Oleh :
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt Karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai penilaian tugas
mata kuliah Fisika I dengan baik dan tepat waktu.
1. Orang tua yang selalu memberikan doa, motivasi, semangat dan dukungan
depada penulis.
2. Bapak Prof.Dr. Ir. Eddy Ibrahim, MS; Bapak Ir. A. Taufik Arief, MS.,; dan
Bapak SUTOPO, S.SI., M.SI. LDB selaku dosen pembimbing mata kuliah
Fisika I.
3. Teman-teman dan pihak lain yang membantu penyusunan penulisan
makalah ini dan memberikan informasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan dalam makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif dari semua pihak agar di kemudian hari penulis dapat menyusun
makalah yang lebih baik lagi.
Demikian dari penulis, semoga makalah ini digunakan sebaik-baiknya. Atas
perhatian yang diberikan, penulis mengucapkan terima kasih.
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian momentum.
2. Mengetahui pengertian impuls.
3. Mengetahui pengertian tumbuan.
3
BAB 2
ISI
4
Pada saat tumbukan maka terjadi gaya kontak antara kedua benda yaitu FA,B, gaya
yang dikerjakan benda A pada benda B dan sebagai reaksi benda B juga
mengerjakan gaya pada benda A yaitu FB,A. Jika tidak ada gaya luar maka
Dimana :
m1 dan m2 = massa kedua benda
V1 dan V2 = kecepatan kedua benda sebelum tumbukan
V1’ dan V2’ = kecepatan kedua benda setelah tumbukan.
Catatan : dalam menggunakan rumus tersebut harus memperhatikan tanda arah
kecepatan benda.
5
Gaya rata-rata yang cukup besar dan terjadi dalam waktu yang sangat
singkat didefinisikan sebagai impuls.
Gaya rata-rata terhadap waktu ini dapat diartikan sebagai gaya konstan
selama selang waktu Δt yang akan memberikan impuls pada partikel sama besarnya
dengan yang diberikan oleh gaya yang berubah terhadap waktu selama selang
waktu yang sama. Prinsipnya jika F diketahui sebagai fungsi waktu, maka impuls
dapat dihitung. Perhitungan tersebut akan menjadi mudah bila gaya yang bekerja
pada partikel adalah konstan. Secara matematis impuls dirumuskan sebagai berikut:
I = F. Δt
6
Apakah impuls termasuk besaran scalar atau vector ? Impuls adalah hasil kali
antara besaran vector gaya F dengan besaran scalar selang waktu t, sehingga impuls
termasuk besaran vector. Arah impuls I searah dengan arah gaya implusif F.
Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum
yang dialami benda itu, yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum
awalnya.
7
2.3.1. Jenis – jenis Tumbukan
Berdasarkan sifat kelentingan atau elastisitas benda yang bertumbukan,
tumbukan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu tumbukan lenting
sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lentingsama sekali.
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan lenting sempurna (elastik) terjadi di antara atom-atom, inti atom,
dan partikel-partikel lain yang seukuran dengan atom atau lebih kecil lagi. Dua buah
benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna jika pada tumbukan itu
tidak terjadi kehilangan energi kinetik. Jadi, energi kinetik total kedua benda
sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap. Oleh karena itu, pada tumbukan
lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan
energi kinetik. Tumbukan lenting sempurna hanya terjadi pada benda yang bergerak
saja.
8
Ek1 + Ek2 = E’k1 + E’k2
½ m1v12 + ½ m2v22 = ½ m1(v1)2 + ½ m2(v2)2
m1((v’1)2 – (v1)2) = m2((v’2)2 – (v2)2)
m1(v1 + v’1)(v1 – v’1) = m (v’2 + v2)(v’2 – v2)
Tumbukan tidak lenting sama sekali yang terjadi antara dua benda
9
Contoh tumbukan tidak lenting sama sekali adalah ayunan balistik. Ayunan
balistik merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur benda yang
bergerak dengan keceptan cukup besar, misalnya kecepatan peluru. Prinsip kerja
ayunan balistik berdasarkan hal-hal berikut.
10
koefisien restitusi dinyatakan dengan huruf e, maka derajat berkurangnya kecepatan
relatif benda setelah tumbukan dirumuskan sebagai berikut.
Untuk kecepatan lantai sebelum dan sesudah tumbukan sama dengan nol (v2 = v’2 =
0). Jika arah ke benda diberi harga negatif, maka akan diperoleh persamaan sebagai
berikut.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian uraian pada bab sebelumnya maka didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Momentum Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang
bermassa / memiliki bobot dengan pergerakan / kecepatan. Dalam fisika
momentum dilambangkan huruf ‘p’, secara matematis momentum dapat
dirumuskan :
P= m.v
Dimana:
P = momentum, m = massa, v = kecepatan
12
3. Tumbukan merupakan peristiwa bertemunya dua buah benda yang
bergerak. Saat tumbukan selalau berlaku hukum kekekalan momentum
tapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan energi kinetik. Mungkin
sebagian energi kinetik diubah menjadi energi panas akibat
adanya tumbukan. Jenis tumbukan ada 3, yaitu: Tumbukan lenting
sempurna, Tumbukan tidak lenting sama sekali, dan Tumbukan lenting
sebagian.
3.2. Saran
Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita diharapkan dapat
menganalisis bagaimana cara mencari monentum. Momentum pula sangat banyak
fungsinya dalam kehidupan sehari hari, dimana tidak lepas dari
momentum.sehingga momentum ini harus kita pelajari dengan baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Tipler, P.A.1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I. Jakarta : Penebit Erlangga.
14