Anda di halaman 1dari 18

Yazhid Blog

Assalamualaikum Wr.Wb.

Menu
Skip to content

 Home
 Business
 Downloads
 Parent Category
 Featured

MAKALAH MIKROSKOP

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian
dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang
kecil. Ada 2 macam micrometer yaitu micrometer objektif dan micrometer okuler. Alat ini dapat
berfungsi apabila dipakai bersama-sama dengan mikroskop. Sedangkan mahasiswa sendiri tidak
semua nya mengerti tentang permasalahan diatas. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar
mahasiswa mengetahui macam-macam mikroskop, bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya
serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mikroskop itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai
dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan
pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula
hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan mikroskop
2. Bagaimana sejarah penemuan mikroskop
3. Sebutkan jenis – jenis mikroskop
4. Sebutkan bagian – bagian dan fungsinya pada mikroskop
5. Bagaimana cara kerja serta sifat bayangan dari mikroskop.

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Agar kita dapat mengetahui defenisi dari mikroskop
2. Agar kita dapat mengetahui sejarah dari mikroskop
3. Mengetahui jenis – jenis mikroskop
4. Mengetahui bagian – bagian serta fungsinya masing – masing dari mikroskop
5. Mengetahui cara kerja dan sifat bayangan dari mikroskop.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MIKROSKOP
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos
yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk
melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam
mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam
mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu,
tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula.

B. SEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP


Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke 16 menggunakan lensa sederhana
untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10 kali dari ukuran
objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai
400 kali.
Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian
mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan dalam biologi ), okuler
baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler maupun yang
berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya untuk
meneliti sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.
Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah merupakan
pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu permukaan yang
melengkung sudah dilakukan oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh Alhazan
pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru
pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat benda-
benda yang kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan Francis
Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung.
Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop. Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi
beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil
digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.
Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan
perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian terdapat
keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam
sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu.
Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan menggunakan
rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan dipengaruhi
oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop
dengan bentuk lensa tunggal. Cara menggunakan mikroskop ini adalah dengan meletakkan objek
yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan menekan atau
mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan diperoleh titik fokusnya.
Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe
mikroskop modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop ultraviolet,
mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik.

C. JENIS – JENIS MIKROSKOP


Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing – masing yaitu :
1. Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta
kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan
tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih
bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak
energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

Macam –macam mikroskop elektron:


Mikroskop transmisi elektron (TEM)
Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
Mikroskop pemindai electron
Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
Mikroskop refleksi elektron (REM) (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)

2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda
yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop
stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.
Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa
mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat
melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga
objek yang tebbbbbbbal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga
prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat.
Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator.
Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran
terletak diatas pengatur fokos.

3. Mikroskop Fase kontras


Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya yaitu tidak
diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik
(jaringan hewan atau bakteri) tembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan
teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini
sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan
tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit
hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti.
Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu
susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini
menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap
oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsure lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi
dpat dilihat
4. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki
yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi
lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk
bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat
dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop
terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang
dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin
in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah
dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan
struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu
menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler,
merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif.
Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk
mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya
tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang
bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.
5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen
(seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas
mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna
pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi
apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna
pendar.
6. Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri
yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-
Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor
khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya
dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
7. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya
ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat,
penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali
lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak
dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka
cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu
rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.

D. BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA

Bagian-bagian Mikroskop ialah sebagai berikut :

Fungsi bagian-bagian mikroskop :

 Lensa Okuler untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
 Tabung Mikroskop untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
 Tombol pengatur fokus kasar untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung
mikroskop turun atau naik dengan cepat
 Tombol pengatur fokus halus untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga
tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
 Revolver untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
 Lensa Objektif untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati.
Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
 Lengan Mikroskop untuk pegangan saat membawa mikroskop
 Meja Preparat untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
 Penjepit Objek Glass untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
 Kondensor Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk
dalam mikroskop
 Diafragma berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja
objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop
 Reflektor/cermin untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis
cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan
cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan,
gunakan cermin datar.
 Kaki Mikroskop untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.

E. CARA KERJA DARI MIKROSKOP DAN SIFAT BAYANGAN PADA MIKROSKOP

Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur
serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk
memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya
pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu
menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan
oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan
pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya
pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan
pembesarannyapun akan kurang optimal.
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa
okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedngkan lensa
okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar.
Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif.
Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda dibelakang lensa objektif
yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa okuler dinamakan pegamat secara
rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang
etama okuler.
Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang
memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif
dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis diantaranya yaitu . Mikroskop
Cahaya, electron, medan gelap, fase kontras, pender, sederhana dll.
Sifat bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya
merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-
mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada
mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara,
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai
sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang
menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat
adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

B. SARAN DAN KRITIK

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kami sangat membutuhkan saran serta kritik dari pembaca yang sifatnya membangun agar
penulisan makalah – makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Abercombie, M. I993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.


Anonim. 2010. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses tanggal 19
Nopember 2010

Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.

Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi.
Jakarta.

Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.

Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Makassar.

W. Lay. 1992. Mikro biologi. Bogor: CV. Raja Wali


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan karuniaNya sehingga penulisan makalah tentang “ Mikroskop ” selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan guna penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya penulis ucapkan
terima kasih banyak.

Kendari, oktober 2012

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MIKROSKOP
B. SEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP
C. JENIS – JENIS MIKROSKOP
D. BAGIAN – BAGIAN SERTA FUNGSINYA PADA MIKROSKOP
E. CARA KERJA DAN SIFAT BAYANGAN DARI MIKROSKOP
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN DAN KRITIK
DAFTAR PUSATAKA

MAKALAH INSTRUMENTASI

MIKROSKOP
OLEH:
LAODE YAZID BASHAR
AK. 12.025

AKADEMI ANALIS KESEHATAN


YAYASAN BINAHUSADA
KENDARI
2012

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook


Posted on 02.02 by Yazhid Bashar LD | 1 comment
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

3 Comments

1 Comments
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Search

Recent Posts
Categories
 Bakteriologi
 Hematologi
 imunoserologi
 Instrumentasi
 kimia analitik
 KIMIA KLINIK
 Media dan reagensia
 mikologi
 mikrobiologi
 Parasitologi

Popular Posts
 makalah spektrofotometer

MAKALAH INSTRUMENTASI SPEKTROFOTOMETER OLEH : LAODE YAZID


BASHAR AKADEMI ANALIS KESEHATAN BINA HUSADA ...

 MAKALAH MIKROSKOP

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mikroskop merupakan alat bamtu


utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bi...

 laporan praktikum permanganometri

I. Judul : Permanganometri II. Tujuan : 1.


Untuk mene...

 makalah sentrifuge

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sentrifugasi adalah metode


sedimentasi untuk memisahkan partikel-partikel dari suatu f...

 PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUS

PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUS A. Pra Analitik · Persiapan


pasien: tidak memerlukan persiapan khusus · Persia...

 Pemeriksaan Masa Pembekuan Darah ( CLOTTING TIME )

3. CLOTTING TIME (Masa pembekuan) Tes masa masa pembekuan menurut Lee -
White merupakan tes yang paling tua dan kurang ketelitiann...

 makalah pembuatan media BA, CA, NA, SSA EMB, MSA


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah banyak ditemukan
penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karenanya di...

 MAKALAH TRANSFUSI DARAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transfusi Darah adalah proses


pemindahan darah dari donor...

 MAKALAH GLUKOSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita


melakukan aktivitas baik yang merupakan kebiasaa...

 pemeriksaan telur cacing pada sampel tinja metode sedimentasi

I. Judul : Identifikasi nematoda usus pada sampel tinja (Metode sedimentasi) II.
Tanggal : 24 Mei 2013 III. Tujuan : ...

Pages
 Beranda

Text Widget
Blog Archive
 ► 2015 (4)

 ► 2014 (43)

 ▼ 2013 (57)
o ► Desember (1)
o ► November (9)
o ► Oktober (2)
o ► September (3)
o ► Agustus (2)
o ► Juli (1)
o ► Juni (1)
o ► Mei (9)
o ▼ April (29)
 TES RUMPLE LEEDE
 Pemeriksaan Masa Pembekuan Darah ( CLOTTING TIME )...
 Pemeriksaan Masa Perdarahan ( BT )
 PEDOMAN TES MALARIA
 pemeriksaan laju endap darah
 pemeriksaan telur cacing metode sedimentasi
 PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUS
 PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT SPEKTROFOTOMETER
SUNOSTIK...
 Makalah kencing nanah
 makalah spektrofotometer
 makalah embrio
 makalah strongyloides stercoralis
 MAKALAH LEMAK
 MAKALAH GLUKOSA
 laporan praktikum permanganometri
 Tes masa perdarahan
 makalah sentrifuge
 PEMBUATAN EMBA DAN MCA
 MAKALAH MIKROSKOP
 MAKALAH TITRIMETRI
 MAKALAH TRANSFUSI DARAH
 Makalah Myasis
 Pemeriksaan golongan darah
 Tes Hematokrit
 pemeriksaan hemoglobin cara sahli
 Nilai normal laboratorium
 Pengertian Flebotomi
 Faktor Pembekuan
 Yang pertama dari Yazid Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

analis sejati, hahaha...

Google+ Followers
 Beranda

google+
Arsip Blog
 ► 2015 (4)

 ► 2014 (43)

 ▼ 2013 (57)
o ► Desember (1)
o ► November (9)
o ► Oktober (2)
o ► September (3)
o ► Agustus (2)
o ► Juli (1)
o ► Juni (1)
o ► Mei (9)
o ▼ April (29)
 TES RUMPLE LEEDE
 Pemeriksaan Masa Pembekuan Darah ( CLOTTING TIME )...
 Pemeriksaan Masa Perdarahan ( BT )
 PEDOMAN TES MALARIA
 pemeriksaan laju endap darah
 pemeriksaan telur cacing metode sedimentasi
 PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUS
 PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT SPEKTROFOTOMETER
SUNOSTIK...
 Makalah kencing nanah
 makalah spektrofotometer
 makalah embrio
 makalah strongyloides stercoralis
 MAKALAH LEMAK
 MAKALAH GLUKOSA
 laporan praktikum permanganometri
 Tes masa perdarahan
 makalah sentrifuge
 PEMBUATAN EMBA DAN MCA
 MAKALAH MIKROSKOP
 MAKALAH TITRIMETRI
 MAKALAH TRANSFUSI DARAH
 Makalah Myasis
 Pemeriksaan golongan darah
 Tes Hematokrit
 pemeriksaan hemoglobin cara sahli
 Nilai normal laboratorium
 Pengertian Flebotomi
 Faktor Pembekuan
 Yang pertama dari Yazid Blog
Sahabat
Mengenai Saya

Yazhid Bashar LD
mahasiswa analis kesehatan di kampus Bina husada kendari sulawesi tenggara angkatan
2012.

Lihat profil lengkapku

Brogoll
Blogger templates
Blogger news
Copyright © 2015 Yazhid Blog | Powered by Blogger
Design by Edward R. Jenkins | Blogger Template by NewBloggerThemes.com

Anda mungkin juga menyukai