1. Pengertian
metabolisme, fisiologis & patologis secara serentak pada jaringan hialin rawan,
gangguan sendi tersering. Kelainan ini kerap kali, jika tak bisa dikatakan pasti
cacat fisik pada manusia berusia diatas 65 tahun. Osteoartritis (OA) yg dlm
bahasa awam masyarakat kita kerap kali dinamakan pekapuran sendi, ialah
peradangan sendi dgn penipisan tulang rawan yg berkaitan. Tulang rawan pada
rawan ini rusak karena cedera, infeksi, / efek penuaan, pergerakan sendi
factor resiko yg berperan. Keadann ini berkaitan dgn usia lanjut, terutama pada
sendi-sendi tangan & sendi besar yg mananggung beban & secara klinis
(Stanley,2006).
2. Anatomi
a. Pengertian
yang terletak diantara pinggul dan pangkal tulang paha atas. Hip joint pada
manusia terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: femur, femoral head, dan
rounded socked.
Sumber : Ahmad Aby (2014)
Di dalam hip joint yang normal terdapat suatu jaringan lembut dan tipis yang
disebut dengan selaput synovial. Selaput ini membuat cairan yang melumasi dan
hampir menghilangkan efek gesekan di dalam hip joint. Permukaan tulang juga
bantalan lembut dan memungkinkan tulang untuk bergerak bebas dengan mudah.
dalam hip joint. Akibat gesekan dan gerak yang hampir terjadi setiap hari, maka
articular cartilage akan semakin melemah dan bisa menyebabkan arthritis seperti
ditunjukkan pada gambar 2.2. Selain menimbulkan rasa sakit, juga menyebabkan
gerakan hip joint menjadi tidak lancar, kadang-kadang berbunyi, dan bahkan dapat
menimbulkan pergeseran dari posisi normalnya. Selanjutnya, hip joint perlu
menunjukkan gambaran tentang hip joint yang normal serta indikasi terjadinya
Pada gambar 2.3 menunjukkan anatomi hip joint yang normal. Femoral
head masih memiliki articular cartilage yang baik, dimana masih mampu
sambungan sendi.
Pada Gambar 2.4 terlihat bahwa articular cartilage pada femoral head
telah berkurang, hal inilah yang menyebabkan terjadinya radang sendi. Gambar
2.5 dan 2.6 adalah gambaran tentang penggantian sambungan tulang pinggul
dengan sambungan tulang pinggul tiruan (hip joint prosthesis). Gambar 2.5
menunjukkan pemotongan tulang femur, yang kemudian diganti dengan hip
joint prosthesis dengan cara menanam stem pada tulang femur dan cup pada
acetabulum.
tulang.
Sumber : Ahmad Aby (2014)
3. Etiologi
saat ini masih belum terungkap, tapi beberapa faktor resiko buat
a. Umur.
Dari semua faktor resiko buat munculnya osteoartritis, faktor ketuaan ialah
naik dgn bertambahnya umur. Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-
anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun & kerap kali pada umur diatas 60
tahun.
Perubahan fisis & biokimia yg terjadi sejalan dgn bertambahnya umur dgn
yg berwarna kuning.
b. Jenis Kelamin.
Wanita lebih kerap kali terkena osteoartritis lutut &sendi ,& lelaki lebih
kerap kali terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan & leher. Secara
pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal
pada patogenesisosteoartritis.
c. Genetic
dari seorang wanita dgn osteoartritis pada sendi-sendi inter falang distal
terdapat dua kali lebih kerap kali osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, &
anak-anaknya perempuan cenderung memiliki tiga kali lebih kerap kali dari
terkena.
d. Suku
Amerika asli dari pada manusia kulit putih. Hal ini mungkin berkaitan dgn
& pertumbuhan.
e. Kegemukan (obesitas)
tersebut.
lewat dua mekanisme yaitu pengikisan & proses degenerasi karena bahan yg
wajib dikandungnya.
i. Joint Mallignment
mau membal & menyebabkan sendi menjadi tak stabil / seimbang sehingga
j. Penyakit endokrin
rawan sendi, ligamen, tendo, sinovia, & kulit. Pada diabetes melitus,
c. Peradangan
lama dan akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya
dengan keadaan penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak
berat. Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat
bokong sebelah lateril, dan tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu
cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.
f. Deformitas
g. Gangguan Fungsi
5. Klasifikasi
a. Tipe primer ( idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya
6. Manifestasi Klinis
Menurut Ahmad Aby (2014) manifestasi klinis dari osteoarthritis adalah
a. Nyeri & kekakuan pada satu / lebih sendi, biasanya pada tangan,
pergelangan tangan, kaki, lutut, spina bagian atas & bawah, panggul,
&bahu. Nyeri bisa berkaitan dgn rasa kesemutan / kebas, terutama pada
malam hari
b. Pembengkakan sendi yg terkena, & menurunnya rentang gerak. Sendi
Tulang rawan sendi memiliki letak strategis yaitu diujung ujung tulang buat
didalam sendi, berkat adanya cairan sinovium, & 2) disendi sebagai penerima
dewasa, tulang rawan sendi tak statis, tulang ini mengalami pertukaran,
maupun sifat mekanis tulang rawan. Pada awal perjalanan penyakit, tulang
menurunnya sintesis lokal kolagen tipe II, & peningkatan pemecahan kolagen
yg sudah ada. Kadar molekul perantara tertentu, termasuk IL-1, TNF, nitrat
gerakan. Hal ini dikarenakan karena adanya rasa nyeri yg dialami / dikarenakan
memiliki sifat intrinsik & ekstrinsik sehingga menyebabkan patah tulang pada
dampak tulang rawan mengalami erosi & kehancuran, tulang menjadi tebal &
terjadi penyempitan rongga sendi yg menyebabkan nyeri, kaki kripitasi,
9. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Elizabeth J.Corwin (2009) pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan
adalah
a. Buat OA tak ada pemeriksaan laboratorium yg diagnostik, tetapi pemeriksan
pada OA sekunder.
b. Dgn uji serologik dgn pendeteksian di dlm cairan sinovium &/ serum
10. Penatalaksanaan
Menurut Ahmad Aby (2014) penatalaksaan osteoarthritis adalah
a. Medikamentosa
b. Perlindungan sendi
(pronatio).
c. Diet
Diet buat menurunkan berat badan pasien osteoartritis yg gemuk wajib
d. Dukungan psikososial
e. Persoalan Seksual.
tulang belakang, paha & lutut. Kerap kali kali diskusi karena ini wajib
f. Fisioterapi
penggunaan panas & dingin & program latihan ynag tepat. Penggunaan
panas yg sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi rasa nyeri &
kekakuan. Pada sendi yg masih aktif sebaiknya diberi dingin & obat-obat
gosok jangan dipakai sebelum pamanasan. Aneka sumber panas bisa dipakai
paraffin & mandi dari pancuran panas. Program latihan bertujuan buat
sekitar sendi osteoartritis. Latihan isometrik lebih baik dari pada isotonik
karena mengurangi tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi & tulang yg
g. Operasi
bergerak.
h. Terapi konservatif mencakup penggunaan kompres hangat, menurunnya
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Identitas penanggung jawab
3. Keluhan utama
4. Riwayat Penyakit Sekarang
5. Riwayat Penyakit Dahulu
6. Riwayat Penyakit Keluarga
7. Pemeriksaan fisik Head To Toe
8. Pengkajian Khusus
a. Look (inspeksi)
1) Sikatriks (jaringan panit baik yang alami maupun buatan
kulit
2) Apabila ada pembengkakan apakah ada fluktuasi atau edema
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (luka post op)
2. Hambatan mobilitas fisik b.d Nyeri pada luka post op
3. Resiko infeksi b.d Adanya port deentri kuman/ bakteri
C. Intervensi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Idrus, Alwi, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dlm, edisi V, jilid III. Jakarta :
Internal Publishing
Nurma, Ningsih lukman. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dgn Gangguan
Sistem Musculoskeletal. Jakarta: Salemba Medika
Smeltzer C. Suzannne. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Alih Bahasa Andry Hartono, dkk. Jakarta : EGC
Soeparman, A. 1995. Ilmu Penyakit Dlm, Edisi kedua. Jakarta : Balai Penerbit FK
UI
Stanley, Mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC