KELOMPOK 2 :
DOSEN PENGAMPU :
FAKULTAS FARMASI
SURAKARTA
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
Trottier tahun 2012 menyebutkan bahwa angka kejadian sembelit pada ibu
hamil berkisar antara 11% sampai 38%, yang diakibatkan karena penurunan dari
peristaltic usus akibat dari peningkatan hormon progesteron. Konstipasi adalah
suatu kondisi ketika individu mengalami perubahan pola defekasi normal yang
ditandai dengan menurunnya frekuensi buang air besar atau pengeluaran feses
yang keras dan kering. Konstipasi adalah penurunan frekuensi buang air besar
yang disertai dengan perubahan karakteristik feses yang menjadi keras sehingga
sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang
hebat pada penderitanya. Konstipasi terjadi pada 10-40% wanita. Konstipasi
sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas usus sehingga memerlukan
waktu yang lama untuk menyerap cairan. Demikian usus dapat saling berdesakan
akibat tekanan dari uterus yang membesar. Prevalensi konstipasi pada kehamilan
berkisar antara 11% sampai 44%.
Dari 103 wanita hamil mulai dari kehamilan trimester pertama mengalami
konstipasi. Timnya dari Bradley menemukan 24% wanita hamil trimester pertama
menderita konstipasi, 26% mengalami konstipasi selama trimester kedua dan 24%
mengalami konstipasi selama trimester ketiga, serta kejadiannya meningkat 4 kali
pada ibu dengan riwayat konstipasi Susah buang air besar sering dialami oleh ibu
hamil. Perubahan hormon akibat kehamilan atau pola hidup dapat memicu
timbulnya gangguan ini. Awalnya sembelit hanya menyebabkan ketidaknyamanan
selama buang air besar dan perut menjadi sakit atau kembung. Tetapi jika ini
berlangsung lama akan mengganggu metabolisme tubuh dan menimbulkan
gangguan tubuh yang lainya. Jika konstipasi dibiarkan berlangsung terus menerus
dapat menyebabkan timbulnya wasir, akibat terjadinya sembelit, ibu hamil akan
menjadi terlalu sering mengejan ketika buang air besar, otot-otot pada pembuluh
darah di anus melemah, akibat keduanya dapat mempertinggi kemungkinan
terjadinya wasir pada ibu hamil. Oleh karena itu, sembelit pada ibu hamil harus
segera diatasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konstipasi
Sama dengan gangguan lain pada ibu hamil, konstipasi pada ibu hamil pun
harus diwaspadai. Hal ini demi menjaga kesehatan ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya. Gangguan konstipasi yang dialami oleh ibu hamil bahkan bisa
menjadi parah jika ibu hamil itu sendiri memiliki kecenderungan susah untuk
buang air besar, ketika mengalami morning sickness sehingga dengan begitu ia
tidak bisa makan dengan normal yang mana pada akhirnya akan mengganggu
perkembangan serta kesehatan janin yang ada di dalam kandungannya.
Gejala konstipasi pada ibu hamil pada umumnya sama dengan gejala
konstipasi pada orang normal. Berikut ini gejala konstipasi pada ibu hamil.
5. Tidak olahraga
Olahraga membuat tubuh sehat dan melancarkan proses metabolisme di
dalam tubuh. Berolahraga secara rutin, misalnya, jalan kaki atau berenang,
akan merangsang otot-otot perut dan usus, salah satunya, memicu gerakan
peristaltik usus, sehingga mencegah konstipasi
6. Stress
Ketegangan psikis seperti stres dan cemas juga merupakan faktor resiko
terjadinya konstipasi.
2.3 Pengobatan Farmakologi
1. Bulking agents
Obat kelompok ini hanya digunakan jika pilihan obat kelompok 1-3
tidak dapat mengatasi konstipasi
Pastikan mengonsumsi makanan berserat dan cairan yang cukup
Obat ini sebaiknya diminum saat malam hari
Jangan menggunakan minyak jarak (castor oil) selama kehamilan
karena dapat memicu kelahiran prematur.
1. Bentuk Tablet
Ibu Santi 35 tahun ingin memeriksakan kehamilannya karena ibu sulit bung air
besar sejak 3 hari lalu. BAB yang akan di keluarkan terasa keras dan sulit
dikeluarkan sehingga ibu merasakan ketidaknyamanan pada kehamilan.
Analisa kasus : Konstipasi pada ibu hamil
Pemilihan obat : Mikrolax, alasan pemilihan : 1. Menurut farmakope pengobatan
untuk konstipasi pada 1-3 hari menggunakan obat yang termasuk di komposisi
mikrolax, diantarnya : lactose, PEG, Sorbitol, dll. 2. Mikrolax aman untuk ibu
hamil tanpa peringatan.
Dialog percakapan
Apoteker : Andri
Pasien : Brenda (Ibu Santi)