Anda di halaman 1dari 5

ALASAN PENANYAAN DATA SUBYEKTIF DAN PENGGALIAN DATA OBYEKTIF

A. DATA SUBYEKTIF
1.Identitas
a. Nama :
untuk mengetahui identitas ibu dan suami sehingga bidan tidak salah dalam memanggil
nama ibu dan juga untuk memudahkan bidan melakukan komunikasi dengan ibu selama
proses persalinan, memanggil ibu dengan namanya lebih mengakrabkan bidan dengan
ibu
b. Umur :
menurut pendapat para ahli , kehamilan yang baik jika usia ibu berada antara 19 tahun
sampai 35 tahun. Pada usia ini otot-otot masih bersifat sangat elastic dan juga mudah
diregang. Wanita yang berumur kurang dari 18 tahun, pinggulnya beum cukup
pertumbuhannya, sehingga menyebabkan kesulitan dalam melahirkan. Sedangakan
wanita yang umurnya lebih dari 35 tahun badannya kurang lentur dan mudah kecapaian
sehingga sulit melahirkan.
c. Agama :
ketika dalam keadaan yang gawat penolong dapat member pertolongan dan dapat
mengetahui dengan siapa yang harus dihubungi sesuai dengan kepercayaannya.
Misalnya, agama hindu memanggil pemangku. Dengan diketahuinya agama dapat
memudahkan bidan dalam melakukan pendekatan saat member asuhan kebidanan.
d. Suku bangsa :
untuk mengetahui adat dan kebiasaan apa saja yang dianut ibu dan memudahkan dalam
melakukan pendekatan pada ibu.
e. Pendidikan :
ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektual ibu. Tingkat pendidikan ibu
mempengaruhi prilaku kesehatan seseorang. Selain itu, dapat mengetahui tingkat
pengetahuan ibu, sehingga bidan bisa menyampaikan atau memberikan penyuluhan atau
KIE pada ibu dengan lebih mudah.
f. Pekerjaan :
yang ditanyakan pekerjaan ibu dan suami atau ibu sendiri unuk mengetahui bagaimana
taraf hidup dan sosial ekonomi ibu. Agar nasehat yang diberikan sesuai dengan
kemampuan ekonomi ibu. Selain itu untuk mengetahui apakah kiranya pekerjaan itu
akan mengganggu kesehatan ibu tahu tidak.
g. Alamat rumah :
untuk mengetahui dimana tempat tinggal ibu, apakah jarak rumah ibu ke pelayanan
kesehatan jauh atau tidak, serta apakah transportasi di rumah ibu memadai untuk
mengantar ke pelayanan kesehatan atau tidak.
h. No. telpn/Hp :
untuk memudahkan menghubungi ibu dalam memberikan informasi.
2. Alasan berkunjung dan keluhan utama

Untuk memberikan gambaran umum pada bidan tentang kondisi umum ibu dan
mengetahui keluhan yang dirasakan ibu sehingga bidan dapat memperkirakan tindakan
yang diberikan terhadap ibu.
3. Riwayat persalinan ini
Untuk mengetahui tanda persalinan apa saja yang sudah dirasakan ibu dan sudah sejak
kapan dirasakan, sehingga dapat memperkirakan apakh ibu sudah akan bersalin atau
belum.
4. Riwayat kebidanan yang lalu
Agar bidan mengetahui ada tidaknya ketikdaknormalan keadaan pada riwayat kebidanan
yang lalu . sehingga bidan dapat mengetahui penyulit yang pernah dialami ibu yang
kemungkinan dapat mempengaruhi persalinan sekarang.
5. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : untuk mengetahui tafsiran persalinan ibu sehingga saat ibu datang dengan
keluhan ingin bersalin, bidan sudah mengetahui apakah umur kehamilan Ibu aterm atau
belum.
b. Gerakan janin dalam 24 jam terakhir dan kapan pertama kali gerakan janin dirasakan :
untuk mengatahui kesejahteraan janin sehingga bidan tahu apakah janin masih dalam
keadaan normal atau tidak dan apakah memerlukan intervensi lebih lanjut serta mengetahui
kesesuaian umur kehamilan dengan kapan gerakan janin pertama kali dirasakan.
c. Pemeriksaan sebelumnya : untuk mengetahui hal-hal yang sudah diperoleh ibu pada
pmeriksaan sebelumnya dan keluhan terdahulu ynag dirasakan ibu serta agar bidan
mengetahui tanda bahaya apa sajayang pernah dirasakan ibu.
6. Riwayat Gynekologi
Untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami penyakit-penyakit kandungan misalnya
tumor rahim,kanker mulut rahim yang dapat memberikan resiko kecacatan atau yang dapat
mempengaruhi proses persalinan.
7. Riwayat kesehatan
Untuk mengetahui penyakit apa yang pernah diderita oleh ibu dan pengaruhnya terhadap
persalinan.

a. Jantung : penyakit jantung dapat menimbulkan bahaya pada persalinan karena saat itu
kerja jantung akan meningkat dengan cepat, bila ibu dengan penyakit jantung akan
menghambat proses persalinan karena ibu mengedan maksimal, sehingga bidan perlu
mengambil tindakan yang tepat.
b. Hipertensi : untuk dapat mengetahui kemungkinan ibu mengalami PE dan
Eklampsi, sehingga bidan dapat menentukan persalinan normal atau tidak.
c. Asthma : ibu dengan penyakit asthma akan mengalami kesulitan saat bernafas
sedangkan pada saat persalinan pernafasan ibu meningkat sehingga dapat mengganggu
proses persalinan.
d. Infeksi saluran kencing : persalinan akan meregangkan otot-otot dasar panggul,
mendesak kandung kemih yang ada di depan uterus dan menekan rectum di belakang
uterus. Kandung kemih yang terdesak menyebabkan ibu terus berkemih, urine sering
melewati saluran kencing dan memicu saluran kencing untuk kembali terinfeksi. Panas
badan yang tinggi dan kontraksi otot rahim dapat menimbulkan keguguran, persalinan
premature, menurunnya daya tahan tubuh sehingga makin meningkatkan infeksi
menjadi sepsis yang menyebabkan kematian ibu dan janin.
e. Tuberculosis : untuk mengetahui apakah ibu menderita TBC atau tidak karena TBC
dapat mempengaruhi proses menyusui.
f. Hepatitis : penularan hepatitis pada anak terjadi melalui melalui pencernaan saat bayi
menelan darah perlukaan jalan lahir, ASI , kontak langsung dengan secret ibu, melalui
alat monitor pada persalinan maupun alat yang terkontaminasi.
g. Abortus dan partus prematurus : biasanya terjadi pada wanita dengan wanita dengan
hepatitis berat.
h. PMS : PMS dapat membahayakan bidan dan bayi sehingga bidan dan bayi perlu
perlindungan diri. Missal, bila ibu menderita GO maka bayinya akan beresiko terinfeksi
GO neonaturum.
i. HIV/AIDS : penyakit ini sangat menular dan berbahaya saat terjadi kontak dengan
cairan tubuh ibu apalagi saat persalinan bidan dan bayi sangat rentan terinfeksi.
Sehingga sangat diperlukan perlindungan untuk bidan dan bayi.
j. Gangguan jiwa : ibu bersalin dengan riwayat pernah menglami gangguan jiwa
memerlukan kewaspadaan bidan agar ibu tidak mengalami depresi serta agar bidan
dapat memberikan nasehat yang tepat yang sesuai denga keadaan ibu.
k. Riwayat gemelli : bidan harus mengetahui apakh ibu memiliki riwayat gemelli atau
tidak sehingga dapat mempredeksi apakah kehamilan sekarang gemelli atau tidak.
Dengan ini bidan bisa mengambil tindakan dilakukan persalinan normal atau tidak.
l. TORCH : bila ibu ada riwayat TORCH, bidan harus teliti memantau perkembangan
janin, agar tidak terjadi BBLR.
m. Diabetes mellitus : ibu dengan penyakit DM, akan dapat mempengaruhi kontraksi
otot rahim, janin besar, gangguan pembuluh darah plasenta, meninbulkan asfiksia
sampai lahir mati, perdarahan postpartum, mudah terinfeksi, hipoglikemi sehingga
bidan dapat menentukan munkin atau tidak dilaksakan persalinan normal.
n. Epilepsy : menghambat persalinan karena ibu yang menderita epilepsy nisa kejang
mendadak yang membahayakan diri dan janinnya.
8. Riwayat mentruasi dan KB
a. siklus mentruasi : untuk mengetahui keteraturan haid ibu dan apa ada masalah
dengan kerja dari alat reproduksinya. Siklus haid yang tidak teratur dapat
mempengaruhi HPHT sehingga TP juga akan susah ditentukan.
b. kontrasepsi yang pernah dipakai : untuk mengetahui apa ibu sudah menggunakan
alat kontrasepsi, apa ibu ada keluhan selama menggunakan kontrasepsi tersebut, bidan
dapat memberikan KIE tentang kotrasepsi mantap dan untuk mengetahui apakah
kehamilan ini direncanakan atau tidak.
c. rencana jumlah anak : untuk mengetahui apakah kehamilan ini direncanakan atau
tidak sehingga mempengaruhi psikis ibu saat bersalin.

9. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a. bernafas : berhubungan dengan kebiasaan atau kemungkinan gangguan
pernfasan akan mempengaruhi proses persalinan terutama saat mengedan dan
mempengaruhi kesejahteraan janin karena kebutuhan oksigen janin terhambat.
b. nutrisi : menanyakan kapan terakhir makan, jenis, dan porsi makanan untuk
mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu dalam kaitannya energy yang diperluka
ibu saat persalinan.
c. istirahat : menanyakan kapan terakhir ibu beristirahat serta lamanya. Hal ini
untuk mengetaahui pemenuhan kebutuhan istirahat ibu dan memberikan ibu waktu
istirahat diantara kontraksi, agar tenaga ibu tidak cepat habis.
d. eliminasi : BAB, dikaji kapan terakhir ibu BAB dan konsistensinya. Apakah ibu
mengalami kontipasi atau mencret, ada tidaknya skibala agar tidak menghambat proses
persalinan. BAK, dikaji kapan terakhir ibu BAK jumlag serta konsistensinya. BAK
perlu dikaji agar ibu mengetahui harus dikosongkan sehingga tidak terjadi lingkaran
bandle yang dapat berbahaya saat proses persalinan. BAB dan BAK dikaji mengingat
letak uterus diantara kandung kemih dan rectum, sehingga bila kandung kemih dan
rectum penuh akan mempengaruhi kemajuan persalinan.
e. Psikologis : untuk mengetahui apakah ibu cemas dan takut atau ibu tenang
menghadapi persalinan, karena psikologis yang terganggu menyulitkan memberikan
pimpinan saat persalianan.
f. Sosial : menanyakan siapa yang akan mendampingi ibu saat persalinan, siapa
yang sering diajak ibu saat ANC, menanyakan apakah pendamping mengetahui
tugasnya sebagai pendamping. Hal ini penting karena dukungan yang didapat oleh ibu
dari orang yang dipercaya dan mengerti perannya sebagai pendamping dangat
membantu psikis ibu dalam menghadapi persalinan.

10. Pengetahuan ibu


Pengetahuan ibu mengenai persiapan persalinan akan mempengaruhi kesiapan ibu
menghadapi persalinan sehingga mempengaruhi kelancaran persalinan.

Anda mungkin juga menyukai