Anda di halaman 1dari 6

A.

MASALAH
1. Terjadinya Disparitas Status Kesehatan
Meskipun dari Tahun ke Tahun terjadi penurunan angka kesehatan bayi
dari Tahun 2000 sebanyak 138 per 10.000, tahun 2001 93,3 per 10.000
kelahiran hidup, tahun 2002 sebanyak 62,25 per 10.000 kelahiran hidup,
tahun 2003 sebanyak 11 bayi dari 2.530 kelahiran hidup yang dapat
dilihat terjadi karena karena penduduk yang dikatagorikan miskin. Dari
ibu hamil yang meninggal juga pada Tahun 2003 sebanyak 7 orang
dimana 3 kasus dirujuk sedang untuk kasus lainya oleh karena
terbatasnya transportasi (di kecamatan Bitung selatan) Dalam hal ini
yang menyebabkan kematian pada umumnya akibat lamanyanya akses
untuk mendapatkan rujukan dan tindak lanjut perawatan.
Umur / usia harapan hidup penduduk Bitung Tahun 2003 lebih baik dari
usia harapan hidup Tahun 2001 yakni 69,43 Tahun. Usia harapan hidup
dipengaruhi oleh pola kematian dari kelompok umur (Cohort) yang
dipengaruhi oleh riwayat kesehatan cohort tersebut semakin sehat
penduduk semakin semakin sedikit kematian juga semakin tinggi usia
harapan hidup.
7.3. PEMBANGUNAN KESEHATAN
Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualitas fisik
penduduk yang dapat dilihat pada derajat kesehatan penduduk, sehingga
pembangunan kesehatan sangat penting dalam meningkatkan kualitas
kesehatan penduduk.
Pembangunan kesehatan yang merupakan upaya untuk memenuhi
salah satu hak dasar rakyat yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses
atas kebutuhan pelayanan kesehatan dan dipandang sebagai satu
investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas SDM
dan Pembangunan Ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan.
Program pembangunan kesehatan di Kota Bitung harus diletakkan
pada pengembangan manajemen kesehatan dan pembudayaan perilaku
hidup sehat.
2. Terjadi beban ganda penyakit
Pola penyakit yang diderita oleh masyarakat sebagian besar adalah
penyakit infeksi menular seperti ISPA. Sesuai data dinas kesehatan Kota
Bitung Tahun 2003 sebanyak 1.144 penderita dan balita yang menderita
pneumonia sebanyak 1.081 orang, Diare 1.592 penderita, Malaria 2.670
penderita dan HIV AIDS di Kota Bitung terdata diakhir Tahun 2004 : 10
0rang. Namun demikian waktu yang bersamaan terjadi peningkatan
penyakit tidak menular, penderita gangguan jiwa berjumlah 473
penderita dan sakit oleh karena usia lanjut 4.811 orang. Dengan
terjadinya beban ganda yang diikuti meningkatnya jumlah penduduk
serta perubahan struktur penduduk usia produktif dan usia lanjut akan
mempengaruhi jumlah dan jenis pelayanan yang dibutuhkan masyarakat
dimasa mendatang. Sebagai daerah perkotaan penduduk Bitung lebih
berpeluang sakit lebih besar dikarenakan pola konsumsi, pencemaran
dan tingkat stress yang tinggi.

3. Perilaku Masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan


sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat merupakan salah satu factor
penting untuk mendukung peningkatan status kesehatan. Beberapa
masyarakat yang kurang mendukung antara lain adanya peningkatan
penyakit malaria Tahun 2003 dibanding dengan Tahun 2002 hal ini
dikarenakan beberapa perilaku masyarakat kurang mendukung dengan
kebersihan lingkungan sekitarnya. Data 762 balita dengan gizi buruk
Tahun 2003, Bayi yang diberi Asi eksklusif sejumlah 2158 bayi (85.1%
dari 2530 kelahiran hidup.Kondisi ini dipengaruhi oleh rendahnnya
pengetahuan masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat

4. Rendahnya Kualitas Pemerataan dan Keterjangkauan Pelayanan


Kesehatan
Pada Tahun 2003 terdapat 6 unit Puskesmas di Kota Bitung, Puskesmas
pembantu 25 unit dan Rumah sakit 3 unit, Puskesmas keliling roda 4 - 7
unit. (Data dari dinas kesehatan kota Bitung). Walaupun sarana tempat
berobat dan rawat nginap kelihatan cukup tapi masih dibawah standard.
Pelayanan kesehatan masih belum memenuhi harapan Masayarakat.
Masyarakat merasa kurang puas dengan mutu pelayanan rumah sakit
dan puskesmas karena lambatnya pelayanan kesulitan administrasi dan
lamanya waktu menunggu.

B. S A S A R A N
Sasaran Pembangunan Kesehatan pada Tahun 2006 – 2011 tidak lepas
dari Visi pembangunan kesehatan yaitu sebagai berikut :
1. Menurunnya jumlah kesakitan dan kematian akibat penyakit menular
dan tidak menular
2. Meningkatnya jumlah tenaga professional yang proporsional dalam
pembangunan kesehatan.
3. Meningkatnya umur harapan hidup masyarakat Kota Bitung dan
menurunnya jumlah kematian bayi dan ibu melahirkan.
4. Meningkatnya kerjasama lintas sektor
5. Meningkatnya perilaku masyarakat untuk hidup sehat
6. Tersedianya Sarana dan Prasarana kesehatan yang layak.
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau
2. Membina, mendorong dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan lingkungan
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
4. Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah dibidang kesehatan.
5. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan secara merata dan
terjangkau
6. Memanfaatkan kerjasama lintas sektoral.

D. PROGRAM – PROGRAM PEMBANGUNAN


Arah kebijakan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat
dijabarkan dalam program-program pembangunan Sistem kesehatan
daerah Kota Bitung 2006 - 2011 terdiri dari 6 (enam) program yaitu :

1. Peningkatan Kesehatan
Program ini adalah suatu tatanan yang menghimpun Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan tujuan
terselenggaranya upaya kesehatan yang tercapai dan bermutu untuk
menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Kegiatan Pokok yang dilaksanakan dalam program ini meliputi :
a. Promosi, pemeliharaan, pemberantasan penyakit menular, kesehatan
jiwa, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan
dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
pengamanan dalam makanan dan minuman, narkoba, zat adiktif ,
serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan
b. Penyuluhan kesehatan masyarakat
c. Peningkatan fasilitas pelayanan RSUD, Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan Polindes.
d. Peningkatan pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat dan klinik,
apotik/toko obat dan optical.

2. Sistem Pelayanan Kesehatan


Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a. Pengadaan kartu sehat untuk pengobatan gratis bagi masyarakat
Prasejahtera dan Sejahtera I
b. Penyederhanaan sistem rujukan pengobatan
c. Peningkatan gizi bagi ibu hamil dan balita

3. Sumber Daya Manusia Kesehatan


Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a. Rekruitmen Tenaga kesehatan yang disesuaikan dengan
pembangunan kesehatan baik sebagai tenaga kontrak maupun
sebagai pegawai tetap
b. Pembinaan tenaga kesehatan
c. Pengembangan karier berdasarkan prestasi kerja melalui pendidikan
dan pelatihan
d. Penempatan tenaga kesehatan secara merata disetiap wilayah
puskesmas dan rumah sakit.

4. Penyediaan Obat dan Perbekalan kesehatan


Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a. Pemenuhan dan pemerataan obat generik di puskesmas dan pustu
b. Ketersediaan obat yang bermutu
c. Pemenuhan perbekalan kesehatan dan alat-alat kesehatan yang
memadai

5. Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a. Pemberdayaan Kader, Kelompok dan LSM Kesehatan
b. Pemberdayaan Masyarakat Umum melalui badan penyantun
puskesmas dan komite pembangunan kesehatan di Kota Bitung.

6. Manajemen Kesehatan
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a. Penataan Administrasi Kesehatan, meliputi; perumusan kebijakan
tehnis kesehatan, pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan serta pembinaan terhadap UPTD kesehatan, membuat dan
mengirim laporan pelaksanaan dan hasil pembangunan kesehatan
kepda Departemen kesehatan dan dinas kesehatan propinsi
b. Pembangunan Sistem Informasi Kesehatan Terpadu
c. Penegakkan Kode Etik Tenaga Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai