Anda di halaman 1dari 31

A.

Uraian Materi
Prosedur Perawatan Engine Bensin
Engine yang sudah dioperasikan akan mengalami perubahan fisik pada
komponen-komponennya seperti pada: blok motor, kepala silinder,
mekanik katup, poros engkol, kelengkapan piston, poros nok dan yang
lainnya. Perubahan fisik tersebut dapat mengganggu kinerja engine. Untuk
mengatasi hal tersebut perlu dilakukan perawatan secara rutin/berkala,
agar tingkat perubahan yang terjadi dapat ditekan seminimal mungkin.
Perawatan rutin komponen-komponen engine dilakukan tidak secara
langsung pada komponen-komponen tersebut di atas, tetapi pada sistem-
sistem yang mendukung kinerja engine. Pada industri
perotomotifan perawatan rutin terhadap komponen-komponen engine
disebut dengan Tune-up engine. Adapun perawatan yang dimaksud
meliputi:

1. Perawatan Sistem Pendinginan


Gangguan pada sistem pendinginan secara umum akan berakibat
meningkatnya suhu kerja engine yang akhirnya akan mengganggu
kinerja engine. Gangguan langsung yang dirasakan antara lain: tenaga
berkurang, bahan bakar boros, komponen-komponen engine
mengalami kerusakan pekerjaan perawatan berkala pada sistem
pendinginan meliputi:

a) Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin


Periksa ketinggian air pendingin yang terdapat pada tangki
Penampungan (Reservoir). Jika tinggi air kurang isilah hingga garis
FULL.

Modul OPKR-20-001-2 B 1
Gambar 1. Pemeriksaan tinggi air

b) Memeriksa kondisi air pendingin


Periksalah air pendingin kemungkinan kotor terdapat karat atau
tercemar oli.

Gambar 2. Pemeriksaan kondisi air pendingin

c) Memeriksa sistem pendinginan


Periksalah kemungkinan terjadi:
1) Kerusakan fisik pada radiator atau slang radiator.
2) Kerusakan pada klem slang radiator.
3) Kisi-kisi radiator berkarat.
4) Kebocoran pada pompa air, pipa radiator (core),penguras.

Modul OPKR-20-001-2 B 2
Gambar 3. Pemeriksaan sistem pendinginan

d) Memeriksa kerja tutup radiator


Dengan menggunakan alat tes tutup radiator (Radiator cap tester)
periksalah kondisi pegas dan katup vakum dari tutup radiator. Tutup
perlu diganti bila tekanan pembukaan dibawah angka spesifikasi
pabrik, atau jika secara fisik rusak.
Tekanan pembukaan katup :
STD : 0,75 – 1,05 kg/cm2
Limit : 0,6 kg/cm2
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gambar 4. Pemeriksaan kerja tutup radiator

e) Memeriksa tali kipas

Modul OPKR-20-001-2 B 3
1) Tali kipas diperiksa secara visual kemungkinan terjadi: Retak,
perubahan bentuk, aus atau terlalu keras. terkena oli atau
paslin/grease.
2) Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.

Gambar 5. Pemeriksaan tali kipas secara visual

f) Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas


Dengan tekanan 10 kg/cm2, tekan tali seperti pada gambar
defleksi/kelenturan tali :
Pompa air – Alternator : 7 – 11 mm
Engkol – Kompressor : 11 – 14 mm
Bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik lakukan penyetelan tali kipas
dengan SST penyetel tali kipas.
Tegangan tali kipas :
Baru : 100 – 150 Lbs
Lama: 60 – 100 Lbs.
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Modul OPKR-20-001-2 B 4
Gambar 6. Pemeriksaan tegangan tali kipas

Gambar 7. Penyetelan tegangan tali kipas

2. Membersihkan saringan udara/Air filter


Gangguan pada saringan udara akan berakibat tenaga engine
berkurang dan bahan bakar boros. Adapun prosedur perawatannya
seperti berikut:
a) Melepas saringan udara dari engine. Jangan sampai
ada benda yang masuk ke karburator.
b) Hembuskan tekanan udara dari sisi dalam elemen.
c) Bila elemen rusak atau terlalu kotor supaya diganti.

Modul OPKR-20-001-2 B 5
Gambar 8. Membersihkan elemen saringan udara

3. Memeriksa Baterai
Kemampuan kerja baterai akan mengalami penurunan seiring dengan
pemakaian. Kinerja baterai yang kurang baik akan menyebabkan: sulit
untuk menstarter engine, gangguan pada sistem penerangan dan
peralatan tambahan (assesoris).
Perawatan baterai meliputi:

a) Pemeriksaan secara visual:


Periksa baterai kemungkinan:
1) Penyangga baterai berkarat.
2) Terminal longgar, berkarat atau rusak.
3) Kotak baterai rusak atau bocor.

Gambar 9. Pemeriksaan baterai secara visual

b) Mengukur berat jenis elektrolit

Modul OPKR-20-001-2 B 6
1) Memeriksa berat jenis baterai dengan hydrometer
Berat jenis : 1,25 – 1,27 pada suhu 200 C
2) Periksa jumlah elektrolit pada setiap sel. Ketinggian elektrolit
harus berada antara garis Uper level dan lower level.

Gambar 10. Pemeriksaan elektrolit baterai

4. Memeriksa Sistem Pelumasan


Sistem pelumasan merupakan bagian vital pada engine. Gangguan
pada sistem pelumasan akan berakibat: suhu engine meningkat
berlebihan, komponen-komponen engine cepat aus dan tenaga mesin
akan terasa berkurang. Perawatan pada sistem pelumasan meliputi:
a) Memeriksa tinggi oli
Tinggi oli harus berada antara garis L dan F, bila kurang harus
ditambah, periksalah kemungkinan ada kebocoran, dan
perbaikilah.

Modul OPKR-20-001-2 B 7
Gambar 11. Pemeriksaan tinggi oli

b) Memeriksa kondisi oli


Periksa oli kemungkinan kotor, tercemar air atau sudah berubah
warna karena terbakar.

Gambar 12. Pemeriksaan kondisi oli

c) Mengganti saringan oli (oil filter)


1) Membuka saringan oli dengan SST.
2) Pasang saringan oli baru dengan tangan sampai kencang.
3) Hidupkan mesin dan periksa kebocoran.
4) Matikan mesin dan periksa tinggi oli, bila kurang ditambah.

Modul OPKR-20-001-2 B 8
Gambar 13. Melepas saringan oli

Gambar 14. Memasang saringan oli

5. Memeriksa, membersihkan dan menyetel busi


Busi adalah komponen yang memberikan loncatan api untuk proses
pembakaran. Bila busi kotor, rusak akan berakibat: tenaga engine
kurang, engine tidak dapat idel, pincang dan sulit distarter. Perawatan
busi meliputi:
a) Pemeriksaan busi secara visual
1) Kemungkinan retak, kerusakan pada ulir atau isolator.
2) Keausan pada elektroda.
3) Gasket rusak atau berubah bentuk.
4) Elektroda terbakar atau kotor berlebihan.

Modul OPKR-20-001-2 B 9
Gambar 15. Pemeriksaan busi secara visual

b) Membersihkan busi
1) Jangan menggunakan pembersih busi terlalu lama.
2) Hembuskan kompoun dan karbon pembersih dengan udara
tekan
3) Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator.

Gambar 16. Membersihkan busi

c) Menyetel celah busi


Memeriksa semua celah busi dengan alat pengukur celah. Jika
diperlukan setelah celah busi dengan membengkokkan elektroda
busi.

Modul OPKR-20-001-2 B 10
Gambar 17. Penyetelan celah busi

6. Memeriksa kabel tegangan tinggi


Gangguan kabel tegangan tinggi pengapian akan berakibat: engine sulit
distarter, tidak dapat idel, pincang dan tenaga kurang. Hal ini dapat
terjadi karena tahanan kabel menjadi sangat besar. Periksalah semua
kabel tegangan tinggi tahanan kabel: kurang dari 25 k.

Gambar 18. Cara melepas kabel busi

Modul OPKR-20-001-2 B 11
Gambar 19. Cara memeriksa tahanan kabel busi

7. Distributor
Gangguan pada distributor akan berakibat kinerja sistem pengapian
tidak sempurna, yang akhirnya akan mengganggu kinerja engine:
engine sulit distart, tenaga kurang, panas berlebihan dan komponen-
komponen utama engine cepat rusak. Adapun perawatannya meliputi:
a) Memeriksa tutup distributor
Periksa tutup distributor serta rotor dari kemungkinan:
1) Retak, berkarat, kotor atau terbakar.
2) Terminal-terminal kotor atau terbakar.
3) Pegas karbon terminal tengah lemah atau macet.

Gambar 20. Pemeriksaan tutup distributor

b) Menyetel celah platina atau celah udara


1) Jika platina aus, rusak atau terbakar ganti yang baru.
2) Stel celah platina : celah blok : 0,45 mm

Modul OPKR-20-001-2 B 12
3) Stel celah udara antara rotor dan proyeksi koil (pengapian
elektronik). Celah udara : 0,2 – 0,4 mm

Gambar 21. Cara penyetelan platina atau celah udara

c) Memeriksa sudut Dwell


Periksa sudut dwell dengan Dwell tester.
Sudut dwell : 50 0 – 54 0

Gambar 22. Pemeriksaan sudut dwell

d) Memeriksa saat pengapian


Stel putaran mesin pada putaran idel, oktan selector pada posisi
standar. Pada putaran maksimal 950 Rpm saat pengapian antara 50
–15 0 sebelum TMA (sesuaikan dengan spesifikasi pabrik).

Modul OPKR-20-001-2 B 13
Penyetelan pengapian dengan merubah posisi distributor serta
menggunakan alat Timing light.
Jangan menyetel dengan Oktan selector.

Gambar 23. Penyetelan saat pengapian

e) Memeriksa kerja governor advancer


1) Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah
putaran rotor dan dilepas.
2) Rotor tidak boleh terlalu kendor.

Gambar 24. Pemeriksaan Governoor advancer

f) Memeriksa governor advancer dengan engine hidup


Hidupkan engine dan lepaskan slang vakum pada distributor. Saat
pengapian berubah-ubah sesuai putaran engine.

Modul OPKR-20-001-2 B 14
Gambar 25. Pemeriksaan Governoor advancher dengan engine hidup

g) Memeriksa kerja Vacum advancer


Hubungkan slang vakum pada distributor. Oktan selector akan
berubah-ubah sesuai putaran engine.

Gambar 26. Pemeriksaan Vacum advancer

8. Menyetel Celah Katup


Perubahan pada setelan celah katup akan berakibat pemasukan gas
baru dan pengeluaran gas bekas terganggu dan akan menyebabkan

Modul OPKR-20-001-2 B 15
tenaga engine berkurang, putaran idel terganggu dan suara berisik.
Adapun prosedur penyetelannya sebagai berikut:
a) Menepatkan tanda timing
1) Panaskan engine kemudian matikan
2) Tepatkan silinder no 1 pada TOP kompresi
b) Mengencangkan baut-baut kepala silinder dan penumbuk
katup.
1) Baut kepala silinder: 5,4 – 6,6 kg.m
2) Baut penumbuk katup: 1,8 – 6,6 kg.m

Gambar 27. Pengencangan baut kepala silinder dan penumbuk katup.

c) Menyetel Celah Katup


Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan
penumbuk (Rocker arm).
Celah katup hisap: 0,20 mm, katup buang: 0,30 mm
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Modul OPKR-20-001-2 B 16
Gambar 28. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 1

Putar satu kali putaran (360 0), stel pada TOP kompresi silinder 4.

Gambar 29. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 4

9. Memeriksa Karburator
Untuk penyetelan karburator gunakan manual sesuai jenis
karburator dan merek kendaraannya.
Gangguan pada sistem karburator akan berakibat: tenaga engine
berkurang, putaran idel tidak baik dan bahan bakar boros. Perawatan
pada sistem karburator meliputi:

a) Memeriksa katup trotel


1) Katup trotel harus membuka penuh saat pedal gas ditekan
penuh.

Modul OPKR-20-001-2 B 17
2) Penyetelan dilakukan melalui kabel gas atau baut penyetop
pedal gas.

Gambar 30. Pemeriksaan katup trotel

Gambar 31. Penyetelan pembukaan katup trotel

b) Memeriksa Pompa Akselerasi


Bensin harus menyemprot keluar dari Jet saat katup trotel terbuka.

Modul OPKR-20-001-2 B 18
Gambar 32. Pemeriksaan pompa akselerasi.

c) Memeriksa Katup Cuk Konvensional


Katup cuk harus membuka penuh bila tombol cuk ditarik penuh dan
menutup penuh bila tombol dilkembalikan.

Gambar 33. Pemeriksaan katup cuk saat tombol ditarik

Gambar 34. Pemeriksaan katup cuk saat tombol dilepas


d) Memeriksa Pembuka Cuk Otomatis
1) Memeriksa BVSV mesin dalam keadaan dingin, suhu air
dibawah 30 0C, lepaskan slang vakum dari pembuka cuk.

Modul OPKR-20-001-2 B 19
Gambar 35. Pelepasan slang vakum penarik cuk

2) Menarik tombol cuk, menekan pedal gas sekali dan


menghidupkan engine.

Gambar 36. Penarikan tombol cuk engne hidup dan digas

3) Pasang kembali slang vakum, penghubung cuk tidak


bergerak.

Gambar 37. Pemeriksaan penghubung cuk

4) Memeriksa BVSV keadaan engine panas. Hidupkan mesin


sampai suhu kerja, matikan lalu lepaskan slang vakum dari
pembuka cuk.

Modul OPKR-20-001-2 B 20
Gambar 38. Pelepasan slang vakum dari penghubung cuk

5) Tarik tombol penuh, tekan pedal gas sekali, dan kembalikan


tombol posisi setengah.

Gambar 39. Tombol cuk posisi setengah

6) Pastikan nok idel tinggi pada langkah kedua, dan hidupkan


engine.

Modul OPKR-20-001-2 B 21
Gambar 40. Pengecekkan nok idel tinggi pada langkah kedua

7) Pasang kembali slang vakum, pastikan linkage cuk bergerak


dan nok idel tinggi dibebaskan pada langkah ketiga. Pada saat
tombolcuk ditekan habis, putaran engine kembal idel. Perhatikan
gambar berikut:

Gambar 41. Nok idel tinggi pada langkah ketiga

10. Penyetelan Putaran dan Campuran Idel (Gunakan


selalu buku manual sesuai merek kendaraan dan Tahun
pembuatannya).
Dalam penyetelan putaran dan campuran idel, perlu diperhatikan
hal-hal berikut:
a) Saringan udara dalam keadaan terpasang
b) Suhu air pendingin normal (suhu kerja)
c) Katup cuk terbuka penuh
d) Semua perlengkapan tambahan dimatikan
e) Semua saluran vakum terpasang
f) Transmisi pada posisi netral
g) Saat pengapian benar-benar tepat (sudah distel)
h) Tachometer dan pengukur vakum terpasang
i) Pengukur CO pada posisi NOL siap pakai.

Modul OPKR-20-001-2 B 22
a) Lepaskan slang HIC dan sumbatlah ujung slangnya.

Gambar 42. Pelepasan slang HIC

b) Membuka kap pembatas idel


Membuka kap pembatas idel pada skrup pengatur campuran idel
jika terpasang seperti gambar berikut:

Gambar 43. Cara membuka kap pembatas idel

c) Menyetel idel pada putaran spesifikasi


Menyetel putaran idel pada putaran spesifikasi (600-800
Rpm), dengan jalan menyetel sekrup pengatur seperti berikut:

Modul OPKR-20-001-2 B 23
Gambar 44. Penyetelan putaran idel

d) Menyetel vakum maksimum


Stel hingga vakum maksimum dengan memutar sekrup pengatur
campuran idel dengan SSTseperti berikut:

Gambar 45. Penyetelan vakum maksimum


e) Menyetel putaran dan campuran idel
Ulangi penyetelan putaran dan campuran hingga vakum benar-
benar maksimum seperti berikut:

Modul OPKR-20-001-2 B 24
Gambar 46. Penyetelan putaran dan campuran idel

f) Cek putaran dan campuran idel


Pengecekan setelan putaran dan campuran idel dengan menarik
link gas kemudian melepaskan kembali. Pastikan Rpm kembali
ke posisi spesifikasi seperti berikut:

Gambar 47. Pengecekan setelan putaran dan campuran idel


11. Mengukur Konsentrasi CO Pada Gas Buang
a) Menaikkan putaran sekitar 200 Rpm selama 30 – 60 detik.
b) Tunggu 1 menit, baru lakukan pengukuran. Pengukuran harus
dilakukan selama 3 menit seperti berikut:

Modul OPKR-20-001-2 B 25
Gambar 48. Pengukuran konsentrasi CO

c) Jika seluruh pekerjaan penyetelan sudah selesai, kembalikan


slang katup HIC seperti semula dan pasang kap pembatas idel
yang baru seperti berikut:

Gambar 49. Pemasangan slang katup HIC dan Kap pembatas idel.

12. Memeriksa Tekanan Kompresi Engine


a) Panaskan engine sampai suhu kerja
b) Lepas semua busi

Modul OPKR-20-001-2 B 26
Gambar 50. Melepas busi

c) Melepas kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar aliran


skunder terputus.

Gambar 51. Pelepasan kabel tegangan tinggi koil

d) Memasang kompresi tester pada lubang busi, buka trotel penuh


dan start engine pada putaran: 250 Rpm selama maksimal 3
detik. Baca hasil pengukuran antara 9 – 12 kg/cm 2 (sesuaikan
dengan manual merek kendaraan) yang diukur.

Modul OPKR-20-001-2 B 27
Gambar 52. Pemeriksaan tekanan kompresi

a. Rangkuman
1. Perawatan komponen-komponen engine dilaksanakan
dengan pekerjaan Tune-up engine.
2. Tune-up engine: mengembalikan kinerja engine secara
maksimal dengan memelihara, menyetel dan mengganti komponen
yang mendukung kinerja engine.
3. Pekerjaan Tune-up meliputi:
a) Sistem pendingin
b) Tali kipas
c) Saringan udara
d) Baterai
e) Oli mesin
f) Busi
g) Kabel tegangan tinggi
h) Distributor
i) Baut kepala silinder dan penumbuk katup
j) Celah katup
k) Karburator
l) Putaran idel
m) Konsentrasi CO
n) Tekanan kompresi.
4. Alat tes sistem pendinginan adalah Radiator tester.

Modul OPKR-20-001-2 B 28
5. Pengukuran tegangan tali kipas antara pompa air dan
alternator, antara engkol dan kompressor.
6. Pengukuran baterai meliputi: kondisi terminal, kondisi
kotak baterai dan berat jenis elektrolit.
7. Perawatan sistem pelumasan: kondisi dan kapasitas oli,
penggantian saringan oli.
8. Perawatan busi: membersihkan , menyetel atau
mengganti busi.
9. Tahanan kabel tegangan tinggi kurang dari 25 k.
10. Pemeriksaan distributor meliputi: tutup dan
terminal-terminal tutup distributor,rotor, governor advancer, vakum
advancer, penyetelan celah platina dan sudut dwell.
11. Prosedur menyetel pengapian: hidupkan engine,
pasang timing light, lihat tanda penyesuai, tepatkan dengan
menggerakkan distributor.
12. Prosedur menyetel celah katup: Kencangkan
baut kepalasilinder dan penunjang batang penumbuk, posisikan tanda
timing pada TOP kompresi silinder 1, setel katup buang silinder 1 dan
3 dan katup masuk silinder 1 dan 2. Putar 360 0 Setel katup masuk
dan buang yang belum disetel.
13. Pemeriksaan Karburator meliputi: kerja
trotel,pompa akselerasi, cuk, pembuka cuk, putaran dan campuran
idel.
14. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
menyetel putaran dan campuran idel: air filter terpasang, suhu air
normal, cuk membuka penuh, perlengkapan tambahan mati, semua
slang vakum terpasang, transmisi netral, pengapian tepat, tacho dan
pengukur vakum terpasang dan meteran CO posisi NOL siap pakai.

Modul OPKR-20-001-2 B 29
15. Prosedur tes tekanan kompresi: Panaskan
engine, membuka semua busi, melepas kabel tegangan tinggi koil,
memasang alat tes, menstarter engine dan membaca hasil
pengukuran.

DAFTAR PUSTAKA

Modul OPKR-20-001-2 B 30
Anonim. (t.th.). Pedoman Reparasi Toyota 2K,3K,4K,5K. Jakarta: PT. Toyota
Astra Motor.
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra
Motor.
Anonim. (1983). 1 W Engine Service Training Information . Jakarta: Toyota
Motor Corporation
Anonim. (2003). Job Sheet Tune-up Motor Bensin. Yogyakarta: SMKN 2
Depok

Modul OPKR-20-001-2 B 31

Anda mungkin juga menyukai