sehingga
yang tersedia adalah energi angin yang sedikit. Aliran udara didekat tanah
dan obyek yang lain mampu menciptkan aliran yang bergolak yang bisa
menyebabkan berbagai permaslahan yang berkaitan dengan gertaran,
diantaranya kebisingan dan bearing wear yang akan menigkatkan biaya
pemeliharaan atau mepersingkat umur turbin angin.

Gambar. Turbin angin sumbu vertical

3. DESAIN DAN KOMPONEN


Berikut ini dalah bagian-bagian dari turbin angin :
Gambar . Bagian-bagian turbin angin
1. BLADES
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau, angin bertiup di atas
menyebabkan pisau-pisau untuk mengangkat dan berputar
2. ROTOR
Rotor merupakan bagian yang terhubung dengan blades
3. PITCH
Untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
4. BRAKE
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja
pada titik aman saat terdapat angin yang besar.
5. LOW SPEED SHAFT
Mengubah poros rotor kecepatan rendah 30-60 rotasi per menit
6. GEAR BOX
Mengubah perputaran kincir yang pelan menjadi lebih cepat.
7. GENERATOR
Berfungsi mengkonversi energi putar menjadi energi listik
8. CONTROLER
Pengontrol mesin dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil perjam (mph)
dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan
angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang
kencang.
9. ANEMOMETER
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke
pengontrol
10. WIND VANE
Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk
menggerakan trubin dengan koneksi yang benar dengan angin.
11. NACELLE
Nacell berada diatas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah
dan tinggi, generator, kontrol dan rem
12. HIGH SPEED SHAFT
Drive generator, poros yang berhubungan langsing dengan rotor generator.
13. YAW DRIVE
Yaw drive digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin
sebagai perubahan angin.
14. YAW MOTOR
Penggerak dari yaw drive untuk menyesuaikan arah angin
15. TOWER
Menara yang terbuat dari baja tabung, beton atau kisi baja. Karena
kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tingggi memungkinkan
turbin untuk menangkap lebih banyak energid an menghasilakn listrik lebih
banyak.

4. PRINSIP KERJA
Turbin Angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan
tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi
kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi,
dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-
negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill.

Umumnya daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah turbin angin hanya
sebesar 20%-30%. Jadi rumus diatas dapat dikalikan dengan 0,2 atau 0,3 untuk
mendapatkan hasil yang cukup eksak. Prinsip dasar kerja dari turbin angin
adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir,
lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan
menghasilkan listrik.

Sebenarnya prosesnya tidak semudah itu, karena terdapat berbagai macam


sub-sistem yang dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu
:
1. Gearbox
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran
tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60.
2. Brake System
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja
pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena
generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini
akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja
yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan
putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka
putaran ini dapat merusak generator. Rem cepat : biasanya berada di poros cepat
dekat generator, dapat difungsikan untuk membatasi laju putar yang kelewat
tinggi yang dapat merusak sistem generator. Rem lambat : biasanya berada di
depan gearbox dan dioperasikan secara manual, untuk menghentikan baling-
baling pada saat dilakukan maintenace.
3. Rotor turbin
Berupa baling-baling yang lazimnya terdiri atas 3 sirip, berfungsi untuk
menangkap energi angin menjadi energi mekanik putarannya. Permasalahan di
bagian ini adalah disain aerodinamis yang seefisien mungkin, serta ketahanan
dan berat bahan sirip baling-balingnya
4. Generator
Generator dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya
dapat dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik.
Singkatnya, (mengacu pada salah satu cara kerja generator) poros pada
generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu
disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-
kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar
maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi
perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan
dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik
untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current) yang memiliki
bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal.
5. Penyimpan energi
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin
akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena
itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi
listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika
kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan
akan daya listrik tidak dapat terpenuhi.
6. Rectifier-Inverter
Rectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang
sinusodal(AC) yang dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter
berarti pembalik.
7. Yaw system
Sistem yang mengatur posisi baling-baling agar tetap menghadap angin secara
frontal, sehingga baling-baling dapat menangkap energi angina seefisien
mungkin.
8. Tower penyangga
Menumpu seluruh berat komponen inti dan penunjang cukup jauh di atas
permukaan tanah.

Gambar. Sistem Kerja Turbin Angin

5. KEUNGGULAN
 Sumber energi terbarkan. Yang pertama adalah angin merupakan salah
satu suber energi terbarukan. Dikatakan menjadi sumber energi
terbarukan karena sumber energi angin tidak akan pernah habis.
 Tidak menimbulkan emisi. Yang keduan adalah tidak menimbulkan
emisi. Listrik yang dihasilkan oleh angin tidak menimbulkan emisi yang
bisa menyebabkan hujan asam ataupun gas rumah kaca. Seperti yang
anda ketehui penggunaan bahan bakar fosil dapat menyebabkan hujan
asam. Hujan asam yang terjadipun dapat mempengaruhi kehidupan di
bumi, seperti ikan dan tumbuhan mati, besi berkarat dan lainnya.
 Ramah lingkungan. Kelebihan menggunakan pembangkit listrik tenaga
angin selanjutnya adalah ramah lingkungan. Selain terbarukan, energi
angin merupakan salah satu sumber energi alternatif yang jika
digunakan tanpa mencemari lingkungan.

6. KELEMAHAN
 Tidak mudah dipredeksi. Sama seperti pembangkit listrik tenaga surya,
pembangkit listrik tenaga angin juga tidak mudah diprediksi. Meskipun
sumber terbarukan, akan tetapi sumber energi angin kurang dapat
diandalkan.
 Memerlukan biaya yang tinggi. Kelemahan yang kedua adalah
memerlukan biaya yang cukup tinggi. Seperti yang kita ketahui biasanya
pembangkit listrik yang satu ini dibangun di tempat yang jauh dari
sumber beban. Dantentu saja semua itu membutuhkan transmisi dengan
biaya yang cukup tinggi.
 Biaya perawatan tinggi. Selain itu biaya perawatan atau cost
maintanance turbin angin juga sangatlah tinggi. Hal ini dikarenakan
turbin angin memiliki beberapa bagian yang mudah rusak seiring
dengan berjalannya waktu.
 Membutuhkan turbin angin yang banyak. Berikutnya adalah
membutuhkan turbin yang banyak. Untuk menghasilkan listrik yang
sama dengan pembangkit fosil. Dibutuhkan turbin angin yang banyak,
dengan begitu dibutuhkan pula area yang luas.

7. POTENSI DAN PENGGUNAAN TURBIN ANGIN


Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi
kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi
dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin.
Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat
menyaingi pembangkit listrik konvensional (Contoh: PLTD,PLTU,dll),
turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam
waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber
daya alam tak terbaharui (Contoh : batubara, minyak bumi) sebagai bahan
dasar untuk membangkitkan listrik.Selain itu turbin angin lebih ramah
lingkungan.

Gambar. Perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin

8. SARAN UNTUK PEMERINTAH DAERAH


Sebaiknya Pemenrintah lenih meliirik penggunaan turbin angin untuk konversi
energi karna ramah lingkungan. Dengan mencari potensi daerah yang memiliki
kecepatan angin yang cukup untuk memutar turbin agar PLTB dapat
dikembangkan lagi. Apalagi daerah kepulauan terpencil yang susah akan listrk
ini menjadi jawaban akan pemerataan listrik di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
 Zayn. R.H, “PROSES PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK ANGIN
GRUP BARAT PLTH PANDANSIMO”, Semarang (2014)
 Putranto, A. “ RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN VERTIKAL
UNTUK PENERANGAN RUMAH TANGGA “, Semarang (2011)
 https://nugrohoadi.wordpress.com/2008/05/03/pembangkit-listrik-
tenaga-angin-di-indonesia/
 https://indone5ia.wordpress.com/2011/05/21/prinsip-kerja-
pembangkit-listrik-tenaga-angin-dan-perkembangannya-di-dunia/

Anda mungkin juga menyukai