Anda di halaman 1dari 12

Selasa, 14 Februari 2017

MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ORGANISASI SEKTOR


PUBLIK DI INDONESIA

BAB 1
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Dosen Pengampu : Ibu Tituk
Kelas : A - Semester 4

Di Susun Oleh :
1. Affif Akhrorry (1513010103)
2. Reza Prasetyo Luqman (1513010110)
3. Febriyani (1513010115)
4. Hendy Febrianto (1513010165)
5. Moviyanto (1513010186)
6. Alif Faruqi Febri Yanto (1513010204)
7. Finna Oktavia N (1513010210)

PROGAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat
serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik serta tepat
waktu dengan judul “Organisasi Pemerintahan”.

Keberhasilan di dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan
bantuan semua pihak , baik saran maupun dukungan dan arahan serta do’a. Untuk itu saya
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Adang Suryana, selaku dosen mata kuliah Dasar Managemen.
2. Orangtua, keluarga serta semua rekan seperjuangan.
Makalah ini membahas tentang “Organisasi Pemerintahan”. Lingkungan organisasi
adalah satuan kekuatan yang melingkupi suatu organisasi dan mempunyai potensi untuk
mempengaruhi cara beroperasi dan aksesnya ke sumber daya. Oleh karena itu, lingkungan
menjadi faktor penting bagi kelangsungan organisasi. Pada era global sekarang, peran faktor
lingkungan bahkan menjadi arus besar yang menuntut organisasi untuk mengambil langkah,
yakni apakah harus ikut arus lingkungan global secara total sebagai follower atau melakukan
modifikasi internal sehingga bisa mengurangi ketergantungan atassumber daya. Selanjutnya,
bagaimana peran lingkungan dan langkah strategis apa yang perlu diambil oleh organisasi akan
dipaparkan lebih lanjut pada pembahasan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena sesungguhnya
kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi perbaikan makalah ini
kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin
hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal.
Organisasi tersebut akan mati.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap
kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku, karyawan),
memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada dalam
organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.
Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung
(direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect). Lingkungan yang berpengaruh
langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan lingkungan
yang berpengaruh secara tidak langsung disebut lingkungan umum (general environtment).
Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib organisasi secara langsung. Karena itu
lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib organisasi).

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami prinsip, tujuan, dan karakteristik organisasi Sektor Publik
indonesia.
2. Dapat memaparkan kembali materi tentang organisasi pemerintahan lewat presentasi
berkelompok
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Organisasi Sektor Publik


Sebelum membahas tentang pengertian Organisasi Sektor Publik, terlebih dahulu kita pahami
tentang pengertian dari organisasi dan sektor publik. Secara garis besar, organisasi adalah
kelompok orang yang secara bersama - sama ingin mencapai tujuan. Sedangkan sektor publik
sering didefinisikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan penyediaan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Jadi, Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan publik.
Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini biasanya tidak berorientasi
pada laba sebagai tujuan akhirnya. Namun sebagai sebuah organisasi, proses manajemen tetap
berjalan dalam organisasi sektor publik. Kegiatan perencanaan, pengendalian biaya dan kegiatan
serta evaluasi & pengendalian tetap dijalankan di organisasi sektor publik seperti halnya di
sektor swasta.
Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan
tersendiri. Disebut sebagai entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak
kecil, bahkan bisa dikatakan sangat besar. Organisasi sektor publik juga melakukan transaksi -
transaksi ekonomi dan keuangan. Tetapi berbeda dengan entitas ekonomi lain, khususnya
perusahaan komersial yang mencari laba, sumber daya ekonomi organisasi sektor publik dikelola
tidak untuk tujuan mencari laba ( nirlaba ).
Contoh organisasi sektor publik yang besar dan terkenal adalah negara. Tujuan negara adalah
kesejahteraan dan kemajuan, bukan pemupukan laba yang diperoleh oleh negara tersebut.
Sebagai bentuk organisasi sektor publik yang besar dan kompleks pemerintahan / negara banyak
dibahas dalam literatur. Sehingga sering mengindentikan organisasi sektor publik dengan
pemerintahan. Padahal selain pemerintahan ada rumah sakit, pendidikan, lembaga swadaya
masyarakat, yayasan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, keagamaan yang merupakan
bentuk organisasi sektor publik.
Pertanggungjawaban dan pelaporan organisasi sektor publik memiliki acuan khusus. Untuk
pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan ( SAP ) dan rujukan nasionalnya
adalah International Public Sector Accounting Standard. Rujukan lain yang sering digunakan
adalah standar akuntansi pemerintah USA yaitu Government Accounting Standard. Rujukan
IPSAS lebih banyak digunakan karena sifatnya yang lebih umum dan tidak dipengaruhi oleh
bentuk organisasi pemerintah negara tertentu. Sedangkan standar USA tentunya akan sangat
diwarnai dengan sistem pengelolaan keuangan dan pelaksanaan jalannya pemerintahan.
Untuk organisasi sektor publik selain pemerintah menggunakan acuan PSAK 45 tentang
Organisasi Nirlaba. Hal yang membedakan laporan keuangan nirlaba dengan organisasi bisnis
adalah adanya pemisahan dana yang diterima oleh entitas sektor publik dalam bentuk entitas
dana. Biasanya dana yang diterima oleh organisasi tersebut harus dipertanggungjawabkan secara
khusus, maka harus ada pelaporan khusus dan terpisah.
Karakter organisasi sektor publik menunjukkan variasi sosial, ekonomi, politik dan
karakteristik menurut undang - undang. Aktivitas organisasi sektor publik amat beraneka ragam.
Kondisi organisasi sektor publik amat mandiri, atau lepas dari mekanisme murni pasar.
Organisasi sektor publik dapat dibatasi dengan organisasi - organisasi yang menggunakan
dana masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat.
Di Indonesia, Akuntansi Sektor Publik mencakup beberapa bidang utama, yakni :
a. Akuntansi Pemerintah Pusat
b. Akuntansi Pemerintah Daerah
c. Akuntansi Parpol dan LSM
d. Akuntansi Yayasan
e. Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan
f. Akuntansi Tempat Peribadatan
Aktivitas yang mendekatkan diri ke pasar tidak pernah ditujukan untuk memindahkan
organisasi sektor publik ke sektor swasta.

Ciri - Ciri Organisasi Sektor Publik


Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :
a. Tidak mencari keuntungan finansial
b. Dimiliki secara kolektif oleh publik
c. Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham
d. Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta, misalnya :
layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan sebagainya.
Adapun beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor swasta, misalnya:
fungsi birokrasi perintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor publik dalam beberapa hal
berbeda dengan akuntansi sektor swasta.

Karakteristik Organisasi Sektor Publik


Organisasi sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Tujuan
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar dan kebutuhan
lainnya baik jasmani maupun rohani
b. Aktivitas
Pelayanan publik ( publik services ) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan,
penegakan hukum, transfortasi publik dan penyediaan pangan.
c. Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan negara,
peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain – lain yang sah dan tidak bertentangan sengan
perundangan yang berlaku.
d. Pola Pertanggungjawaban
Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat seperti Dewan
Perwakilan Rakyat ( DPR ), Dewan Lerwakilan Daerah ( DPD ), dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah ( DPRD )
e. Kultur Organisasi
Bersifat birokratis, formal dan berjenjang
f. Penyusunan Anggaran
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program publik dalam
anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat dan akhirnya disahkan
oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD.
g. Stakeholder
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para
investor, lembaga – lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional seperti Bank
Dunia, IMF ( International Monetary Fund ), ADP ( Asian Development Bank ), PBB (
Perserikatan Bangsa – Bangsa ), UNDP ( United Nation Depelopment Program, USAID, dan
Pemerintah luar negeri.

Lingkup Organisasi Sektor Publik


Ruang lingkup organisasi sektor publik, antara lain :
a. Bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan variatif
b. Sektor publik menyerap banyak tenaga kerja
c. Faktor Lingkungan yang mempengaruhi, yaitu :
Faktor ekonomi, yang meliputi :
· Pertumbuhan ekonomi
· Tingkat inflasi
· Tenaga kerja
· Nilai tukar mata uang
· Infrastruktur
· Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)

Faktor politik, yang meliputi :


· Hubungan negara dan masyarakat
· Legitimasi pemerintah
· Tipe rezim yang berkuasa
· Ideologi negara
· Elit politik dan massa
· Jaringan Internasional
· Kelembagaan

Faktor kultural, yang meliputi :


· Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
· Sistem nilai di masyarakat
· Historis
· Sosiologi masyarakat
· Karakteristik masyarakat
· Tingkat pendidikan

Faktor demografi meliputi antara lain :


· Pertumbuhan penduduk
· Struktur usia penduduk
· Migrasi
· Tingkat kesehatan

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value of money dalam
menjalankan aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep pengelolaan organisasi
sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
a. Ekonomi
Pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.
b. Efisiensi
Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah
untuk mencapai output tertentu.
c. Efektivitas
Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau perbandingan outcome
dengan ouput.
Ketiga hal tersebut merupakan pokok value of money, namun beberapa pihak berpendapat
perlu ditambah 2 elemen yaitu keadilan (equity) mengacu pada adanya kesempatan sosial yang
sama untuk mendapatkan pelayan publik yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi.
Pemerataan (equality) penggunaan uang publik tidak terkonsentrasi pada kelompok tertentu
melainkan secara merata.
Value of money memiliki beberapa manfaat, yaitu :
a. Meningkatkan pelayanan publik
b. Meningkatkan efektifitas pelayan publik dan pelayanan tepat sasaran
c. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam
penggunaan input.
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan
membandingkan beberapa hal, antara lain :
a. Tujuan organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan
menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat tujuan untuk
memaksimumkan laba ( profit motive ), sedangkan pada sektor publik adalah pemberian
pelayanan publik dan penyediaan pelayanan publik.
Tetapi meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak berarti
organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang bersifat finansial. Organisasi
sektor publik juga memiliki tujuan finansial, akan tetapi hal tersebut berbeda baik secara
filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.
b. Sumber pembiayaan
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan organisasi
atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau sumber pembiayaan.
Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal bentuk, jenis dan
tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan retribusi, charging for
service, laba perusahaan milik negara seperti BUMN/BUMD, pinjaman pemerintah berupa utang
luar negeri dan obligasi pemerintah, penjualan aset negara, dan pendapatan lain - lain yang sah
dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang ditetapkan. Sedangkan untuk sektor
swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Sumber
pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained
earnings) dan modal pemilik. Sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan
obligasi, dan penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari publik.
c. Pola pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan (pemegang
saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen bertanggung jawab
kepada parlemen dan masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor publik
dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat ( public funds ). Pola
pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan horisontal. Pertanggungjawaban
vertikal ( vertical accountability ) adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
ototritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
pemerintah pusat. Pertanggungjawaban horisontal ( horisontal accountability ) adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

d. Struktur organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta. Struktur
organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis, sedangkan struktur
organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah satu faktor utama yang membedakan sektor
publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi
sektor publik. Tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan sangat
berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada sektor publik. Sektor publik memiliki
fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan sektor swasta.
e. Karakteristik anggaran dan stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran dipublikasikan
kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan., anggaran bukan sebagai
rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup bagi publik karena
anggaran merupakan rahasia perusahaan.
Dari sisi stakeholder, pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu internal dan
eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR, DPR, dan
sebagainya), Kelompok politik ( partai politik ), manajer publik ( gubernur, BUMN, BUMD ),
pegawai pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti masyarakat pengguna jasa
publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang
menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi, Bank sebagai kreditor
pemerintah, Badan - badan internasional (IMF, ADB, PBB, dan sebagainya), investor asing, dan
generasi yang akan datang.
Pada sektor swasta, stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang
saham. Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah, pemasok,
distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.
f. Sistem akuntansi yang digunakan
Pada sektor swasta sistem akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis
akrual ( accrual accounting ). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem
akuntansi berbasis kas ( cash basis accounting ).
g. Tolak Ukur
Tolak ukur organisasi sektor publik sulit diidentifikasi secara jelas, apakah pencapaian kepuasan
masyarakat, keberhasilan dalam memanfaatkan dana sesuai dgn anggaran atau efisiensi dan
efektifitas kegiatan sedangkan sektor swasta lebih jelas dalam pengukurannya yaitu mencari laba

Persamaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta


Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor swasta,
akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:
a. Sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu
negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya (scarcity of
resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan
sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.
c. Proses pengendalian manajemen, kedua sektor sama - sama membutuhkan informasi yang
handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.
d. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik pemerintah
maupun swasta sama - sama bergerak di bidang transportasi massa, pendidikan, kesehatan,
penyediaan energi, dan sebagainya.
e. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang disyaratkan.
f. Merupakan bagian tidak terpisahkan dari suatu sistem perekonomian nasional

Tujuan Akuntansi Sektor Publik


American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa tujuan
akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk :
a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisiensi dan ekonomis
atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini
terkait dengan pengendalian manajemen (management control).
b. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan
tanggungjawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang
menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada
publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan
akuntabilitas (accountability).

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Organisasi pemerintahan merupakan suatu bentuk organisasi publik non profit yang
bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem pemerintahan. Pemerintah memiliki kebijakan
tersendiri untuk mengelola, memanage, serta mengatur jalannya suatu sistem pemerintahan.
Dalam organisasi pemerintahan terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
penataan lembaga negara, agar setiap organisasi pemerintahan negara dapat melaksanakan tugas
secara proporsional, baik, dan efektif. Pada akhirnya organisasi pemerintah bergerak
sebagaimana fungsinya untuk mencapai tujuan negara.
Secara umum dalam menghadapi kondisi lingkungan internal maupun eksternal yang
dinamis dan senantiasa mengalami perubahan, organisasi harus memiliki presisi yang lebih
dalam upaya penyesuaian diri terhadap lingkungan yang ada. Organisasi harus mampu dan siap
untuk berubah mengikuti arus yang mengglobal dimana cakupannya yang tidak hanya semakin
luas tetapi juga semakin kompleks. Karena dengan kondisi persaingan di era global ini
keberhasilan organisasi akan sangat dipengaruhi oleh sejauh mana organisasi mampu
menerapkan quick respond dalam organisasi untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi
baik di lingkungan internal maupun lingkugan eksternal sehingga mampu mencapai tujuan dari
organisasi.

B. SARAN
Saran kami sebagai mahasiswa adalah supaya mahasiswa mengetahui tujuan, karakteristik dan
prinsip organisasi pemerintahan serta organisasi-organisasi yang lain sehingga dapat
membedakan dan mengetahui penyelesasian dari suatu masalah pada organisasi tersebut.

C. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Organisasi Pemerintahan. Dikutip pada
situshttp://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/23610/233b46c26eecb55e2109d84477
526932 (Diakses pada tanggal 5 Mei 2014)

Anda mungkin juga menyukai