PATOLOGI KLINIK

PANCREAS & OTOT

PANCREAS
ANATOMI & HISTOLOGI
FISIOLOGI
1. Kelenjar eksokrin

a. Asinus pancreas
• Mensekresi cairan pancreas / pancreatic juice : enzim
pencernaan
• Digesti KH, lemak, protein

b. Epitel duktus / duktulus pancreaticus

• Mensekresi sodium / natrium bikarbonat
• Menetralkan keasaman chyme dr lambung pd usus
FISIOLOGI
2. Kelenjar endokrin
• Dilaksanakan oleh bagian pulau Langerhans
• Mensekresi hormon :
a. Insulin
• Produsen : sel alpha
• Fungsi : kadar glukosa dlm darah
b. Glukagon
• Produsen : sel beta
• Fungsi : kadar glukosa dlm darah
c. Somatostatin
• Produsen : sel delta
• Fungsi : inhibitor insulin & glukagon
EKSOKRIN PANCREAS
Mekanisme sekresi bagian eksokrin
1. Enzim
• Stimuli neurohormonal
• Proses :
partikel makanan yang masuk ke duodenum → stimuli
pengeluaran kolesistokinin/CCK oleh usus halus) →
stimuli pancreas utk sekresi enzim pankreas
2. Sodium/natrium bikarbonat
• Stimuli hormonal
• Proses :
sekretin → stimuli pancreas utk sekresi enzim pankreas
EKSOKRIN PANCREAS
Pancreatic enzim
1. Proteolitik
• Digesti protein
• Tripsinogen, Khimotripsinogen, Prokarbopeptidase,
Ribonuklease, Deoxiribonuklease, Kollagenase, Elastase
2. Amilolitik
• Digesti KH
• Amilase → Amilose, amilopeptin, glikogen
3. Lipollitik
• Digesti lipid
• Lipase → Lemak → asam lemak dan gliserol
EKSOKRIN PANCREAS
Pancreatic enzim
• Disekresikan dlm 2 bentuk : aktif, inaktif

1. Aktif
• Alfa amilase, lipase, kolesterol esterase dan nuklease

2. Inaktif (zimogen)
• tripsinogen, khimotripsinogen, proelastase,
prokarboksipeptidase A dan prokarboksipeptidase B,
profosfolipase A
EKSOKRIN PANCREAS
Pancreatic enzim

• Merupakan enzim digesti → resiko auto digesti apabila

dilepaskan di dlm pancreas → merusak jaringan pancreas

• Cara proteksi pancreas thd resiko autodigesti :

1. Sintesa & penyimpanan enzim dlm pancreas dlm btk
inaktif (zimogen); aktivasi saat sdh berada dlm usus
2. Enzim disimpan dlm granula zimogen
3. Adanya inhibitor tripsin → cegah aktivasi sifat
autokatalitik enzim-enzim proteolitik dlm pancreas
GANGGUAN EKSOKRIN PANCREAS
1. Peradangan

2. Exocrine pancreatic insufficiency (EPI)

3. Neoplasia eksokrin pancreas

PERADANGAN PANCREAS
A. Pancreatitis akut
• Onset cepat
• Kdg disertai muntah
• Proses :
fusi granula zimogen dg lisosom → aktifkan zimogen
intraglandular → tripsinogen mjd tripsin → autodigesti
intraglandular → dominasi efek intraglandular
• Efek ikutan :
kerusakan jaringan → stimulasi sekresi mediator
inflamasi → (TNF, IL, IFN) → tjd inflamasi
PERADANGAN PANCREAS
A. Pancreatitis akut
• Pemeriksaan lab :
- leukositosis (neutrofilia) ?
- amilase urin ↑ ?
- lipase serum ↑ ?
- tripsin feses ↓ ?
- steatorrhea (lemak tak tercerna dlm feses) ?
- kreatorrhea (serat daging tak tercerna dlm feses) ?
- azotorrhea ( ↑ buangan nitrogen lewat feses) ?
PERADANGAN PANCREAS
A. Pancreatitis akut
• Efek lanjutan :

- enzim digesti disekresikan dlm jar sekitar → auto digesti

jar sekitar → kerusakan jar sekitar → nekrosis

- pelepasan enzim elastase → serabut elastik pembuluh

darah larut → hemoragi → nekrosis hemoragi

- kerusakan meluas ke bag endokrin → gangguan

endokrin → efek sistemik (co : DM)
EPI
• Adl ketidakmampuan bag eksokrin pancreas utk berfungsi
scr optimal
• Tjd bila sebagian besar asinar rusak (>90%) / bag
eksokrin tdk berfungsi
• Etiologi :
1. atrofi sel asinar pancreas
- atau atrofi juvenile pancreas
- sindrom sel asinar tdk ada / hampir tdk ada sama
sekali
2. pancreatitis kronis
- akb ikutan ?
3. obstruksi ductus pancreaticus ?
EPI
• Proses :
gangguan eksokrin pancreas → defisiensi sekresi
pancreas → kegagalan sekresi pancreas → proses digesti
& absorpsi pd usus halus tdk efisien
• Defisiensi : lipase, amilase, tripsinogen, kemotripsinogen,
karboksipeptidase, atau kombinasinya
• Akibat : - maldigesti, malabsorpsi → hewan kurus → mati
- feses tdk berbentuk
- penyakit infeksi
• Sering pd ajg german shepperd, collie
NEOPLASIA PANCREAS
• Adenoma vs adenokarsinoma

• Jarang pada anjing dan kucing

• Gejala klinis : pankreatitis akut (akibat pelepasan enzim-

enzim penyebab autodigesti)

• Metastasis ke organ lain (mis hati) → akb?

TES ABNORMALITAS PANCREAS
• Dasar :
- pemeriksaan langsung enzim-enzim pancreas
- peningkatan aktivitas enzim-enzim dalam darah
• Tujuan :
- konfirmasi :
- pasien dg gejala klinis & anamnesa mengarah pd
gangguan pancreas
- tentukan gangguan eksokrin pancreas krn kerusakan
asinar / defisiensi asinar
- prognosa
- monitoring perkembangan penyakit, perjalanan
pancreatitis kronis
TES ABNORMALITAS PANCREAS
• Pendekatan diagnostik :
1. Anamnese
2. Pemeriksaan Fisik → Gejala Klinis
3. CBC (Complete Blood Count)
4. Biokimiawi Serum (amilase serum, lipase
serum, glukosa darah, kolesterol & TGA, ALT, ALP,
bilirubin, BUN)
5. Aktivitas Enzim Serum
6. Pemeriksaan Feses
7. Trypsin-like Immunoreactivity (TLI) EPI
8. Tes Absorpsi Lemak
9. Radiografi
TES ABNORMALITAS PANCREAS
• Hasil pemeriksaan darah kasus gangguan pancreas :
- Hiperglicemia
- Hipercholesterolemia, HiperTG → milky serum
- Peningkatan ALT, AST, ALP dan GGT
toxic product dari pankreas → portal blood dan hepatic
ischemia → intra dan extra hepatic cholestasis →
peningkatan bilirubin
- Hipocalcemia → pankreas nekrosis
- Hipokalemia :
1. peningkatan glukagon/insulin ratio → terjadi shift kalium
serum ke sel
2. akb sekunder krn muntah
- Cl dan Na bervariasi akb dehidrasi dan diare
TES ABNORMALITAS PANCREAS
1. Profil amilase

• Dasar : - kecepatan hilangnya substrat

- kecepatan munculnya produk

• Tinggi rendahnya kadar amilase dipengaruhi oleh :

- aliran sekresi yang dihambat → amilase ↑
- akumulasi eksudat → menekan duktus → sekresi ↓
TES ABNORMALITAS PANCREAS
1. Profil amilase
• Hiperamilasemia (pe↑ aktivitas amilase)
• Gangguan permeabilitas sel pancreas (hub dg nekrosis)
→ enzim keluar scr sg ke dlm darah perifer
• Note : hati-hati dlm interpretasi hiperamilasemia ?
- amilase serum juga diekskresikan oleh ginjal
- amilase juga ↑ pd gagal ginjal
- pe↑ aktivitas amilase serum sbg indikasi nekrosis
pankreas tergantung pd normal tdknya fungsi ginjal
TES ABNORMALITAS PANCREAS
2. Profil lipase
• Hiperlipasemia (pe↑ aktivitas lipase)
• nekrosis → aktivitas lipase ↑
• Note : hati-hati dlm interpretasi hiperlipasemia ?
- lipase serum juga diekskresikan diekskresikan oleh
ginjal
- lipase serum juga ↑ pd gagal ginjal
• pe↑ aktivitas lipase serum tjd bbrp jam stl ↑ amilase & ttp
↑ dlm 7-15 hr
TES ABNORMALITAS PANCREAS
3. Profil CBC / hematologi
• Leukositosis, neutrofilia, left shift (pada tahap akhir →
degeneratif left shift, toxic neutrophils), limfopenia,
eosinopenia, monositosis
• Anemia
• PCV ↑ & TP ↑ → polisitemia relatif ~ dehidrasi
• Trombositopenia
• Patologi morfologi SDM : schizocytes,keratocytes,
acanthocytes

4. Profil biokimia darah

• BUN ↑
• BJ urin > 1.030
PEMERIKSAAN LAB UTK EPI
1. Trypsin-like Immunoreactivity (TLI)

2. Pemeriksaan Mikroskopis Feses

3. Pemeriksaan Feses Tes Digesti Gelatin

4. Tes Absorpsi Lemak (Tes Turbiditas Plasma)

PEMERIKSAAN LAB UTK EPI
1. Trypsin-like Immunoreactivity (TLI)
• Assay immunologi
• Utk mengukur / mendeteksi tripsinogen yg bocor ke
dalam serum
• Tripsinogen spesifik pankreas → beri indikasi adanya
gangguan fungsi jaringan pankreas
• Sampel → dalam bentuk serum (atau plasma EDTA /
heparin) → disimpan pada 4°C atau -20°C
• Spesifik & sensitif utk anjing & kucing
PEMERIKSAAN LAB UTK EPI
1. Trypsin-like Immunoreactivity (TLI)
• Anjing dan kucing dengan EPI menunjukkan nilai TLI rendah :
- anjing dengan TLI → TLI serum < 2.5 ug/L (nilai referensi 5-
35 ug/L)
- kucing dengan TLI → TLI serum < 8-10 ug/L (nilai referensi
17-49 ug/L)
• TLI ↓
- ↓ pelepasan dari sel asinar pankreas
- pankreatitis kronis → memicu destruksi sebagian besar sel-
sel asinar
- atropi asinar pankreas (pada anjing)
PEMERIKSAAN LAB UTK EPI
2. Pemeriksaan Mikroskopis Feses
• Feses adl bag makanan yang tidak tercerna, tercerna tp
tidak diserap (serat kasar, keratin, selulosa, tulang) dan
produk ekskresi/sekresi usus beserta kelenjar yang
terlibat
• Penting utk pankreatitis kronis, pankreatitis fibrosis, dan
atropi asinar pankreas
• Mengungkap adanya kelainan yang mengarah pada
penyakit pankreas
• Hsl pemeriksaan feses utk aktivitas proteolitik dpt
refleksikan adanya pe↓ fungsi pankreas eksokrin
PEMERIKSAAN LAB UTK EPI
2. Pemeriksaan Mikroskopis Feses

• Uji :
- lemak netral (undigested fat) dlm feses

- asam lemak bebas (digested fat) dlm feses

- serat kasar/starch maldigesti dlm feses

- striated muscle (fiber undigested) dlm feses

PEMERIKSAAN LAB UTK EPI
2. Pemeriksaan Mikroskopis Feses
a. Uji asam lemak bebas (digested fat) dlm feses
• Pewarna : Sudan III atau IV
• Hsl (+) : sudhanophilic globule pd sampel feses yg tdk
dipanaskan & tdk ditambahkan asam
- pancreatogenous steatorrhea akb def enzim lipase
pancreas → sudanophilic globule >>>>
b. Uji serat kasar/starch maldigesti dlm feses
• Pewarna : Lugol
• Hsl (+) : struktur biru kehitaman dengan lingkaran pinggir hijau-
biru → granula starch
- pancreatogenous amilorrhea akb def enzim amilase
pancreas → granula starch >>>>
PEMERIKSAAN LAB UTK EPI
2. Pemeriksaan Mikroskopis Feses
c. Uji striated muscle (fiber undigested) dlm feses
• Hsl (+) : fiber undigested memiliki ujung yang tumpul
- adanya fiber undigested dalam feses (creatorrhea) dr
hewan dg diet daging → indikasi defisiensi pada digesti
protein
PEMERIKSAAN LAB UTK EPI
3. Pemeriksaan Feses Tes Digesti Gelatin
• Tujuan : pemeriksaan aktivitas tripsin feses
• Prinsip dasar :
- beberapa enzim proteolitik dpt ditemukan dlm sampel
feses anjing sehat
- aktivitas proteolitik dpt diukur dlm sampel feses →
deteksi EPI
• Prinsip uji :
inkubasi gelatin dg sampel feses → tentukan ada
tidaknya aktivitas proteolitik dlm sampel feses
PEMERIKSAAN LAB UTK EPI
4. Tes Absorpsi Lemak (Tes Turbiditas Plasma)
• Tujuan : penentuan kemampuan penyerapan lemak
• Prinsip dasar :
- hewan memiliki kemampuan utk menyerap lemak yg
berasal dr diet
- agar dpt diserap → lemak (dr diet) dihidrolisa → asam
lemak & gliserol
• Prinsip uji :
- perbandingan turbiditas (kekeruhan) plasma sblm & sesudah
(stl 2 jam) diet lemak
- diet lemak → hidrolisa → asam lemak & gliserol →
↑ turbiditas plasma
OTOT
ANATOMI & HISTOLOGI
ENZIMOLOGI OTOT
A. Serum Glutamic Oxaloasetic Transaminase (SGOT)
• Sinonim : ASPARTAT AMINOTRANSFERASE (AST)
• Fungsi : sebagai katalisator dlm proses pemindahan
gugus amino pd reaksi
transaminase
asam α-ketoglutarat + asam aspartat asam oksaloasetat +
asam glutamat
• Sumber : mitokondria & sitoplasma
- sangat tinggi : sel otot
- sedang : hepar, otot jantung
- rendah : ren, pancreas, otak, eritrosit
ENZIMOLOGI OTOT
• Peningkatan SGOT / AST
1. Kuda
latihan, kerusakan muskuler, kerusakan hepar, infark
miokardial, komplikasi intestinal, septicemia
2. Sapi dan domba
- Kerusakan muskuler (white muscle disease, black leg)
- Kerusakan hepar (tahap awal nekrosis, ketosis,
kongesti pasif, abscess
3. Anjing dan kucing
Miopati, kerusakan hepar, degenerasi miokardial,
insuffisiensi cor
ENZIMOLOGI OTOT
• Peningkatan SGOT / AST
4. Penggunan obat :
- Salisilat
- kortikosteroid,
- Estrogen
- Androgen
- Antibiotik (eritromicin, gentamicin, lincomicin)
- Phenotiazine
- Anestetika yg dapat merusak hepar
ENZIMOLOGI OTOT
B. Creatine Phospokinase (CPK/CK)
• Sumber utama : otot skelet, miokardium, otak
• TIDAK DIDAPATI PADA HEPAR (co : kongesti hepar krn
CHF)
• Peningkatan CPK
1. Infark miokardial akut
2. Kerusakan otot skelet (meningkat tajam)
3. Emboli pulmonari (peningkatan minimal)

• Diferensiasi infark miokardial & emboli pulmonari : CPK & LDH

- Infark miokardial : CPK & LDH ↑
- Emboli pulmonari : LDH ↑
ENZIMOLOGI OTOT